Namun nasib telah menetapkan dia harus kecewa.
Mascot guild kecil ini jelas bukan bug, mana mungkin bisa mengeluarkan artefak suci dari BOSS lemah yang HP-nya bahkan tak sampai 100.000.
"Ternyata cuma peralatan perak." Can Meng menyeringai masam lalu melemparkan peralatan itu ke Biru Muda Laut Angin. Jenis peralatan seperti ini biasanya dijual oleh kapten untuk dibagi uangnya, tapi Lu Li jarang mengurusi urusan remeh seperti ini, semuanya diserahkan ke Biru Muda Laut Angin.
"Gadis kecil sok sombong, tahu tidak kalau orang luar sana belum tentu bisa mengumpulkan satu set peralatan perak?" Biru Muda Laut Angin bingung antara ingin tertawa dan menangis.
"Seperti pepatah mengatakan, tidak mengurus rumah tangga tidak tahu mahalnya minyak dan garam." Can Meng yang selalu mengikuti Lu Li, hampir tidak pernah cemas soal peralatan. Bahkan atlet esports profesi pemburu dari klub lain pun belum tentu bisa menyainginya.
Can Meng dikenal memiliki "tangan yang merah". Selain sering mendapatkan peralatan bagus, dia juga sering mendapatkan peralatan premium khusus untuk profesinya sendiri.
Saat ini sebagian besar peralatannya berwarna emas, dengan beberapa potong peralatan Emas Gelap. Hanya beberapa peralatan perak dengan atribut luar biasa yang masih dipakainya.
"Lanjutkan, cepat bunuh BOSS di celah lainnya!" Lu Li mengusap pelipisnya, mendesak semua orang untuk tidak membuang waktu. Sebenarnya dungeon ini jarang diminati, kedepannya gulungan perkamen dungeon ini di trading post pun tidak akan laku mahal.
Kuil Atal'Hakkar dipenuhi monster kecil yang terus direfresh setelah dibunuh. Andai saja monster ini memberikan EXP tinggi mungkin masih bisa dimaklumi, tapi nyatanya EXP yang diberikan juga sangat minim.
Enam BOSS di lantai atas hanya menjatuhkan loot payah, membuat hati para petualang yang semula antusias masuk kuil ini langsung ciut.
"Ditambah monster di aula pintu masuk, dan enam BOSS payah di lantai atas, butuh dua tiga jam baru bisa membersihkan sampai ke Peramal Jama'ah Lan."
"Yang kedua, ketiga... tingkat kesulitan tidak tinggi, drop item juga tetap payah sesuai perkiraan." Kemudian mereka tiba di depan BOSS troll kelima bernama Zu Luo, Lu Li segera menghentikan Wei Lan Hai Feng yang hendak langsung menyerang.
"BOSS troll di lantai atas memang payah, tapi tidak semua BOSS seperti itu. Zu Luo ini pengecualian."
"Sebenarnya tidak punya atribut kuat, hanya punya jurus andalan memanggil kerangka secara gila-gilaan. Jika tim terkecoh oleh citra lemah BOSS sebelumnya, mudah sekali terjebak di sini."
"Ada apa? Apakah BOSS ini punya kesulitan khusus?" tanya Wei Lan Hai Feng.
"CD keringanan damagemu belum pulih, jangan buru-buru menarik monster. BOSS ini posturnya lebih besar satu lingkaran, kucurigai kekuatannya tidak selemah yang tadi. Semua harus ekstra hati-hati." Lu Li tidak bisa langsung mengatakan BOSS ini akan memanggil monster kecil, tapi bisa mencari alasan lain.
Biru Muda Laut Angin mengamati kostum BOSS dengan teliti, merasa bahwa Zu Luo memang terlihat lebih keren dibanding BOSS lainnya.
Saat HP tersisa 60%, Zu Luo mulai mengayunkan tongkat sihirnya. Gelombangan monster kecil kerangka terus dipanggil. Semua monster ini level 45, termasuk musuh biasa dengan serangan dan pertahanan sangat rendah, hanya jumlahnya yang benar-benar mengerikan.
"Perhatikan lingkaran merah di bawah kaki! Jangan berdiri di dalam lingkaran! Feng Shao, tarik BOSS untuk menginjak lingkaran!" Lu Li mulai mengambil alih komando.
Posisi spawn monster kecil selalu di sekitar BOSS. Sebelum muncul, area spawn akan menampakkan lingkaran merah. Siapa yang berdiri di lingkaran merah akan mendapat aggro pertama. Komandan berpengalaman pasti akan menemukan pola ini, hanya masalah waktu saja. Jadi perintah Lu Li tidak terkesan aneh.
Jika bisa menghindari lingkaran, tantangan tersulit hanya tinggal jumlah monster yang terlalu banyak.
