Efek yang dibawa tengkorak penuh dendam hanya bertahan lima detik. Efek negatif dengan tipe berbeda dapat disuperposisikan, maksimal lima lapis. Jika satu efek hilang, lapisan baru bisa ditambahkan.
Tentu saja, sebagian besar tengkorak tidak bisa menyebabkan status debuff.
Tengkorak yang tidak bisa memberikan efek debuff ini jika dilempar ke BOSS akan menunjukkan status "Tidak Valid", dan bisa dilempar ulang.
Lu Li memilih lima orang khusus untuk menghujamkan BOSS, sementara anggota lain menyerahkan tengkorak kepada mereka agar tidak terjadi pemborosan sumber daya yang mencolok.
Kelima orang ini memiliki profesi dengan pertahanan dan HP tinggi, didampingi Knight Penyembuh yang mengawasi darah mereka. Dalam kondisi normal mereka tidak akan mati seketika, dan jika tewas Druid akan segera menghidupkan mereka kembali dalam pertempuran.
Tengkorak penuh dendam ini merupakan kunci utama dalam melawan BOSS. Lu Li sama sekali tidak mengizinkan adanya insiden tak terduga.
"Setiap sisi harus dijaga pasukan besar untuk menghalau monster kecil, terutama yang bisa memasang Totem. Bunuh monster itu segera dan hancurkan Totem yang terpasang! Guild Pemburu alokasikan delapan anggota khusus untuk menangani Totem di setiap sisi. Jika ada masalah dengan Totem, silakan bernegosiasi tentang pemotongan poin!" kata Lu Li tanpa ampun.
Ini area liar, mati akan turun level, jadi serikat mana pun takkan sanggup menanggung kerugian akibat dihabisi total.
Di masa lalu, Orgrim Doomhammer merekrut sebagian Troll Hutan sebagai bagian dari Horde. Syarat yang dia ajukan: Horde akan membantu Troll Hutan mengalahkan High Elf dan membangun kembali Kekaisaran Amani.
Pemimpin Troll Hutan Zul'jin awalnya menolak tawaran menggiurkan ini. Sebagai pahlawan suku Amani termasyhur, dia pernah menyelesaikan pekerjaan yang mengejutkan - mempersatukan semua Troll Hutan dan menempatkan mereka di bawah kepemimpinannya.
Meski minat utama Troll Hutan tetap melawan High Elf, Zul'jin sendiri menaruh kecurigaan besar terhadap rencana Horde.
Namun tak lama kemudian, pasukan manusia berhasil menawan sebuah kelompok tempur bawahan Zul'jin. Setelah Horde menyelamatkan para troll ini, Zul'jin segera mengubah keputusannya dan setuju menjadi sekutu Horde. Sebagian suku Troll Belantara bersama sekutu baru mereka bergerak menuju medan pertempuran.
Tentu saja, Orgrim Doomhammer tidak menepati sumpahnya. Namun Troll Hutan juga bukan tak memperoleh keuntungan sama sekali.
Mungkin selama periode inilah sebagian Troll Hutan mulai menerima ajaran Shaman Orc, memperoleh cara menggunakan energi ini. Mulai bermunculanlah profesi Shaman Troll.
Troll Cabang Setan di Hilsbrad ini merupakan pasukan inti yang berperang kala itu. Di tengah mereka terdapat jumlah Shaman yang luar biasa besar.
Shaman-Shaman ini tidak hanya menggunakan Totem yang umum dipakai Shaman Orc. Mereka juga menciptakan sendiri mantra Totem yang mengerikan - seperti Totem Transformasi yang bisa mengubah manusia menjadi hewan kecil, serta berbagai Totem negatif seperti Pusing, Kusut Melilit, Ketakutan.
"Berburu monster di Hilsbrad tanpa membunuh Shamans terlebih dahulu adalah hal berbahaya."
"Setelah membunuh Shamans segera, monster kecil tidak lagi menjadi ancaman - semuanya adalah pengalaman berbentuk manusia yang mudah diambil."
"Empat Elder troll quasi-BOSS level yang menjadi garis pertahanan pertama, jika hanya ada satu regu, mereka akan menjadi hambatan tak tertembus karena mekanik kebencian mereka terkait."
"Cukup mengejek satu dari mereka, ketiga lainnya akan memimpin elit guild sekitar untuk menyerbu."
"Setelah dihitung kasar, totalnya mencapai ratusan monster."
"Tarik monster sesuai komando saya. Empat arah harus ditarik bersamaan! MT lain fokus tarik monster kecil! Waspada jangan sampai ada monster yang menyerang rekan di belakang!" Lu Li mengeluarkan perintah setelah memastikan kesiapan tim.
