Lu Li diam-diam sejenak, harus mengakui kebenaran perkataan Elf Air.
"Dan alasan dia melawan Bangsawan Jiangnan bukan untuk menghancurkan serikat lawas ini. Tujuannya adalah mengasah diri sendiri, agar Pedang Penghakiman bisa melangkah dengan lebih tenang."
"Pedang Penghakiman muncul terlalu cepat. Ini bukanlah hal baik."
"Aku sarankan kamu meminta lebih banyak uang. Satu-satunya yang tersisa dari Bangsawan Jiangnan hanyalah uang. Atau..." Elf Air menunjukkan ekspresi aneh, "Kamu juga bisa meminta pemain bintang mereka seperti Tongyan Wuji atau Xingmeng Qingwu. Keduanya punya hubungan buruk dengan Jinse Wushang."
"Ternyata cara seperti ini juga bisa." Lu Li terlihat kaku sejenak. Tiba-tiba dia merasa sebuah pepatah benar-benar tepat - "Tak ada yang lebih beracun daripada hati wanita".
"Seorang pemimpin yang tak bisa menjaga kepentingan umum, mengapa tidak kamu beri dia jalan keluar?" Elf Air menyeringai sinis. "Jika dipaksa terlalu jauh, Bangsawan Jiangnan takkan runtuh, tapi posisi Jinse Wushang mungkin akan goyah. Bagaimana jika diganti pemimpin yang lebih kompeten? Itu justru kerugian lebih besar daripada keuntungan."
"Rupanya kamu sehebat ini." Lu Li berkata dengan ketulusan.
Hal-hal strategis seperti ini, Lu Li yang bahkan tidak menerima pendidikan dasar sama sekali benar-benar tidak berbakat. Bahkan Genhao San pun lebih ahli dalam manajemen guild dan urusan sehari-hari.
"Kita... juga belum tentu bahagia." Ekspresi Elf Air tiba-tiba menjadi melankolis, seolah teringat sesuatu.
"Kalian masih punya hal yang membuat frustasi?" Di mata Lu Li, sosok seperti Elf Air di dunia nyata adalah wanita yang sangat diistimewakan, di dalam game adalah Ratu Paviliun Hujan Ringan, hampir sempurna hingga tak nyata. Ternyata berani mengatakan tidak bahagia, benar-benar berlebihan.
"Sudah, jangan bahas ini. Bagaimana kabar Xinxin?" Elf Air jelas tidak ingin banyak membicarakan kehidupan nyata.
"Cukup baik, hanya bosan terkurung di rumah. Belakangan ini dia mulai mahir merajuk." Saat menyebut adik perempuannya, wajah Lu Li mencair dengan kelembutan.
"Hubungan kalian kakak beradik benar-benar erat." Elf Air memendam rasa iri.
"Apa kamu tidak punya saudara?" tanya Lu Li.
“Tidak, tapi…” Elf Air mengerutkan kening berkata: “Orang itu——ibu tiriku——baru-baru ini hamil.”
Ibu tiri?
Lu Li bingung apakah pantas mengucapkan selamat. Menurut performa dalam naskah drama biasa, sekalipun ibu tiri sehebat apapun, ketika harus memilih antara anak peninggalan mantan dan anak kandung sendiri, semua orang akan memilih yang terakhir.
“Aku khawatir selamanya tidak akan bisa memperlakukan bayi yang belum lahir itu seperti caramu mengasihi adik perempuanmu.” Elf Air tersenyum pahit.
“Ayahmu seharusnya tidak menganut paham mengutamakan anak laki-laki, kan?” Lu Li juga merasa situasi ini sulit.
“Seharusnya tidak. Sejak kecil aku selalu dikaderkan olehnya sebagai pewaris, mana mungkin diabaikan begitu saja. Hanya saja kedepan faktor ketidakpastian akan semakin besar.” Kondisi hati Elf Air sangat rumit.
Saat kecil, dia memandangi iri anak-anak lain yang bebas bermain, sementara dirinya harus berdiam di kamar dibimbing beberapa guru privat untuk berbagai pembelajaran. Di usia pemberontakan, keinginannya untuk melepaskan diri dari takdir ini begitu kuat, bahkan pernah terlintas keinginan kabur dari rumah.
Namun ketika dia hampir menerima takdir, ternyata statusnya berpotensi digantikan.
Sungguh ironi!
Lu Li tak bisa memahami pemikiran orang kaya ini, tapi menganalisis dari sudut pandang individu: "Meski dia tumbuh besar, butuh waktu lama. Lebih baik Kamu fokus pada kariermu sendiri, masa depan sepenuhnya milikmu."
