"Menurut kalian, apakah ini Pembunuhan Pertama kita?" Karena tidak ada peralatan yang cocok untuk Lu Li, dia memang tidak perlu memperhatikan.
"Tidak tahu. Bagaimana kalau kita cek Kronologi Permainan?"
"Cek saja." Lu Li berjalan ke samping dan duduk, merenungkan proses pertempuran barusan. Mungkin karena Keberuntungan kecil yang tidak disengaja, dia berhasil melakukan Serangan Bayangan dengan 99% tingkat penyelesaian yang menyebabkan kerusakan tiga kali lipat pada BOSS - jika lawannya pemain setingkat, kerusakannya setidaknya lima sampai enam kali lipat.
Sayangnya, setelah itu tidak pernah muncul lagi. Meski dia berusaha keras, hanya bisa bertahan di sekitar 95%.
Perasaan itu sangat ajaib, dan Lu Li juga tidak tahu mengapa bisa begitu yakin bahwa begitu ia memahami makna di balik perasaan tersebut, 100 persen tingkat penyelesaian bukanlah impian.
Karena itu, setelah pertempuran usai, ia mengerahkan sebagian besar energinya untuk merenungkan hal ini.
Gerak anggota tubuh seharusnya tidak berbeda jauh. Skill ini telah ia gunakan lebih dari sepuluh ribu kali. Ia yakin kemampuan mengendalikan gerakan tubuhnya sudah mencapai tingkat sangat mahir.
Lalu, faktor apa sebenarnya yang memengaruhi tingkat penyelesaian?
Di kehidupan sebelumnya, ia pernah membaca banyak guide yang menganalisis tingkat penyelesaian, namun tak satu pun yang membahas sampai level profesional seperti ini.
Di satu sisi, mungkin ini memang konsep yang sangat tinggi. Saat ini saja, banyak atlet esports yang tidak bisa mencapai 95% tingkat penyelesaian. Sementara Lu Li sudah stabil di 95% dan mulai mengejar 100% penyelesaian.
Di sisi lain, ini menyangkut kemanusiaan.
Tidak ada yang akan membagi barang yang mereka pelajari dengan susah payah kepada semua orang, tidak hanya tidak ada keuntungan, tetapi juga akan kehilangan keunggulan yang sulit mereka dapatkan.
Bahkan di dalam klub sendiri, tidak akan ada pembagian serupa.
Mengingat kembali, sepertinya karena melihat tidak bisa memasuki tahap P3 dalam waktu dekat, Lu Li tiba-tiba menjadi nekat, memacu DPS dengan gila-gilaan, di tengah-tengahnya sebuah Serangan Bayangan tanpa alasan melonjak ke 99%.
Seringkali, kebenaran seperti tersembunyi di balik layar selembar kertas tipis, meski tahu bisa dirobek dengan sekali tusuk, tetap saja tak bisa disentuh.
Jadi, setelah merenung sejenak tanpa hasil, Lu Li akhirnya harus menunda dulu karena dipanggil Biru Muda Laut Angin, mengharapkan terobosan di kesempatan berikut. Dengan pengalaman kali ini, dia percaya yang berikutnya akan datang lebih cepat.
“Bos, tidak ada rekaman, apa sebelumnya tidak ada yang pernah mendapatkan gulungan perkamen dungeon ini? Tapi kenapa setelah kita menembus dungeon tidak ada petunjuk khusus Pembunuhan Pertama?” Biru Muda Laut Angin tidak berani berimajinasi.
Pemain "Fajar" sangat banyak, dengan jumlah sebesar ini, meskipun rasio-nya rendah, pasti ada cukup banyak yang mengalami petualangan tak terduga. Kemunculan Gulungan Dungeon apapun tidak mungkin hanya satu atau dua salinan.
"Dungeon ini memang agak sulit. Mengapa tidak ada pemberitahuan Pembunuhan Pertama? Karena kita belum benar-benar menyelesaikannya." Lu Li sama sekali tidak terkejut.
Dengan pasukan sekuat ini ditambah berbagai "cheat" Lu Li, masih mengalami wipe sekali selama periode itu. Jika diganti dengan tim biasa, estimasi ulang akan mengalami wipe berulang kali. Apalagi untuk mendapatkan Pembunuhan Pertama Kuil Atal'Hakkar, kita harus menemukan dan menyelesaikan lapisan berikutnya.
Cara paling intuitif adalah langsung lompat dari lubang di aula pintu masuk itu.
Tapi ketinggian itu sudah diuji oleh Ice Mage Mu Muyu melalui percobaan yang menyakitkan - betapa tragisnya pengalaman tewas terjatuh.
