Seharusnya bukan si gadis ini!
Lu Li yang terlahir kembali merasa agak kacau. Peringkat ketiga justru diisi oleh nama yang sebelumnya dia lihat di peringkat kedua informasi. Singkatnya, dalam daftar pemenang tiba-tiba muncul seorang Pemburu kecil lebay dan imut-imut konyol.
Trio Lu Li tidak masuk dalam 100 besar, bahkan namanya sama sekali tak tercatat dalam daftar.
Sebagian besar pemenang penghargaan adalah profesional pemancing yang sepanjang hari duduk di tepi air, meresapi teknik dan kesenangan memancing, sehingga kemenangan mereka sudah bisa diprediksi.
Sebenarnya Lu Li curiga sekarang ini yang bisa melihat titik ikan pasti bukan hanya dirinya seorang.
Jika pemancing amatir seperti Lu Li dan kawan-kawan yang keterampilannya di batas kemampuannya ini bisa memenangkan penghargaan, barulah itu pertanda Sistem bermasalah dan permainan sudah tidak adil sejak awal.
Hanya Can Meng yang menjadi pengecualian.
Tapi Lu Li juga tidak akan iseng mengirim chat pribadi ke Can Meng untuk menanyakan detailnya - dia tidak sebosan itu, juga tidak memiliki rasa penasaran sebesar itu.
Setelah 100 besar diumumkan, prosesi pemberian penghargaan pun dimulai.
Pada upacara penghargaan Turnamen Memancing pertama kali ini, yang bertugas memberikan penghargaan adalah seorang maestro pemancing - bukan Nath Pagle, melainkan NPC bernama Hemingway.
Markasnya berada di rumah sebelah kanan Teluk Harta Karun. Pemain yang belajar memancing sering datang mencarinya. Skill book memancing level menengah "Paus dan Kamu" milik Lu Li dibeli dari NPC ini.
Nelayan tua ini jelas merupakan parodi dari sastrawan besar Ernest Hemingway. Sedangkan "Paus dan Kamu" adalah parodi karya klasiknya "Lelaki Tua dan Laut".
Karya sastra ini menggambarkan perjuangan seorang nelayan tua yang tabah melawan buruan dan lautan. Para penggemar memancing harus mempelajarinya dengan baik.
Selain itu, ide penamaan "Pegunungan Hijau Lembah Duri" juga berasal dari karya Hemingway lain "Green Hills of Africa". Masih banyak easter egg serupa di dalam game.
Kehadiran Hemingway tidak hanya untuk upacara penghargaan. Utamanya, dia akan memberikan poin pengalaman memancing kepada 100 pemain terpilih.
Kakek yang meraih peringkat pertama mendapatkan hadiah terbanyak, langsung melesat ke tingkat maestro memancing. Ini adalah maestro memancing pertama pemain sekaligus maestro profesi kehidupan pertama, sehingga suasana begitu megah. Seluruh Lembah Duri dipenuhi letusan kembang api, apalagi pengumuman dunia sudah sewajarnya.
Topi nelayan legenda, keahlian memancing tingkat maestro. Keberuntungan sang kakek memicu iri dan kekaguman tak terhitung dari para pemain.
Peringkat kedua diraih dua gadis yang saling tarik-ulur, terlihat sedang bertengkar. Awalnya Lu Li enggan menyapa, tapi kini terpaksa menanyakan masalah mereka.
Dua gadis ini sudah bermain bersama sejak bayi, konon bahkan dulu kereta bayi mereka pun model ganda. Kenapa sekarang muncul masalah?
"Apa yang kalian perdebatkan?" Lu Li menarik mereka ke ruang obrolan.
"Lu Li ada di sini! Hakimi kami!" teriak Xiao Ba Jiang dengan amarah.
"Coba ceritakan." Lu Li penasaran.
"Aku memberikan peralatan ke Meng Meng agar dia memancing juara pertama, lalu penghargaan jadi milikku. Sekarang dia mau ngambek. Meng Meng kamu tidak boleh selalu begini, janjimu tidak pernah ditepati!" Xiao Ba Jiang memang punya alasan untuk marah.
"Kamu sudah tahu aku tidak menepati janji, masih percaya? Hmph!" Can Meng agak malu, tapi si gadis kecil ini tidak mudah tersinggung.
"Lihatlah dia, lihatlah dia!" Xiao Ba Jiang hampir menangis.
Dalam karir tugasnya yang panjang, dia mendapatkan banyak benda aneh. Salah satunya adalah satu set peralatan memancing yang sangat langka - Lu Li meminta mereka menampilkannya. Seketika peralatan di tubuhnya terlihat sangat kuno.
Kemudian dua gadis kecil itu bernegosiasi untuk ikut kompetisi: "Tinju Panti Jompo Nan Shan, tendang TK Beihai", bertekad membawa pulang gelar juara.
