Andai Qingqi Gujiu mendengar perkataan Lu Li, pasti dia akan meludahi wajahnya.
Kamu memang suka bicara jenyata.
Benar, kali ini prediksi Lu Li kembali akurat. Saat HP Ming Po Jun masih 48%, Qingqi Gujiu sang Raja Pengasah tak sanggup melanjutkan pertarungan.
"Kenapa bisa begini? Bukannya Qingqi Gujiu punya keunggulan dalam duel solo? Lagipula Ksatria Suci melawan prajurit, bukankah ini konter profesi mutlak?" Pure White Season tak lagi mempermasalahkan sikap Lu Li, dengan hati-hati dia bertanya.
Di antara profesi lain, mungkin ada yang saling meredam, tapi sebagian besar tidak terlalu signifikan.
Prajurit dan Ksatria berbeda. Dengan peralatan dan kemampuan yang setara, Ksatria Suci benar-benar meng-counter prajurit karena pertahanan mereka setara, tapi prajurit tidak bisa menyembuhkan diri sendiri seperti Ksatria Suci.
"Sederhana saja, apa yang membuat Ming Po Jun terkenal?" Lu Li tidak menjawab, malah mengajukan pertanyaan.
"Whirlwind-nya Moonlight, charge tatapan mata, combo Shiyishao, damage darah mengalir Celana Dalam Emas Fatal... Kehebatan Ming Po Jun seharusnya di kontrol..." Pure White Season bergumam: "Oh, aku paham. Kontrol."
Kemampuan bermain game Pure White Season sendiri cukup bagus, dia segera memahami maksud Lu Li.
Meski Qingqi Gujiu bisa heal, dia bukan profesi penyembuh. Heal-nya sedikit, dua skill heal-nya butuh bilah baca. Sayangnya Ming Po Jun sangat ahli kontrol, sama sekali tidak memberi kesempatan heal.
Celana Dalam Emas Fatal turun ke medan tempur.
Duel prajurit ganda!
Profesi pejuang/penyihir/pencuri adalah tiga kelas dengan kepadatan jagoan tertinggi. Di antara para prajurit, Celana Dalam Emas Fatal dan Ming Po Jun termasuk dalam jajaran elit teratas.
"Untuk kali ini, menurutmu siapa yang akan menang? Kira-kira berapa HP yang akan terkuras?" tanya Pure White Season pada Lu Li.
Gadis itu mulai menunjukkan kepercayaan buta pada Lu Li. Bukan hanya dia, semua penonton yang hadir tak lagi meragukan ucapan Lu Li. Mereka menyetel telinga, mendengarkan vonis Lu Li terhadap kedua anggota ini.
Lebih baik kalian berhenti bertarung dan langsung dengar hasil prediksi Lu Li untuk mengakhiri ini.
"Aku mana tahu." Lu Li membuat gerakan mengelap keringat: "Tapi mungkin Celana Dalam Emas Fatal yang akan menang."
Semua orang serentak memutar mata putih. Ini omong kosong! HP Celana Dalam Emas Fatal masih penuh sedangkan Ming Po Jun tinggal separuh. Mereka selevel, bahkan hantu pun tahu hasilnya.
Hasil sebenarnya: Celana Dalam Emas Fatal tersisa 72 HP di akhir pertarungan.
Menggunakan 28% untuk menguras 48%, bukan berarti Celana Dalam Emas Fatal sangat hebat, melainkan karena skill ultimate Ming Po Jun sudah dipakai melawan Qingqi Gujiu di pertandingan sebelumnya.
Demikian pula, sebagian besar skill burst, skill mobilitas, dan skill pembatalan kontrol yang sedang dalam cooldown membuat Celana Dalam Emas Fatal bagaikan harimau ompong.
Pemburu "Tuan Muda Licik" yang dikirim Purple Moon Cave berhasil mengalahkan Celana Dalam Emas Fatal setelah mengorbankan 70% HP.
Meski sama-sama kehilangan 70% HP, perlu diingat ini adalah duel antara atlet kelas dua dengan top-tier: HP pemburu 70% hanya lebih dari 2.000 point, sedangkan prajurit gila mencapai 4.000+.
Saat itulah orang-orang baru menyadari pentingnya urutan penampilan dalam pertarungan arena.
Memang seharusnya Kota Wushuang tidak mengerahkan Qingqi Gujiu untuk melawan Loncheng Guyang - kesenjangan mulai melebar sejak pertarungan itu.
Mage Kota Wushuang "Setengah Batang Rokok" tampil dan mengalahkan Pemburu Purple Moon Cave "Tuan Muda Kotor".
