"Ayo, bersama-sama kembali ke kota untuk minum." Lu Li melihat semangat semua anggota tim masih tinggi, sama sekali tidak terlihat depresi setelah baru saja tewas sekali. Dalam hatinya ia sedikit lega, rasa bersalah pun berkurang.
Dia bukan tipe orang yang bisa menerima begitu saja pengorbanan nyawa bawahannya untuk dirinya.
Ini adalah dunia game, meski harus mengandalkanmu untuk sesuap nasi, tak perlu sampai menjual harga diri dan kehidupan. Lu Li membenci bos seperti itu, dan takkan pernah menjadi bos seperti itu.
"Haha, kalau bos yang mengajak minum, pasti kami datang!" seru yang lain dengan girang.
Sebenarnya tewas sekali dalam game adalah hal yang normal. Bagi pemain biasa, frustasi atau tidak tergantung apakah pengorbanannya sepadan. Untuk kasus hari ini, bahkan kalau harus tewas sekali lagi pun tak masalah.
Bukan mereka bodoh, berkorban sampai terluka dua sisi tulang rusuk untuk saudara—inilah yang disebut solidaritas.
Sebuah game yang melahirkan solidaritas, apa lagi yang lebih menarik dari ini.
Bos mengajak minum, entah di Pedang Penghakiman atau tidak, hal seperti ini langka di dalam game. Dari gaya Lu Li yang terlihat jelas tidak akan menggunakan bir gandum tavern untuk mengurus kita, hari ini mungkin mendapat kesempatan menikmati hidangan lezat.
Rombongan bergandengan bahu, dipimpin Lu Li menuju Tavern Bajak Laut yang sangat terkenal di Stormwind.
Belasan meja di ruang privat besar dipenuhi berbagai hidangan lezat dan minuman dari game. Lu Li tanpa ragu menghabiskan ribuan koin emas, tidak berkedip sedikit pun - sangat langka untuk si gila harta.
Setelahnya, ratusan orang ini tetap akur hubungannya.
Kita pernah bertempur bahu-membahu dengan bos, bos pernah mentraktir kita minum di pesta Tavern Bajak Laut dari siang hari sampai sore saat matahari terbenam di ufuk barat, bertahun-tahun kemudian terkenang masih terharu.
Dan para pemain yang melewatkan aktivitas selanjutnya kali ini benar-benar frustasi, ada kesedihan "kenapa yang mati bukan aku" yang bikin buah zakar ini.
Sejak itu, aktivitas serikat Pedang Penghakiman bisa dibilang sukses total: meratakan Hilsbrad, mengalahkannya bos liar level 50 Calon Imam Jahat Hexx, menyelamatkan Elder troll, sekalian membuka Peti Harta Emas di Stealthrock, mendapatkan Bendera Perang Vol'jin yang sangat krusial.
Bendera perang tidak bisa digunakan saat pertandingan, tapi bisa dipakai di medan pertempuran, area liar, dungeon, dimensi rahasia, dll.
Terutama saat melawan BOSS di area liar, efeknya benar-benar setara dengan Shaman yang membuka haus darah plus Druid yang melepas kedamaian (menyembuhkan grup), satu-satunya kekhawatiran adalah pengalaman hilang saat mati.
Tapi Lu Li sendiri jarang mati, bahkan jika mati masih ada Darkmoon Card, probabilitas kehilangan relatif rendah.
Tentu saja, ketika belum pasti akan menggunakan bendera perang ini, Lu Li tetap menyimpannya di gudang. Bagaimanapun, "kematian" di "Fajar" adalah hal biasa. Siapa yang sampai sekarang belum pernah mati, pasti belum pernah keluar dari area aman.
Hari ini terasa sangat panjang, namun akhirnya tiba juga di penghujung. Melihat waktu yang tersisa tidak banyak, Lu Li memutuskan untuk tidak lanjut leveling.
Penginapan Southshore Town.
Dua hari lagi Natal, suasana festival mulai terasa di dalam game.
Tamu tavern semakin banyak. Kapan pun selalu ada program pemain atau NPC yang ditampilkan. Selama pertunjukannya tidak terlalu buruk, pasti dapat penghasilan melimpah.
Orang yang bisa minum-minum di jam seperti ini biasanya punya uang saku lebih.
Saat ini ada pemain yang sedang tampil dengan apik, sorakan riuh memenuhi tavern. Tak ada yang menyadari sosok bertopeng yang perlahan masuk.
Umumnya orang masuk tavern akan melihat sekeliling, tapi dia malah langsung menuju sudut paling gelap.
Setelah duduk, Dia tidak melepas penutup wajah, hanya duduk dengan ekspresi bodoh tanpa bergerak.
