Seperti yang dikhawatirkan Lu Li, banyak orang juga memikirkan hal ini.
Konsekuensi paling langsung adalah Fengfeng de Leilei menjadi target perburuan gila-gilaan, bahkan lebih gila dibandingkan perburuan cincin Biru Muda Laut Angin yang pernah dilihat Lu Li di kehidupan sebelumnya.
Meski tidak ada yang terang-terangan mengaku, berpikir dengan kuku kaki pun tahu yang bertindak pasti serikat klub. Sebagian seperti Lu Li yang takut peralatan ini jatuh ke tangan lawan, sebagian lain ingin mendapatkannya untuk melawan pencuri top.
Perkembangan situasi melampaui semua imajinasi, bahkan Lu Li sendiri tertegun seperti patung menyaksikannya.
Malangnya "Fengfeng de Leilei" terbunuh tiga kali dalam dua hari singkat, kehilangan sedikit pengalaman dan dua peralatan.
Meski juru bicara Kerajaan Abadi menyatakan peralatan tersebut sudah meledak dan mereka takkan mengampuni pelaku, intinya tak ada yang percaya. Kecuali ada yang menggunakan peralatan itu di tempat umum untuk memberikan target baru.
Jadi, "Fengfeng de Leilei" masih terus dikejar-kejar, sementara Lu Li sendiri sudah tidak punya keinginan untuk campur tangan.
Peralatan profesi "Fajar" memiliki banyak kasus saling menahan diri. Sebenarnya melawan pencuri bukan tidak ada cara - pemain Druid top bisa melakukannya. Skill "Elf Fire" tak kalah dari efek tambahan peralatan mana pun, sayangnya Druid lemah di bidang lain sehingga sulit menjadi bintang arena.
Di hari memasuki babak 100 besar, Lu Li akhirnya dengan susah payah merangkak ke level 49.
Di saat pemain biasa baru meraba ambang level 45, sementara pemain arus utama baru mencapai level 47, peringkat pertama daftar level ini membuat semua orang sesak napas.
Tanpa disadari, Kuda Hitam kalangan game bernama Lu Li telah mendominasi puncak ranking selama hampir empat bulan!
Karena ada pendapatan koin emas, Panti Asuhan mini ketiga gadis kecil itu pada dasarnya telah selesai. Mereka membeli sepetak wilayah kecil di kawasan permukiman lama Stormwind. Rumahnya sangat sederhana dan tua, tapi untungnya masih kokoh dan benar-benar bisa melindungi dari angin dan hujan.
Yang paling utama adalah di samping rumah terdapat kebun buah. Pemilik kebun buah ini, Nyonya Jennifer, memiliki beberapa toko buah berantai di Stormwind dan merupakan janda kaya.
Dia sangat menyukai anak-anak. Rumah yang dibeli Lu Xin dan teman-temannya sebelumnya adalah milik Nyonya Jennifer. Tidak hanya memberikan harga diskon khusus, tapi juga berjanji anak-anak boleh bermain di kebun buahnya melewati pagar tanaman kapan saja.
Sebagai kakak, Lu Li tidak menentang perilaku menghamburkan uang adik perempuannya ini, bahkan memberikan kemudahan sebisa mungkin.
Lu Xin tumbuh di kawasan kumuh paling berbahaya dan kotor, namun Lu Li melindunginya dengan sangat baik. Selain menjadi anak yang penurut, dia tetap polos dan baik hati. Lu Li berharap dia bisa terus menjalani kehidupan polos dan baik hati selamanya.
Di Panti Asuhan Stormwind, Lu Li sedang membantu adiknya mengurus prosedur pengadopsian anak yatim.
Membantu meringankan tekanan panti asuhan tentu tidak perlu membayar, malah setiap bulan bisa menerima subsidi tertentu dari pihak resmi Stormwind. Namun prosedur administratif tetap perlu diverifikasi.
Kalau tidak, kamu menculik anak yatim pun tidak ada yang tahu.
Awalnya hanya bisa mengadopsi tiga orang: seorang gadis Draenei kecil dengan wajah imut tapi kikuk, anak lelaki kurcaci berjanggut lebat di usia muda yang jelek tapi menggemaskan, serta seorang gadis kecil manusia yang relatif normal - sayangnya dia anak beruang, sampai-sampai panti asuhan hampir memohon orang untuk mengadopsinya.
"Dan gadis kecil itu tidak menentang, karena menurutnya alam semesta begitu luas, dia ingin pergi melihatnya."
