"Bos, pertempuran ini sudah tidak mungkin dilanjutkan." MT Youxing Tianxia yang baru lolos dari maut mengeluh dengan wajah masam kepada Lu Li.
TKP benar-benar kacau, menimbulkan ilusi seolah semua serikat hadir. Hartras hanyalah BOSS Liar level 45, mana pantas memiliki daya tarik setinggi ini.
"Gila semua, gila semua." Merangkak keluar dari hujan skill, Lu Li hanya tersisa kulit darah. Pasukan besar kami sudah terdesak menjauh dari BOSS, sekarang entah di mana kebencian BOSS tertuju.
"Ada beberapa serikat baru datang, bahkan dari Ibu Kota Kejayaan pun ada yang datang." Pemimpin Ksatria Yu Si Liulangren menerima laporan intel terkini.
"Sudahlah, yang harus mundur silakan mundur." Lu Li memberi perintah mundur di saluran serikat.
"Tidak, aku masih mau bertarung. Baru saja Purple Moon Cave membunuhku sekali, aku harus membalas dendam!" Fat Monkey bersikeras.
Meski bicara balas dendam, nada bicaranya terdengar terlalu gembira.
"Kamu sudah membunuh puluhan orang mereka, mereka baru membunuhmu sekali. Dendam macam apa ini?" Piao Ling menghela nafas, "Aku tidak peduli lagi, aku pergi dulu. Kalau kau dihajar massal jangan minta tolong padaku."
Di TKP seperti ini, setiap pasukan yang terorganisir atau tim yang sedang melawan BOSS akan menjadi sasaran orang lain.
Pedang Penghakiman kacau formasi. Sebagian besar anggota mundur, sisanya terlalu bersemangat untuk berhenti.
Lu Li mengalahkannya seorang pemain, mengambil peralatan yang terjatuh. Setelah mengambil, ternyata masih ada lagi di tanah. Belum selesai mengambil, di kejauhan terlihat yang lain...
Sialan! Ngapain lawan BOSS? Kalau mau peralatan tinggal ambil dari tanah!
Sang peringkat pertama daftar level game, BOSS besar Pedang Penghakiman, maestro game di hati jutaan pemain - beginilah dia memulai perjalanan tanpa kembali sebagai pemulung celah.
Di awal pertandingan, Dia masih membunuh seseorang dulu sebelum mengambil peralatan. Namun kemudian menyadari cara ini tidak efisien, akhirnya langsung berlarian mengambil peralatan tanpa membunuh. Dari awalnya mengambil semua barang, perlahan berevolusi hanya memilih yang bisa dijual untuk dimasukkan ke tas.
"Houzi, berhenti bertarung! Cepat bantu aku mengirim peralatan ini kembali!" teriak Lu Li melihat ikon Houzi di tim semakin redup.
Sebenarnya tugas seperti ini bisa dilakukan asal-asalan oleh siapa pun. Tapi Lu Li sengaja memberi tugas ke Fat Monkey agar perhatiannya teralihkan, kalau tidak dia akan terus-menerus "nge-hi" sepanjang hari.
"Bos, berapa orang yang kau bunuh ini?" Fat Monkey hampir menangis.
Lu Li mentransaksikan segepok peralatan - total 40-50 item. Untuk mendapatkan sebanyak ini, setidaknya harus membunuh 50 orang. Apalagi mekanisme penjatuhan "Fajar" tidak secabang itu. Faktanya, 2-3 orang baru mungkin menjatuhkan 1 item, itupun bisa berupa material atau barang lain.
“Bunuh orang apa, ini semua hasil pungut. Lihat, di medan pertempuran kacau ini, peralatan yang jatuh hampir tak ada yang memungut.” Lu Li menunjuk ke arah kekacauan sambil menghindari panah liar.
“Sebaiknya Tuan pelan-pelan saja memungut.” Fat Monkey berkata kesal.
Sebagai pencuri, Lu Li bisa bertahan hidup di celah sempit lingkungan kacau ini. Penyihir seperti dirinya jika nekat masuk pasti seperti daging dilempar ke anjing - meski sudah tewas dua kali, sebenarnya dia hanya berkeliaran di area pinggir.
Apalagi, pemimpin guild terhormat ini ternyata tak peduli identitasnya memungut peralatan. Sungguh mengkhawatirkan pengetahuan para pengagumnya yang mungkin hancur berkeping-keping.
Lu Li terkekeh, lalu kembali menyelam ke dalam pusat perang.
"Sial! Dia mengambil peralatan bos ketiga!" Setelah teriakan marah itu, beberapa pemain langsung menyerang Lu Li.