Gong tembaga di empat sudut altar persegi berbunyi gemuruh memekakkan telinga.
Imam Jahat Hexx mengangkat tongkat sihirnya, mantra suram mulai menyelimuti "kota", monster kecil troll yang baru direfresh di dalam kota menjadi mengamuk seperti disuntik darah.
Mereka menginjakkan langkah teratur, layaknya pejuang troll dari zaman purba yang hendak berperang, bergerak mendesak para penjajah.
Pedang Penghakiman mengerahkan ribuan pasukan di empat arah altar untuk menghadang monster-monster ini, setiap regu 100 orang bertarung sebentar lalu mundur untuk istirahat, kemudian direkrut kembali setelah pulih.
Kualitas pemain biasa tidak sebaik ini, tapi berbeda dengan serikat besar.
Pertama, mereka adalah kolektif kepentingan - tim elit guild mendapat gaji tetap plus hadiah tambahan, anggota serikat biasa juga bisa memperoleh pendapatan dengan menyelesaikan tugas serikat atau mengikuti aktivitas serikat.
Kedua, mereka memiliki komando ilmiah yang bertingkat: regu 5 orang, regu 10 orang, pasukan 100 orang, pasukan 1000 orang - perintah dengan cepat dan akurat tersampaikan ke setiap individu.
Yang terakhir adalah atmosfer pertarungan terakhir.
Saat semua orang bergerak mengikuti perintah, kamu seorang diri pun akan secara tidak sadar terbawa untuk ikut bergerak bersama.
Orang yang bertindak menyendiri akan mendapat hukuman.
Sementara elit guild sejati bertarung melawan quasi-BOSS di empat sisi bawah altar.
Empat arah menarik monster secara bersamaan, dua MT di timur dan selatan terlambat seketika menyebabkan sedikit kekacauan, namun untungnya kedua MT segera menambahkan kebencian ke BOSS, bisa dibilang ada gangguan kecil tanpa risiko besar.
Bagaimanapun ini adalah serangan terhadap kota yang dikendalikan monster, bagian selanjutnya juga tidak sepenuhnya tanpa kesulitan.
Yang terpenting adalah apakah MT lain bisa membantu empat Tuhan T membagi kerusakan tepat waktu, seratus lebih monster kecil jika menyerang seseorang bersama-sama, sehebat apapun pasti collapse, karena itu Lu Li juga khusus mengatur empat tank sekunder, jika Tuhan T bermasalah, tank sekunder langsung merebut kebencian.
Perkelahian kacau besar seperti inilah yang benar-benar menguji kemampuan memimpin, perintah harus terstruktur, kalau tidak setelah melewati beberapa tahap, ketika sampai di bawah sudah berubah bentuk.
Menghadapi peristiwa tiba-tiba harus ditangani dengan tenang, tidak bisa hanya mengandalkan teriakan dan makian. Semakin keras dirigen memarahi, anggota biasa di bawah semakin cemas. Pertempuran tak perlu dilanjutkan - mereka sudah kacau sendiri.
"Pemburu Utara, kenapa Totem tidak dipukul? Pemburu mati? Pemburu lain tidak bisa bantu memukul? Semua pemburu di sana kena pemotongan satu poin."
Benar saja, empat arah kini bebas dari Totem yang terlewat. Menjadi contoh bagi yang lain, meski satu poin tak bernilai banyak uang, tapi memalukan reputasi - apalagi pemotongan poin ini dilakukan langsung oleh Lu Li yang mereka hormati.
Dalam proses ini, Komandan juga harus memperhatikan warna racun yang disemprotkan dari tongkat sihir Imam Jahat Hexx di altar.
Warna merah menyala di awal memberikan efek Amuk pada monster kecil di Hilsbrad, lalu jika berubah menjadi keemasan berarti CRIT - anggota yang kontak frontal dengan monster sebaiknya mengaktifkan keringanan damage. Jika berubah menjadi biru berarti pertahanan (Armor monster sangat tinggi), dan jika berubah menjadi hitam, monster akan mendapatkan kemampuan mengutuk target.
Komandan hanya perlu mengingatkan semua orang, sebagian besar anggota serikat seharusnya sudah tahu cara menyusun strategi.
Dalam beberapa menit, empat quasi-BOSS di bawah level 50 tumbang dalam kepungan massal. Faktanya HP mereka semua melebihi 100.000. Jika bukan karena jumlah personil Pedang Penghakiman yang terlalu banyak, mustahil menyelesaikan mereka dengan mudah.
