“Bagus, Bagus, Bagus, kali ini semua berkinerja baik.” Lu Li menyebut tiga kali "Bagus" dengan wajah masam - pertama kalinya dalam karier dirigennya.
HP BOSS akan turun di bawah sepuluh persen, hanya tersisa maksimal satu bola es dan Frost Nova di fase akhir. Selama tidak ada kesalahan fatal, bahkan jika Ras Frostwhisper mengamuk di pertarungan terakhir, Lu Li yakin bisa mengalahkannya setelah menghabiskan hampir dua jam.
"Apakah skill ultimate harus disimpan untuk akhir?" Piao Ling bertanya.
"Ya, simpan skill ultimate. Sekarang pertahankan pola stabil. Jievika fokus memulihkan sihir tim, kamu tak perlu mengejar damage lagi. Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou, siapkan perisai besar!" Padahal Ksatria Suci tidak memiliki perisai besar - ini adalah efek tambahan dari satu peralatannya yang bisa memberi tameng 20% keringanan damage untuk rekan tim.
"Kapan harus diaktifkan?" Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou tiba-tiba merasa terbebani.
Sebelumnya dia selalu menjadi sosok yang hampir tak terlihat dalam tim, Lu Li tidak terlalu akrab dengannya, frekuensi kerja sama pun tidak banyak. Persyaratan untuknya hanya sebatas tidak melakukan kesalahan. Sampai suatu momen genting dia membuka perisai besar.
Sebenarnya pemain PVP mudah berubah menjadi pemain PVE, dan sebagian besar bisa beradaptasi dengan baik, mengingat kesadaran bertarung mereka yang menonjol.
Sebaliknya tidak berlaku, pemain PVE belum tentu cocok untuk bertarung.
Setelah hujan panah es, semua orang hanya tersisa darah sedikit, sementara di bumi telah muncul lapisan es. Ras Frostwhisper mulai bergumam dengan mantra yang menyebalkan.
Lu Li memandang Xiao Ba Jiang dengan tenang: "Sekarang buka kedamaian! Jievika dan Mao Mao Ai Chi Rou, kalian berdua terlalu dekat, jalan lurus ke luar tiga yard! Cukup, berhenti. Jika jarak serangan tidak mencukupi, berhenti menyerang. Yang lain jangan bergerak."
Gelombang ini akhirnya menewaskan dua orang.
Jika pihak resmi ingin membuat BOSS ini lebih sulit, sebenarnya ada taktik/metode yang bisa digunakan. Misalnya saat Frost Nova di Fase P3, tambahkan skill gangguan seperti efek takut atau efek terbang untuk mengacaukan formasi pertahanan pemain. Dengan begitu probabilitas munculnya korban jiwa akan lebih besar.
Tapi Akademi Arcanist toh bukan dungeon tersulit sebelum level enam puluh, dan Ras Frostwhisper juga bukan BOSS terakhir di Akademi Arcanist.
Harus ada jalur bertahan hidup yang disisakan untuk pemain, bukan?
"Sepuluh persen, Ba Jiang lakukan battle resurrection pada Huiyi, aku akan menghidupkan kembali Meng Meng. Lain kali jangan gunakan skill yang memaksa kamu bergerak saat berburu monster di wilayah ini." Lu Li melihat BOSS tidak menunjukkan tanda-tanda akan melempar bola es, mulai menghidupkan kembali dua cewek yang tewas.
Lima belas orang, darah BOSS tersisa sepuluh persen. Hanya akan ada satu kali serangan bola es. Jika tidak bisa mengalahkannya kali ini, lebih baik mereka bunuh diri secara kolektif.
"Waspadai fase Amuk! Nanti Huiyi aktifkan haus darah. Xiao Rou dengarkan komandoku untuk mengaktifkan perisai besar." Lu Li mengawasi HP BOSS dengan ketat, meski kemenangan sudah di depan mata, tak ada sedikit pun kelegaan di wajahnya.
“Yang Mulia Raja Lich telah menganugerahi aku kehidupan abadi, mana mungkin bisa diintai oleh semut-semut sepertimu.” Ras Frostwhisper terkekeh seperti ayam betina tua yang dicekik lehernya, sulit membayangkan remaja bangsawan yang dulu duduk tersenyum di antara tumpukan buku-buku itu masih ada dalam dirinya.
“Haus darah!” Hampir bersamaan dengan amuk lich, Luo Ying Hui Yi mengaktifkan skill haus darah.
Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou juga mengaktifkan perisai besar, Biru Muda Laut Angin dengan susah payah bertahan dari serangan BOSS. Para pelaku lainnya di tengah hujan panah es ada yang mengaktifkan keringanan damage, ada yang minum ramuan, beruntung tidak ada korban jiwa.
