Harus membunuh dua naga penjaga mini BOSS terlebih dahulu. Kedua naga ini memiliki jurus andalan yang agak merepotkan, bisa membuat orang terpental. Jika tidak hati-hati dan terlempar ke kerumunan monster, benar-benar mati tanpa tempat dikuburkan.
Karena itu Lu Li bersikeras untuk menghindari dua naga penjaga dan membersihkan tuntas semua monster kecil di sekitar ini terlebih dahulu.
Proses ini tidak terlalu merepotkan, dia memiliki otoritas mutlak dalam tim, sehingga berhasil mendorong garis pertempuran sampai di hadapan Bayangan Illidanikus.
Ini adalah BOSS akhir Kuil Atal'Hakkar, sekaligus titik tersulit dalam dungeon ini.
Dia adalah naga hijau raksasa, namun yang mengerikan adalah wujud fisiknya transparan, terlihat seperti bayangan samar, konsep yang sama persis dengan proyeksi Illidan yang pernah menyumbangkan banyak peralatan dan skill book untuk Lu Li.
Bagaimanapun juga ini palsu.
"Mulai saja, semua berhati-hati." Lu Li juga tidak bisa banyak berkomentar, hanya bisa mencoba dulu, dia tidak berniat menjadi Sang Nabi Agung.
Biru Muda Laut Angin menarik monster, kemudian langsung di-sleep oleh Bayangan Illidanikus... sleep...
MT kena sleep, secara alami anggota lain menjadi target serangan berikutnya, satu per satu dikalahkan oleh Bayangan Illidanikus, hanya dalam hitungan detik, TKP sudah dipenuhi mayat.
Lu Li juga tak luput, kemampuan tak kasat mata sama sekali tak berarti di hadapan BOSS sekuat ini. Ia juga tidak menggunakan Darkmoon Card, ini kan dungeon, mati tidak kehilangan pengalaman.
Mental anggota tim masih cukup baik. Mereka duduk bersama makan Roti minum ramuan untuk memulihkan HP dan MP. Tewas di dungeon adalah hal yang sangat wajar.
"Dia malah tidurkan aku, gimana nih?" Biru Muda Laut Angin mengernyit seperti pengantin baru yang benar-benar ditiduri.
"Sepertinya ini BOSS yang tidak mengikuti aturan. Mungkin sejak awal akan langsung menidurkan orang. Jangan berharap dia akan menahan diri di fase berikutnya." Lu Li berdesah, skill ini daya pukau-nya terlalu mengerikan.
Deep Slumber: Membuat target tertidur panjang, tidak bisa bergerak namun juga tidak bisa diserang, efek selama delapan detik.
Target biasanya unit terdekat. MT yang memancing kebencian dan bertarung jarak dekat, secara natural menjadi sasaran utama. Begitu MT di-sleep, delapan detik cukup untuk membuat tim kehilangan beberapa personel.
Kehilangan satu orang saja harus dihidupkan kembali dalam pertempuran, jika beberapa orang berarti pasukan kita akan dihabisi.
"Mari kita pikirkan solusinya. Ji Ge, bisakah kamu membatalkan status ini? Jika kecepatannya cukup, seharusnya kebencian bisa ditarik kembali." Biru Muda Laut Angin berkata sambil merenung.
"Jelas tidak bisa, sudah kucoba." Ji Ge mengangkat bahu.
"Kalau Feng Shao di-sleep, bisakah orang lain membawa BOSS berputar-putar?" Nuoyu bertanya.
"Ini tidak mungkin. Tidakkah kalian lihat tadi? Serangan BOSS juga memiliki serangan jarak jauh. Tidak ada yang bisa tahan dua kali serangan BOSS. Delapan detik sama sekali tidak cukup, dan setelah selesai sleep, BOSS akan langsung meng-sleep orang berikutnya." Lu Li kembali menolak ide mereka.
Dia merasa terharu melihat semua orang berusaha mencari solusi. Sebenarnya sebagian besar tim memang seperti ini - bersama-sama mempelajari guide. Mustahil ada komandan yang langsung paham triknya sekilas.
"Bagaimana kalau menyuruh seseorang aktif berbaring di bawah BOSS?" Mao Mao Ai Chi Rou mendapat ide mendadak.
"Lu Li tidak bisa menahan diri untuk melihatnya. Pemain PVP ini ternyata lebih dulu menemukan strategi penanggulangan daripada semua orang. Apakah orang yang dilatih secara formal dalam game sejak kecil memang lebih unggul dari orang biasa?"
"Benar, ini bisa dilakukan. Siapa yang mau mengajukan diri sebagai bantal?" Biru Muda Laut Angin menepuk tangan.
