Dalam kesan Marlin Noggenfogger, Lu Li sang Night Elf bukan hanya licik, tapi juga sangat berkuasa dengan banyak petualang yang siap diperintahnya.
Orang-orang ini bekerja keras tanpa mengeluh, tak pernah memfitnah bos mereka. Bahkan jika ada yang sekadar melontarkan satu kata hinaan, mereka akan langsung menghunus pedang tanpa ragu, tak segan bertaruh nyawa. Gaya seperti ini membuat Marlin Noggenfogger merinding ketakutan.
"Temanku, sudah lama sekali kita tak bertemu." Hampir harus berjongkok, Lu Li memeluk Goblin itu dalam pelukan persahabatan.
"Tentu, tapi akhirnya kita bertemu juga. Kukira aku tak mengecewakan harapanmu. Kau mengubahku dari si miskin menjadi orang sial!" ujar Marlin Noggenfogger dengan suara hampir tersedu-sedu, seandainya bisa, ia ingin menangis sejadi-jadinya.
Ingatlah kontrak yang dulu kita tandatangani - ini adalah aib terbesar dalam sejarah ras Goblin!
Mungkin ratusan tahun kemudian ada yang akan menuliskan kisah ini untuk mendidik keturunan, misalnya: Jangan pernah mengira kamu telah menggenggam jerami penyelamat, itu bisa jadi ular berbisa yang siap membalas kapan saja. Pernah ada seorang malang bernama Marin, suatu hari ketika hampir mati kelaparan, di saat paling putus asa dia bertemu Raja Iblis yang lebih jahat dari Sargeras...
"Jangan cemberut, tersenyumlah." Lu Li berseru gembira pada pelayan, "Hei teman, empat gelas minuman termahal di sini! Mari rayakan Tuan Marin yang segera menjadi orang terkaya di Gadgetzan!"
Beberapa orang di tavern mulai bersiul. Memesan empat gelas termahal, tingkat kekayaan Si Kaya ini hanya kalah oleh kalimat "ongkos minum semua tamu yang hadir hari ini aku yang tanggung".
Gadgetzan adalah pusat perdagangan. Minuman di sini berasal dari seluruh penjuru Azeroth, berbagai resep langka bisa ditemukan di sini. Bahkan minuman favorit Naga pun bisa didapatkan, tentu dengan harga yang pantas sesuai alam.
Dua gelas untuk Lu Li dan Marlin Noggenfogger, satu gelas lagi untuk "Roti Putih" yang duduk diam di samping - dialah kepala logistik Pedang Penghakiman saat ini, khusus menangani masalah distribusi material. Hampir semua bahan penelitian Marlin Noggenfogger disediakan melalui tangannya.
Gelas terakhir untuk teman pedagang Lu Li, Shen Wansan.
Begitu mendengar ada proyek besar, Shen Wansan langsung datang, nyaris berbarengan dengan kedatangan Lu Li.
"Pasti proyek yang luar biasa besar. Kalau tidak, dengan karakter asli Bos Lu Li, mustahil kau mau mengeluarkan uang sebanyak ini." Wajah gemuk Shen Wansan langsung merekah seperti bunga aster gemuk saat melihat minuman mahal di mejanya.
"Jaga sopan santun, ada gadis di sini." Lu Li menghela napas melihat Si Gendut yang semakin tak tahu batas ini. Terlalu akrab dengan seseorang terkadang justru menjadi bumerang.
Roti Putih hanya tersenyum dan tidak menjawab. Dia adalah seorang gadis yang sangat pendiam, tidak terlalu cantik, namun memiliki aura yang membuat orang merasa nyaman saat bersamanya. Di serikat, hubungannya sangat baik dengan semua orang, termasuk dalam kategori yang disukai oleh setiap anggota serikat.
"Hei, Roti, sudah lama tidak bertemu, apakah kondisi sakitmu sudah membaik?" Shen Wansan terlihat sangat akrab dengan Roti Putih.
"Terima kasih perhatiannya, Kakak Shen. Sudah jauh lebih baik." Roti Putih tersenyum ramah.
"Ada masalah? Jika raga tidak fit, jangan terlalu memaksakan diri. Istirahatlah lebih banyak. Jika membutuhkan pertolongan, langsung saja bicara ke serikat." Karena memiliki adik perempuan yang pernah sakit, Lu Li secara alami menunjukkan perhatian lebih.
"Terima kasih, Bos. Jika memang diperlukan, aku akan mengatakannya." Roti Putih menjawab dengan penuh rasa terima kasih.
Dia tahu ini bukan basa-basi dari Lu Li. Kenyataannya, Lu Li tidak pernah mengucapkan kata-kata formal, bahkan merasa tidak perlu untuk bersikap demikian.
