Dengan cepat, lima belas orang sudah tumbang hampir separuh. Bahkan Mu Qiu yang sedang menyembuhkan MT tidak sempat kabur dan ikut meledak. Lu Li baru berteriak berhenti setelah melihat penyembuhan sudah tidak bisa diandalkan.
Akhirnya tetap gagal masuk fase P2.
"Bagaimana kabar Xiao Mo?" tanya Lu Li.
"Aku cek dulu." Biru Muda Laut Angin terkikik: "Masih mencari peninggalan itu, sistem grup ini benar-benar tolol. Belasan orang mencari selama ini tidak ketemu, kita baru cari beberapa menit."
Lu Li kebuntuan dalam berargumen, sangat ingin memberitahunya:
Kalau bukan karena kakak pakai cheat, estimasi ulang kamu sekarang masih jungkir balik mengobrak-abrik tumpukan sampah.
Namun, selingan ini membuat frustasi semua orang yang bahkan Fase P1 pun tak bisa ditaklukkan agak mereda.
Sampai BOSS nomor enam hanya memakan waktu lebih dari tiga jam saja, sedikit lebih cepat dari perkiraan Lu Li. Kalau tidak wipe beberapa kali di tengah jalan, mungkin selesai dalam dua jam lebih.
Sedangkan estimasi waktu tercepat yang diberikan Lu Li kepada Ras Frostwhisper adalah satu jam. Dari sini terlihat kesulitan BOSS ini.
Koordinasi kedua masih gagal masuk P2, tapi lebih baik dibanding pertama. Setidaknya dua snowball bomb awal tidak menimbulkan kerugian personel. Posisi snowball ketiga agak mengerikan, membuat orang tak punya ruang untuk bersembunyi.
"Ya hanya bisa melanjutkan, pokoknya tidak boleh menyerah begitu saja."
Pada wipe ketiga, akhirnya masuk fase P2. Di fase ini, Ras Frostwhisper selain menggunakan skill dari fase P1, menambahkan skill fear.
Kesulitannya meningkat bahkan lebih dari dua kali lipat dibanding fase P1. Siapa pun yang terkena fear tidak bisa mengendalikan diri, otomatis tidak mungkin menghindari bola es, kecuali Pastor segera membatalkan sihir fear-nya. Bagi Pastor yang juga harus menghindari bola es, ini benar-benar bencana.
"Sialan, nggak bisa dilawan!" Biru Muda Laut Angin memperbaiki peralatannya di robot perbaikan yang ditempatkan Lu Li, lalu duduk lesu di tanah.
Ini sudah wipe kelima kalinya. Kerusakan peralatan semakin parah, kalau tidak segera diperbaiki statistiknya akan turun.
"Xiao Mo sudah menemukan benda tugas. Kasihan juga lihat mereka merangkak-rangkak dicariin di tengah kerumunan jutaan penonton." Piao Ling tersenyum licik.
“Nanti mereka akan tahu betapa hebatnya BOSS ini.” Biru Muda Laut Angin membayangkan Ibu Kota Kejayaan, hatinya akhirnya sedikit lebih seimbang.
Apapun kehebatan Ras Frostwhisper, pada akhirnya tetap harus dikalahkan.
Lu Li mengizinkan semua beristirahat sejenak, mencari tempat bersih untuk makan. Pangsit hasil drop yang selama ini enggan dimakan akhirnya disantap juga.
Mayoritas item makanan menambah resistensi es dan Kecepatan Gerak. Inti melawan Ras Frostwhisper adalah kabur-kabur-kabur.
"Kalau kita bisa mengalahkan BOSS, apakah guide-nya masih akan dijual ke Ibu Kota Kejayaan?" Genhao San yang berada di ruang obrolan tim mereka bertanya. Dia tahu pasukan menghadapi rintangan berat, tapi dia punya keyakinan pada Lu Li.
"Mereka tidak akan membeli." Lu Li membalas via chat pribadi.
"Kenapa?" Genhao San mengira ini akan jadi transaksi jangka panjang. Menjual guide ke lawan sambil membayangkan ekspresi mereka yang gagal dapat Pembunuhan Pertama, rasanya sangat memuaskan.
Sekarang sudah jelas bagi semua orang, dalam kompetisi yang adil ini Xiao Mo kalah dari Lu Li. Yang membuat penasaran adalah seberapa besar kesenjangan antara mereka. Jika perbedaannya tidak terlalu besar, ini akan menjadi pertarungan puncak legenda. Tapi jika terlalu jauh...
"Semua orang tahu cukup menghindari bola es. Mengapa mereka harus membeli panduan?" Lu Li balik bertanya.
Genhao San terdiam. Benar juga, jika panduannya cuma menghindari bola es, memang tidak ada nilai ekonomis yang layak dibeli. Seharusnya dari dulu menjual panduan tugas saja. Karena terlalu sibuk menertawakan kesulitan mereka mencari benda tugas, sampai lupa menyuruh Yue Xia Luo Ben untuk menghubungi. Padahal setidaknya bisa dapat jutaan pemasukan.
