Si kurcaci kecil tidak tahu dengan siapa Lu Li baru saja berbicara, dia masih terus mengoceh menceritakan kekejaman Zui Xin, sepertinya sudah melakukan banyak persiapan.
"Hm, memang keterlaluan." Lu Li mengangguk setuju.
Sebenarnya dia tidak terlalu tertarik mengurusi hal-hal seperti ini, terlalu banyak ketidakadilan di dunia ini, dan dirinya sendiri tidak ingin menjadi pembela moral. Tapi karena kurcaci itu memegang barang yang dia inginkan, maka apapun yang dikatakan si kurcaci pasti benar.
Dia bahkan malas membedakan mana yang benar dan salah dalam cerita ini.
Disebut worldview-nya tidak benar，disebut dingin tanpa perasaan，orang yang benar-benar terbiasa berjuang untuk kehidupan, tidak punya hak untuk menjadi naif.
Chong Zi dan kawan-kawan tidak membuat Lu Li menunggu lama, hampir hanya lebih dari sepuluh menit, Lu Li menerima peringatan sistem: ada video yang dikirim, ditanya apakah mau mengambil.
Setelah dikonfirmasi, di tangan Lu Li muncul benda mirip CD.
“Ini barang yang kamu mau, coba periksa apakah ada masalah.” Lu Li menyerahkan barang tersebut ke kurcaci: "Kalau tidak ada masalah, aku harap transaksi bisa diselesaikan sekarang."
Sang kurcaci masih memohon pada Lu Li untuk memberantas benih kejahatan, tak menyangka dia justru diberikan benda aneh.
Setelah menerimanya dengan bingung di tangannya, ternyata dia langsung membukanya.
Kemudian muncul layar virtual di hadapannya, menampilkan video dari CD yang tersimpan.
Zui Xin adalah prajurit kurcaci yang sedang mengerjakan tugas di Stratholme.
Dia berada dalam regu sepuluh orang, tak jauh dari situ ada pemain lain dengan jubah perang guild bertulisan "Melompat memukul lututmu" - jelas anggota guild yang sama.
Tiba-tiba, belasan siluman muncul di TKP. Mereka semua menutupi wajah, mengenakan zirah kulit abu-abu gelap. Tanpa peduli pemain atau monster sekitar, kelompok ini langsung menyerang Zui Xin.
Sebagai pemain dengan teknik cukup mahir, Zui Xin meraung menggunakan lencana, lalu langsung mengeluarkan Whirlwind di tempat.
Selama Whirlwind, dia bisa kebal terhadap beberapa skill kontrol, sehingga baru bisa menunggu bantuan rekan. Langkah ini sebenarnya tepat. Namun, sebelum Whirlwind-nya selesai, dia langsung tumbang.
Totalnya cuma 3-5 detik.
Mereka sama sekali tidak menghindari Whirlwind-nya, karena Zui Xin fokus pada defense dan damage, ofensifnya tidak cukup untuk memberikan Serangan Mematikan kepada mereka.
Apalagi serangan mereka terlalu dashyat.
Setelah membunuh Zui Xin, seseorang langsung mengambil equipmentnya, lalu mereka kabur ke segala penjuru.
Rekan satu tim Zui Xin tertegun seperti patung, tidak sempat bereaksi. Saat mereka sadar, para pencuri itu sudah jauh melarikan diri.
Kurcaci kecil itu benar-benar bengong, jarinya gemetaran menunjuk Lu Li: "Kamu... kalian..."
"Sekarang puas?" Lu Li sama sekali tidak marah meski video ini ditayangkan terbuka, lagipula dia dan Genhao San menggunakan penutup wajah.
Mengenai konsekuensi apa yang akan dialami si kurcaci kecil itu, ini sepenuhnya berada di luar cakupan tanggung jawabnya.
"Sang Adik, kau meminta kami mengeksekusinya sekali, sekarang sudah terlaksana. Bukankah sudah saatnya menyerahkan barangnya?" Genhao San mendekat dengan senyum manis, agak khawatir si kurcaci kecil ini akan melakukan penunggakan pembayaran.
Syukurlah setelah sadar, kurcaci kecil itu segera melakukan transaksi batu tersebut.
"Selamat tinggal." Setelah mendapatkan batu itu, Lu Li langsung menarik tudung jubahnya dan menjadi yang pertama meninggalkan Tavern Anggrek Angin. Tempat ini dipenuhi pemain Ironforge, diperkirakan anggota Serikat Melompat Memukul Lututmu akan segera mendapat kabar.
"Sang Adik, kira-kira semua sudah tahu kau menyewa pembunuh bayaran. Jika takut, pergilah ke Darnassus. Cobalah bergabung dengan Paviliun Hujan Ringan." Berbeda dengan sikap dingin Lu Li, Genhao San membungkuk dan menunjukkan jalur bertahan hidup pada kurcaci kecil itu.
