"Panggil, panggil!" Xiao Ba Jiang berteriak-teriak di ruang obrolan sejak pagi.
Lu Li yang sedang leveling menyempatkan balas: "Naga kamu mati lagi?"
Sukses membuat gadis itu langsung meledak: "Kudamu yang mati! Nagaku baik-baik saja, sebentar lagi bisa terbang."
Karena saat ini belum bisa mendapatkan skill book terbang, dan sistem juga belum membuka fungsi mount terbang, maka naga peri milik Xiao Ba Jiang hanya bisa berlari di tanah seperti burung unta.
Untuk membantu bayi naganya belajar terbang, Xiao Ba Jiang memanjat puncak gunung lalu dengan berat hati melemparkan naga itu ke bawah, hasilnya si naga hampir mati.
Konon, dia mencari di internet tentang cara anak burung belajar terbang, mengintegrasikan panduan terbang anak burung, sehingga naga peri kecilnya hidup dalam sengsara setiap hari.
Persoalan ini menjadi buah bibir paling menarik di Pedang Penghakiman.
"Xiao Ba pagi sekali hari ini, ada persoalan apa?" Hanya Hujan Maret yang begitu lembut, selalu menunjukkan watak baik pada siapa pun.
"Kak Maret, aku dapat gulungan dungeon dari tugas. Ayo kita masuk dungeon! Konon di dalamnya ada banyak komunitas naga, mungkin bisa menemukan cara membuat bayi nagaku terbang," kata Xiao Ba Jiang dengan semangat.
"Apakah itu Kuil Atal'Hakkar?" tanya Lu Li.
"Lho, kok kamu tahu?" Xiao Ba Jiang terkejut.
"Siapa yang bego sepertimu? Difficulty dungeon-nya apa?"
"Kesulitan elite."
"Dungeon elite lebih baik dari yang biasa, tapi ini dungeon level 45. Kalau benar difficulty nightmare, mungkin kita tidak sanggup. Kumpul! Siapa yang tidak bisa ikut beri tahu." Lu Li bertanya di saluran Unit Tentara Bayaran Xinxin.
"Panggil orang lain. Hari ini adikku harus temani aku," Hua Di Li Qing langsung menanggapi.
Selama tidak wajib, dia lebih memilih leveling dan mengerjakan tugas bersama adiknya. Belakangan ini Hujan Maret sibuk dengan pertandingan dan latihan, hampir melupakan kakaknya ini.
“Usia sudah tua, harus banyak istirahat, aku juga tidak ikut.” Piao Ling berkata dengan malas.
“Aku sedang bertarung di arena bersama Baba Kucing, biar Kucing yang menggantikanku.” Luo Ying Hui Yi yang belakangan ini terus membunuh di arena hampir kerasukan, begitu dengar bisa tidak ikut, langsung mencari kambing hitam.
“Sedang membunuh, dungeon kecil begini jangan ajak aku.” Moonlight menyahut sambil terkengah.
“Hah, sepertinya aku tidak ikut, sedang sibuk dengan alkimia di momen krusial.” Sesame Paste Tangyuan menjawab malu-malu, baru saja dapat formula alkimia langka dan terus upgrade skill alkimianya.
“Ssst, aku sedang menangkap baby, kalian...”
Ucapan Can Meng terpotong oleh teriakan Lu Li: "Meng Meng jangan cari-cari alasan, langsung merapat ke sini, atau baby-babymu kubakar semua!"
Siapa pun boleh absen, toh ini cuma dungeon sederhana dengan kesulitan elite.
Tapi Can Meng tidak bisa, kesulitan elite saja sudah sulit, kalau si jago ini tidak ikut, tidak ada hasil yang layak.
"Kalau kalian sangat ingin aku ikut, ya terpaksa aku setujulah." Can Meng agak berbangga. Lihatlah, siapa saja boleh tidak ikut, tapi tidak boleh kurang si jago ini.
Kurang beberapa orang, harus dilengkapi, meski hanya kesulitan elite, itu tetap dungeon level 45.
Monster kecil tingkat terendah saja level 45, BOSS-nya mencapai level 48.
Yang mau ikut cuma dua mascot guild, Lu Li dan Biru Muda Laut Angin, masih kurang enam orang. Lu Li langsung berteriak di serikat, berencana mencari beberapa orang asal dari serikat.
