Setelah menghabiskan beberapa menit dengan mengorbankan tiga ksatria, Lu Li dan timnya mengakhiri pertempuran ini.
Selain koin yang konvensional, quasi-BOSS hanya menjatuhkan dua barang.
Salah satunya adalah Koin Tembaga Stavin, di permukaan koin terukir kalimat berhuruf halus seperti bulu sapi: "Kalian para penjajah hina ini berani menolak membantu dua insan yang saling mencinta bersatu, hanya karena salah satunya belum menyadari mereka adalah pasangan yang ditakdirkan? Kuharap kalian semua binasa!"
Ternyata Stavin sampai akhir hayatnya tetap hidup dalam dunianya sendiri.
Pernah ada yang berkata, ketika cinta yang diberikan seseorang tak mendapat balasan, ia membutuhkan kebencian setara untuk mengisi kekosongan di hatinya.
Karena gadis itu memiliki terlalu banyak kebaikan yang tak dimilikinya, kerinduan yang lahir dari cinta berkembang menjadi khayalan. Saat khayalan itu hancur, tekanan dari kesenjangan identitas dan rasa inferior mengubah khayalan yang runtuh menjadi paranoid. Si pengajar tak berarti itu mengangkat pedang pembantaian, melakukan kekejaman yang tak terduga oleh siapapun - termasuk dirinya sendiri.
Sebenarnya, dia bahkan tidak pantas disebut sebagai ban cadangan sekalipun.
Koin tembaga ini termasuk kategori cenderamata, tidak memiliki nilai praktis, tapi Si Kaya yang punya obsesi koleksi rela mengeluarkan tenaga besar untuk membeli barang ini.
Lalu ada benda tugas Sesame Paste Tangyuan - Cincin Keluarga Mistmantle.
Petunjuk tugas tambahan mengatakan, bawa ini ke Nyonya Iva.
Di pondok tempat tinggal Stalvan, justru terkumpul banyak koin emas, plus beberapa peralatan yang relatif biasa, yang terbaik hanyalah sebuah peralatan perak.
Beberapa sobekan kertas lebih menarik perhatian Lu Li, dengan hati-hati ia menyatukannya, lalu mendapatkan pemahaman tentang sudut tersembunyi dari kisah Stalvan ini.
Bertahun-tahun lalu saat aku datang ke Duskshire, seorang lich dari Scourge tertarik padaku. Dia melihat betapa kuatnya kebencian dalam hatiku, ya, aku membenci alam semesta ini yang bahkan tidak bisa memperlakukan setiap orang dengan adil.
Tapi aku begitu mencintaimu Tiroa, aku rela mengabaikan segalanya demi dirimu...
Ya ampun, mengapa ini terjadi……
Apakah semua ini hanya lelucon deduksi yang kulakukan dalam kesendirian? Kebencianku mulai membesar tanpa henti, kurasakan panggilan lich di kedalaman hutan. Percayalah, dulu aku pernah berusaha begitu keras untuk menolaknya.
Aku merosot menjadi mayat hidup. Raga ini sudah mati sejak saat kemerosotan itu.
Kubunuh gadis itu, dengan kejam kubunuh seluruh keluarganya. Pernah kusesali, karena begitu dalam cintaku padanya. Setiap kali kesakitan tak tertahankan, terpaksa kuluapkan lagi kebencian ini. Aku membenci setiap bangsawan Stormwind, kuhabisi satu per satu bangsawan yang kujumpai.
Lu Li harus lega anggota ini belum mencapai level 50, kalau tidak pertempuran ini tak akan sesederhana ini. Setelah meregenerasi rekan tim yang tewas, rombongan menarik mayat Stalvan yang besar untuk dibawa pulang.
Adapun lich itu, seperti Bayangan menyelimuti hati Lu Li, tapi dia sama sekali bingung menghadapinya.
Setidaknya sampai dia melintas ke dunia ini, wilayah Malam masih berada di bawah kendali Legiun Night Watchers.
Mayat penuh kebencian berukuran besar dibawa kembali ke wilayah Malam, memancing kerumunan warga dan pasukan yang terus berdecak kagum. Reputasi Lu Li dan kawanannya pun semakin meningkat.
Jenazah Stalvan dibersihkan secara total oleh Ksatria Suci, lalu dikuburkan di Bukit Gagak.
Entah masih adakah kesempatan baginya untuk bangkit dari bawah tanah, Lu Li berpamitan pada Althea, lalu bersama Sesame Paste Tangyuan mengunjungi Nyonya Eva.
"Terima kasih. Hasil kuramalkanku menunjukkan cucuku sudah aman." Nyonya Eva mengucap syukur sambil memegang cincin, mendapatkan kesimpulan yang membuatnya nyaman.