Akhirnya dia tidak perlu terus-menerus di-sleep oleh BOSS.
"Damage-ku nomor satu." Lu Li langsung membersihkan diri. Setelah pernyataan ini, tidak mungkin ada yang memintanya untuk di-sleep BOSS.
"Aku healer." Ji Ge.
"Damage-ku juga cukup tinggi." Nuoyu berada di peringkat kedua DPS.
"Aku harus membuka Haus Darah." Luo Ying Hui Yi juga punya alasan. Dia memang sangat berguna, dan damage-nya juga tidak rendah.
"Aduh, kenapa kalian semua memandangiku seperti ini?" Yu Si Liulangren merasa agak bersalah. Di guild sebelumnya damage-nya masih masuk peringkat atas, tapi begitu masuk tim ini langsung jadi juru kunci.
Ksatria damage dealer memang tidak pernah masuk peringkat damage di dungeon, apalagi dia masih harus mempertahankan pertahanan.
“Tunggu, jangan biarkan Liulang pergi. Bagaimana jika ada pemanggilan monster kecil di atas, nanti tidak ada yang menahan.” Lu Li segera menghentikan mereka. Dari awal dia memang tidak berharap Yu Si Liulangren bisa memberikan damage tinggi.
Yu Si Liulangren sekarang memerankan peran yang sebelumnya dimainkan Piao Ling.
“Kamu suruh siapa pergi? Aku lebih baik mati daripada pergi.” Xiao Ba Jiang langsung protes duluan. Dia selalu merasa Lu Li akan mengorbankannya.
“Tidak menyuruhmu pergi.” Lu Li menepuk kepalanya, lalu menunjuk hewan peliharaan yang tengkurap di sisi Can Meng: “Meng Meng, nanti saat pertempuran mulai, suruh dia pergi tengkurap di bawah BOSS.”
“Jangan, jangan sakiti baby kami.” Can Meng tidak tega.
“Kalau begitu kamu saja yang pergi.” Lu Li mendengus dingin.
“Sebenarnya...menurutku biarkan BOSS tidur juga tidak masalah. Tidak perlu susah payah bertarung, biarkan baby kami yang memikul tanggung jawab ini.” Begitu dengar harus maju sendiri, Can Meng langsung menjual hewan peliharaannya.
Koordinasi kedua mulai tarik monster.
Can Meng sangat ahli dalam mengendalikan hewan peliharaannya. Dengan lancar, dia mengunci hewan peliharaan di bawah leher BOSS. Dengan demikian, antara Biru Muda Laut Angin dan BOSS kini terdapat hewan peliharaan laba-laba besar. Jika BOSS ingin membuat target terdekat tertidur, Biru Muda Laut Angin tidak akan menjadi prioritas.
Setelah masalah ini terselesaikan, ancaman terbesar adalah War Stomp.
War Stomp menyebabkan kerusakan pada musuh di sekitarnya dan membuat mereka pingsan selama 4 detik. Skill ini juga menyulitkan MT dalam menarik monster. Namun setelah efek pingsan War Stomp berakhir, kebencian BOSS terhadap MT tidak hilang, sehingga BOSS tidak akan beralih menyerang anggota lain.
Sedangkan skill tidur pulas (Deep Slumber) akan langsung mereset kebencian begitu terkena efek.
Lu Li sendiri terkena War Stomp sekali, memaksanya menyesuaikan posisi dengan hati-hati dan mencari area yang tidak terjangkau serangan injakan.
Yang paling menderita adalah hewan peliharaan laba-laba sebesar batu giling milik Can Meng, yang hampir tidak pernah bangun. Entah terkena Stomp memusingkan, atau tertidur pulas. Jika bisa bicara, pasti akan mengeluhkan nasib malangnya.
Kadang-kadang BOSS juga mengeluarkan skill mengepakkan sayap, meski tidak sering. Bayangan Ilamistrike mengepakkan sayapnya, memukul mundur semua pemain di depannya.
Bahkan MT dan baby Can Meng pun terpental. Harus langsung menata ulang formasi pertahanan untuk menghindari wipe. Setelah terpental pertama kali, karena gagal memulihkan formasi, guild pun dihabisi lagi.
Ketiga kalinya baru berhasil membuat HP Bayangan Ilamistrike turun hingga setengah.
Masalah baru muncul: Bayangan Ilamistrike memanggil empat Naga untuk melindunginya - empat Naga yang sebelumnya dibunuh Lu Li dan kawan-kawan, hanya saja yang awalnya mini BOSS kini berubah menjadi diperkuat elite.
Untungnya Lu Li tidak menyuruh Yu Si Liulangren menjadi bantal guling untuk BOSS, dengan heroik dia melindungi rekan satu tim dari serangan.
