Lemparan kail di momen ini sangat ketat kriterianya, harus masuk ke dalam lingkaran kecil yang menandakan titik ikan, kalau tidak maka mencari titik ikan jadi tidak bermakna.
Keberadaan titik ikan tidak hanya memengaruhi tingkat kesuksesan memancing, area lingkaran kecil ini juga meningkatkan probabilitas mendapatkan spesies ikan langka, mount, hewan peliharaan, peralatan legendaris, dan material berharga.
Pelampung pancing bergoyang lembut mengikuti riak air danau, persis seperti di dunia nyata, hanya membutuhkan kesabaran untuk menunggu.
Tiba-tiba pelampung itu bergetar hebat. Dalam realitas ini disebut "kail digoyang", mekanik gamenya pun serupa. Namun di dunia nyata, mengangkat pancing saat ini hanya akan seperti [mengambil air dengan keranjang bambu], sedangkan dalam game masih ada probabilitas berhasil mendapatkan ikan.
Faktor penentu probabilitas ini adalah level memancing.
Meski level memancing Lu Li tidak terlalu tinggi, posisinya berada di dalam titik ikan. Maka dengan [tanpa ragu] dia langsung menarik kail, seekor Ikan Lele Berkumis Duri sepanjang lima inci melompat keluar dari permukaan air.
Sistem kemudian memberi peringatan: [Anda memperoleh Ikan Lele Berkumis Duri Segar, mendapatkan 2 poin pengalaman memancing].
Alasan mendapatkan 2 poin, bukan 1 poin standar, adalah karena ikan lele berduri yang dipancing Lu Li ini membutuhkan level menengah 85. Meski saat ini levelnya menengah (168), setelah dikurangi bonus peralatan memancing, nyatanya hanya 68.
Memancing di atas level tentu memberikan pengalaman melimpah.
Lokasi turnamen memancing berada di garis pantai Lembah Duri, membutuhkan level skill memancing 150. Lu Li sudah memenuhi syarat, tapi ia tak keberatan menaikkan levelnya sedikit lagi.
Setiap area memiliki nilai skill minimum untuk memancing. Jika tidak memenuhi syarat, Kamu bahkan tidak bisa melempar kail di sana. Namun memenuhi syarat minimum bukanlah satu-satunya batasan. Jika skillmu kurang dari (skill minimum +50), ikan memiliki probabilitas kabur.
Maka semakin tinggi level memancing, tingkat sukses menangkap ikan pun meningkat.
Namun saat menunggu adik perempuannya login, Lu Li tidak tinggal di Southshore Town. Area ini sedikit spot ikan, dan hanya ada ikan bernilai pengalaman 80-an yang sama sekali tidak memuaskannya.
Dia langsung pergi ke Teluk Harta Karun, ikan di sana levelnya lebih tinggi, sekalian bisa menunggu Lu Xin.
Saat Lu Xin login, skill memancing Lu Li sudah mencapai 125. Ditambah bonus level skill memancing dari peralatan, sekarang totalnya 225. Jangan lupakan umpan ikan - umpan level terendah pun bisa tambah 5 level skill, jadi total yang terlihat 230.
"Kak, aku juga mau ikut." Lu Xin menarik lengan Lu Li.
"Tidak boleh, nanti jadi terlalu bersemangat. Kata dokter kamu belum boleh terlalu emosi." Lu Li menolak dengan tegas.
"Tapi dokter bilang bermain game boleh kok." Lu Xin merasa tersinggung. Melihat sekeliling, semua orang memegang pancing dengan gembira, sementara dia diperlakukan seperti anak kecil.
"Tetap tidak boleh, tidak ada negosiasi." Lu Li berhati-hati melindungi adiknya agar tidak tertabrak orang.
"Hai, Lu Li, Xinxin." Ada yang memanggilnya, Lu Li menoleh dan menemukan itu Jie Shui. Jangan tanya bagaimana dia bisa mengenali Jie Shui yang bertopeng - nyatanya dia sendiri juga sedang bertopeng.
"Jie Shui!" Lu Xin kabur ke sana dan langsung menggenggam tangan elf air itu.
"Xinxin, kamu sudah sembuh?" Ekspresi Jie Shui berseri-seri melihat Lu Xin, sudut matanya melengkung seperti bulan sabit.
"Tentu! Dokter bilang pemulihanku sangat baik." Lu Xin mengernyitkan hidung dengan kesal, "Jie Shui bohong! Janji mau menjengukku tapi sampai sekarang belum datang. Aku cuma duduk di kamar baca buku setiap hari, bosan setengah mati!"