Gila, sesadis ini kalian? Cuma ambil satu peralatan doang! Lu Li berguling menghindar di balik kerikil Pilar Batu Seribu. Meski peralatannya bagus dan levelnya tinggi, belasan skill yang menghujam tetap membuatnya terluka.
Di balik batu, dia menggunakan kemampuan tak kasat mata lalu cepat-cepat pindah posisi. Barulah setelah agak aman, dia memeriksa peralatan itu.
Pantas saja mereka marah-marah. Ternyata dia mengambil peralatan Emas Gelap level 50 untuk penyihir dengan atribut yang tampak sangat bagus, mungkin lebih baik dari yang dipakai Hua Di Li Qing.
Di fase ini, ada peralatan yang bisa membuat si Hua Di Li Qing itu mengakui kekalahan...
Pasti hati mereka ingin mati melihat ini.
Entah bagaimana mereka bisa dapatkan barang langka Emas Gelap ini. Rela bangkrut memasang batu pengurang kebutuhan, tapi sialnya malah ter-drop. Lebih sial lagi, sekelompok mereka cuma bisa gigit jari melihat orang lain mengambilnya.
Lu Li sama sekali tidak berniat mengembalikannya. Karena sudah ikut dalam perkelahian kacau ini, dia harus siap mental menerima risiko peralatannya terekspos.
Karena barang ini milik Ice Mage, Lu Li berencana menyimpannya untuk Hua Di Li Qing. Mage Api seperti Fei Houzi hanya bisa menyalahkan nasibnya sendiri yang salah langkah.
Setelah berputar beberapa kali, Lu Li mulai menarik perhatian orang-orang.
Memang di TKP bukan hanya dia yang mengambil peralatan, tapi "Raja Barang Rongsokan" dengan gerakan mengerikan, keringanan damage, dan skill kabur yang banyak sangat langka. Lama-kelamaan semua orang tahu ada jagoan baru di bidang ini.
Guangdang! Dentam logam menusuk telinga bergema.
Lu Li nyaris tidak bisa menangkis serangan kapak besar dua tangan prajurit gila itu. Baru sekarang dia sadar, karena terlalu asyik mengumpulkan barang, posisinya sudah terekspos oleh Sinar Penerangan pemburu.
Dan bukan cuma satu pemburu. Mereka bisa bergantian menggunakan skill Sinar Penerangan.
Cari masalah?
"Lu Li agak bingung, karena tidak ingin mengekspos identitas, maka beberapa taktik dengan ciri khas pribadi yang kuat tidak bisa digunakan. Jadi meloloskan diri dari kepungan ini agak sedikit sulit."
"Tentu saja, jika krisis mencapai momen tertentu, Dia tidak akan kaku mempertahankan prinsip sampai mati daripada kabur menyelamatkan nyawa."
"Melihat skill bertarungmu bagus, mari duel satu-guru-satu-murid secara adil." Pejuang itu mengayunkan kapak dengan lihai, ekspresi wajahnya menunjukkan kesombongan.
"Ketemu orang gila..." Dalam lingkungan kacau seperti ini malah ingin sparing dengan orang, kalau bukan orang gila apa lagi? Lu Li mengejek dengan menunjuk sekeliling, serak-serak basah tertawa: "Dengan situasi seperti ini, dari sudut mana bisa disebut adil?"
Pemburu terus melempar Sinar Penerangan, kemampuan penyamaran Lu Li selain bisa melepaskan skill, sama sekali tidak memiliki efek tersembunyi.
“Kamu pikir aku bodoh? Selama tak bisa melihatmu, pasti kamu kabur entah ke mana. Satu lawan satu saja sudah tidak adil, masih mau apa lagi?” Mata prajurit itu melotot, sama sekali tak merasa situasi ini bermasalah.
“Jika aku menang, kamu mau bagaimana?” Lu Li juga tak buru-buru pergi. Dia penasaran apakah prajurit ini suka sok gaya atau murni maniak PK seperti Moonlight.
Dan inilah ciri khas bermain game - segala kemungkinan bisa terjadi. Justru ini yang menjadi kenikmatan bermain game.
“Kalau kamu menang, kuberikan dua peralatan. Kujamin barang langka, tak perlu lagi kamu ambil risiko mengumpulkan sendiri.” Prajurit itu juga bukan orang bodoh, tahu menggunakan iming-iming keuntungan.
Dia memamerkan peralatannya di saluran terdekat, semua pemain bisa melihatnya.
Memang sifatnya terlihat bagus. Keduanya emas. Seandainya Lu Li adalah pemain biasa yang cukup terampil, mungkin akan tergoda.
