Setelah mengalahkan Tim 1-3, poin Pedang Penghakiman memungkinkan mereka dengan lancar memasuki 100 besar.
Dalam 100 besar, meski ada beberapa yang beruntung tidak bertemu jagoan sepanjang jalan, oportunis yang mengandalkan hoki tidak banyak. Sebagian besar adalah klub-klub serikat besar dengan kekuatan nyata.
Game "Fajar" memiliki prospek yang cerah. Dari Januari hingga September tahun ini, hanya sekitar 40-50 klub baru yang terdaftar. Tapi dalam tiga bulan sejak peluncuran Fajar, tiba-tiba muncul lebih dari 300 klub baru, dan sebagian besar di antaranya memiliki latar belakang modal dari perusahaan-perusahaan di dunia nyata.
Uang mempermudah segalanya. Berbagai cara merekrut orang dan mencari jagoan dilakukan. Bahkan klub kecil yang tidak mencolok pun, mungkin menyimpan seorang "dewa game" di dalamnya.
Setelah periode pengalaman ganda berakhir, festival olahraga pun resmi dibuka.
Dari Natal hingga Tahun Baru Imlek, berbagai acara digelar silih berganti. Festival olahraga hanyalah salah satunya, tapi memang merupakan aktivitas kelompok besar paling ditunggu sepanjang tahun.
Ini adalah festival olahraga yang benar-benar memenuhi kriteria tradisional dengan segala jenis cabang olahraga klasik, plus beberapa proyek yang tidak mungkin diwujudkan di era sebelum game virtual.
Proyek pertama yang diikuti Lu Li adalah maraton.
Maraton dibagi menjadi tiga tahap: babak penyisihan, babak peningkatan, dan final, yang masing-masing dijadwalkan pada hari pertama, kedua, dan ketiga.
Babak penyisihan di hari pertama memiliki skala luar biasa besar dengan ratusan ribu peserta. Tentu tidak mungkin semua orang berbaris lalu mengayunkan kaki menuju garis finis.
Arena pertandingan disiapkan dalam jumlah banyak, masing-masing memiliki seratus lintasan balap.
Selain itu, maraton dalam game memiliki aturan bergaya khas permainan yang sama sekali berbeda dengan dunia nyata.
Pertama, peserta maraton diharuskan tetap mempertahankan skill, peralatan, mount, dan sifat karakter mereka, dengan tambahan pengaturan stamina fisik.
Terbang paling banyak menghabiskan stamina fisik, diikuti berkuda, lalu lari dan jalan kaki yang pengeluarannya berkurang secara bertahap.
Lintasan balap juga tidak rata - ada jalan raya mulus, jalan gunung terjal, sungai, pegunungan, bahkan zona lava tertutup api...
Singkatnya, topografi yang mustahil ada di realitas justru lengkap tersedia di sini.
Babak penyisihan sangat mudah. Dari 100 orang di arena Lu Li, tidak ada jagoan sejati. Tanpa taktik khusus, dia dengan mudah meraih juara pertama.
Keuntungan juara pertama selain bisa mendapatkan poin yang lumayan, juga bisa langsung naik ke babak selanjutnya, sedangkan mereka yang berada di belakang Lu Li harus bertanding satu per satu, dari ratusan ribu peserta yang mendaftar akhirnya hanya sepuluh ribu orang yang mendapat slot kenaikan tingkat.
Sisa waktu yang ada, Lu Li mengikuti proyek lainnya.
Festival olahraga kali ini memiliki banyak pertandingan yang tidak bisa diwujudkan di dunia nyata, bahkan beberapa kemudian mendapat tekanan dari pihak realitas, seperti dua proyek yang akan diikuti Lu Li ini, hanya muncul sekejap saat festival olahraga pertama kali diadakan.
Kompetisi Berburu Beruang!
Aktivitas berburu sudah ada sejak zaman masyarakat purba, demi bertahan hidup, manusia purba kebanyakan menjadi pemburu, berburu baik sebagai cara hidup maupun sumber penghidupan hampir satu-satunya, ketika pertanian dan peternakan berkembang cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, kegiatan berburu berubah menjadi bentuk hiburan.
Di dunia nyata sudah jarang ada begitu banyak hewan yang bisa memuaskan hasrat pembunuhan manusia.
Medan berburu adalah padang liar yang sangat luas, hewan utamanya adalah beruang, juga terdapat hewan lain seperti serigala, harimau, singa, gajah, dll.
Setiap hewan memiliki poin tertentu yang akan terakumulasi setelah dibunuh, pemburu dengan total poin terbanyak akan menang.
