Meski orang di hadapannya ini menyandang aura perusahaan game, Lu Li lebih paham daripada siapa pun bahwa kekuatannya hanyalah tempur kosong.
Dia tidak hanya tidak tahu apa-apa tentang konten game, tapi juga mustahil memengaruhi keputusan perusahaan game. Meski dia kabur untuk melapor, perkataannya yang sepihak sulit membuat perusahaan game melawan "Pedang Penghakiman".
Tanpa menggunakan hak istimewa penjaga perpustakaan, perusahaan game 'Fajar' termasuk yang paling tegas dalam hal kinerja di bidang ini.
Dalam sebuah pidato dua tahun kemudian, seorang petinggi mereka pernah mengucapkan kalimat yang membekas pada Lu Li: intinya, jika suatu perusahaan game aktif bertindak menggunakan metode khusus untuk menekan individu atau kekuatan dalam game, maka riwayat game itu sudah tamat.
Karena itulah Lu Li punya persiapan untuk mempermainkan Shangguan Yunluo dengan taktik.
Lagipula dia juga tidak benar-benar ingin melawan guild selebritas Menara Batu Hitam, dia hanya mencari kesempatan kompetisi yang adil.
Atas dasar apa posisi Komandan diberikan ke orang lain tanpa pamit?
Sejujurnya, Lu Li tidak mengakui kekalahan. Satu-satunya kekurangannya hanyalah terlambat meraih ketenaran dibanding yang lain, tapi ini tak cukup untuk mencabut haknya bersaing sebagai Komandan.
Shangguan Yunluo tidak tahu bahwa Lu Li sedang mempermainkan taktik. Pengetahuannya tentang Lu Li sangat terbatas. Di mata orang sepertinya, Lu Li adalah Si Kaya Baru tipikal yang sembrono tak tahu diri, berani meragukan keputusannya.
Tapi di sisi lain, orang ini mungkin adalah hijau tak tahu apa-apa yang legendaris itu.
Jika Lu Li memimpin timnya menyelesaikan Menara Batu Hitam selangkah lebih dulu...
Shangguan Yunluo menggigil kedinginan. Tiba-tiba ia tak berani membayangkan hasil dari persoalan seperti itu. Pasti dialah kambing hitam utama yang akan menjadi sasaran kemarahan perusahaan game.
Bukan pertama kalinya guild bintang dibentuk. Di banyak game sebelumnya juga ada penjadwalan serupa, terutama untuk mempromosikan konsep atlet esports selebritas, meningkatkan nilai pasar pemain bintang, sehingga menarik lebih banyak perusahaan dan pemain bergabung ke dalam game.
Sebelumnya tak pernah ada masalah. Yang terpilih masuk guild bintang semuanya tanpa terkecuali adalah juara di masing-masing profesi.
Dan perusahaan game juga telah mengeluarkan banyak biaya untuk ini. Hadiah satu peralatan legenda untuk setiap orang sebagai imbalan saja sudah cukup membuat orang gila. Hanya serikat besar super yang mungkin memiliki belasan peralatan legenda, itupun harus berjuang mati-matian dengan mempertaruhkan nyawa.
Jika kegiatan dengan investasi sebesar ini gagal, dan Lu Li berhasil merebut Pembunuhan Pertama lebih dulu, maka Serikat Bintang pasti akan menjadi lelucon terbesar di kalangan game abad ini.
Jika memungkinkan, Shangguan Yunluo ingin memblokir semua rekening anggota Pedang Penghakiman.
Sayangnya dia tidak punya hak itu. Bahkan mengajukan proposal ini saja bisa membuatnya kehilangan mata pencaharian. Lagipula dia tidak tahu informasi apapun tentang Menara Batu Hitam, jadi tidak bisa memberikan pertolongan untuk Serikat Bintang.
Diam-diam, dia mengirim pesan ke seorang kenalan di dalam game.
Shangguan Yunluo: Gadis Feng ada di sini?
Mo Wangfeng: Wah, Pendekar Shangguan? Masih berani mencariku?
Shangguan Yunluo: Ahem, kamu jangan marah lagi. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Penyihir hanya punya dua slot, satu pasti untuk Xiao Mo, yang satunya sudah aku usahakan untukmu. Tapi atasan tetap menunjuk Nanbosirui yang sedang populer belakangan ini.
Mo Wangfeng: Sudahlah, dari awal memang tidak berharap. Ada urusan apa langsung saja bilang.
Shangguan Yunluo: Aku sedang berbicara dengan Lu Li sekarang, mengajaknya bergabung dengan tim selebritas...
Mo Wangfeng: Ini seharusnya tidak masalah. Dia tidak akan menolak. Tim selebritas adalah promosi terbaik baik untuk individu maupun klub.
Shangguan Yunluo: Masalah utamanya dia ingin posisi Komandan.