“Oh oh.” Kurcaci kecil itu juga sadar telah membuat masalah, setelah membayar biaya minuman langsung mengayunkan kaki pendeknya kabur secepat kilat.
Lu Li menyematkan batu itu, lalu mengenakan Sepatu Juara. Kemudian ia berencana mengembalikan Jubah Ilusi ke Elf Air sambil menyampaikan ucapan terima kasih.
Tiba di lokasi yang disepakati dengan Elf Air, Lu Li tidak menemukan sang Elf Air.
Ini adalah hutan kecil di dalam kota Darnassus, di tanah bermekaran bunga-bunga putih kecil tak dikenal, agak mirip Peacebloom tapi lebih kecil dengan aroma harum samar.
Lu Li bahkan tidak tahu ada wilayah seperti ini di dalam kota.
“Aku sudah datang, kamu di mana?” Jangan-jangan Si Kaya itu ingin memamerkan kemampuan penyamarannya, atau berencana menyergapku di dalam kota.
“Di atas!”
Lu Li menengadah, melihat cewek berbaju seragam putih sedang duduk santai di batang pohon.
Hari ini dia tidak mengenakan set zirah kulit abu-abu kusam itu. Set yang ini seharusnya armor kain kostum - pencuri biasanya memakai kulit, tapi bukan tidak mungkin memakai kain. Asalkan bukan batasan profesi, semua kelas bisa memakai armor kain.
"Aku datang untuk mengembalikan peralatan." Lu Li mengawasi kaki Elf Air yang bergoyang-goyang di atas buku, membuatnya merasa Si Kaya seperti ini benar-benar langka.
Mungkin menyadari sudut pandang seperti ini terlalu memalukan - meski sebenarnya Lu Li sama sekali tidak bisa melihat warna celana dalam yang dia kenakan, Elf Air melonjak turun dari pohon: "Belum sempat mengucapkan selamat atas kemenanganmu di pertandingan."
"Berkat peralatanmu." Lu Li yang lebih tinggi dari Elf Air bisa melihat rambutnya dipenuhi bunga putih kecil.
Ornamen seperti ini seharusnya tidak bisa dibilang cantik, tapi kecantikan Elf Air sendiri begitu memukau sehingga bahkan bunga biasa yang ditusuk sembarangan pun terlihat menyenangkan mata.
"Apa Su Guliang cantik?" Si Kaya tiba-tiba bertanya.
"Cantik." Lu Li sangat jujur, kalau bilang Su Mei tidak cantik, mungkin tidak ada lagi orang cantik di alam semesta ini.
Sebenarnya dia masih merasa Elf Air terlihat lebih cantik.
"Ngomong-ngomong, dia minta ku sampaikan salam untukmu." Lu Li penasaran bertanya: "Apa kalian sebelumnya sudah saling kenal?"
"Kenal." Ekspresi Elf Air agak aneh, "Kami teman sekelas di kampus, satu fakultas. Tapi kenapa dia minta kamu yang sampaikan salam?"
"Oh, ternyata begitu, pasti kalian teman baik ya." Lu Li juga bingung: "Aku juga tidak tahu kenapa dia tahu aku kenalan denganmu?"
"Bukan teman baik, lebih tepatnya ada kontradiksi kecil." Elf Air bingung antara ingin tertawa dan menangis: "Kamu jangan terlalu dekat dengannya, Hmm...dia bukan orang baik, kamu akan ditipu sampai kehilangan orientasi ruang."
"Dia minta aku bantu dia leveling, bilang dia jadi perwakilan game." Lu Li helpless, mana mungkin dia paham hubungan rumit antar cewek ini.
"Pokoknya, jangan percaya apapun yang dia katakan." Elf Air berkata dengan penuh keseriusan.
"Sebenarnya ada permusuhan apa antara kalian?" Lu Li merasa lebih baik mencari kejelasan.
"Tidak ada permusuhan khusus. Aku hanya khawatir kamu akan dirugikan, makanya memberi peringatan. Dulu di kampus banyak pria yang mengejarnya, tapi tak satu pun berakhir baik. Semua dibuat menderita olehnya." Elf Air menatap Lu Li: "Orang sepertimu akan kehilangan bentuk manusia dalam hitungan menit."
"Baik, mulai sekarang aku tidak akan menghiraukannya." Lu Li mengembalikan jubah yang dipinjamkannya ke Elf Air, lalu mengeluarkan sepatu bot miliknya sendiri, "Ini untukmu."
"Wah, benar-benar untukku?" Elf Air sama sekali tidak keberatan menerima hadiah sepatu bot. Dia termasuk tipe Si Kaya yang langsung mengklaim kepemilikan saat melihat peralatan bagus. Lu Li yang mengandalkan intuisi justru kebetulan mengenai sasaran.
Elf Air jelas berbeda dengan gadis biasa. Seandainya Genhao San dengan niatnya yang ingin memberikan bunga atau perhiasan, mungkin malah akan diremehkan olehnya.
