Cetakan ini tanpa ragu dibagikan ke Hujan Maret. Lu Li menjelaskan situasi set T0.
Sebenarnya set T sesungguhnya dimulai dari T1, namun selalu ada peralatan yang tak terlupakan oleh pemain. Perlengkapan ini menyimpan kenangan pemain dalam game, sekaligus menjadi simbol ikatan orang-orang yang pernah berjuang bersama. T0 sebagai klasik generasi memang memiliki kelebihannya, apalagi set ini bisa di-upgrade melalui misi.
Setidaknya untuk saat ini, jika bisa memakai satu set armor lengkap, pasti lebih unggul beberapa tingkat dibanding memakai peralatan merek campuran.
Lu Li juga ingin memakai satu set. Set T0 untuk Pencuri disebut Set Bayangan Cepat. Jika delapan item dipakai sekaligus, meski tak sampai level 'membunuh dewa yang menghalangi, membunuh Buddha yang merintangi', setidaknya kekuatan akan meningkat 20-30%.
Dalam tiga bulan pertama game, Lu Li muncul secara mengejutkan dan menarik perhatian banyak orang.
Akumulasi pengetahuan selama dua tahun di kehidupan sebelumnya, ditambah penelitian mendalam tentang mekanika game, membuahkan hasil gemilang setelah terlahir kembali. Banyak yang menyebutnya sebagai "Pemain Nomor Satu".
Bahkan legenda seperti Xiao Mo sang Dewa Sihir pun harus mengakui kehebatannya.
Hanya Lu Li sendiri yang tahu: kesuksesannya selain karena usaha keras, sebagian besar berasal dari keuntungan reinkarnasi.
Tanpa terlahir kembali, mustahil ia mendapatkan Cincin Supreme, meraih First Kill di berbagai dungeon, atau menyelesaikan misi-misi yang tak terbayangkan orang lain.
Dibandingkan dengan Lu Li, para jagoan lain menghadapi game yang benar-benar asing. Mereka harus beradaptasi perlahan-lahan, memaksa diri mengoreksi kebiasaan dan konsep yang terbawa dari game sebelumnya.
Sekarang tiga bulan telah berlalu.
Meski Lu Li masih terus menunjukkan kemajuan, perkembangan ini jauh lebih kalah dibandingkan para pemain senior.
Di lingkaran ini, beberapa orang terlahir untuk bermain game seperti Xiao Mo, Elf Air, Celana Dalam Emas Fatal, Pendukung Khusus, Jubu Tanhan, Sangat Takut Seperti Kayu - kecepatan kemunculan mereka sama mencengangkannya; Ada yang telah bermain selama puluhan tahun hingga game menjadi bagian kehidupan seperti Moonlight, Mo Wangfeng; Lainnya mungkin tidak terlalu berbakat atau bermain kurang dari satu-dua dekade, tapi dengan ketekunan luar biasa akhirnya menjadi salah satu yang teratas seperti Qingqi Gujiu, Nanbosirui, Xingmeng Qingwu...
Orang-orang seperti ini secara kemampuan menyeluruh tidak kalah dari Lu Li, bahkan lebih tinggi beberapa tingkat.
Karena itu jarak kemampuan operasional antara Lu Li dan mereka semakin menyempit, sehingga untuk mempertahankan keunggulan seperti ini, dia harus terus membentengi diri dengan berbagai taktik.
Yang kaya akan semakin kaya, yang miskin akan tetap terpuruk dalam kemiskinan.
Modal menentukan segalanya. Memanfaatkan keunggulan yang ada untuk meraih lebih banyak keuntungan, inilah pondasi Lu Li berdiri.
Stimulasi dari set armor membuat anggota Unit Tentara Bayaran Xinxin menghilangkan wajah lelah mereka.
Setelah membersihkan monster, baru mereka sadar bahwa Pengendali Sihir di dalam tiga Menara Pemanggil Arwah belum dibersihkan. Akibat efek tiga menara tersebut, BOSS berikutnya sama sekali tidak bisa ditemui.
Lu Li juga melakukan kesalahan taktis, terpaksa mengajak semua orang kembali membersihkan area itu sekali lagi.
Untunglah monster di Menara Pemanggil Arwah hanya elit biasa. BOSS sudah dibunuh, karakter kelas rendah seperti ini tidak akan.
Sistem memperingatkan bahwa Kristal Ashari telah dihancurkan, meminta rumah jagal meningkatkan kewaspadaan.
Gerbang rumah jagal terbuka lebar, di luar gerbang muncul BOSS baru yaitu mantan Wali Kota Stratholme - Barthilas.
