Tapi kesalahan adalah hal yang tidak bisa dihindari hanya dengan niat, setidaknya Lu Li belum sampai level segitu hebatnya.
Saat wipe berikutnya terjadi, semuanya mulai terlihat kelelahan.
Kali ini sungguh bukan kesalahan siapa-siapa, utamanya karena Kerusakan Kritikal BOSS terlalu dahsyat ditambah kecepatan serangannya. Begitu terjadi CRIT berturut-turut, bahkan dua MT sekalipun akan tumbang.
Dua skenario wipe paling umum di "Fajar": Pertama, kesalahan individu yang menyeret banyak anggota ke liang kubur. Kedua, tank utama yang ambruk.
"Kasus pertama masih bisa menuntut pertanggungjawaban orang yang melakukan kesalahan, entah dengan mencela beberapa kata atau memotong point. Kalau kasus kedua terjadi, pemimpin tim harus menahan diri sebisa mungkin karena MT adalah cucu kesayangan - selama bukan tipe yang sering melakukan kesalahan, biasanya tidak akan dimarahi."
"Feng Shao, keluarkan semua peralatan MT-mu. Piao Ling, lihat apakah ada yang cocok untukmu, pilih dua. Feng Shao juga harus meningkatkan pertahanan semaksimal mungkin. Saat ini kita tidak kekurangan damage." Lu Li menghentikan diri dengan merangkum pengalaman dua kali wipe sebelumnya, merasa kemampuan bertahan masih kurang.
Mungkin ini akibat kesenjangan level. Tapi level tidak bisa naik dalam waktu singkat, jadi hanya bisa meningkatkan resistensi sebisa mungkin.
Sebenarnya semua orang punya beberapa armor keringanan damage dan pertahanan. Game "Fajar" ini tidak bisa mengandalkan satu set armor saja - sebagian besar profesi harus mengumpulkan berbagai peralatan untuk ditukar sesuai situasi medan perang.
"Main lebih hati-hati. Kita sudah membunuh beberapa bos sebelumnya. Serikat lain secepat apapun mengejar tetap tidak bisa menyusul." Lu Li menambahkan persiapan mental dramatis di akhir.
Tidak boleh ada tekanan, juga tidak boleh terlalu santai, menjadi pemimpin tim memang sebegitu sengsaranya.
Begitu perintah dikeluarkan, Piao Ling yang biasanya santai pun menjadi khidmat. Ini bisa dibilang pertama kalinya dia memikul tanggung jawab besar di unit tentara bayaran. Sebagai orang yang sangat menjaga reputasi, tentu dia tidak ingin mengalami wipe berulang kali.
Dari awal saja sudah tidak mulus, efek terbang dua kali justru mengenai orang di luar formasi.
Lu Li terpaksa memerintahkan semua anggota untuk berbaris rapat di dinding. Meski mungkin lebih sering terkena efek terbang, setidaknya tidak akan ada kasus tewas jatuh. Tanpa kerusakan jatuh dari ketinggian, selama pengurangan damage diaktifkan dengan baik, umumnya tidak akan berbahaya.
Akhirnya tibalah momen menghadapi Amuk Kemarahan. Jika ada yang bertanya tentang kondisi hati Piao Ling saat ini, dia pasti akan menjawab dengan kegugupan yang luar biasa.
"Inilah amarahku!" bentak Wali Kota Barthilas yang kini diselimuti lapisan seperti api. Akhirnya dia tidak bisa menahan transformasi menjadi manusia serigala - kecepatan serangan, ofensif, dan CRIT meningkat drastis.
"Satu, dua, ejek!" teriak Lu Li keras-keras.
"Biru Muda Laut Angin mengatupkan giginya, menggunakan skill mengejek pada BOSS, kali ini akhirnya tidak mengenai sasaran."
Sebenarnya prajurit tidak membutuhkan banyak properti mengenai, dengan tingkat peralatan Biru Muda Laut Angin, kemungkinan tidak mengenai sasaran sangat kecil. Kemungkinan sekecil ini justru terjadi, hanya bisa dikatakan keberuntungan terlalu buruk!
"Hujan Maret jangan ragu-ragu, heal dengan baik jangan sampai Tank tumbang." Lu Li menahan diri, tetap tidak menyuruh Ba Jiang menggunakan skill ultimate.
Skill ultimate Ba Jiang memang menjamin segalanya sempurna, tapi ini bukan krisis terakhir. Nanti mungkin ada momen lebih genting. Jika di tahap ini Hujan Maret tidak bisa melakukan heal dengan baik, lebih baik menyerah membuka lahan baru dan kembali untuk upgrade level saja.
"Hush." Skill ultimate BOSS berakhir, semua orang menghela nafas lega.
"Bertarung dengan bagus, pertahankan seperti ini." Lu Li yang jarang memuji akhirnya memberikan pujian.
