Bagaimanapun juga, Elf Air tetap menolak untuk menerima hewan peliharaan ini.
Lu Xin berpikir sejenak, lalu menepuk tangan dan berkata, "Lebih baik kita berikan ke Meng Meng saja, dia paling suka hewan peliharaan!"
Lu Xin dan Can Meng sebenarnya cukup akrab, mengingat kesenjangan usia mereka tidak terlalu besar, dan Can Meng memiliki sangat banyak hewan peliharaan. Banyak waktu Lu Xin di dalam game dihabiskan untuk merawat hewan-hewan peliharaan tersebut bersama Can Meng.
"Baiklah, aku percaya dia akan menyukainya." Elf Air juga tidak keberatan.
Can Meng sangat gembira hari ini karena mendapatkan hewan peliharaan kura-kura yang membuatku sampai berdarah. Dia mengira ini adalah hasil terbesar hari ini, tidak menyangka tiba-tiba menerima kabar tentang hewan peliharaan tambahan.
"Di mana?" Can Meng datang dengan cepat.
"Ini dia, agak kecil. Apa kamu mau?" Lu Xin sebenarnya bukan tidak suka dengan lobster sihir kecil ini, hanya waktu loginnya yang pendek. Jika harus menangkap sendiri, mungkin lobster ini akan menghabiskan waktunya di ruang hewan peliharaan.
Berbeda dengan yang lain, Can Meng sangat menyayangi hewan peliharaannya. Dia memiliki manor hewan peliharaan yang luar biasa besar sendiri, di mana semua hewan bisa bergerak bebas.
"Dan jika Can Meng berhasil menangkap hewan peliharaan, Lu Xin juga bisa bermain bersama."
"Wah, lobster apa ini? Aku belum pernah melihat yang seperti ini, bisa mengeluarkan gelembung!" Can Meng langsung melupakan kura-kura kecilnya, nuansa merah muda dari lobster ini benar-benar membunuh hati gadisnya dalam sekejap.
"Ini disebut Lobster Sihir," Lu Li menjelaskan sambil menambahkan, "Ini termasuk hewan peliharaan yang sangat langka."
Meskipun mount kura-kura sekaligus hewan peliharaan tergolong langka, sebenarnya bisa didapatkan secara tetap - cukup memenangkan hadiah kedua dalam kompetisi memancing atau sering muncul di aktivitas memancing terkait.
Sedangkan Lobster Sihir hanya bisa diperoleh dari Tuan Capit. Probabilitas bertemu Tuan Capit sendiri sudah sangat rendah, apalagi kemungkinan Tuan Capit mengeluarkan Lobster Sihir - probabilitasnya semakin kecil.
Setelah berhasil menangkap hewan peliharaan baru ini, Can Meng dengan gembira mengajak Lu Xin bermain bersama.
Lu Li meminta Tangan Kiri Kain mengerahkan sekelompok pencuri untuk mengikuti adik perempuannya. Para pencuri ini tidak perlu terus-menerus mengawal, melainkan berjaga secara bergiliran dengan durasi dua jam per orang untuk memberikan perlindungan bertahap.
Sebenarnya Tangan Kiri Kain sudah sejak lama memulai persiapan pembentukan pasukan pertahanan Pedang Penghakiman.
Hampir semua serikat pemain memiliki organisasi serupa. Mereka biasanya dikerahkan ketika petinggi serikat melakukan perjalanan, atau saat ada anggota serikat yang menerima tugas mengawal penting. Di waktu biasa mereka beroperasi mandiri, sesekali menerima pekerjaan sampingan seperti mengawal pemain kehidupan dari luar ke daerah berbahaya untuk mengumpulkan ramuan obat, mineral, atau memancing dengan sistem bayaran per jam. Pendapatan dari pekerjaan ini tergolong sangat premium.
Meski terdengar aneh memiliki pengawal dalam game, selama ada kepentingan yang mendorong, kehadiran mereka bukanlah hal yang mengherankan.
Setelah berpisah dengan Elf Air, Lu Li segera kembali untuk memeriksa hasil dari Teluk Harta Karun. Situasinya ternyata lebih baik dari yang dia perkirakan.
Di tengah proses ini terdapat banyak hambatan. Penanggung jawab pembelian di sini adalah seorang pemain kehidupan dengan ID Tante Bawang. Ia memberikan penjelasan situasi kepada Lu Li.
Pada awalnya, semuanya berjalan lancar. Semua orang kebingungan bagaimana mengolah ikan lezat. Tiba-tiba ada yang mau membeli meski harganya tak terlalu tinggi, setidaknya tak perlu memenuhi tas dengan barang tak berguna.
Namun segera muncul para pelaku lainnya yang ikut campur. "Fajar" tak kekurangan orang beruang saku. Melihat orang lain membeli, mereka mencium peluang bisnis.
Mereka tak berani menaikkan harga, hanya mengikuti Pedang Penghakiman membeli sebagian.
