"Sungguh tragis." Biru Muda Laut Angin melirik lubang itu sambil tak tulus menjauh beberapa langkah.
"Sungguh tragis." Yang lain ikut menyetujui, beruntung yang terjatuh bukan diri mereka.
Kedua bos naga sudah di ujung tanduk, bahkan jika kehilangan satu DPS tidak masalah, Lu Li dan kawanan berhasil menyelesaikan pertempuran dengan lancar.
Tiba-tiba, Mu Muyu berteriak dari luar: "Kakak-kakak, ada yang bisa bantu? Aku tersesat di luar, gelap gulita, banyak jalan bercabang. Orang mati kayak aku hampir terkubur siksaan!"
Topografi Kuil Atal'Hakkar sangat rumit, orang normal mustahil masuk.
Kelancaran mereka sebelumnya semata karena faktor Lu Li yang pernah beberapa kali datang di kehidupan sebelumnya, punya ingatan bagus, sengaja mempelajari pola, hingga hapal betul medannya.
Saat mengikuti Lu Li, Mu Muyu merasa semuanya sederhana. Kini lari sendiri, orang mati itu sampai ingin mati lagi.
Tak ada cara, Lu Li harus keluar lagi untuk memandu mereka.
Para pelaku lainnya tentu tak mungkin menunggunya. Saat dia pergi menjemput orang, mereka langsung mulai meraba mayat. Dengan pemimpin tim bertangan jahat ini pergi, mungkin bisa dapat lebih banyak barang bagus. Di sini ada dua BOSS.
"Meng Meng, apa kamu keliru? Benda ini juga hasil rabaanmu?" Begitu trofi naga fisik diraba, semua orang terkejut.
Bukan karena terlalu legendaris - bagaimana mungkin mini BOSS darah sekitar sepuluh ribu bisa menghasilkan barang langka? Malah terlalu payah, lebih buruk dari enam troll BOSS sebelumnya yang setidaknya masih bisa mengeluarkan peralatan perak sebagai formalitas.
Apa maksud naga ini menghasilkan perunggu level 40?
Kakak ini kan naga - makhluk puncak rantai makanan. Meski cuma proyeksi dan sudah merosot, masa sampai miskin begini? Apa lupa bawa peralatan saat keluar?
"Ini bukan salahku. Aku sengaja cuci tangan sebelum datang." Can Meng menunjukkan wajah polos.
Lu Li berlari kencang di jalur berliku yang berkelok-kelok. Sebenarnya dia sudah menduga kejadian ini. Kuil Atal'Hakkar hanya memiliki tiga BOSS yang bisa menjatuhkan barang bagus, lebih baik tidak berharap banyak dari yang lainnya.
Tepat saat Lu Li menemukan Mu Muyu dan memasukkan-nya ke dungeon, Can Meng sudah meraba-raba naga sihir.
"Tidak ada peralatan, hanya selembar gambar teknik." Can Meng mulai meragukan dirinya sendiri. Belum pernah dia se-hitam tangan jahat ini, bahkan quasi-BOSS pun harusnya menjatuhkan peralatan perak untuk membenarkan gelar jago-nya.
"Gambar teknik apa?" Lu Li membeku, bertanya dengan nada gugup.
"Senjata jahat." Can Meng menjawab secara refleks.
"Bagus, ini barang bagus." Lu Li mulai terlihat bersemangat.
Baru saja satu peralatan yang dikeluarkan Mao Mao Ai Chi Rou laku 180 emas. Meski harga ini tidak absurd di trading post, semua orang sudah merasa hasil yang diperoleh sangat memuaskan.
Gambar teknik senjata jahat ini, jika dijual di luar, setidaknya 600 emas. Jika para Si Kaya saling bersaing, harganya bisa lebih tinggi. Lu Li pernah mendengar kisah harga tertinggi di kehidupan sebelumnya mencapai 1.200 emas. Meski saat itu harga emas lesu, transaksi ini tetap bernilai puluhan ribu - bagaikan dongeng satu gambar teknik ditukar dengan satu set properti game.
Efek senjata jahat adalah memberikan enchant permanen pada senjata, memungkinkannya mengutuk target. Selain menyebabkan kerusakan bayangan berkelanjutan, juga mengurangi 10% pertahanan target.
Teknik tak dipelajari siapapun karena biaya tinggi dan gambar teknik langka, hasilnya pun payah.
Sementara enchant banyak dipelajari. Meski resep yang beredar di pasaran saat ini masih jelek, setidaknya bisa menambahkan beberapa poin sifat pada peralatan.
Senjata jahat bukan menambah sifat. Efek tambahannya telah sepenuhnya mengubah sikap meremehkan orang terhadap enchant. Ini efek pemicu - sekali terpicu akan menyebabkan kerusakan berkelanjutan sekaligus merusak pertahanan.