Pujian siapa yang tidak suka, apalagi dari Lu Li yang jarang memuji. Kelelahan dalam hati semua orang langsung lenyap seketika.
Dua kali efek terbang berikutnya ternyata tidak menimbulkan korban sama sekali. Bahkan Can Meng yang merupakan karakter jarak jauh, setelah terlempar, berhasil bertahan dengan operasi keringanan damage miliknya sendiri.
Amuk kedua dari BOSS, pertama kali diserang adalah Piao Ling.
Selama MT bisa menjaga aggro dengan stabil, meski BOSS mengacaukan aggro saat menggunakan skill ultimate, biasanya target pertama tetap MT.
Keuntungan Piao Ling sebagai T adalah BOSS umumnya tidak bisa CRIT padanya. Bahkan jika kena CRIT, tidak terjadi combo. Dengan penyembuhan kekerasan dari Hujan Maret dan Xiao Ba Jiang, dia berhasil bertahan dari serangan BOSS ini dengan susah payah.
Hanya kilau merah darah yang agak mengenaskan. Dia cuma tersentuh BOSS sekali, langsung mati seketika.
HP Bupati Basselas turun ke sepertiga.
Apakah kita akan menang?
Jika dihitung, masih ada dua skill menghidupkan kembali dalam pertempuran yang belum digunakan. Masih ada skill ultimate penyembuhan Xiao Ba Jiang. Baik Hujan Maret maupun Xiao Ba Jiang tidak terlalu kekurangan MP. MT diperkirakan masih menyimpan skill keringanan damage...
Asalkan tidak terjadi insiden tak terduga, Lu Li tidak bisa menahan diri untuk mulai berdoa dalam hati.
Tapi muncul atau tidaknya insiden sama sekali tidak bisa dikendalikan pemain, seringkali BOSS dengan darah terakhir pun masih bisa menghabisi guild.
Karena hal ini, yang menghancurkan perangkat game menjadi sangat umum.
Terus-menerus dihabisi seperti ini memang normal saat membuka lahan baru, tapi terlalu menyiksa, hari ini masuk dungeon sudah agak terlambat, jika dihabisi lagi dua kali maka hari ini harus berakhir di sini.
Lagipula semakin sering frekuensi guild dihabisi, orang yang membuka lahan baru akan semakin lelah, status semakin buruk.
Lu Li meminta orang lain untuk lebih stabil, dia juga menerapkan hal yang sama pada dirinya sendiri, jadi dia selalu menyembunyikan serangannya, mutlak tidak merebut kebencian MT, terutama saat kebencian BOSS kacau.
Seiring berjalannya waktu, BOSS berulang kali memberikan efek terbang pada orang di sisinya.
"Luo Ying Hui Yi akhirnya tidak bertahan dan tewas. Lu Li terpaksa membangunkannya karena Waktu Tunggu skill haus darah-nya hampir selesai. Lu Li enggan membiarkan skill ini ikut mati bersama tuannya."
"Haus darah!"
Satu putaran serangan ganas yang ditumpuk membuat darah BOSS terkuras dengan cepat.
"Jangan menunggu, serang dalam satu putaran, keluarkan semua kemampuan." Lu Li langsung mengaktifkan letusan. Bagaimanapun, BOSS baru saja menggunakan efek terbang. Menurut performa konsisten Wali Kota Basserax, skill berikutnya masih butuh waktu sebentar untuk muncul.
Begitu kelompok Lu Li mulai meledakkan serangan, efisiensi mereka benar-benar di atas rata-rata.
Wali Kota Basserax hampir langsung masuk status darah tersisa begitu skill haus darah Shamans berakhir.
Apakah akan terjadi Amuk? Sebenarnya Lu Li tidak takut BOSS mengamuk, yang ditakutkan adalah BOSS sekaligus mengeluarkan amarah Amuk. Jika terjadi double Amuk, Unit Tentara Bayaran Xinxin hanya bisa menerima nasib dihabisi lagi.
“Roar!” Saat Wali Kota Basthalas mengeluarkan teriakan melengking, tubuhnya mulai memancarkan warna merah darah.
“BOSS masuk Amuk, Piao Ling berhati-hati, Maret fokus heal, Ba Jiang siapkan ultimate sesuai komandoku.” Lu Li mengawasi ketat BOSS, memantau apakah akan terjadi Amuk kedua.
Dengan pengalaman dua kali sebelumnya, Piao Ling cukup mahir menghadapi Amuk biasa yang lebih lemah dari Amarah Ganas.
“Sial!” Persis saat Amuk BOSS hampir berakhir, dia menyadari ekspresi aneh di wajah Basthalas. Bersamaan dengan teriakan Lu Li yang memerintahkan Xiao Ba Jiang mengaktifkan ultimate, pandangan Piao Ling langsung berubah hitam-putih.
Di bawah efek Amuk ganda BOSS, dia akhirnya langsung mati.