"Siapa dia?" Marlin Noggenfogger panik menunjuk Shen Wansan yang terlihat sangat khas sebagai pedagang. Setiap goblin adalah pedagang yang kompeten, dan di antara sesama pedagang selalu ada perasaan tak terungkap yang samar.
"Temanku, seperti yang kau lihat, dia juga seorang pedagang." Lu Li menghentikan goblin yang ingin melonjak-lonjak: "Dari bagianku, sisihkan sepersepuluh untuk Shen senior. Dia yang bertanggung jawab atas distribusi barang. Tuan Nogfog, kau mungkin sulit membayangkan betapa mengerikannya jalur distribusi yang dimiliki Shen senior ini."
Setengah dari sepersepuluh itu sebenarnya 1/20 dari total.
"Baguslah, aku sudah menandatangani kontrak." Marlin Noggenfogger merasakan detak jantungnya semakin kencang.
"Lalu Roti Putih juga ambil sepersepuluh dari bagianku. Hari-hari ini sangat berterima kasih padamu." Lu Li bukan bos yang kejam. Semua yang dilakukan Roti Putih di serikat selalu dia perhatikan, dan sudah lama ingin mencari kesempatan untuk memberikan kompensasi.
Serikat yang berkembang pesat tapi ingin tetap solid, hanya mengandalkan orang-orang seperti Lu Li dan Genhao San saja tidak cukup.
Harus ada sosok-sosok pelayan publik yang memiliki daya tarik alami tak dimiliki orang biasa, mengkoordinasikan hubungan antar anggota serikat, memastikan lingkungan kehidupan yang hangat dan harmonis di dalam serikat.
Roti Putih adalah talenta di bidang ini.
Pada awalnya, dia bahkan tidak memiliki gelar steward logistik, sepenuhnya spontan memimpin sekelompok orang mengerjakan tugas serikat, mengarahkan pemain profesi kehidupan untuk menjalankan tugas masing-masing.
Yang paling membuat Lu Li merasa hormat adalah ketiadaan kepentingan pribadinya - sebagian besar peralatan dan koin emas yang sesekali dihadiahkan serikat padanya, seringkali dibagikannya untuk membantu orang yang kesulitan hidup di dunia nyata. Lu Li sering bertanya-tanya, mengapa di kehidupan sebelumnya dia dan adiknya tidak pernah bertemu orang seperti ini...
"Tidak, tidak perlu. Aku juga tidak melakukan apa-apa," Roti Putih terus menolak.
"Sudah diputuskan!" Lu Li menyelanya, lalu berpaling ke Shen Wansan menjelaskan situasi Ramuan Nogfog.
Shen Wansan terdengar tertegun seperti patung, ia menatap bodoh ke arah Marlin Noggenfogger: "Kau begitu saja menyerahkan separuh keuntungan untuknya? Kepalamu bermasalah ya?"
Wajah Marlin Noggenfogger berubah pucat, dengan malu-malu ia berkata: "Saat itu aku benar-benar terjepit, Tuan Lu Li. Lihatlah bahkan temanmu sendiri berkata demikian, apakah Anda bisa menambahkan sedikit porsi bagianku yang seharusnya..."
"Ahem..." Shen Wansan berpura-pura batuk, menepuk bahu Marlin Noggenfogger: "Tapi Goblin... kalian sudah menandatangani kontrak. Ingkar janji bukanlah karakter mulia pedagang sejati. Jangan buat kami meremehkan ras Goblin. Mari, semuanya! Untuk masa depan kita, untuk koin-koin emas kita... Bersulang!"
Ini adalah bisnis besar, aliran sungai keuntungan yang tak pernah kering. Shen Wansan yang berpengalaman tentu memahami keuntungan melimpah yang terkandung di dalamnya.
Dia bahkan tidak berusaha memperjuangkan tambahan 0.1% bagian saham pun, karena tahu itu terlalu serakah. Bagaimana jika kehilangan transaksi ini, pasti akan menyesal seumur hidup. Lagipula pedagang dengan jalur distribusi bukan cuma dia seorang.
Lu Li juga tak bisa berbuat apa-apa. Hanya mengandalkan dirinya dan Marlin Noggenfogger, ingin menjual ramuan ke seluruh penjuru Azeroth agak tidak realistis.
Apalagi mustahil bagi dia merekrut sejumlah besar staf penjualan hanya untuk satu proyek ini.
Jadi kolaborasi adalah cara tercepat untuk menjual Ramuan Nogfog secara masif dan meraup untung besar. Yang tak paham kerja sama, selamanya tak akan dapat keuntungan lebih.