Banyak penyihir gelap menyukai senjata jahat ter-enchant, yang bisa disebut artefak suci saat melawan pencuri.
Tentu saja, material yang digunakan dalam resep ini ber-"harga langit".
Banyak orang berusaha keras selama satu minggu, belum tentu bisa mengumpulkan uang cukup untuk membeli material.
Yang benar-benar melambungkan nilai gambar teknik ini adalah efek setelah ter-enchant. Secara visual, senjata yang sudah di-enchant tidak hanya memancarkan cahaya hijau redup, tapi juga memiliki dua kepala tengkorak kecil yang berputar-putar di ujungnya.
"Harta karun! Benda ini harus dijual, jangan bertindak kalau harganya di bawah 800 koin emas." Lu Li berkomentar penuh perasaan.
Jika dibagi sepuluh orang, masing-masing dapat 80 koin emas. Bila dikonversi ke realitas, nilainya sekitar enam tujuh ribu - setara gaji bulanan orang normal.
Jangan terkecoh melihat Lu Li yang selalu membawa ratusan koin emas di pinggang. Sebagian besar pemain sebenarnya memiliki kekayaan pribadi yang tak melebihi sepuluh koin emas.
“Aduh, mahal banget ini.” Bayangkan perasaan seperti awalnya menginjak kotoran, lalu menemukan berlian di dalamnya. Perbedaan yang begitu ekstrem membuat para pemain yang biasa melihat barang langka terengah-engah.
Kemudian, Lu Li menjelaskan betapa berharganya gambar teknik senjata jahat ini.
"Aku mau! Aku bayar 80 emas untuk kalian semua. Gambar teknik ini milikku!" Biru Muda Laut Angin menerjang, memuji-muji Can Meng sambil menjulurkan lidah seperti anak anjing yang manis.
"Kamu kan belum belajar ter-enchant..." Lu Li menghela nafas.
Para pelaku lainnya bimbang. Biru Muda Laut Angin populer di kalangan anggota, sulit menolak permintaannya.
"Nanti aku akan belajar ter-enchant! Lu Li benar, manusia harus punya impian. Tanpa impian, apa bedanya kita dengan ikan asin?" Biru Muda Laut Angin terkekeh.
“Ya, bagaimana jika terwujud.” Lu Li selalu memihak teman lamanya. Dia berpikir sejenak lalu berkata: “Aku hitung 600 koin emas untukmu, nanti beri kami masing-masing 60 koin.”
Dia tidak sampai hati mengatakan akan memberikan resep ini gratis ke Biru Muda Laut Angin, toh ini adalah hasil jerih payah bersama.
Jika Lu Li mengaku tidak mau mengambil bagiannya, yang lain mungkin juga akan merasa sungkan untuk menerima. Bagaimanapun ini setara dengan pendapatan satu dua bulan orang normal. Saudara kandung pun harus jelas perhitungannya.
Sebenarnya Biru Muda Laut Angin tidak rugi. Sebagai MT Terkuat di "Fajar", dia setiap hari menjelajahi berbagai dungeon.
Anggota serikat yang mendapatkan gulungan perkamen dungeon privat pun sering meminta bantuannya. Peralatan sampah yang didapat selama dungeon bisa diurai dengan ter-enchant menjadi material, lalu digunakan untuk meningkatkan pengalaman ter-enchant. Kecepatan latihannya setidaknya puluhan kali lebih cepat dibandingkan Lu Li yang belajar teknik.
Setelah mempelajari resep ini, hal pertama yang akan dilakukannya adalah mener-enchant senjatanya sendiri.
Lalu berdiri di sana, pasti akan ada sekelompok orang yang penasaran datang bertanya bagaimana cara mendapatkan senjata ini. Kemudian dia meminta orang lain membawa material ke sana, setiap kali melakukan enchantment dia mengenakan biaya transaksi sepuluh koin emas. Tidak perlu waktu lama modal akan kembali.
Pada tahap awal ketika orang lain bahkan belum pernah melihat resep senjata jahat, biaya jasa sepuluh koin emas sudah termasuk harga diskon.
Biru Muda Laut Angin seolah sudah melihat dirinya meraih kesuksesan finansial, menjadi CEO, menikahi si kaya cantik, dan mencapai puncak kehidupan. Jadi dengan terkekeh dia menyimpan gambar teknik, sama sekali tidak khawatir dengan utang 600 emas yang dipikulnya.
Ini adalah akhir yang menggembirakan semua pihak. Sebuah dungeon dengan kesulitan elite biasa saja sudah membuat setiap orang mendapat untung 80 emas.