Mo Wangfeng: Posisi Komandan kan sudah kalian tetapkan untuk Xiao Mo? Memang agak sulit diurus. Menurut pemahamanku tentang kalian, pasti sudah menolaknya. Apa katanya?
Shangguan Yunluo: Dia ternyata mengancamku, maksudnya mungkin akan membawa orang untuk merebut Pembunuhan Pertama.
Mo Wangfeng: Orang ini... benar-benar orang gila.
Shangguan Yunluo: Menurutmu seberapa besar probabilitas Lu Li bisa merebut Pembunuhan Pertama lebih dulu?
Mo Wangfeng: Lebih dari delapan puluh persen.
Shangguan Yunluo: Ini... Bagaimana mungkin? Apa kau terlalu melebih-lebihkan? Tim selebritasku ini berisi jagoan top game!
Mo Wangfeng: Waduh, Shangguan, otakmu error ya? Mengumpulkan atlet esports untuk bertarung di dungeon itu ide ngawur. Kau malah bandingkan regu dadakan ini dengan para cabang dari Unit Tentara Bayaran Xinxin!
Shangguan Yunluo: Lalu dia sama sekali tidak mempertimbangkan konsekuensinya?
Mo Wangfeng: Lu Li berasal dari akar rumput, tidak takut kehilangan apapun. Popularitas mereka sedang meledak. Tidak ada serikat pemain yang berani berkonfrontasi hanya karena kalah bersaing.
Shangguan Yunluo: Lao Mo, apa kau memang punya masalah dengan tim selebritas ini?
Mo Wangfeng: Dari Ordo Ksatria Suci Dewa Sihirku tidak ada yang terpilih, tentu saja aku kecewa. Jujur saja, jika Lu Li yang dapat Pembunuhan Pertama ini nanti jadi sasaran tekanan gabungan para pemainmu, aku pasti akan membelanya. Kamu cuma bisa pilih lima belas orang, hitung saja berapa serikat yang benar-benar mendukungmu.
Shangguan Yunluo: Apa aku harus menuruti permintaannya?
Mo Wangfeng: Menuruti? Lalu dengan alasan apa kau menghadap Xiao Mo nanti? Xiao Mo juga bukan lampu hemat minyak.
Shangguan Yunluo terdiam, hanya bisa mengeluarkan desahan berat.
Akhirnya ia sadar bahwa kegemilangan yang dibanggakannya hanyalah lelucon. Terjepit di antara dua pihak yang tidak bisa disinggung, tapi hanya ada satu Komandan, sehingga tetap harus memilih salah satu untuk diberselisih.
Lu Li melihat Shangguan Yunluo membeku diam di tempat sambil berkomunikasi dengan seseorang. Dari ekspresi wajahnya yang terus berubah, jelas persoalannya tidak lancar.
Ketidaklancaran ini justru kabar baik bagi Lu Li, berarti Shangguan Yunluo masih merasakan ancamannya.
“Tidak tahu bagaimana pertimbangan Tuan Shangguan, apakah akan terus minum teh atau...” Lu Li bertanya sambil menyaksikan pertunjukan geisha yang gerakan tubuhnya anggun, benar-benar memanjakan mata.
Shangguan Yunluo menatap Lu Li dalam-dalam, akhirnya kembali duduk.
Ia tak sepenuhnya yakin, selain Mo Wangfeng, dia menghubungi beberapa teman lama lagi. Kesimpulan yang didapat hampir seragam: semua menyarankan agar tidak mempertemukan Tim Selebritas dengan Unit Tentara Bayaran Xinxin dari Pedang Penghakiman di dungeon.
Unit Tentara Bayaran Xinxin selalu meraih Pembunuhan Pertama. Lu Li memang seorang komandan berbakat luar biasa.
Mereka memiliki MT terbaik, penyembuh terbaik, dan hampir semua anggota regunya menempati 10 besar daftar level.
Tim Selebritas adalah merek emas berusia seabad di kalangan game. Jika kalah dari Pedang Penghakiman, maka statusnya sebagai utusan khusus akan berakhir. Bahkan seluruh komunitas game tak akan lagi menerimanya.
"Sebenarnya aku tidak bermaksud menyulitkan Tuan." Lu Li tersenyum.
"......" Sial, beraninya kau begitu tak tahu malu! Jika ini bukan disebut menyulitkan, apakah barulah disebut memaksaku mati? Di awal pertandingan dia begitu tegas, berbagai sindiran pedas, sekarang duduk kembali berarti menunduk. Dan Roda Keberuntungan Berputar terlalu cepat!
Shangguan Yunluo ingin menangis!
"Masalah Komandan sebenarnya mudah diselesaikan." Lu Li melihat timing sudah cukup matang, akhirnya aktif menarik jaring.
