"Baiklah, jika kamu menghubungiku dalam seminggu, aku masih bisa menjualnya kembali padamu dengan harga asli." Shen Wansan berhenti sejenak, tetap menunjukkan sikap baik.
Dalam bekerja sama berbisnis, semua harus memahami prinsip dasar - bisnis adalah bisnis, persahabatan adalah persahabatan. Dia tak mungkin memberikan cincin itu gratis pada Lu Li, Lu Li takkan menerimanya, bahkan mungkin memengaruhi kolaborasi selanjutnya.
Tapi dia juga tak bisa benar-benar tak memberi ruang sama sekali, kalau tidak lain kali Lu Li mungkin tak akan bekerja sama dengannya lagi.
Siapa memberi manfaat dialah "ibu". Saat ini yang memberi manfaat adalah Lu Li. Dalam kolaborasi ini dia harus mempertahankan posisi superior untuk melanjutkan kerjasama.
"Terima kasih, Lao Shen. Hari ini kita tidak akan rugi." Lu Li mengangkat gelas di tangannya.
"Bersulang!"
"Lao Shen, kita sedang minum teh. Coba tunjukkan selera sedikit."
"Sial!"
Sir Spade tidak ingat berapa kali melihat si cebol ini, tapi sudah menghafalnya. Bagaimanapun juga, tak ada yang bolak-balik sebanyak ini dalam waktu sesingkat itu.
Pemain di sekeliling tentu bukan buta. Mereka tertegun seperti patung menyaksikan Pemburu kecil membeli dua cincin lagi sebelum kabur seperti dikejar setan.
"Ini anak siapa? Dasar kaya banget." Nada bicaranya penuh iri.
Empat lima ratus koin emas dihabiskan untuk membeli Cincin Misteri. Banyak yang punya kemampuan finansial seperti ini - guild besar/kecil, anak orang kaya generasi kedua di dunia nyata, atau individu independen sukses. Tapi tak ada yang mau terus merugi dengan membeli terus-menerus.
Tidak ada yang percaya Can Meng sudah mulai menghasilkan uang.
Bahkan tanpa menghitung cincin emas yang dijual ke Shen Wansan, Lu Li dan Can Meng tidak rugi banyak. Bagaimanapun mereka telah menjual lebih dari 300 koin emas, dan Lu Li masih menyimpan dua perak langka di tasnya.
"Perak lagi, benar-benar bikin mati menggelegar!" Can Meng menghentakkan kaki, melemparkan cincin ke meja lalu kabur lagi.
"Yang ini dua puluh emas, yang ini dua belas emas." Shen Wansan perlahan menghitung harga, sambil menggosok-gosokkan tangan ia menasihati: "Menurutku kita harus berhenti saat masih untung, hari ini sudah dapat banyak."
"Hmph, satu peralatan emas tidak akan membuat Sir Spade menangis. Dia sanggup menanggungnya." Lu Li tersenyum dingin: "Menurutmu aku membawa jago kecil yang ganas ini hanya untuk ratusan koin emas?"
Awalnya Lu Li membawa Can Meng ke sini untuk memastikan apakah keahlian khususnya dalam mengambil loot bisa digunakan di sini.
Fakta membuktikan, tangan merah akan selamanya tetap tangan merah.
Dia membeli cincin senilai 400-500 koin emas, setelah dikurangi biaya produksi masih untung sekitar 300-400 koin emas. Kalau orang biasa membeli cincin 300-400 koin emas, bisa dapat 3-5 perak saja sudah bagus, sebagian besar malah aksesori tanpa atribut yang bahkan tidak berani diberi harga 5 koin emas di trading post.
Di kehidupan sebelumnya dia pernah dengar kabar, begitu ada pemain yang mengambil terlalu banyak uang dari Sir Spade, besoknya pemain berhoki itu akan langsung diblacklist.
Bahkan dengan jumlah cincin yang diverifikasi Can Meng hari ini, besok dia pasti jadi pengguna yang diblacklist Sir Spade.
Kalau mulai besok sudah tidak bisa mendapat untung lagi, lebih baik sekalian cari untung sebanyak-banyaknya hari ini.
"Dapat perak lagi dua, hmph!"
"Aduh, frustrasi banget. Kenapa sudah tidak ada cincin emas lagi? Aku nggak mau Emas Gelap deh, dapat satu emas saja sudah puas..."
Berkali-kali Si Tangan Merah membuktikan betapa jahatnya Sir Spade, penghasilan mereka dari peralatan emas pun perlahan berkurang.