Posisi sudut ruangan yang seharusnya terlupakan ini justru menarik perhatian pelayan wanita cantik. Meletakkan tong anggur, dia melirik sekeliling lalu membawa nampan mengikuti ke sudut.
"Kamu sudah lama tidak berkunjung." Pelayan itu meletakkan gelas anggur di depan Lu Li.
Lu Li mengambilnya tanpa sungkan dan menghabiskannya sekali teguk, lalu meletakkan gelas sambil bersendawa: "Aku benar-benar tidak paham mengapa kau rela membuang-buang waktu di tavern ini, untuk manusia-manusia membosankan ini."
"Ini adalah pekerjaanku." Pelayan itu tersenyum: "Dan aku sangat menyukai kehidupan seperti ini."
Lu Li terdiam. Setiap individu memiliki keyakinan bertahan hidup mereka sendiri, mustahil dan tidak perlu memaksakan prinsip sendiri pada orang lain, apalagi lawan bicaranya masih seorang NPC.
"Kamu datang untuk menanyakan persoalan 'itu' kan? Aku tidak bisa menjawabnya." Sang pelayan berkata.
Hati Lu Li langsung berat. Jika cara ini pun tidak bisa, ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana mencari Garona. Calon mentor lain yang cocok, lebih sulit ditemukan dibanding Garona yang mungkin menyelinap di Manor Ravenholdt.
Meski jumlah mentor di "Fajar" tidak banyak, sebagian besar pemain memang belum pernah berinteraksi dengan mentor sama sekali.
Tapi bagi yang benar-benar ingin masuk jajaran high-end player, mustahil tanpa mentor. Tingkat drop skill penguatan terlalu rendah – seratus BOSS belum tentu mengeluarkan satu, apalagi dengan banyaknya profesi dan skill yang ada.
Contohnya Lu Li yang ingin mendapatkan skill Shadowstrike yang Diperkuat, bahkan jika ia membunuh sepuluh ribu BOSS pun belum tentu bisa mendapatkannya.
Sepuluh ribu BOSS – konsep yang sama sekali tak terbayangkan.
"Tapi karena tingkat penyelesaian tugasmu 100%, ada petinggi organisasi yang bersedia menemuimu. Aku hanya menyampaikan pesan dan menyerahkan ini ke tanganmu. Siapa tepatnya, aku pun tidak tahu." Pelayan wanita itu mendorong benda berbentuk piringan ke hadapan Lu Li.
Lu Li menarik napas panjang. Orang lain mungkin akan bingung, tapi sebagai yang terlahir kembali, dia tidak akan sama sekali kebingungan menghadapi pola seperti ini.
Situasi ini adalah contoh klasik adanya detail internal. Sangat mungkin ini adalah cara Garona menyampaikan pesan padanya, sementara pelayan wanita sebagai perantara termasuk yang diputus dari informasi - setidaknya dari permukaan tubuhnya, pelayan itu terlihat tidak tahu apa-apa.
Dia mengambil cakram kecil ini dan menemukan bahwa benda ini memang seperti yang diduga: sebuah alat teleportasi.
K13 Penentu Lokasi Teleportasi Goblin (Khusus): Digunakan untuk memindahkan pengguna ke tujuan yang telah ditetapkan. Produk teknologi Goblin. Pengguna yang ditetapkan: Lu Li. Jumlah penggunaan 1/1.
Banyak alat sejenis ini dengan frekuensi penggunaan bervariasi, namun memiliki kesamaan: pemilik bisa melakukan pengaturan. Termasuk produk teknologi tinggi ras Goblin, setiap unit memiliki nilai ekonomis tinggi. Setidaknya pemain pada tahap ini belum bisa membuat barang luar biasa seperti ini.
Dan orang yang bisa asal mengeluarkan alat seperti ini, tentu bukan orang sederhana.
Bahkan Manor Ravenholdt yang memiliki dasar kokoh sekalipun, tidak semua petingginya memiliki kemampuan finansial untuk memiliki alat serupa.
Lu Li menyimpan alat teleportasi ke dalam tas, lalu mengucapkan terima kasih dengan sungguh-sungguh kepada pelayan wanita. Meski hanya menyampaikan pesan, pelayan tersebut juga menanggung risiko tertentu sebagai penghubung, mengingat tugas resminya hanya sebatas pemberian misi.
"Aku punya beberapa tugas di tangan. Jika Kamu ada waktu, bisa dipertimbangkan." Ucap pelayan wanita saat Lu Li hendak pergi.
Diperhitungkan, memang sudah beberapa hari tidak membereskan tugas di sini.
Bertarung melawan BOSS, bertanding, melatih skill kehidupan, leveling, ditambah beberapa misi sampingan yang ditemui - kehidupan game Lu Li benar-benar luar biasa padat.
