"Terima kasih atas niat baik kalian, aku ke sini untuk melatih skill penyamaran." Lu Li menjawab dengan ramah.
"Bercanda kan? Lich saja tidak bisa mendeteksimu, kamu masih mau latihan menyelinap?" Beberapa ksatria saling pandang, merasa sedang mendengar lelucon yang sangat absurd.
Pencuri di hadapannya jelas-jelas pencuri dengan tingkat penyamaran tertinggi yang pernah mereka lihat.
Di wilayah Tanah Wabah ini sebenarnya pernah ada pencuri lain, tapi tanpa terkecuali semua dikalahkan dengan kejam, akhirnya jatuh menjadi penjagal seperti pejuang.
"Bukankah baru saja ketahuan? Terpaksa bertindak lebih cepat, ini membuktikan penyamaranku masih kurang." Lu Li menggelengkan kepala.
“Lalu bagaimana rencana latihanmu?” Ksatria Suci yang memimpin bertanya dengan penasaran, namun langsung merasa pertanyaannya terkesan lancang. Ia buru-buru menambahkan: “Tak perlu dijawab jika itu rahasia.”
“Latihan penyamaran tentu harus dilakukan dengan monster anti-penyamaran.” Jawab Lu Li dengan nada yang seolah itu hal paling wajar.
“Tapi monster itu memang punya kemampuan anti-penyamaran...”
“Bukankah Lich juga disebut anti-penyamaran? Tadi aku tetap bisa menyelinap di hadapannya. Sejujurnya tidak ada monster di 'Fajar' yang benar-benar anti-penyamaran. Bahkan BOSS sekalipun, asal skill penyamaranmu cukup tinggi, indera mereka tetap bisa ditipu.”
Penjelasan resmi tentang skill penyamaran memang jelas: Ini bukanlah kemampuan menghilang sesungguhnya, melainkan trik untuk menipu indera target.
“Aku benar-benar kagum.” Gumam Ksatria Suci itu dengan ketulusan.
“Sebenarnya kalian juga bisa. Dengan latihan terfokus, skill pasti akan meningkat.” Jarak antara jagoan dan pemain biasa terletak pada tekad untuk terus menyempurnakan target mereka, plus mengetahui cara mencapainya.
“Tunggu beberapa hari lagi kita coba, besok harus mendaftar festival olahraga.” Seorang ksatria terlihat antusias.
Siapa yang tidak ingin meningkatkan diri? Jarang bisa bertemu jagoan untuk meminta petunjuk tanpa ditolak.
Festival olahraga, perhatian Lu Li tertuju pada hal ini. Baru sekarang ia ingat serangkaian aktivitas Natal akan dimulai. Pendaftaran dibuka besok dan lusa, sedangkan acara resmi mulai tiga hari lagi.
Konten acara festival cukup banyak, terutama terdiri dari Olimpiade Rakyat, BOSS festival, dan beberapa bagian lainnya.
Olimpiade Rakyat mencakup Kompetisi Memancing, Kontes Memasak, Balap Kuda, Marathon, serta tradisi seperti pertandingan basket virtual, sepakbola virtual, tenis meja virtual, dll.
Bagian ini bisa dibilang proyek dengan hambatan terendah.
Contohnya marathon, meski di realitas seseorang lumpuh, di dalam game tetap bisa juara pertama asalkan punya peralatan dan sifat yang memadai.
Sedangkan hal-hal seperti pertandingan sepakbola yang memiliki warna olahraga tradisional tidak membutuhkan peralatan dan atribut. Ini menggunakan sarana adegan virtual sepenuhnya yang memberikan umpan balik nyata data fisik pemain, sehingga bermain bola di dalam game tidak berbeda dengan di dunia nyata.
Selain itu ada beberapa kompetisi seni yang kurang umum seperti melukis, musik, dll.
Selama kamu memiliki keahlian khusus, meski di dalam game kamu tetap akan mendapatkan hasil yang bagus. Lagipula hadiah yang didapat dalam game bisa berupa koin emas dan medali, atau peralatan berpengalaman.
Jika Lu Li tidak salah ingat, sepatu bot juara maraton adalah peralatan legenda, topi juara kompetisi memancing juga termasuk peralatan legenda...
Tentu saja tidak semua lomba menghasilkan peralatan legenda. Kalau tidak, dalam satu festival saja peralatan legenda akan benar-benar melimpah ruah. Sebagian besar adalah peralatan langka yang sama sekali tidak bisa mempengaruhi keseimbangan game.
Ada beberapa item yang pasti diikuti Lu Li, salah satunya adalah maraton.
"Saudara, bisakah kita berteman?" Seorang Ksatria Suci bertanya dengan agak malu-malu.