Yu Si Liulangren, Ksatria Suci berorientasi damage, merupakan pemimpin tim Kelompok Ksatria Pedang Penghakiman.
Ji Ge, Pastor Penyembuh, Lu Li memanggilnya untuk menyembuhkan darah. Meski skill-nya tidak sebaik Hujan Maret, tapi cukup untuk memposisikan sebagai penyembuh utama di dungeon kuil. Apalagi Xiao Ba Jiang sekarang punya skill Kedamaian yang sangat hebat.
Nuoyu, Mage peringkat ketiga di Pedang Penghakiman.
Jievika, Pastor Bayangan, teman dunia nyata Genhao San yang juga mantan anggota Guild Bintang Bulan. Di guild tersebut, dia sering menjadi pemuncak ranking damage baik di dungeon maupun pertempuran BOSS liar.
Mu Muyu, Ice Mage, si "yang terpilih" beruntung.
Terakhir adalah Mao Mao Ai Chi Rou. Tidak seperti Luo Ying Hui Yi yang suka pelatihan, dia sudah lama ingin kabur main.
Karena tidak ada Sesame Paste Tangyuan, semua orang harus teleportasi ke Benteng Penjaga di Tanah Kutukan terlebih dahulu, lalu berlari menuju Rawa Kesedihan. Rawa Kesedihan terletak di pantai timur Azeroth, berbatasan dengan Gunung Punggung Merah, Jalan Setapak Angin Berlawanan, dan Tanah Kutukan. Alliance hanya memiliki kontrol lemah di peta ini, sementara di sisi berlawanan terdapat kota penting Horde yaitu Stonard.
Namun, Lu Li dan kawan-kawan tidak perlu terlalu bersikap rendah hati. Setidaknya, masih sedikit pemain Horde yang menginjakkan kaki di sini.
Rawa Kesedihan tidak cocok untuk orang pengecut seperti tikus. Kolam lumpur busuk ini dipenuhi monster di mana-mana, hampir tak terlihat tempat berpijak, penuh air kotor, dan binatang buas yang berkembang biak karena kondisi tersebut.
Dan sebagian besar waktu, daerah yang suram ini selalu lembap dan sering hujan, seolah-olah sebagian Lembah Duri terhanyut ke sini.
Air laut meresap ke dalam rawa, mengubah area ini menjadi lahan basah yang berkadar garam tinggi. Pepohonan yang tumbuh di rawa berukuran raksasa, menyebarkan kelembapan yang membuat udara semakin lembap. Berada di sini terasa seperti berada di tengah hutan hujan.
Lu Li menarik-narik zirah kulitnya yang basah kuyup, menghela napas perlahan.
Hanya ada satu pencuri di sini, yaitu dirinya. Dengan wajar saja, dia memikul tugas mengintai untuk menghindari regu mereka dari pertemuan dengan Kaum Terbuang BOSS.
Broken Ones dan Lost Ones adalah dua varian orang Draenei yang termutasi. Mereka kehilangan penampilan mulia bawaan ras Draenei - kulit mengendur, anggota badan menyusut, dan mulai tumbuh benjolan tumor. Perlindungan cahaya suci telah lenyap, serta pikiran mereka mulai mengabur. Perbedaannya terletak pada Broken Ones yang menemukan ajaran Shamans, sehingga mempertahankan kecerdasan dan pikiran. Sedangkan Lost Ones telah merosot total.
Ancaman terbesar di Rawa Kesedihan adalah Kaum Terbuang dengan kekuatan umumnya setingkat elite bahkan quasi-BOSS, bahkan ada beberapa BOSS.
Yang lebih menyebalkan, baik elite, quasi-BOSS maupun BOSS, penampilan mereka benar-benar sama persis.
Kamu sama sekali tidak tahu apakah yang datang adalah elite monster atau BOSS monster. Karena alasan inilah, hampir tidak ada yang mencoba upgrade dengan membunuh Kaum Terbuang - karena bisa tanpa sengaja menghadapi BOSS.
Lu Li pun tidak bisa membedakan elite monster dan BOSS. Dia hanya bisa memimpin pasukan menghindari monster-monster dalam kondisi linglung itu.
Yang akhirnya muncul di hadapan mereka adalah sebuah danau. Dari kejauhan terlihat bayangan bangunan aneh menyembul sedikit di permukaan air - itulah Kuil Atal'Hakkar, tempat Dewa Darah Hakkar ditahan.
