"Jangan kalian lihat aku seperti ini, aku jadi cemas." Pemburu kecil berkata dengan suara lemah.
"Cepatlah." Ba Jiang menepuk kepalanya, keirian yang memenuhi kepalanya sudah tak bisa menyelamatkan persahabatan yang rapuh. Ia juga ingin seperti sahabat karibnya yang bisa mendapatkan apapun yang diinginkan.
Can Meng juga tidak terlihat bingung mau putar ke kiri atau kanan, tangan mungilnya memutar roda keberuntungan dengan santai.
Hasilnya benar-benar berhasil mendapatkan.
Busur silang Emas Gelap level 40, Can Meng kini mengganti senjatanya, kemampuan ofensifnya semakin meningkat.
Lapisan keenam, monster level 45. Ini bukan sekadar kesenjangan lima level yang sederhana. Level monster mulai melebihi pemain. Di sini hanya Lu Li yang mencapai level 44 sehingga tidak mudah dihancurkan dalam hal level, sementara yang lain baru level 41-42.
Hukuman level Fajar adalah tiga tingkat. Melebihi tiga level berarti jurang yang tak teratasi.
Baik damage yang diberikan maupun diterima menjadi faktor penting yang mempengaruhi pengulangan monster. Baru saja Yu Si Liulangren terus mendesak Lu Li untuk menarik lebih banyak monster, tapi kali ini baru menarik beberapa dia sudah berteriak minta berhenti.
Bagi MT, hal paling menyebalkan dari monster tingkat tinggi adalah CRIT.
"Di lapisan ini bisa bertarung saja sudah bagus, 3S mustahil. Lakukan yang terbaik saja." Lu Li bahkan tidak mencoba lapisan ini sebelumnya. Kali ini bisa bertarung saja sudah syukur, manusia tak boleh terlalu serakah, cukupkan diri dan bersukacitalah.
Karena Lu Li sudah berkata begitu, yang lain pun tidak terlalu cemas lagi.
"Pengalaman monster-monster ini sangat tinggi." Nuoyu mengamati batas pengalaman sambil berucap penuh perasaan haru.
Dia sekarang sudah dianggap sebagai petinggi serikat, bahkan termasuk yang sangat aktif dalam kegiatan serikat. Dalam setiap pertarungan melawan Bangsawan Jiangnan kali ini, dia selalu berada di posisi paling krusial. Hanya dalam beberapa hari saja, dia sudah mati empat kali.
Meskipun ada rekan tim yang langsung melakukan regenerasi, levelnya tetap turun setengah tingkat. Kalau bilang tidak sakit hati, itu jelas bohong.
Kali ini Lu Li memimpin semua orang membabat Menara Ujian. Selain undian dari skor 3S, hadiah pengalaman yang besar juga membuat batas pengalaman mereka sudah naik lebih dari 30%. Kerugian pengalaman sebelumnya hampir seluruhnya tertutupi.
Terutama monster di lapisan ini yang memiliki level 45, memberikan pengalaman lebih tinggi dari elite monster biasa.
Quasi-BOSS terakhir juga sangat sulit dihadapi dengan banyak skill, damage tinggi, dan yang paling menyebalkan adalah kemampuan regenerasi darahnya yang luar biasa cepat - setiap seribu darah terkuras bisa langsung pulih lima ratus.
Bagi pasukan biasa, mustahil bisa menyaingi kemampuan regenerasi BOSS ini.
Ketika peringatan sistem menyatakan mereka telah menyelesaikan lapisan keenam dengan penilaian level A, Lu Li dan yang lain terkejut. Bukan karena meremehkan skor yang rendah, tapi tidak menyangka bisa mendapat nilai setinggi itu.
Awalnya mereka sama sekali tidak berharap banyak.
Apapun penilaiannya, selama berhasil melewati level akan ada kesempatan undian. Di depan mereka segera muncul kembali roda keberuntungan.
Barang-barang yang ditawarkan cukup biasa, jauh lebih buruk dibanding hadiah dari lima lapisan sebelumnya. Dari delapan item yang didapat Lu Li, setengahnya sampah. Dua skill book justru sudah pernah dipelajarinya. Gambar teknik senjata yang dibuat hanya menghasilkan peralatan tingkat perak dengan atribut biasa, meski bahannya mahal. Membuat ini jelas membuang-buang uang.
Karena tidak ada barang bagus, Lu Li pun tak terlalu ambil pusing. Dengan santai ia memutar roda itu.
Hasilnya dapat peralatan sampah. Nasib lainnya juga serupa, kecuali Can Meng yang mendapat skill book. Meski bukan barang langka, setidaknya skill tersebut belum dipelajarinya dan bisa langsung digunakan.
Lapisan ketujuh adalah monster level 50. Partner Lu Li sebenarnya ingin mencoba, namun dihentikan dengan Tindakan Tegas oleh Lu Li.