Elf Air benar-benar mempertimbangkan saran ini, lalu mengangguk: "Metode khususmu ini tampaknya bagus. Mengapa aku tidak bisa membangun karier sendiri?"
"Game akan semakin populer. Coba ambil alih bidang ini." Meski baru terlahir kembali sebentar dan hanya tahu perkembangan tiga tahun ke depan, Lu Li lebih memahami betapa transformasi luar biasa yang akan terjadi dalam tiga tahun ini dibanding siapapun.
Industri hiburan game berkembang pesat di segala bidang, ditambah dengan penyebaran robot cerdas yang semakin meluas. Di saat semua industri tenggelam dalam kesulitan, industri game justru mengalami kemajuan pesat.
"Game? Sekarang semua hal di dalam game ini memang sudah aku yang kelola. Sepertinya mudah untuk mengambil alih." Elf Air tampak mulai tertarik.
"Memulai kecemasan sekarang juga terlalu dini." Lu Li merasa ini agak absurd. Ibu tiri Elf Air hamil, sang bos langsung mulai khawatir tentang masalah bertahan hidup di masa depan, padahal sebenarnya banyak persoalan hanya ada dalam imajinasinya sendiri.
"Baiklah, mari kita mulai tugas. Mau langsung membunuh masuk atau menggunakan taktik mengalihkan perhatian?" Elf Air berhenti di area pinggir markas.
"Sebenarnya kita bisa mengirim orang untuk memancing monster kecil pergi." Lu Li mengamati markas dengan serius. Ukuran markas ini terlalu besar, taktik pengalihan mutlak tidak bisa dilakukan, apalagi sebelumnya Elf Air sudah mengatakan kecerdasan monster di sini sangat tinggi.
"Jika organisasi menilai kita mencari bantuan, tugas akan gagal." Elf Air menghela napas pasrah.
"Chief Engineer Gadgetzan Shaxx Bigweld memiliki dua misi konvensional yang mengharuskan pemain mengalahkan 10 Pencuri Gurun Terkutuk dan 10 Perampok Gurun Terkutuk. Asalkan kita menerima misi ini sebelum membunuh, tidak akan dianggap curang." Lu Li sudah mulai memanggil orang.
Pedang Penghakiman memiliki pencuri yang beroperasi di sini. Mereka segera menerima perintah.
Ratusan orang yang telah menerima misi segera bergegas datang. Bagaimanapun juga mereka hampir menyelesaikan sesi game hari ini, jadi tidak keberatan membantu sang bos.
"Bos, ini..." Seseorang mendekat untuk menyapa, lalu melihat Si Kaya perempuan yang berdiri anggun.
Zirah kulit pencuri sangat memperlihatkan lekuk tubuh. Meski wajahnya tertutup, aura mempesonanya tak tersembunyi. Para pendatang langsung membeku melihat pemimpin semangat mereka yang biasanya dingin ternyata sedang menemani seorang cewek melakukan misi.
"Itu Elf Air." Pasti ada yang mengenali, atau mungkin yang lebih cerdas. Gelar "Pasangan Anjing" mudah diasosiasikan.
“Terima kasih semuanya, sudah larut masih harus repot-repot datang.” Elf Air juga tidak menyembunyikan apapun, dengan percaya diri menyapa orang-orang yang mendekat.
“Hehe, tidak repot kok, hehe...” Para pencuri terkekeh-kekeh bodoh, semua merasa hari ini menyusup di Tanaris tepat pada momen bagus. Selama ini hanya dengar kabar Pasangan anjing punya hubungan khusus, tapi tanpa bukti mata kepala sendiri siapa yang berani memastikan.
“Cepat kerjakan tugas kalian. Target kalian adalah mengalihkan perhatian monster kecil di sini sebanyak mungkin.” Lu Li melambaikan tangan, mulai mengusir mereka.
“Siap, Bos! Anda dan Nona Air ngobrol santai saja ya, hehehe.” Para pencuri tertawa genit lalu pergi dengan angkuh, diperkirakan ada yang merekam diam-diam.
Hehe apanya?! Lu Li sangat kesal dengan orang-orang ini. Tapi dia bukan idiot, tahu maksud tersembunyi "hehe" mereka. Hanya saja dia sama sekali tidak pernah mempertimbangkan hal semacam ini, apalagi jika objeknya adalah Elf Air.
Saat dia belum masuk ke dalam game sebelumnya, Elf Air dan dirinya sepenuhnya merupakan penghuni dua dunia yang berbeda. Bahkan hingga sekarang pun jarak antara mereka tetap sangat jauh.