Sekejap mata, puluhan monster kecil sudah memenuhi ruangan ini. Jumlah mereka terus bertambah dengan kecepatan luar biasa.
“Sialan, sekarang bagaimana, Lu Li kamu sialan cepat bicara!” Biru Muda Laut Angin hampir tak bisa kabur lagi, mengingat ruang yang sangat terbatas ini, bahkan jika dia ingin menginjak lingkaran pun tak bisa menghindari kerangka-kerangka kecil yang begitu banyak.
“Para pelaku lainnya ke sudut dinding, Feng Shao kamu tahan di luar, profesi AOE cepat habisi monster kecil ini.” Lu Li tetap tenang.
“Monster ini takkan habis, lambat laun kita akan terhimpit sampai mati.” Biru Muda Laut Angin mulai putus asa, yang lain juga jelas setuju dengan ucapannya, mengingat BOSS sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti.
“Kamu overthinking, mana mungkin dia memanggil lagi tanpa MP.” Lu Li sudah memakai peralatan Bunuh Bintang, sekarang bisa membunuh satu monster hanya dengan beberapa tebasan.
Biru Muda Laut Angin dan yang lain memperhatikan, benar saja seperti kata Lu Li, MP Zu Luo yang digunakan untuk memanggil secara gila-gilaan sudah hampir habis, akhirnya sama sekali tak bisa memanggil lagi.
Yang hadir banyak profesi serangan grup, monster kecil ini kalau tidak mendapat tambahan, sama sekali tidak membentuk ancaman.
"Bos benar-benar jeli observasinya." Yu Si Liulangren memuji.
Lu Li terkekeh malu: "Cuma lebih banyak mikir sedikit dibanding orang lain, kalian juga pasti bisa kok."
Sebenarnya, jika faktor reinkarnasi disingkirkan, dia memang hanya lebih berusaha dari yang lain. Kalau bicara bakat, hampir mustahil dia punya, makanya kehidupan sebelumnya hidupnya begitu melarat.
Kali ini Zulo hanya menjatuhkan peralatan perak, memang tidak bisa apa-apa karena ini kesulitan elite, apalagi bos Lapisan atas terkenal kekikirannya.
Tapi selain peralatan, dia menjatuhkan material langka——Debu Kerangka, semacam bubuk tulang untuk alkimia. Meski bukan barang legendaris, setidaknya bernilai puluhan koin emas.
Bos troll keenam bernama Huku.
Dengan belajar dari pengalaman Zulo sebelumnya, Biru Muda Laut Angin membuka BOSS ini dengan hati-hati. Namun sampai akhir, BOSS ini tidak menggunakan skill ultimate yang spesial, jadi kekhawatirannya sia-sia.
Kuil Atal'Hakkar adalah dungeon dengan topografi yang sangat rumit. Tanpa panduan Lu Li, pasti mereka akan tersesat.
Dengan kehadiran Lu Li, meski tidak mungkin bebas kesalahan sama sekali, kesalahan bisa dibuat sengaja setelah beberapa langkah, sementara jalan yang benar bisa ditemukan dengan hoki tanpa buang waktu.
Setelah enam mini BOSS diselesaikan, kembali ke aula bawah. Area yang sebelumnya tertutup batas gaib sekarang sudah terbuka.
Monster di aula sebelumnya sudah dibersihkan, tapi sekarang banyak yang respawn. Ini membuktikan kecepatan respawn monster kecil di dungeon ini sangat tinggi.
Jika pasukan sering dihabisi, kecepatan respawn seperti ini sangat merepotkan. Harus ada yang kembali membersihkan monster kecil.
Setelah monster kecil di aula terselesaikan, Lu Li mengajak semua orang masuk melalui sebuah pintu masuk yang menuju ke Peramal Jamalang. Di sepanjang jalan terdapat banyak monster.
Sekelompok tujuh delapan ekor, pertarungannya agak sedikit sulit.
Yang paling menjebak adalah beberapa monster ini memiliki kemampuan takut. Biru Muda Laut Angin yang ketakutan mulai berlari kocar-kacir, tanpa sengaja menarik kelompok monster lain di sebelah.
Lebih dari selusin elite monster, terutama yang memiliki kemampuan membuat pemain takut. Sedikit kecerobohan bisa menyebabkan wipe.
Harus dikatakan, wilayah ini adalah tempat kedua di Kuil Atal'Hakkar yang rawan wipe. Pertama adalah Zulo, kerangka-kerangka itu juga pembunuh pemain. Untungnya peralatan dan level Lu Li dkk bagus, dengan susah payah berhasil membunuh dua kelompok monster sekaligus.
Ice Mage Mu Muyu yang hendak menggunakan Cincin Es tak sengaja dikendalikan, menjadi anggota pertama yang kehilangan darah pertama di tim.