“Baiklah, tapi aku sering memutus informasi eksternal.” Lu Li tidak ragu, dia memiliki rasa suka alami terhadap tipe orang baik berdarah panas seperti ini. Sekadar menambahkan teman sama sekali bukan masalah.
“Tenang saja, kami bukan tipe orang yang cari-cari masalah.” Sambil berkata demikian, Ksatria Suci itu mengirimkan permintaan pertemanan.
Sebenarnya inilah kondisi kehidupan pemain biasa di game: mengerjakan tugas, masuk dungeon, leveling, terus-menerus mengenal pemain baru. Jika kerjasamanya menyenangkan dan obrolannya seru, saling tambah teman lalu bermain bersama dengan gembira.
Lu Li pernah mengalaminya di kehidupan sebelumnya, namun setelah terlahir kembali dia jarang mendapat pengalaman serupa.
“Kalau ada yang perlu dibantu nanti… Ada apa?” Pemimpin Ksatria Suci itu selesai menambahkan teman, sedang berbicara tiba-tiba dihentikan oleh rekan di sampingnya.
“Lu Li, itu Lu Li, lihat namanya.” Ksatria itu berkeringat dingin di kepala.
Mereka bahkan tidak pernah membayangkan sekalipun dalam khayalan, bahwa suatu saat akan saling menambahkan teman dengan pemain top yang berada di atas altar dewa, bahkan menepuk bahu sambil berkata "Segera hubungi kami jika butuh bantuan".
"Lu Li!"
"Dewa game!"
Menarik napas tajam, para pelaku lainnya akhirnya menyadari ID yang tidak biasa ini.
"Aku hanya pemain biasa, tidak perlu terlalu sopan." Lu Li melambai-lambaikan tangan hendak pergi, sungguh terlalu dipikirkan - di kehidupan ini sudah mencapai ketinggian seperti ini, mustahil lagi bisa sama dengan pemain biasa.
Setiap hari menunggu rekan satu tim login, lalu berteriak "Ayo entah masuk dungeon atau ke wilayah tertentu untuk tim leveling".
Jika ada yang mengirim informasi tentang monster yang tak bisa dilawan sendirian, langsung berangkat tanpa basa-basi meski sedang mengerjakan tugas atau di tengah dungeon.
Untungnya Lu Li bukan tipe yang suka merenung sentimental, ia segera menghentikan desah sia-sia ini.
“Dewa game, bisakah kami bergabung dengan Pedang Penghakiman? Level kami semua sudah empat puluh.” Beberapa Ksatria Suci buru-buru memanggil Lu Li yang hendak pergi, hati mereka dipenuhi kegugupan.
Meski Pedang Penghakiman saat ini belum memiliki cabang-cabangnya, mereka sudah mulai membatasi penerimaan anggota baru.
Kecuali memiliki kekuatan tertentu atau ada jaminan dari anggota resmi serikat, pemain biasa yang ingin bergabung dengan Pedang Penghakiman lebih sulit dibanding serikat besar lain. Bagaimanapun semua orang tahu masa depan Pedang Penghakiman tak terbatas.
"Bisa. Carilah seorang Ksatria Suci bernama Yu Si Liulangren. Kalian pasti akan cocok dalam watak." Jawab Lu Li.
Sesama Ksatria Suci yang kecanduan game sampai otaknya rusak, Yu Si Liulangren sekarang hampir tak beda dengan NPC di wilayah Malam. Dia telah dipromosikan menjadi Perwira Penjaga wilayah Malam, setiap hari memimpin sekelompok Ksatria Suci berpatroli di sekitar wilayah sambil membunuh mayat hidup.
Ketika Lu Li bertemu dengannya, dia sedang berpatroli di jalanan dengan beberapa orang. Beberapa pemain mengira dia adalah NPC dan mengejarnya untuk meminta tugas.
Bisa dibilang, dialah orang pertama yang menjadi pejabat dalam game.
Orang seperti ini memiliki iman mereka sendiri di dalam game. Lu Li tidak mendorong tapi juga tidak menentang, bahkan terkadang merasa penuh hormat. Ini juga alasan dia setuju untuk menambahkan mereka sebagai teman.
Ksatria Suci ini menganggap membasmi monster Wabah di Tanah Wabah sebagai tanggung jawab mereka, persis seperti Yu Si Liulangren.
Selain itu, mereka mungkin memiliki hubungan erat dengan Ksatria Suci yang aktif di Tanah Wabah. Pedang Penghakiman berpotensi mengintegrasikan kekuatan ini.
Ksatria Suci yang bisa beraktivitas di sini minimal harus mencapai level 40.
Dalam pertempuran grup, formasi Ksatria Suci yang terorganisir lebih kuat daripada prajurit biasa. Pedang Penghakiman seharusnya memiliki pasukan ksatria berskala besar.
