Hamiah hanyalah quasi-BOSS level 50, termasuk jenis monster kayu tanpa kecerdasan yang hanya memiliki HP agak tebal. Elf Air yang bersenjata tinggi mengalahkannya hanyalah soal waktu.
Tepat pada saat itu, Lu Li mendengar suara agak panik dari arah Elf Air.
"Ada yang mendekat, bagaimana ini?"
“Kamu takut apa? Mereka kan tidak tahu kamu punya peta harta karun. Berpura-puralah sedang berburu monster dan mengerjakan tugas, takuti saja sampai mereka pergi.” Lu Li merasa agak lucu, jangan-jangan Si Kaya ini sedang merasa bersalah?
“Oh iya ya.” Elf Air tersadar.
Yang mendekat adalah tiga pemain: satu Mage, satu Druid, dan satu Ksatria Suci.
“Ada perlu?” Pencuri wanita yang sedang bertarung dengan monster menolehkan wajah putihnya yang cantik memesona, membuat ketiga pemain itu terpana.
“Ngga... ngga...” Penyihir itu terbata-bata.
Di game, merebut musuh atau membunuh pemain lain memang biasa terjadi, tapi jarang yang merebut monster milik cewek apalagi wanita cantik. Mereka bertiga sebenarnya cuma penasaran ingin melihat, tak menyangka malah bertemu Sang Dewi di antara dewi-dewi - Elf Air.
Benar, mereka langsung mengenali Elf Air.
“Kalau tidak ada keperluan, tolong jangan mengganggu aku mengerjakan tugas.” Elf Air menarik kembali pandangannya dan memusatkan perhatian kembali pada monster itu.
Tiga pemain yang tidak sengaja menemui Elf Air tidak marah meskipun mendapat perlakuan sombong darinya. Faktanya, Elf Air memang selalu bersikap seperti ini di depan publik - dingin, angkuh, dan enggan berinteraksi.
"Mau tidaknya kita bantu? Aku..." Ksatria Suci akhirnya menemukan suaranya kembali.
"Terima kasih, tidak perlu." Elf Air menolak dengan tegas: "Aku tidak suka ada yang mengawasiku saat berburu monster. Jika tidak ada urusan, silakan pergi."
"Baiklah, jangan lupa berhati-hati." Tiga pemain itu pergi dengan enggan, seolah-olah mereka memiliki hubungan khusus dengan Elf Air. Mereka semua terpana, bahkan tidak memperhatikan monster apa yang sedang dihadapi Elf Air.
"Kunci sudah didapat, selanjutnya apa?" tanya Elf Air.
"Serahkan padaku, lalu biarkan aku me-refresh peta. Sebutkan koordinatmu, aku akan menemuimu. Jangan sampai ada yang menemukanmu. Nanti kamu juga yang harus membuka Peti Harta," kata Lu Li.
“Kita bisa mendapatkan harta karun dengan mudah seperti ini, sistem Peti Harta memang memiliki celah. Cukup menyuruh orang lain mengambilnya untuk kita.” Elf Air memberikan koordinatnya, lalu bercerita tentang rahasia yang mereka temukan dalam pencarian harta kali ini.
"Tidak semua orang bisa terbang, dan para pemburu harta masih cukup cerdas." Lu Li tidak sependapat.
Tapi perkataan Elf Air juga bukan tanpa alasan. Ketika semua orang sudah mengetahui metode khusus ini, hari-hari para pemburu harta memang tidak akan semudah sekarang.
Berbeda dengan pemburu harta, ada juga pencari harta profesional yang menerima konsultasi dari pemilik peta harta karun untuk membantu mencari harta. Mereka akan mengambil komisi berdasarkan nilai hasil yang diperoleh. Konflik sering terjadi antara kedua kelompok ini, bisa disebut sebagai musuh abadi.
Lu Li bahkan tidak kembali ke bentuk manusia. Dia langsung menginjak bahu Elf Air, lalu mengajukan permohonan transaksi padanya.
Elf Air memiringkan kepalanya sambil mengawasi burung gagak di bahunya dengan hati-hati. Di satu sisi, rasa penasarannya muncul tentang bagaimana seseorang bisa berubah menjadi burung, di sisi lain, keinginan posesif yang kental—tentu bukan untuk memiliki Lu Li, melainkan kehausan untuk bisa menjadi seperti dirinya.
Lu Li baru bisa mengaktifkan posisi Peti Harta di peta setelah memperoleh kuncinya. Langkah ini wajib dilakukan.