Jangan anggap hanya tiga anak kecil, menghidupi mereka tidaklah mudah. Selain makan-pakaian-tempat tinggal, mempekerjakan pelatih untuk mereka juga membutuhkan biaya. Kontrak dengan panti asuhan dengan jelas mencantumkan hal ini.
Sekarang hampir tidak ada yang mau melakukan hal melelahkan dan tidak mudah diajak bekerja sama seperti ini.
Tapi setengah tahun kemudian, tidak akan ada lagi yang menganggap anggota Pedang Penghakiman sebagai Cih. Saat itu, hampir setiap serikat akan mensponsori panti asuhan, panti jompo, klinik, dan infrastruktur dasar lainnya. Ini adalah cara tercepat untuk mendapatkan prestasi, dan hanya dengan prestasi kita bisa mendirikan benteng di area liar.
"Hmm, Elf, aku sudah memperhatikanmu lama. Sepertinya kamu punya cara untuk menghadapi anak-anak." Setelah Lu Li mengantar anak-anak ke rumah baru mereka, dia melihat pencuri yang muncul tiba-tiba di hadapannya.
NPC！
Lu Li tidak percaya ada pemain yang bisa mengikutinya dengan begitu tanpa suara.
“Tidak perlu cemas, aku tidak berniat jahat.” Kurcaci pencuri berkacamata teknik yang menutupi wajahnya mengangkat kedua tangannya, membuktikan dirinya tidak membawa senjata.
“Sejak kapan kamu mulai mengawasiku?” Lu Li bertanya.
“Mulai kemarin, awalnya aku mengikutimu masuk ke Panti Asuhan, lalu juga mengikutimu ke luar untuk memukul monster selama setengah hari. Aku benar-benar tidak paham kenapa kalian petualang terus-menerus membunuh monster itu. Hari ini lagi-lagi melihatmu melakukan banyak hal.” Kurcaci pencuri itu mengangkat bahu sambil berkata.
Nima, ternyata sudah dua hari mengikutiku.
Lu Li merasa seluruh alam semesta ini terasa tidak baik, kenapa akhir-akhir ini banyak orang yang memberinya tekanan mental.
Pertama ada pemain bernama Fengfeng-de Leilei yang muncul, lalu diikuti oleh NPC selama dua hari. Mengikuti seorang petualang, apa orang ini gila?
“Sebenarnya ada urusan apa?” Lu Li bertanya dengan pasrah.
Dia tidak merasa NPC ini berniat jahat, kalau tidak, kemarin saat keluar kota dia sudah bisa membunuhnya.
Ini pasti NPC dengan template BOSS level 50+, kalau tidak mustahil bisa mengikuti secara diam-diam tanpa suara. Lu Li tidak hanya memiliki efek penyamaran yang bagus, tapi juga persepsi yang sangat tinggi.
"Mengapa kamu terlihat ingin memakanku? Aku hanya ingin meminta bantuan." Kurcaci pencuri ini suka bercanda, sayangnya humorisnya buruk sehingga lelucon sinisnya sama sekali tidak lucu.
Seorang BOSS tipe pencuri level 50 meminta bantuan padanya?
Semua yang dia bisa pasti sudah dikuasai lawan, sementara yang tidak bisa malah mungkin dikuasai lawan. Lu Li tidak merasa memiliki kemampuan yang bisa membantu.
Begini, beberapa waktu lalu aku menyelamatkan seorang anggota klan...
Lu Li segera paham ini adalah tugas yang terpicu karena mereka pertama mulai mengadopsi anak yatim, dengan distorsi garis waktu yang terjadi. Kisah ini berlangsung tahun kerajaan Gnomeregan runtuh, di hadapannya ada pencuri bernama Hager yang anggota tim penyelamat.
Tugas yang diberikannya sederhana: mengajar teknik pencurian pada seorang anak yang telah diselamatkannya.
“Mengikuti Anda masuk ke Panti Asuhan, aku menemukan Anda paling bisa menangani anak-anak itu. Yang paling kutakuti adalah bergaul dengan mereka.” Hagel berkata dengan wajah masam: “Jadi tolong jangan tolak permintaanku.”
“Absurd, NPC ternyata meminta pemain belajar skill.” Lu Li merasa pasti salah dengar.
Dia agak ceroboh dalam bicara, bahkan menggunakan kosakata tabu seperti "NPC" dengan sembarangan. Untungnya pihak lawan membutuhkan bantuannya, sehingga tidak mengurangi rasa suka karena sebutan seperti ini.
Istilah "NPC" yang sering digunakan pemain ini merupakan larangan bagi penduduk asli Azeroth, semacam sebutan yang menghina. Konon bisa mengurangi rasa suka NPC, bahkan mungkin memicu serangan.