"Kalau begitu, kita kembali untuk melapor." Sesame Paste Tangyuan langsung berbinar-binar, seolah baru mendapatkan nyawa kembali.
Tugas ini bertahan selama belasan jam, kakinya hampir patah karena kabur. Jika tidak ada bantuan Lu Li, dia curiga bahkan dengan waktu ekstra pun tidak akan berguna.
"Pencuri, bisakah kau membantuku melakukan sesuatu?" Nyonya Iva tiba-tiba memanggil Lu Li yang ingin mengikuti mereka pergi.
Peran konklusif Lu Li dalam tugas yang bukan miliknya tidak diabaikan NPC. Dengan nilai daya tarik tinggi mungkin langsung diberi hadiah, kalau tidak seperti Lu Li ya diberi pemberian tugas.
Sesame Paste Tangyuan mengangguk pada Lu Li, lalu berbalik pergi tanpa ragu.
Sebenarnya Lu Li sangat ingin menolak. Seri tugas Nyonya Iva tentang Stalvan ini terlalu rumit. Kalau bukan karena jaringan sosial dan reputasinya yang tinggi di wilayah Malam, estimasi keributannya akan lebih parah.
Bisakah kamu berimajinasi tentang pengalaman menyelesaikan satu tugas selama satu hari penuh?
“Apa yang harus dilakukan orang tua menyedihkan seperti aku ini? Aku butuh beberapa helai rambut hantu, tapi luar terlalu berbahaya, aku terlalu tua, tak berdaya... Elf yang pemberani, bisakah kau membantuku.” Melihat Lu Li ragu, Nyonya Iva mulai memainkan kartu simpati.
“Silakan perintahkan.” Lu Li menenangkan diri dalam hati, mungkin kali ini adalah misi sederhana.
“Di sebuah pondok tua di bukit sebelah selatan wilayah Malam, ada arwah malang bernama Mary Buta yang menyedihkan. Ambil sisir hantu ini, pergilah menyisir rambut Mary Buta. Bawa kembali sisirnya, maka aku bisa mengambil rambut hantu yang menempel. Waspadalah, kini kegelapan menyusup di sekitar rumah itu.”
Kedengarannya cukup mengerikan. Lu Li menggosok-gosokkan lengannya yang tiada merinding, lalu berangkat mencari hantu.
Blind Mary adalah seorang hantu yang tinggal di sebuah pondok tua di selatan wilayah Malam. Pakaiannya yang berwarna ungu kontras dengan wajahnya yang pucat. Matanya buta, dan di tempat yang seharusnya ada sepasang mata indah, kini hanya tersisa dua gua kosong yang dingin.
Bukan monster aktif, Lu Li mendekat dengan hati-hati sambil mengeluarkan sisir untuk menyisir rambut hantu perempuan itu.
Dalam hal ini Lu Li sangat percaya diri. Rambut Lu Xin sejak kecil selalu disisikannya, dan keahliannya yang paling mahir adalah membuat dua kuncir kembar yang menggemaskan. Teman-teman sekelas di sekolah bahkan iri karena Lu Xin memiliki kakak laki-laki yang baik.
Tipikal serial kakak orang lain. Kakak laki-laki di keluarga sendiri hanya akan menarik-narik rambut.
Lu Li diam-diam menyisir rambut gadis kecil hantu itu menggunakan sisir hantu pemberian Nyonya Eva. Gerakan menyisirnya sangat lembut. Mary yang Buta memang tidak bisa melihat, tapi akhirnya tetap merasakannya.
Dia tiba-tiba menoleh dan mengeluarkan teriakan ketakutan: "Tidak! Ambil, jauhkan sisir dariku! Aku monster, tak ada lagi yang akan menganggapku menggemaskan!"
Lagi-lagi kisah penuh kesedihan.
Peristiwa ini terjadi bertahun-tahun lalu di suatu malam, mayat yang dibunuh Legiun Bencana merangkak keluar dari makam. Korban pertama adalah warga sekitar, termasuk keluarga Mary si Buta.
Mary dilindungi kakak dan ayahnya. Gadis malang itu masih bertahan meski matanya terluka parah, demam tinggi dan mengigau. Beberapa hari kemudian dia tiba-tiba sadar sejenak, seolah melupakan segalanya. Saat bertanya tentang keluarganya, warga Malam tak tega mengungkap kebenaran - mereka bilang keluarganya sedang tugas darurat. Tak lama kemudian gadis itu meninggal.
Kini arwahnya menjadi hantu yang terus berkeliaran di sini, menunggu keluarga...