Memang benar di Menara Ujian hanya ada monster kecil, hanya di akhir ada quasi-BOSS. Mata rantai lainnya bahkan tidak memiliki elite monster. Tapi jika ada yang merasa monster kecil biasa level 50 mudah dilawan, mereka sudah dekat dengan kematian.
Begitu mulai menaklukkan, selama tidak mati, tidak ada cara untuk memaksa berakhir.
Setelah Lu Li dan tim keluar dari Menara Ujian, luar masih ramai dengan kerumunan. 80.000 pemain Pedang Penghakiman yang memiliki catatan pertempuran beberapa hari terakhir ditarik ke sini, jumlahnya mencapai lebih dari 60.000.
Gerakan sebesar ini tentu sudah lama diketahui serikat lain.
Mereka tidak hanya tahu anggota Pedang Penghakiman sedang gila-gilaan mengulang level, bahkan bisa dengan mudah memeriksa posisi koordinat mereka yang tercatat jelas.
Bangsawan Jiangnan yang selama beberapa hari ini bertarung sengit tidak mau kalah dengan Pedang Penghakiman mulai gelisah.
Mereka mengerahkan pasukan besar berjumlah ribuan, tidak hanya ingin menguasai tanah suci untuk leveling dan mencari alat ini, tetapi juga berniat menghitung total utang dengan Pedang Penghakiman melalui kekuatan - Jinse Wushang tidak akan mengakui kekalahan mereka dalam perang ini karena kekuatan yang inferior, dia selalu merasa Pedang Penghakiman tidak berani bertarung frontal dengan mereka.
Kenyataannya, niatnya tidak sepenuhnya tidak memiliki prinsip.
Bangsawan Jiangnan dengan jutaan anggota, jika benar-benar berhadapan langsung dengan Pedang Penghakiman, bisa dengan mudah menciptakan rasio lima lawan satu. Satu regu kecil melawan satu orang bisa menyiksa sampai mati Pedang Penghakiman.
Ribuan orang melakukan teleportasi ke Hinterland, bergegas menuju hutan tempat Menara Ujian berada.
Meski guild lain tidak menunjukkan gerakan besar, laporan intelijen sudah bertebaran di mana-mana. Mereka terus memantau perkembangan Bangsawan Jiangnan. Begitu Bangsawan Jiangnan sukses memasuki Menara Ujian, guild lain tentu tidak akan ragu untuk ikut mencaplok keuntungan.
Monster level 50 yang seperti kertas rapuh di bawah keunggulan jumlah, langsung collapse ketika dihujani puluhan hingga ratusan skill sekaligus.
Tapi bagaimana jika level 51, level 52, level 53... level 58, level 59? Ketika kelompok 100 orang Bangsawan Jiangnan bertemu belalang sembah monster level 60 dan dihabisi secara otoriter, semua serikat kehilangan sikap optimis.
Ini belum cukup untuk menimbulkan keputusasaan. Bagaimanapun monster level 60 tidak banyak, jika bertemu monster level 60 bisa mengorbankan beberapa poin dengan mengalihkannya.
Yang membuat Bangsawan Jiangnan diam-diam adalah BOSS Raptor. Levelnya tidak terlalu tinggi, hanya BOSS level 55, tapi muncul tiga sekaligus - ini maksudnya apa?
Kali ini kerugian Bangsawan Jiangnan lebih parah, lebih dari 700 orang dibantai dalam pertemuan ini.
Sebenarnya ada apa saja di hutan ini?
Melalui eksperimen kematian, Bangsawan Jiangnan menyimpulkan: begitu skala personil melebihi 100 orang, BOSS bisa terjun dari langit. Mereka terpaksa mengurangi skala tim eksplorasi.
Hanya dalam waktu lebih dari satu jam, anggota Bangsawan Jiangnan yang tewas mencapai lebih dari 3.000 orang, lebih banyak daripada kerugian saat bertempur sehari penuh melawan Pedang Penghakiman.
Setelah lebih dari satu jam, pasukan Bangsawan Jiangnan akhirnya berhasil melintasi hutan dan tiba di depan Menara Ujian, namun yang menyambut mereka adalah serangan mendadak dari Pedang Penghakiman. Hampir tanpa perlawanan berarti, mereka dibantai habis.
Awalnya hanya kelompok 100 orang, setelah melalui pertempuran hingga sampai di sini, tersisa separuh saja sudah cukup bagus.
Serikat yang bijak telah memutuskan untuk sementara meninggalkan Menara Ujian. Meski tidak rela, setidaknya ini lebih baik daripada bunuh diri seperti yang dilakukan Bangsawan Jiangnan.
Hanya Paviliun Hujan Ringan yang tidak berniat menyerah.
