Gulungan tugas ada yang bagus dan buruk, kesulitan bervariasi, hadiah juga beragam; peta harta kadang bisa memberi kekayaan instan, kadang setelah usaha sangat keras yang ditemukan mungkin hanya botol pecah.
Tapi peta harta karun yang disertai tugas seperti ini, pasti tidak akan jelek sampai level mana pun.
Jadi setelah membaca latar belakang yang disebutkan ini, Lu Li tanpa ragu mengaktifkan peta harta karun ini. Lalu Sistem mulai merefresh catatan ini di saluran khusus peta harta karun.
"Fajar" yang begitu luas, setiap hari banyak orang mendapatkan peta harta karun. Setelah diaktifkan, ini bukan lagi rahasia satu orang.
Saat pertama kali mendapatkan peta harta karun, Lu Li juga mengalami hal serupa. Informasi yang terekspos membuatnya dan Elf Air mengalami kesulitan bersama. Mungkin sejak itulah, dua orang ini perlahan menjadi teman, toh mengalami pengejaran bersama memang bisa mempererat persahabatan.
Di kalangan tentara bayaran ada sekelompok orang yang khusus berjongkok mengintai informasi di saluran peta harta karun. Begitu ada koordinat baru muncul, mereka langsung terbang kesana untuk merebut trofi. Orang-orang jenis ini disebut pemburu harta.
Di kehidupan sebelumnya, Lu Li juga pernah menjadi pemburu harta selama beberapa hari.
Namun, karena satu peristiwa yang sangat menggerakkannya, dia pun memutuskan untuk cuci tangan dan tak lagi menyentuh bidang ini.
Saat itu dia hampir berhasil merebut harta target, sayangnya seperti belalang dan burung gereja, tim pemburu harta karun lain akhirnya muncul, membabat mereka berdua dan merampas harta tersebut. Baik dia maupun pemilik peta harta karun tak mendapatkan apa-apa, malah kehilangan pengalaman.
Dia telah menyaksikan banyak orang menangis - pria, wanita, tua, muda. Tapi belum pernah melihat seorang jantan menangis sesedih itu.
Harta itu telah menyedot waktu dan energi pria tersebut, sekaligus menjadi pengharapan terakhirnya. Dia mengira setelah mendapat uang bisa menanggung biaya pengobatan ibunya, tapi sayang semuanya akhirnya menjadi fatamorgana.
Kamu tak tahu kesulitan apa yang dihadapi orang yang kau rebuti.
Kamu juga tak sadar bagaimana aksimu yang tak disengaja telah mempengaruhi takdir orang lain.
"Sejak saat itu, Lu Li jarang melakukan hal-hal yang tidak berusaha seperti itu. Bahkan dalam game saat membunuh dan merebut harta, ia jarang menargetkan pemain soliter."
"Tentu saja, meski dia tidak melakukannya, selalu ada banyak orang yang terus berganti mengisi kekosongan itu."
"Sambil bergegas menuju Tanah Wabah, Lu Li memeriksa petunjuk apa yang ditampilkan oleh peta harta karun yang telah diaktifkan."
"Bunuh aku. Jika tidak, akan terlambat."
"Ini adalah kalimat pertama pada peta harta karun tersebut, agak menggemparkan hati."
"Belum pernah ada yang mengajukan permintaan seperti ini sebelumnya. Langkah Lu Li terhenti sejenak, demi memahami sepenuhnya ia dengan cepat membaca sisa kontennya."
Di atas tertulis: "Saya adalah Hamiah. Saat berburu bersama rekan-rekan, saya dan saudara-saudara saya memakan daging yang telah busuk... Kami telah berubah. Kami telah terinfeksi. Sekarang saya bisa merasakan perintah lich, dia meminta saya pergi ke Zumazar dan menginfeksi lebih banyak rekan saya. Saya tidak bisa menahan perintahnya, jadi sebelum kehilangan segalanya, saya menulis gulungan perkamen ini. Saya mengubur sebuah kotak di belakang gua bawah tanah ini, tepat di gundukan tanah di sebelah gerobak. Tapi hanya kunci saya yang bisa membukanya, kunci itu ada di tangan saya. Jika ingin mendapatkan harta saya, temukanlah saya. Bunuh saya. Kalau tidak, akan terlambat!"
Peta harta karun ini tidak sulit dipahami. Maksudnya, ada seseorang yang saat hendak mati menyadari dirinya akan dikirim untuk menginfeksi rekan-rekannya, jelas dia tidak berniat melakukan hal itu.