"Apa kalian bisa menyelesaikannya hari ini?" Genhao San bertanya dengan sedikit kekhawatiran.
"Seharusnya bisa. Jika tidak ada hal lain, kami akan memulai." Lu Li memutus komunikasi dan segera bergabung dalam pertempuran.
Genhao San sudah tidak terlalu sering leveling lagi. Dia sibuk dengan urusan dan tidak punya waktu untuk leveling. Lagipula, posisinya sebagai Ketua berbeda dengan Xiao Mo. Pemimpin semangat dan wajah Pedang Penghakiman tetaplah Lu Li. Sekalipun Genhao San dibunuh seratus kali, tidak akan ada kerugian berarti.
Setelah membereskan beberapa urusan serikat, dia menemui asistennya.
Asisten yang direkrut Tuan Chang Yuwei dari pasar tenaga kerja ini bukanlah pemain game. Meski dia juga bermain game, tanggung jawab utamanya adalah urusan eksternal. Dia dianggap sebagai ahli urusan eksternal serikat, mengelola segala perwakilan dari beberapa pemain bintang.
"San Ge, hari ini ada yang lagi mengincar kita. Bahkan Kepala Huang sudah memberi tahu, berharap kita mempertimbangkan dengan serius." Chang Yuwei langsung mengeluh begitu duduk.
"Kepala Huang? Urusan apa dia punya? Cuma kepala area kecil." Genhao San menghembuskan napas dingin.
"Belum tentu tidak ada yang lebih besar lagi, dan Kepala Dinas Huang yang ingin mencari masalah kita juga cukup merepotkan. Mengapa tidak mempertimbangkan penerimaan modal? Hanya dengan pendanaan eksternal kita bisa berkembang pesat dalam waktu singkat. Berkembang perlahan seperti ini selamanya hanya akan menjadi bengkel kecil." Keluh Chang Yuwei.
"Lao Chang, sudah kubilang ini tidak perlu didiskusikan lagi. Jika kamu merasa kolam ini terlalu dangkal, Kakak tidak akan menghalangimu." Genhao San mulai kesal.
Sebagai profesional yang memahami teori ekonomi modern dan strategi manajemen perusahaan, Chang Yuwei selalu menganalisis masalah secara ilmiah. Menurutnya, jika Pedang Penghakiman mau menerima masuknya modal dari dunia luar, dalam waktu tiga tahun saja mereka sudah bisa bersaing merebut posisi penguasa dengan Ibu Kota Kejayaan.
Aksi Pedang Penghakiman yang sedang menghancurkan Ibu Kota Kejayaan ini, menurutnya sama sekali tidak bisa menggoyahkan pondasi organisasi tersebut.
“Aku… ah… Lalu menurutmu sekarang harus bagaimana.” Chang Yuwei menggerutu, tidak berani membujuk lagi. Meski merasa punya kemampuan, posisinya yang sekarang ini persaingannya sangat sengiat. Jika dia pergi, ribuan bahkan puluhan ribu orang akan berduyun-duyun datang menggantikan.
“Terus goreng hubungan ambigu Lu Li dan Shui Jingling.” Genhao San mengusap hidungnya dengan nada licik.
“Apakah ini tidak akan menjadi bumerang? Bagaimana jika sebenarnya tidak ada hubungan apa-apa antara mereka? Nanti jika pihak-pihak berkuasa itu marah malu, syarat-syarat menguntungkan sekarang ini mungkin hilang.” Chang Yuwei sama sekali tidak percaya Putri Keluarga Shen bisa tertarik pada Lu Li.
Di mata orang seperti dia yang jarang main game, Lu Li termasuk tipe yang mencari nafkah dari game. Sedangkan Shui Jingling adalah tipe yang menghamburkan uang untuk bersenang-senang di game.
"Mungkin karena Lu Li jago bermain game, dia mendapat perhatian Shen Manxue. Tapi setelah semua orang melepas helm game, perbedaan status yang sangat besar di antara mereka akan membuat segalanya hancur. Dan kalau kita menggunakan alasan ini untuk mengelabui kekuatan-kekuatan itu, belum tentu keluarga Shen tidak akan marah."
"Hanya Lu Li satu-satunya yang bisa membuat wanita Elf Air itu benar-benar takluk dalam game. Orang lain tidak mungkin!" Genhao San memutar-mutar koin emas di tangannya dengan penuh kebanggaan: "Xiao Mo juga tidak bisa, karena Xiao Mo sudah dikalahkan Lu Li. Selama Lu Li tidak pernah kalah, dia akan selalu menjadi yang paling spesial di mata Elf Air."
"..." Nima, logika sampah macam apa ini.
Chang Yuwei sama sekali tidak mengerti orang-orang gila game ini.
Genhao San malas menghiraukannya. Ia terus memainkan koin emasnya sambil menundukkan kelopak mata. Setelah Chang Yuwei pergi, dia mengeluarkan helaan napas tipis.
Mungkin memang sulit bagi Lu Li dan Elf Air untuk bersatu.