Barthilas adalah salah satu dari banyak korban tak bersalah dalam operasi pembersihan Stratholme oleh Arthas dan legiunnya. Sang Raja Lich akhirnya membangkitkan mantan wali kota ini dari kuburan, memerintahkan monster mayat hidup raksasa ini untuk menjaga rumahnya yang telah dibinasakan.
Lu Li pernah membaca biografi yang mengkritik tokoh Barthilas dengan gaya penulisan yang tajam.
Barthilas pernah menjadi Ksatria Suci yang mengikuti Tirion Fordring. Dalam peristiwa antara Old Fordring dan orc Eitrigg, dialah salah satu dari sedikit yang mengetahui kebenaran.
Old Fordring meninggalkan kebencian antar ras karena karakter mulia yang dimiliki Eitrigg.
Namun Barthilas yang orang tuanya tewas dalam Perang Bangsa Orc Pertama tidak tinggal diam. Kebenciannya terhadap bangsa orc membuatnya rela mengorbankan segala prinsip dan kejayaan.
Teriakan Fordring yang sedang pingsan membuatnya yakin pasti ada bangsa orc "sialan" di sekitarnya. Bersama Dathrohan, mereka melancarkan operasi pencarian. Ketika Fordring menyaksikan Eitrigg yang digiring kembali ke kota dipukuli, murka tak terbendung meledak. Barthilas yang licik dan kejam langsung menyeret Fordring ke pengadilan dengan tuduhan pengkhianatan negara.
Setelah melalui berbagai intrik, Barthilas akhirnya berhasil menduduki posisi wali kota Stratholme dengan kekuasaan sangat besar.
Pepatah Fordring yang legendaris "Ras tak bisa mewakili kejayaan, aku pernah melihat bangsa orc paling mulia dan manusia paling hina" merujuk pada veteran orc Eitrigg untuk yang pertama, dan konon merujuk pada wali kota ini untuk yang terakhir.
Segala tipu muslihatnya akhirnya pupus di bawah gempuran Legiun Bencana, bahkan kematiannya pun tak tenang.
"Biarkan Piao Ling yang jadi tank untuk BOSS ini." Lu Li menghentikan Langit Biru Angin Laut yang hendak maju. Meski Wali Kota Barlas adalah monster dengan serangan fisik utama, latar belakangnya sebagai Ksatria Suci membuatnya hampir tak bisa memberikan CRIT.
Pola ini ditemukan pemain melalui eksplorasi bertahap. Ksatria Suci dengan peralatan biasa pun lebih tahan banting daripada prajurit berkualitas lebih tinggi di sini.
Ksatria Suci yang telah berubah jadi mayat hidup ini sepertinya masih menyimpan ketakutan tersisa pada cahaya suci. Manusia berhati iblis, bahkan setelah mati pun tak bisa jujur.
Makhluk yang tak bisa memberikan critical hit fisik, sama sekali takkan menimbulkan ancaman bagi MT.
Mendengar penjelasan Lu Li tentang masa lalu Wali Kota Barlas, semua anggota guild bukannya terkejut, malah geram dan bersumpah akan membuatnya membayar harga.
"Bahkan jika dia orang baik, apakah kita akan membebaskannya?"
Piao Ling memang tidak menentang. Dia pernah bertahan melawan monster sebelumnya. Karena Lu Li menyuruhnya bertahan, dia tidak akan menolak. Hanya perlu mengganti beberapa peralatan. Di tim seperti ini, peralatan adalah hal yang paling melimpah.
Setiap peralatan pengganti ini adalah barang langka. Bahkan main Tank serikat menengah pun belum tentu memiliki peralatan lebih baik darinya.
"Kota ini milikku, milik Bathelas Agung! Aku akan menjadi bangsawan, kemuliaanku akan diwariskan turun-temurun. Penjajah asing, sudahkah kau siap menerima amarahku?" Wali Kota Bathelas membuka mata, wajahnya berwarna merah gelap.
"Piao Ling mulai tarik monster! Tetap waspada, siap-siap buka keringanan damage sesuai perintahku," Lu Li mengingatkan.
Wali Kota Bathelas memang tidak terlalu kuat, tapi dia memiliki satu keunggulan dibanding tiga BOSS sebelumnya - levelnya mencapai 50!
Level 50 sepenuhnya merupakan konsep yang berbeda, BOSS level 50 sekalipun lemah tetap lebih sulit ditaklukkan dibanding level empat puluh-an. Wali kota ini bahkan tidak termasuk lemah, setidaknya tim mana pun yang datang ke sini pasti akan mengalami wipe beberapa kali.