Pertarungan terakhir antara "Setengah Batang Rokok" dengan HP 50% melawan Mage berstatus penuh "Prinsip Berantakan".
Kali ini tanpa perlu dikatakan Lu Li, semua tahu Setengah Batang Rokok akan kalah. Meski berusaha keras, kesenjangan yang tercipta sebelumnya tak bisa ditutupi sendiri. Akhirnya ia dikalahkan dengan tragis.
Dalam pertarungan arena, Kota Wushuang kalah dari Purple Moon Cave.
Lalu dilanjutkan dengan pertandingan tim.
Penggemar Kota Wushuang di arena bersemangat rendah. Mereka baru saja mencaci Lu Li karena dianggap mulut burung gagak, bahkan beberapa berniat tak mengirim hadiah. Namun fakta membuktikan betapa tajam analisis Lu Li.
Begitu hasil resmi diumumkan, gelombang pengiriman hadiah pun kembali melanda.
Lu Li melihat nilai pengalamannya, hampir mencapai level 44 85%, yang berarti dalam belasan menit terakhir dia telah memperoleh 10% pengalaman.
Di kehidupan sebelumnya, dia sangat iri pada para atlet esports yang bisa menikmati batas pengalaman melonjak, sekarang akhirnya bisa merasakannya sendiri.
"Dari segi sinergi tim tempur, menurutku Kota Wushuang seharusnya lebih unggul. Mereka punya tiga pemain bintang: Celana Dalam Emas Fatal, Qingqi Gujiu, dan Pendukung khusus. Tiga anggota lainnya juga bisa dianggap jagoan yang mumpuni, sementara Purple Moon Cave hanya punya dua. Penyembuh utama mereka adalah Xiao Miao, seorang Druid yang mungkin kalah dari Pendukung khusus Pastor dalam hal penyembuhan kelompok." Deep Tone Secepat Angin selalu grogi berbicara di hadapan orang seperti Lu Li.
Sambil menunggu pertandingan tim belum dimulai, dia langsung merinci hal-hal yang sudah diketahui umum, setidaknya tidak akan salah.
Namun Lu Li tetap tidak berniat membiarkannya: "Menurutku Kota Wushuang juga tidak akan mendapat keuntungan di pertandingan tim. Koordinasi mereka terlalu buruk, kombinasi profesi juga kurang bertingkat. Sebaliknya, Purple Moon Cave justru terkenal dengan kerja sama tim mereka."
Lu Li pernah bertarung langsung melawan Purple Moon Cave, dan beberapa hal ini sudah dia ketahui sejak kehidupan sebelumnya.
Jika dibandingkan per individu, Purple Moon Cave memang kalah dari pasukan sekuat Kota Wushuang. Kekalahan Kota Wushuang di pertarungan arena sepenuhnya karena masalah urutan penampilan pemain.
Untuk pertandingan tim, meski Lu Li tidak seyakin tadi, dia masih condong ke pendapat bahwa Kota Wushuang akan kalah.
Penggemar Purple Moon Cave senang bukan main, ramai-ramai membeli hadiah dengan koin emas untuk Lu Li.
Gelombang kali ini memberi Lu Li tambahan 1.2% pengalaman.
"Ahem." Deep Tone Secepat Angin hampir menangis. Hari ini dia merasa seperti pemula yang hanya jadi pemanis Lu Li, padahal biasanya dia dijuluki komentator emas.
Kesenjangan perspektif membuatnya sangat terburu-buru.
Sebenarnya sebelumnya dia tidak pernah membahas topik penilaian menang/kalah, selain untuk menarik perhatian, benar-benar melelahkan dan tidak menghasilkan pujian.
Tapi Lu Li memiliki perspektif seperti itu, semua orang sangat ingin mendengar inferensinya.
Begitu pertandingan dimulai, kedua pihak langsung terlibat dalam perkelahian kacau.
Dengan pernyataan sebelumnya Lu Li, semua sengaja mengamati koordinasi dua tim. Sebagian besar tidak menemukan apa-apa - Klub Wushuang adalah klub top, mana mungkin ada celah yang terlalu jelas? Kalaupun ada, pemain biasa tidak akan bisa memahaminya. Hanya sebagian high-end player yang menemukan petunjuk kecil sesuai arahan Lu Li.
Benar-benar pantas disebut "Buku Panduan Fajar", mendengar interpretasinya terasa sangat bermanfaat.
Bahkan operator klub pun memperoleh banyak informasi berguna: dominasi profesi penyihir gelap, strategi tersembunyi dalam urutan pertarungan arena yang bisa menentukan kemenangan/kekalahan, hingga masalah koordinasi tim.