Meski setiap orang hanya mendapat ikan lezat dalam jumlah terbatas, tapi jumlah peserta aktivitas sangat banyak. Alhasil, sebagian besar bocor ke luar.
Setelah memegang barang, para spekulan ini memilih mengamati situasi untuk sementara waktu, menunggu kejelanaan fungsi barang sebelum memutuskan.
Tante Bawang tidak bisa berbuat apa-apa lagi, terpaksa menyuruh anak buahnya mulai menaikkan harga. Dari satu koin perak langsung melonjak menjadi lima koin perak, membuat para pesaing lain kocar-kacir.
Namun, situasi ini hanya sementara.
Orang-orang yang ikut-ikutan itu melihat kenaikan harga, semakin yakin ada sesuatu yang spesial dengan ikan lezat. Mereka pun ikut menaikkan harga, bahkan bukan cuma sampai lima koin perak - enam, tujuh, delapan, bahkan sampai sepuluh koin perak.
Pasar langsung kacau balau, bahkan mereka yang awalnya mau menjual pun mulai ragu-ragu.
Banyak orang memilih untuk sementara tidak melepas barang. Proses akuisisi ikan lezat oleh Pedang Penghakiman langsung mandek, Tante Bawang gelisah tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Untunglah di timnya ada seorang gadis licik yang banyak akal.
Saat semua orang gila-gilaan menaikkan harga untuk membeli ikan lezat, tiba-tiba beredar sebuah pesan misterius.
Menurut sumber informasi, sebenarnya ikan lezat tidak ada gunanya, hanya ada beberapa pedagang yang melihat peluang bisnis di dalamnya. Mereka pertama-tama menghabiskan banyak uang untuk membeli ikan lezat dengan harga awal 1 koin perak.
Pelaku lainnya yang melihat mereka membeli, ikut-ikutan membeli juga.
Ketika waktu sudah hampir tepat, mereka menaikkan harga menjadi 5 koin perak. Pedagang yang ikut-ikutan membeli tentu tidak rela, lalu ikut menaikkan harga.
Masalah muncul di titik ini - para pembeli awal mulai membanjiri pasar. Ikan lezat yang mereka beli seharga 1 koin perak kini dijual kembali ke pasar dengan harga lima kali lipat bahkan sepuluh kali lipat.
Dari seribu koin emas hingga sepuluh ribu koin emas, begitu mudahnya mereka meraup keuntungan!
Sungguh jahat! Sumber informasi mengaku tidak bisa lagi diam, terpaksa tampil mengimbau masyarakat agar tidak membiarkan Pedagang Berhati Hitam ini berhasil.
Mungkin ada yang setengah percaya, tapi sebagian besar benar-benar termakan.
Pasalnya reputasi buruk Pedagang Berhati Hitam sudah termasyhur, dan taktik beli murah-jual mahal ini memang spesialisasi mereka. Lagipula tak seorang pun tahu sebenarnya apa kegunaan ikan lezat itu.
Maka, orang-orang yang ikut-ikutan keributan pun tidak bisa duduk diam.
Mereka tidak peduli uang, tapi tak mau jadi korban penipuan. Akhirnya mereka menghentikan pembelian Ikan Lezat, dan segera melepas stok yang ada saat harga sedang tinggi - siapa tahu bisa untung sedikit.
Satu orang melepas, dua orang melepas... Ketika semua orang di pasar mulai melepas...
Hasil ini sepenuhnya sesuai prediksi pemain Pedang Penghakiman. Mereka memanfaatkan momentum untuk menekan harga pasar. Meski tidak kembali ke harga awal satu koin perak, Ikan Lezat kini bisa dibeli dengan harga dua koin perak per ekor.
Lu Li menyaksikan pemandangan seperti ini.
Banyak orang beramai-ramai melepas Ikan Lezat. Hanya sedikit yang masih bersaing dengan Pedang Penghakiman.
Tentang kemana larinya Ikan Lezat di pasar ini, semua orang saling curiga namun tetap bingung tak mengerti.
“Bos, kali ini kita menghabiskan terlalu banyak uang. Total sudah membeli lebih dari 300 ribu Ikan Lezat dengan harga rata-rata 1,8 koin perak. Biayanya mencapai lebih dari 6 ribu koin emas. Dana likuid serikat sebagian besar sudah dihujamkan ke sini. Sebenarnya ini untuk apa sih?” Tante Bawang bertanya penasaran.
“Masih kurang banyak. Apa di pasar sudah tidak ada lagi?” Lu Li tidak menyampaikan fakta sebenarnya.
“Masih ada, tapi pasti sudah tidak banyak.” Tante Bawang juga tidak memaksa bertanya. Sebagai penanggung jawab pemain kehidupan di serikat yang termasuk jajaran pimpinan, dia tahu skala prioritas. Jika Lu Li tidak memberi tahu, berarti dia tidak perlu tahu.