Maka dia mencari cara untuk menghentikan semua ini. Dia menyimpan hartanya dalam kotak yang terkunci.
Jika petualang ingin mendapatkan harta karun, mereka harus mengambil kunci. Dan untuk mendapatkan kunci dari tubuh Hamiah, mereka harus membunuhnya. Setelah dia mati, secara alami tidak akan bisa menginfeksi rekan-rekannya.
Pencarian harta semacam ini berbeda dengan mencari berdasarkan petunjuk peta, tapi pada dasarnya tidak ada perbedaan.
Setelah mengetahui targetnya, masalah yang dihadapi Lu Li adalah bagaimana menemukan Hamiah di tengah sekumpulan troll mayat hidup. Gulungan perkamen menyebut Hamiah adalah salah satu pemburu terkuat - mungkinkah dia membunuh Hamiah sendirian?
Tentu saja, dia harus berhati-hati dengan para pemburu harta itu.
Lu Li mengetahui wilayah Zul'Mashar, sebuah altar troll dengan pemakaman di bawahnya.
Pencegahan datang begitu cepat. Ketika sebuah regu tiba-tiba muncul di depannya, dia bahkan tidak berani bertarung sembarangan karena akan membuat terlambat - semakin lama waktu berlalu, musuh akan semakin banyak.
Tampaknya nama peta harta karun "Permintaan Hamyar" telah membangkitkan rasa penasaran banyak orang.
Regu pemburu harta karun ini tidak menyangka target begitu licik. Baru saja mereka muncul, target langsung menghilang dengan sangat tuntas. Sekelompok mereka hampir menggali tanah sedalam tiga meter tapi tak menemukan target. Saat refresh target berikutnya, barulah mereka sadar target sudah lenyap.
Seekor burung gagak hitam mengepakkan sayapnya, melesat di bawah langit merah gelap di Tanah Wabah.
Tanah sudah tidak aman baginya, sementara koordinatnya di udara mungkin menjadi Guncangan bagi yang lain. Apakah Guncangan ini akan membuat pemain menebak identitasnya - mengingat di "Fajar" jumlah orang yang bisa terbang sangat sedikit - itu sudah tidak penting lagi.
Lu Li lebih suka bersikap rendah hati, tapi bukan rendah hati sampai tingkat takut-takut.
"Kenapa koordinat orang ini setinggi itu?" Seorang pemburu harta karun menggaruk-garuk kepalanya tak mengerti.
"Mungkin di gunung," kata rekannya dengan nada tidak terlalu yakin.
"Bualan saja, posisi kita sekarang ini adalah koordinat vertikal-horizontal tadi. Mana ada gunung di sini? Jika Sistem tidak menipu kita, berarti orang tadi berada 80 yard di atas kita." Jika benar-benar ingin menemukan satu jenis orang yang mahir membaca koordinat game, maka pastilah Pemburu Harta Karun.
Mereka mungkin melakukan berbagai kesalahan, tapi yang pasti tidak termasuk salah membaca koordinat.
"Kecuali orang itu bisa terbang... bisa terbang..." Ekspresi si pembicara tiba-tiba berubah buruk.
"Belum tentu dia. Ada beberapa orang yang bisa terbang. Tidak mungkin kebetulan seperti itu. Jangan buat diri kita ketakutan." Seorang lainnya menghela nafas, tiba-tiba merasakan peta harta karun ini menjadi sangat panas di tangan.
"Entah itu dia atau bukan, orang yang bisa terbang bukanlah lawan yang bisa kita hadapi." Ini bukan masalah takut, melainkan sikap hati-hati.
"Orang-orang seperti mereka tidak pernah mengganggu serikat besar. Bagaimanapun mereka hanya mencari uang. Mengganggu guild kecil atau pemain soliter tidak masalah, tapi kalau bermasalah dengan serikat besar, harus selalu siap menghadapi balas dendam."
"Menurutmu targetnya apa?"
"Kurasa lebih baik kita menyerah sejak awal." Kata si Hati-hati dengan khidmat.
"Jika benar itu dia, apa kamu tidak penasaran apa isi peta harta karun yang sampai harus dia ambil sendiri?" Ucapan temannya ini berhasil membuat si Hati-hati diam. Mereka memang sangat menginginkan peta ini, hanya karena itu berada di tangan pemain nomor satu dalam game.
Peralatan legenda?
Resep langka?
Atau skill book penguatan?