Yang patut dicatat, meski perburuan ini didesain dalam game, tapi mereplikasi realitas dengan akurat. Pemain tidak akan mempertahankan atribut atau peralatan, game akan memindai tubuh pemain di dunia nyata untuk menghasilkan data yang sesuai.
Buruan juga tidak memiliki atribut seperti HP. Mereka sama seperti di dunia nyata, cukup serang titik vital untuk membunuh dengan satu pukulan.
Senjata terbagi menjadi jarak jauh dan jarak dekat. Jarak jauh terutama ada tiga jenis: busur silang, busur, dan senapan buru. Sedangkan jarak dekat ada pisau buru, pisau belati, tongkat, dll.
Lu Li memilih busur silang dan pisau buru.
Di sini banyak orang memilih senapan buru dan busur karena mereka sama sekali tidak tahu Kompetisi Berburu Beruang meniru realitas tanpa batas.
Senapan buru perlu diisi peluru, tidak seperti dalam game di mana senapan pemburu langsung reload otomatis. Panah juga tidak punya fitur asistensi kalibrasi arah seperti di game. Hanya busur silang yang cocok untuk pemula - meski daya serangnya lemah, tapi akurasinya lebih mudah dikendalikan.
Setiap orang mendapat seekor kuda tangguh.
Kuda-kuda ini berbeda dengan mount biasa. Mengendarainya membutuhkan skill menunggang sesungguhnya. Mereka bisa ketakutan oleh binatang buas, juga bisa terluka akibat serangan predator.
Lu Li memilih kuda yang tidak terlalu gagah berwibawa, tapi punya sorot mata tenang. Jenis ini lebih kalem saat panik, bahkan jika terluka selama tidak parah, tidak akan mengamuk.
Jangan tanya kenapa dia paham semua ini - semuanya tertulis di guide.
Kompetisi Berburu Beruang hanya benar-benar muncul di festival olahraga pertama. Pada edisi kedua, kompetisi ini sudah kehilangan esensinya - realisme berdarah dihilangkan, dan binatang buas berubah menjadi monster dalam game.
Di kehidupan sebelumnya saat bermain game, Lu Li sering mendengar orang membicarakan pesta pembunuhan ini.
Guide menjelaskan pemilihan kuda dan senjata, serta menekankan pentingnya membawa persediaan air tawar dan makanan kering yang cukup. Karena kompetisi ini berlangsung enam jam, peserta perlu mengonsumsi air dan makanan, terutama air. Delapan puluh persen mount akan mati jika tidak mendapat cairan tubuh yang cukup.
Setelah semua persiapan selesai, Lu Li memasuki medan berburu.
Di pintu masuk berkumpul banyak orang yang akan tersebar perlahan di medan berburu yang luas ini.
Lu Li bergegas karena tahu area ini akan segera berubah menjadi lapangan pembantaian. Para peserta akan segera menyadari bahwa buruan di arena bukan hanya hewan, tapi juga orang yang masuk ke medan berburu.
Sebuah siluet kelabu memasuki bidang pandang, Lu Li membungkuk di atas kuda sambil mengarahkan busur silang.
Awalnya melaju perlahan, kemudian tiba-tiba mempercepat ketika serigala kelabu mengangkat kepala dari buruan berdarahnya. Kuda perang melintas cepat di samping serigala itu, beberapa anak panah busur silang melesat dari tali busur.
Busur silang memiliki mode tembak berturut-turut, sehingga Lu Li tidak khawatir kerusakan yang ditimbulkan tidak cukup berakibat fatal bagi serigala kelabu ini.
Namun, sebagian besar anak panah meleset. Hanya satu anak panah yang berhasil menancap di pantat belakang serigala. Seandainya ini adalah panah dari busur panjang, mungkin bisa langsung menancapkan serigala itu ke tanah.
Serigala kelabu itu ganas namun licik.
Tindakan pertama setelah terluka adalah melarikan diri. Lu Li secara alami langsung mengejarnya dengan kuda.
Untungnya serigala abu-abu tertembak di pantat belakang, mobilitasnya sangat terpengaruh sehingga tidak bisa melepaskan diri dari Lu Li yang menunggang kuda. Satu demi satu busur silang menancap di tubuhnya, akhirnya membuatnya terkulai lemas di tanah.
Mendapatkan empat poin, hasil yang cukup bagus. Lu Li tidak peduli dengan mayat di tanah dan langsung pergi.
Ini area berburu, tidak ada konsep kehilangan peralatan, mayat pun tidak bisa dikumpulkan.