Karena itu Lu Li membawa semua orang masuk melalui pintu masuk alternatif. Topografi yang sangat rumit membuat orang terkagum-kagum, pantas saja kuil ini disebut sebagai salah satu dungeon paling mudah tersesat di "Fajar".
“Lu Li, bagaimana kamu tahu jalan-jalan ini.” Mao Mao Ai Chi Rou tak tahan bertanya.
Sebelumnya dia menganggap Baba Kucing adalah pemain game terhebat yang paling dikaguminya, namun sekarang keyakinannya mulai goyah. Citra Lu Li sebagai dirigen tim dungeon yang tegas dan bijaksana mulai menyaingi penampilan ayahnya.
“Sebenarnya sederhana, 'Fajar' suka menyintesis tempat-tempat nyata lalu mengubahnya menjadi elemen-elemen Azeroth. Kuil Atal'Hakkar ini merupakan adaptasi dari Kuil Dewa Air Suku Maya di kedalaman Hutan Belize. Kalian bisa cari di internet, topografi dan sebagainya secara garis besar konsisten, ditambah deskripsi biografi dalam game, semuanya disintesis menjadi satu.” Penjelasan Lu Li ini bukanlah omong kosong.
Di kedalaman sunyi Hutan Belize, terdapat kolam hijau zamrud yang menyimpan reruntuhan Maya. Para peziarah mempersembahkan ritual di kolam ini untuk Dewa Air Maya - mungkin juga untuk Iblis dari dunia bawah tanah.
Jika melakukan pencarian online, akan terlihat gambar yang telah dipulihkan dari reruntuhan Maya ini. Kompleksitas topografinya sama dengan kuil dalam game.
Tulisan-tulisan mistis dan rumit di dinding kuil itu sebenarnya adalah literasi Maya. Selain menceritakan sejarah kuil, ini juga memberikan petunjuk jalur.
Dalam koleksi luar biasa besar Perpustakaan Nasional Stormwind, terdapat catatan perjalanan serupa.
Ada NPC yang pernah melakukan ekspedisi mendalam ke kuil. Buku biografi tersebut memuat banyak deskripsi topografi. Dengan mengombinasikan kedua hal ini, pemain bisa perlahan menemukan jalur kuil.
Faktanya, guide untuk setiap dungeon di game memang disusun bertahap seperti ini oleh para pemain.
"Banyak sekali BOSS-nya." Begitu tiba di Lapisan bawah, mereka kembali tertegun.
"Jangan panik. Ini semua quasi-BOSS. Dibagi menjadi dua tim untuk membereskan. Huiyi, rekam urutan patung yang menyala di belakang setiap BOSS setelah pertempuran dimulai. Beri nomor urut dulu - ini krusial. Kamu tidak perlu ikut bertarung." Perintah Lu Li.
“Tenang saja.” Luo Ying Hui Yi memukul dada menjamin.
Enam quasi-BOSS berbagai jenis lemah, drop juga khususnya payah, membuat mereka menjaga patung hanyalah pajangan, langsung bunuh saja, yang benar-benar penting adalah melihat urutan enam patung menyala secara berurutan.
“Sudah dicatat?” Lu Li bertanya setelah selesai membunuh monster.
“Sudah, dengan posisiku sebagai patokan, arah jarum jam adalah 264135.” Demi mengkhawatirkan dirinya lupa, dia terus-meneris mengutuk angka-angka itu.
“Sebenarnya kamu bisa kirim ke saluran party, tidak perlu diingat dengan susah payah.” Lu Li berkesedihan.
“Sepertinya benar.” Luo Ying Hui Yi ingin menangis.
Lu Li mengirim enam orang, masing-masing berdiri di depan enam patung, lalu mengaktifkan patung sesuai angka yang dicatat Luo Ying Hui Yi satu per satu.
Lapisan bawah Kuil Atal'Hakkar mulai berguncang, seolah ada sesuatu yang muncul dari bawah tanah. Di pusat terdapat kolam air raksasa yang airnya mendidih dengan gelembung bergolak.
"Penyusup, aku akan memakan daging dan tulangmu." Sebuah sosok muncul dari air.
Ini adalah troll raksasa dengan ekspresi agak kaku dan suara membosankan, namun aura-nya sama sekali tidak bisa diremehkan.
"Bagaimana strateginya?" Biru Muda Laut Angin mengencangkan genggaman pada perisai dan pedangnya, menoleh bertanya pada Lu Li.
Ini adalah BOSS akhir Kuil Atal'Hakkar. Dia tidak yakin apakah bisa mengalahkannya dengan sisa dua kesempatan di dungeon acak ini, apalagi Lu Li dan yang lain harus segera bertanding.
