Begitu Pastor tumbang, Musè dan kedua rekannya hanya bertahan sebentar sebelum akhirnya gagal.
Lu Li mendengar sistem mengumumkan Pedang Penghakiman kembali meraih kemenangan, tapi di hatinya tidak ada kegembiraan berlebihan. Kali ini jika bukan karena Mao Mao Ai Chi Rou menunjukkan wibawa kucingnya, mungkin mereka sudah terbalik di parit.
Tapi ini belum cukup membuat mereka meragukan hidup.
Setelah mengalahkan Serikat Bintang, poin Pedang Penghakiman sudah cukup untuk masuk ke 100 besar.
4 pertempuran berikutnya bahkan jika mereka tidak lagi berpartisipasi akan langsung lolos, tapi ini jelas hal yang mustahil, tidak ada satupun serikat yang akan memilih melakukan hal seperti ini.
Pertandingan tidak memakan waktu lama, mengorbankan waktu pertandingan untuk leveling sama sekali tidak ada artinya.
Mengikuti kompetisi bisa melatih atlet esports, tidak hanya mengasah teknik, tapi juga menambah pengalaman pertempuran. Jika bertemu situasi seperti hari ini lagi di masa depan, tidak akan ada masalah lagi.
Kompetisi juga bisa menghasilkan uang, tiket masuk saja sudah menjadi pendapatan yang melimpah.
Hadiah terbesar turnamen game di era ini bukanlah bonus juara, mungkin bagi orang biasa jumlah itu hampir tak terjangkau seumur hidup. Meski bonus juara liga edisi ini mencapai 10 juta, uang ini harus diprioritaskan untuk kesejahteraan anggota serikat. Apakah banyak orang mengelilingi Lu Li hanya karena karisma pribadinya yang luar biasa?
Selain itu juga harus menyisihkan dana untuk operasional harian dan pengembangan serikat.
Sisanya baru bisa dibagikan ke tangan para atlet esports di klub, jumlah yang diterima mungkin bahkan tidak mencapai 300.000 hingga 500.000, ini sama sekali tidak cukup membuat para atlet rela berjuang mati-matian.
Kepentingan sesungguhnya adalah popularitas, kalau tidak kalangan game tak akan begitu memuja atlet bintang.
Istilah "bintang" bukan sekadar soal ketenaran, tapi lebih pada kepentingan material. Berbeda dengan selebritas biasa, atlet hanya bisa membangun citra ilahi mereka melalui pertandingan berulang.
Usai pertandingan, Lu Li mengikuti Pedang Penghakiman memulai ekspedisi ketiga ke Menara Troll.
Hutan di sini masih penuh ancaman, kerap ada yang tewas di dalamnya. Kemarin sebuah serikat besar dihabisi total setelah tak sengaja bertemu BOSS level enam puluh - konon seekor Naga Merah yang Terkutuk.
Tapi ini tetap tak cukup menghentikan langkah. Menara Ujian tak hanya bisa untuk grinding EXP dan reputasi, tapi juga memberikan hadiah roda keberuntungan yang melimpah.
Keunggulan terbesar Pedang Penghakiman dibanding serikat lain adalah keberadaan Sesame Paste Tangyuan. Skill Gerbang Pemanggilan miliknya memainkan peran krusial. Di seluruh Area Tengah "Fajar", hanya empat serikat yang memiliki skill ini: Pedang Penghakiman, Paviliun Hujan Ringan, Ibu Kota Kejayaan, dan Fajar Bersayap.
Keempat serikat ini dapat menarik anggota mereka terus-menerus untuk menikmati pengalaman dan hadiah.
Lu Li tahu situasi ini tidak akan bertahan lama.
Pihak resmi tidak akan mengizinkan kondisi ini berlanjut terus. Jika tidak, jarak antara empat serikat ini dengan serikat lainnya akan semakin melebar.
Kali ini Lu Li memasuki menara sendirian. Beberapa putaran awal tidak menghasilkan barang bagus. Baru setelah menyelesaikan semua monster di putaran keempat, ia memperoleh sebuah gulungan perkamen - gulungan tugas sekaligus peta harta karun berjudul "Permintaan Hamiah".
Lu Li tidak buru-buru membuka untuk melihat, malah melanjutkan ke Lantai Kelima.
Monster di Lantai Kelima hanya level 40, semuanya musuh biasa. Bahkan quasi-BOSS terakhir tidak menimbulkan kesulitan bagi Lu Li. Dengan cepat dia menyelesaikan gelombang monster ini dan mendapatkan penilaian double S.
Kemudian undian kelima.