Saat darahnya tersisa tiga persen, Ras Frostwhisper melemparkan bola es terakhir.
Jumlahnya lebih banyak, posisinya lebih mengerikan.
"Tingkatkan damage, yang tidak bisa menghindar jangan dipaksakan." Lu Li juga berhenti bersembunyi, matanya mengawasi ketat bola es yang hampir meledak, mengaktifkan efek tambahan pada cincin yang memberikan kekebalan terhadap satu kali serangan.
Ras Frostwhisper yang masuk fase Amuk semakin lemah pertahanannya, proses pertarungan pun berlangsung cepat ditambah semua anggota menyimpan skill ultimate mereka untuk fase akhir, membuat pertarungan ini berjalan tanpa hambatan berarti.
Gelombang serangan ini menewaskan beberapa anggota, namun akhirnya darah BOSS tersisa sedikit saja.
Yang selamat mendapat peningkatan pengalaman signifikan, sementara enam anggota yang tewas tidak mendapatkan XP sama sekali...
Tapi bisa mengalahkan BOSS di kesempatan ini sudah cukup bagus, bahkan yang tewas pun tidak merasa kecewa. Jievika dan Moonlight sama-sama mendapatkan skill point sebagai hadiah.
"Cepat meraba BOSS, habis itu kita bisa istirahat." Biru Muda Laut Angin duduk di tanah, matanya tak berkedip mengamati Can Meng yang akan melakukan loot.
Can Meng meski lelah, tetap bersikeras berlari ke samping mayat BOSS untuk meraba peralatan.
"Wah, legenda, legenda!" Lelah langsung hilang, Can Meng memegang peralatan hampir melompat kegirangan. Setelah mengalahkan enam BOSS di Akademi Arcanist, ini pertama kalinya dapat peralatan legenda.
Pelukan Orlanda, peralatan legenda Penyihir!
Karena ada efek tambahan skill membakar +1, peralatan ini dikategorikan sebagai peralatan Mage Api. Meski para pemain bingung mengapa Ras Frostwhisper yang jelas-jelas Ice Mage bisa menghasilkan peralatan Mage Api - dari awal sampai akhir dia tak pernah menggunakan skill membakar.
Fat Monkey langsung pingsan kegirangan, baru bangun setelah ditendang.
"Akhirnya dapat peralatan legenda! Aku akhirnya punya peralatan legenda juga! Meng Meng, nyawa Kakak Houzi sekarang ada di tanganmu, suruh apa pun akan kulakukan..."
“Ngapain minta nyawamu, angpao ayo dikeluarkan.” Can Meng mengulurkan tangan kecilnya yang putih, sama sekali tidak menghiraukan deklarasi jual diri Fat Monkey.
“Haa, Meng Meng kamu... Masa aku nggak lebih berharga dari beberapa koin emas?” Fat Monkey hancur hati.
“Sifat peralatan ini cukup bagus, Houzi kamu cari beban berat untuk dihujamkan.” Lu Li tidak perlu melihat pun sudah tahu sifat peralatannya, sayangnya ini peralatan level 55, harus dihujamkan batu pengurang kebutuhan baru bisa dipakai.
Sebenarnya banyak juga pemain wanita pengguna Ice Mage atau Mage yang menyukai jubah ungu ini - nilai paling berharganya bukan di statistik, tapi di tampilan!
Efek yang sama pada gender berbeda saat dipakai akan berbeda. "Pelukan Oranna" di tubuh pemain pria terkesan anggun megah, sementara di penyihir wanita terlihat sangat fashionable dan cantik. "Pelukan Oranna" bisa dianggap sebagai kostum yang bisa dipakai bahkan dalam pertempuran.
“Meng Meng, berikan aku satu lagi barang legenda.” Fat Monkey langsung mengirim angpao setelah mendapat peralatan, tak berani menunda pembayaran.
Item kedua adalah zirah kulit untuk pencuri, bernama Buku Jari Maut.
Buku Jari Maut (Emas Gelap): Armor 55. Kelincahan +40, Tenaga +25, CRIT+20%, Efek 1: Backstab +1, Efek 2: Setelah diserang secara mendadak, memiliki probabilitas tertentu untuk mendapatkan perisai pengurangan kerusakan 50%, efek maksimal bertahan selama tiga skill, Efek 3: Diasingkan, penggunaan, mencegah target melakukan aksi apapun selama dua detik, target dalam status kebal selama periode ini. Hanya bisa menargetkan satu musuh sekaligus dengan level minimal satu tingkat di bawah pengguna. Membutuhkan Level 55, Daya Tahan 268/268.