Pernah ada seorang "anak orang kaya generasi kedua" yang beberapa hari lalu juga membeli cincin secara gila-gilaan seperti Can Meng. Dia mengerahkan banyak orang untuk membeli, total sekitar dua tiga ribu koin emas. Hasil verifikasi cincin-cincin itu konon bahkan tak sebanding dengan 300 koin.
Lu Li tidak bermaksud bermusuhan dengan perusahaan game, tapi dia tak keberatan menuntut keadilan dalam cakupan toleransi perusahaan game.
"Fajar" mengklaim sebagai game gratis, tapi uang yang mereka hasilkan melebihi industri manapun.
"Lagi satu... Lho, kali ini emas." Akhirnya terverifikasi emas kedua, wajah masam Can Meng baru berubah sedikit cerah.
Lu Li melihat rekaman yang dibuat di sisinya. Hingga kini Can Meng telah membeli lebih dari tiga puluh cincin, menghabiskan lebih dari seribu koin. Uang tunai Lu Li dan dirinya sudah habis sejak lama. Jika bukan karena Shen Wansan sang "Si Kaya" yang duduk di samping siap membeli, mereka sudah bisa pulang hari ini.
"Sifat ini agak biasa, 300 koin saja." Shen Wansan berkesedihan.
"Tidak masalah, Meng Meng lanjutkan. Shen senior, uang cash cukup?" Lu Li menghitung, setidaknya mereka saat ini belum rugi. Tangan merah Can Meng jarang menghasilkan cincin tanpa atribut, jadi seburuk apapun tetap bisa dijual beberapa koin emas.
"Maksudnya apa?"
"Maksudku kalau sekarang mulai kurang, lebih baik cari cara..."
"Hoho, tenang saja. Kalau tidak punya ribuan koin emas di tas, mana berani bilang diri ini pedagang."
"Benar-benar si kaya! Kayaknya kalau kita rampok kamu, masalah uang langsung selesai." Lu Li melirik tas di pinggangnya, bertekad hari ini akan mengosongkannya habis-habisan.
Kali ini intervalnya agak lama sebelum Can Meng membuka tirai masuk. Gadis itu mengusap keringat di dahinya, lalu berbisik misterius di telinga Lu Li: "Aku rasa ada yang mengikutiku, dan efek Manikam Tipuan hampir habis."
"Hēhē, ini sama sekali bukan masalah, jangan takut, lagipula di dalam kota tidak bisa PK." Lu Li menenangkannya, lalu memberikan beberapa botol ramuan.
"Ini apa?" Can Meng menerimanya dengan penasaran.
"Minum saja baru tahu." Lu Li sengaja membuat penasaran.
Di realitas, Can Meng pasti tidak akan meminum barang dari orang asing. Untung ini game, dan kepercayaannya pada Lu Li seperti pada kakak kandung sendiri, sehingga tanpa ragu langsung membuka tutup dan meneguk.
"Aaaa!" Can Meng memandangi dirinya dengan kehilangan akal, hampir pingsan.
Setelah meminum ramuan, tubuh mungilnya yang sudah mini menyusut setidaknya sepertiga. Sekarang tidak bisa lagi dipanggil "si kerdil", lebih pantas disebut "gumpalan daging kecil".
"Waduh, pantas disebut 'tangan merah' dengan Keberuntungan yang luar biasa ini." Shen Wansan berdecakan takjub.
Ramuan Nogfog memiliki tiga kemungkinan efek setelah digunakan, yang paling tinggi probabilitasnya adalah berubah menjadi kerangka kecil, kedua membuat tubuh menjadi sangat ringan sehingga tidak akan tewas jatuh dari ketinggian - item yang cukup berguna.
Meski dijuluki "ramuan pengecil" oleh pemain, efek pengecilan sesungguhnya dari Ramuan Nogfog sangat jarang muncul.
"Minum satu botol lagi." Lu Li memberi isyarat untuk melanjutkan.
"Inikah Ramuan Nogfog legendaris itu? Sungguh ajaib!" Can Meng berteriak-teriak. Karena jarang keluar rumah dan tak punya uang saku lebih untuk membeli, dia hanya pernah mendengar nama ramuan ini.
"Bekerja keras hari ini, nanti Aku berikan gratis untukmu." Lu Li membujuk anak kecil imut itu terus bekerja.
"Wah, aku berubah jadi manusia tulang! Keren banget!" Can Meng gembira memeriksa raga barunya.
Botol kedua mengubahnya menjadi kerangka kecil, sehingga meski efek Manikam Tipuan hilang, tak ada yang bisa mengenali identitasnya dari kerangka ini.