Saat pertama kali menyelesaikan Menara Ujian, Lu Li mendapat banyak barang bagus. Sayangnya hasil di sesi berikutnya semakin mengecewakan. Dia hanya bisa berharap pada undian di babak akhir.
《Split》, buku skill ini terasa di tangan. Lu Li memandang skill point yang perlahan menghilang dan sebuah resep langka, tanpa penyesalan berarti. Dia cukup puas dengan buku skill ini.
Skill Split termasuk Skill Akhiran yang bisa digunakan setelah mengumpulkan cukup Kombo Point.
Efek akhirnya adalah kerusakan berkelanjutan yang sangat berguna bagi pencuri dalam situasi tertentu.
Lu Li saat ini belum memiliki kemampuan untuk mengulangi monster level 50, sehingga gelombang keenam monster level 45 menjadi kesempatan terakhir. Terakhir kali masuk, dia gagal menyelesaikan level, jadi kali ini dia membawa banyak ramuan dengan belajar dari pelajaran sebelumnya.
Setelah pertempuran sengit, sistem memberi penilaian D. Meski skornya tidak tinggi, setidaknya berhasil menembus dalam waktu yang ditentukan - jauh lebih baik dari sebelumnya.
Sayangnya dia tidak mendapatkan barang yang diinginkan. Sejujurnya, mungkin karena belum ada yang pernah mencari informasi tentang Menara Ujian level 45, hadiah di roda keberuntungan luar biasa bagus. Hanya dua peralatan emas yang tidak bisa memancing keserakahan-nya - tapi nasib malah membuatnya mendapatkan salah satunya.
Selain pengalaman dan reputasi dari Menara Ujian minggu ini, hanya peta harta karun ini yang layak dihitung.
Setelah membuka peta, Lu Li segera tahu ini terkait dengan Troll Lumut Busuk.
Troll Lumut Busuk adalah pecahan dari Kekaisaran Amani setelah Perang Troll. Seperti troll hutan lainnya, Troll Lumut Busuk bersekutu dengan Horde selama Perang Kedua. Saat Horde tak terbantahkan dikalahkan, Zul'jin menghilang, sementara troll hutan meninggalkan sekutu mereka.
Karena kegagalan memalukan Horde, Troll Lumut Busuk memutuskan untuk tidak lagi menjalin hubungan dengan pihak yang lebih lemah dan ceroboh seperti itu.
Troll-troll ini mengumpulkan semangat untuk mengusir manusia dari Lordaeron.
Saat wabah mayat hidup mulai menyebar di benua ini, Troll Lumut Busuk segera merasakan manfaat dari sumber kekacauan yang berkembang pesat ini, karena pada fase awal wabah hanya menginfeksi manusia. Pertahanan manusia dengan cepat runtuh, sementara Troll Lumut Busuk merencanakan untuk merebut kembali tanah air mereka sedikit demi sedikit.
Wabah dengan cepat menyapu benua, para troll mulai menyadari segalanya tidak seindah yang mereka bayangkan.
Kampung halaman Troll Lumut Busuk yang dahulu hijau kini berada di sudut timur laut Timur Tanah Wabah, tumbuhan dan hewan yang belum mati merana dalam penyakit, meski lingkungan seperti mimpi buruk, mereka menolak meninggalkan tanah leluhur yang baru direbut kembali.
Mereka mulai panik akan persediaan makanan mereka, panik akan keamanan diri mereka.
Sekelompok pemburu troll telah meninggalkan markas besar beberapa waktu lalu untuk mencari makanan sehat yang bisa dibawa ke kerabat, karena sebagian besar hewan telah terinfeksi wabah. Pada pertarungan terakhir mereka menemukan hewan-hewan yang terlihat sehat. Mereka menyembelih binatang-binatang itu, membawanya ke markas, dan menggelar pesta.
Nasib malang menimpa para troll, karena binatang-binatang buas itu telah direkayasa oleh seorang lich yang kuat.
Semua makhluk hidup yang memakan makhluk-makhluk ini akan berubah menjadi mayat hidup. Dengan cepat lich mengendalikan troll abadi, di bawah perintah lich, sebagian besar troll abadi membangun markas di sudut tenggara Timur Tanah Wabah.
Salah satu dari troll abadi ini menerima tugas mengerikan dari penguasa barunya: kembali ke rumah dan menginfeksi rekan-rekannya yang tersisa.
Hamiah adalah salah satu troll terkuat, lich meremehkan kekuatannya sehingga memberinya waktu untuk menggunakan sisa-sisa Kehendak menulis catatan coretan yang menawarkan hadiah bagi petualang yang bisa menyelesaikan tugas.
Inilah "Permintaan Hamiah", bisa disebut gulungan tugas atau peta harta karun.