"Maaf ya, akhir-akhir ini sibuk sekali. Aku janji dua hari lagi pasti datang," jawab Jie Shui penuh penyesalan.
"Jangan manja. Kamu kan tahu betapa sibuknya Jie Shui." Lu Li menarik kuncir adiknya, matanya menyipit melihat tingkah manja adiknya pada elf air itu.
“Ngomong-ngomong, Kakak juga suka menggangguku. Aku mau memancing aja dia ngga ngizinin.” Lu Xin langsung melapor.
“Jangan suka mengganggu adikmu terus-terusan.” Elf Air melirik tajam ke Lu Li, lalu berubah lembut saat berbicara ke Lu Xin: “Gimana kalau ikut memancing bareng aku? Aku punya satu set peralatan memancing lengkap yang nambah 100+ point skill memancing. Xinxin, level memancingmu sekarang berapa...”
Dua cewek itu pun mulai cerewet mengobrol, sama sekali lupa dengan kehadiran Lu Li.
“Hei, pertandingan mau mulai. Kamu ngga ikut berebut juara pertama.” Lu Li menatap Si Kaya yang merebut adiknya dengan perasaan iri, tapi tak bisa berbuat apa-apa.
“Juara pertama? Becanda ya.” Elf Air menggelengkan kepala penuh cibir: “Bagaimana mungkin orang-orang seperti kita bisa meraih juara pertama? Para pemancing profesional saja sudah mencapai level ahli memancing. Sekarang ini bahkan maestro memancing pun sudah bukan hal aneh.”
Lu Li tertegun sejenak, terpaksa mengakui kebenaran perkataan Elf Air.
Pemain bertipe pejuang seperti mereka, seberapa banyak cheat emas yang digunakan, waktu yang digunakan untuk skill kehidupan mungkin masih kalah dari pemain kehidupan yang fokus seharian pada satu bidang.
Orang lain kerja keras dari pagi sampai malam, kamu cuma main palu dua tiga hari langsung bisa menyaingi? Kalau gamenya begini mah udah pasti bakal kolaps.
Skill memancing termasuk yang paling mudah ditingkatkan dibanding skill kehidupan lain: Pertama tidak butuh biaya, cukup alat pancing seadanya; Kedua tidak perlu resep khusus, cukup pindah ke bidang perairan yang lebih tinggi levelnya; Terakhir aktivitas ini tidak mudah bikin lelah mental karena kita tak pernah tahu apa yang akan terkait di kail berikutnya.
Teknik mesin Lu Li yang cuma dikerjain tiga hari memancing dua hari nganggur aja sudah level ahli, apalagi para pemain senior yang nongkrong seharian di tepi air.
Level memancing 230? Benar-benar tidak ada apa-apanya.
"Cepat, akan segera dimulai." Lu Xin menarik kakak laki-lakinya dengan satu tangan dan Elf Air dengan tangan lainnya, berlari menuju tepi air.
Baru sampai di tepi pantai, teriakan kecil Goblin dari Teluk Harta Karun menggema: Lomba memancing dimulai!
Bersamaan dengan teriakan itu, garis pantai di kedua sisi Lembah Duri mulai direfresh secara acak dengan ikan lezat - jenis ikan yang ditetapkan untuk kompetisi ini. Penentuan pemenang bergantung pada jumlah ikan lezat yang berhasil ditangkap, sebelumnya jenis ikan ini tidak akan muncul di perairan.
Lu Li melindungi adik perempuannya sambil cepat-cepat merebut posisi memancing strategis.
"Perhatikan posisi lempar kailku, ikuti gerakanku." Lu Li berkata kepada Elf Air: "Aku punya skill khusus yang bisa melihat..."
Mendengar penjelasan Lu Li, Elf Air tercengang, namun yang lebih terpikir olehnya adalah kemampuan semacam ini sungguh membuang-buang potensi. Jika diganti dengan pemain profesional memancing, estimasi keuntungannya mungkin sepuluh ribu kali lipat.
"Kak, kailnya bergerak! Cepat tarik!" Lu Xin jauh lebih bersemangat daripada siapa pun.
Lu Li menatapnya dalam-dalam: "Xinxin, kalau kamu terus seperti ini, aku tidak akan membiarkanmu lanjut main game."
Ekspresi gadis kecil itu membuat jantungnya berdebar-debar, meski dokter sudah bilang tidak apa-apa, tapi sebagai kakak yang pernah merasakan keputusasaan itu, bagaimana mungkin dia bisa benar-benar tenang.
"Baiklah." Lu Xin menjulurkan lidah, tak berani membantah lagi.