Dengan efek tambahan peralatan yang bisa mendeteksi titik ikan, serta level memancing Can Meng yang sudah mencapai level ahli ditambah sedikit hoki ajaibnya, dua gadis kecil ini benar-benar menciptakan keajaiban.
Dari 100 nama di daftar peringkat, hanya tiga pemain non-profesi memancing, dua lainnya bahkan berada di peringkat di luar 50 besar.
Tapi, masalah akhirnya muncul juga.
Seperti kebanyakan orang biasa, dua gadis kecil ini terjebak dalam masalah pembagian hadiah yang tidak adil.
Menurut rencana awal mereka, dengan meraih juara pertama untuk mendapatkan peralatan legenda yang akan diberikan ke Ba Jiang, Can Meng sebenarnya tidak keberatan membantu sahabat karibnya mewujudkan impian. Tapi ironisnya mereka gagal meraih juara pertama, sehingga peralatan legenda itu pun hampir bersinggungan dengan mereka.
Sedangkan hadiah untuk juara kedua menyediakan tiga pilihan.
Satu set alat pancing langka termasuk helm, tongkat pancing, kail ikan, tali pancing, topi ikan, sepatu ikan. Jika digabungkan nilainya hampir setara dengan helm nelayan. Pilihan lain adalah buku berjudul "Buku Harian yang Sudah Berlapuk", terakhir adalah hewan peliharaan kura-kura.
Perlu disebutkan bahwa kail ikan dalam set alat pancing ini memiliki kemampuan luar biasa.
Selain meningkatkan level memancing, juga memungkinkan pemain berubah menjadi ikan yang berenang dengan bebas di dalam air.
Namun, ketika melihat hadiah hewan peliharaan kura-kura di antara tiga pilihan, Can Meng langsung membuang prinsipnya yang memang sudah tidak banyak. Dia memutuskan ingin mengambil hewan peliharaan yang bisa dibawa sekaligus ditunggangi ini.
Xiao Ba Jiang merasa persahabatan mereka dikhianati, padahal sudah jelas disepakati...
Kedua gadis itu pun mulai tarik-ulur. Untungnya Kakek Hemingway sangat sabar, tersenyum melihat mereka bernegosiasi hingga mencapai kesepakatan.
Dua gadis imut banget, para pemain lain hanya merasa melihatnya lucu, sedangkan yang menunggu penerimaan hadiah kebanyakan adalah kakek-kakek sepuh, toh tidak mendesak mereka untuk segera mengambil hadiah.
"Apa syaratnya baru kamu mau membiarkanku memilih hewan peliharaan itu." Nada bicara Can Meng sedikit melunak, bagaimanapun juga dia yang tidak memiliki dasar hukum.
"Yang lebih penting itu peliharaanmu atau aku." Xiao Ba Jiang mungkin juga tidak benar-benar memaksakan keinginan untuk set armor itu, menjadi ikan bukan masalah besar, dia seorang Druid, berubah menjadi poster malah lebih leluasa.
Tapi yang jelas dia memperhatikan sesuatu di tingkatan yang berbeda.
Orang sering melihat anak-anak berebut perhatian, "Kamu mau main dengannya atau denganku", dialog klise seperti ada aku tidak boleh ada dia itu.
"Aku suka banget sama kura-kura kecil itu, biarkan aku punya kura-kura kecil ya." Can Meng mulai berbasa-basi, melihat lawannya tidak menunjukkan tanda-tanda melunak, langsung melancarkan serangan ke Xiao Ba Jiang.
Kemudian semua orang melihat seorang gadis kecil sedang menggunakan sihir penjinakan pada gadis kecil lainnya.
"Meng Meng!" Xiao Ba Jiang menghentakkan kaki dengan kesal: "Aku sengaja tidak mau biarkan kamu pilih hewan peliharaan, kecuali kamu panggil Ayah!"
"Ayah!" Can Meng langsung menerjang dan memeluknya dengan sangat langsung.
Mereka tidak menggunakan chat pribadi, melainkan voice chat yang tidak disamarkan, sehingga banyak orang mendengar. Semua tertawa terbahak-bahak, bahkan NPC pun tidak tahan.
"Kalian berdua sudah selesai belum? Cepat pilih dan pergi! Jangan bilang kalian anggota Pedang Penghakiman!" Lu Li menopang adiknya yang tertawa sampai tidak bisa berdiri, berharap dia tidak mengenal kedua si imut ini.
Syarat itu dia sendiri yang buat, dan orang lain sudah memenuhinya. Xiao Ba Jiang hanya bisa menyalahkan diri sendiri yang meremehkan batas bawah sahabat karibnya, akhirnya terpaksa membiarkan Can Meng memilih kura-kura kecil.