"Jaraknya agak jauh dari sini, sepertinya Hamiya menyembunyikan barang itu di tempat berburu dulu. Koordinat XXX, Kamu langsung bawa kunci untuk membuka Peti Harta." Setelah transaksi selesai, Lu Li mengepakkan sayap terbang tinggi meninggalkan bahu Elf Air.
Matanya menyapu jenazah di tanah—'itu' Hamiya.
Dia bisa membayangkan Hamia yang sudah kehilangan kesadaran berjalan tanpa tujuan di antara rekan-rekan trollnya yang terjangkit wabah, lalu menyerang para pemain yang datang. Saat itu, dia tak akan mengingat pesan terakhir yang ditinggalkannya untuk para petualang ini, juga tak akan menunjukkan belas kasihan pada mereka yang membantunya menyelesaikan permintaan terakhir dalam hidupnya.
Seseorang yang memikirkan kematian demi orang lain pantas menyandang kata "agung"...
Sayangnya, tidak berhasil menyelesaikan wasiatmu, maafkan aku.
Di tanah pembantaian yang dipenuhi kegilaan Tentara Salib Berdarah dan kekejaman Legiun Bencana ini, Lu Li secara diam-diam meminta maaf pada troll yang telah mati ini.
"Eh, tadi juga dapat gambar teknik lho," Elf Air tiba-tiba teringat.
"Gambar apa? Untukmu saja. Biar tidak pulang tangan kosung," pikir Lu Si gila harta sambil tersenyum licik. Dengan memberi barang dulu, nanti pasti dia minta jatah dari Peti Harta.
"Beri padaku, tapi aku juga belum mempelajari teknik. 《Diagram Struktur: Senapan Orichalcum Sempurna》 ini terlihat cukup bagus." Air Elf mengerutkan kening, mengingat-ingat anggota serikat mereka yang begitu banyak, ternyata hanya sedikit yang memiliki level teknik tinggi.
"Tunggu, Senapan Orichalcum Sempurna, kamu yakin?" Lu Li membeku, hampir membenturkan kepala ke pohon.
"Benar, barang bagus? Ini gambarnya. Untuk sementara aku belum bisa melihat propertinya. Sayangnya gambar ini hanya bisa digunakan lima kali lalu gagal." Air Elf awalnya tidak menganggap benda ini spesial, toh hanya jatuh dari quasi-BOSS dengan tingkat kesulitan rendah.
"Memang benar barang bagus. Berikan gambarnya padaku." Lu Li ingkar janji: "Nanti barang di peti harta bisa kamu bagi."
"Untuk barang di peti harta tidak usah. Karena gambar ini bisa digunakan lima kali, langsung saja buatkan aku satu Senapan Orichalcum!" Air Elf tidak bodoh, barang yang disebut Lu Li sebagai "barang bagus" pasti tidak akan dia lewatkan.
“Baiklah, aku setuju. Kamu tidak akan kecewa.” Lu Li tidak banyak ragu.
Lima Senapan Okultisme Sempurna, membagikan satu tidak masalah.
Senapan Okultisme biasa memang umum, gambarnya bisa dipelajari dari NPC. Tapi Senapan Okultisme Sempurna berbeda.
Bukan hanya propertinya mengalami perubahan luar biasa, yang terpenting ada efek tambahan.
Senapan Okultisme Sempurna mungkin senjata jarak jauh dengan level terendah yang memiliki efek sniper. Busur, busur silang, atau senjata dengan efek ini pasti diincar prajurit, pencuri, dan pemain non-pemburu yang bisa pakai senjata jarak jauh.
Keunggulan utama efek sniper terletak pada damage tetap.
Senjata busur silang yang sama, pemburu bisa memberikan kerusakan 300 point, sedangkan pencuri dan prajurit dengan level peralatan setara bahkan belum tentu bisa menghasilkan 30 point. Maka damage tetap 200 point dari efek sniper menjadi sangat berharga, memberikan prajurit dan pencuri satu kali serangan jarak jauh yang signifikan.
Selain itu adalah jangkauan serangan. Jarak serang pemburu biasa sekitar 30 yard, namun efek sniper ini bisa menyerang hingga 45 yard.
Jangan pernah meremehkan peran jarak ini. Saat mengumpulkan monster di dungeon, kita bisa menjaga jarak aman yang lebih jauh. Saat PK mengejar target, bisa lebih mengejutkan lawan.
