Tahap ini bisa digambarkan dengan satu kata: Kekacauan. Bahkan komando Lu Li pun belum tentu bisa mengawasi semua aspek. Karena itu pemain dituntut memiliki penilaian mandiri selama pertempuran. Meski bola api beruntun sangat mematikan, rute serangannya tetap dan tidak bisa melacak. Cukup menghindar tepat waktu agar tidak terkuras HP seketika.
"Jiwamu menjadi milikku!" Dekan menuding ke arah Moonlight.
Deklarasi penuh keanggunan legendaris ini tentu membawa konsekuensi serius. Prajurit yang tadinya fokus memberikan damage ke BOSS langsung berhenti menyerang, berbalik ke arah karakter jarak jauh dan sihir lalu melancarkan Whirlwind. Damage dalam jumlah besar langsung melayang-layang.
"Sialan, ada pengkhianat di antara kita!" teriak Fat Monkey.
HP-nya sendiri sudah tipis. Terjebak dalam pusaran Whirlwind prajurit gila, dia baru bisa selamat setelah mengaktifkan skill Penghalang Es. Setelah efek Whirlwind berakhir, darahnya hampir habis.
Karakter jarak jauh lainnya juga tak kalah menderita.
Pasalnya sebagian besar karakter jarak jauh adalah sihir, profesi sihir paling takut menghadapi kelas fisik seperti penjagal yang bertarung jarak dekat, apalagi skill ultimate dari profesi prajurit.
Setelah 15 detik, Moonlight baru bisa lepas dari kontrol. Selama periode ini, Lu Li harus mencari cara untuk mengendalikan Moonlight agar tidak mengejar rekan satu timnya sambil membabat habis, apalagi dia masih punya skill kontrol yang bisa berkoordinasi mematikan dengan BOSS.
"Hujan Maret, jangan terlalu lambat menambah darah. Pertahankan HP penuh Xiao Ba Jiang dan Piao Ling," tiba-tiba Lu Li berkata di tengah pertarungan.
March Rain tidak mengerti alasannya, tapi akhirnya menuruti. Ketika seseorang kembali dikendalikan, ternyata yang terpilih adalah Piao Ling yang HP-nya paling penuh di antara semua orang.
Ini termasuk teknik kecil berdasarkan pengamatan dan percobaan pemain lama: Dekan Jadin umumnya memilih target kontrol dari pemain dengan HP terbanyak, atau setidaknya kedua terbanyak. Dengan demikian kita bisa memanipulasi pilihannya dengan selektif.
Xiao Ba Jiang dan Piao Ling, keduanya memiliki damage rendah, bahkan jika dibiarkan menyerang rekan satu tim pun mereka tidak punya kemampuan membunuh orang.
Pada saat ini, Ibu Kota Kejayaan akhirnya tiba di hadapan Dekan Martin.
Mereka total membeli panduan dungeon dari Pedang Penghakiman sebanyak tiga kali, dengan total biaya melebihi delapan juta, di mana lebih dari lima juta mengalir ke kantong Lu Li, sisanya sebagian masuk ke Yuexia Luoben dan sebagian lagi dihitung sebagai Dana Pengembangan Guild.
Xiao Mo dari awal sampai akhir tidak terlibat dalam transaksi panduan, namun jelas-jelas membiarkan Kuaizi membeli panduan, sekaligus memanfaatkan panduan untuk mengejar percepatan dungeon Pedang Penghakiman.
Dia bukanlah orang yang kolot, dalam proses kemunculannya pun menggunakan segala cara.
Jika bukan karena kompetisi dungeon kali ini sangat bermakna, ide Lu Li ingin menjual satu panduan dungeon seharga lima juta jelas mustahil, jangankan lima juta, bisa laku satu juta saja sudah bagus.
Nilai berharga sebuah dungeon terletak pada Pembunuhan Pertama dan peralatan serta material yang dihasilkan BOSS, bukan pada penggunaan panduan dungeon untuk mendapatkan tanpa usaha.
Pertarungan jarak jauh antara Lu Li dan Xiao Mo ini menarik sorot mata banyak orang. Hampir semua tokoh terpandang di kalangan game memperhatikan hal ini, mereka mengawasi percepatan dungeon kedua pihak dan menunggu hasil akhir.
Tentu saja ini juga mencakup banyak media game.
Banyak selebritas dalam berbagai lingkaran, atas ajakan wartawan, telah menerbitkan berbagai pandangan pribadi mereka.
Nanbosirui: Menurutku tidak perlu menganggap kompetisi ini terlalu penting. Ini hanyalah persaingan antarindividu, kemenangan atau kekalahan tidak akan mempengaruhi skema besar. Siapa pun yang menjadi Komandan tim selebritas sebenarnya tidak masalah.
Pernyataan seperti Nanbosirui ini mencerminkan sikap tenang yang menghindari pembahasan kemenangan/kekalahan, hanya berusaha mengurangi pengaruh dari hasil yang diperoleh.
Pada dasarnya, rombongan selebritas hanyalah aktivitas game semi-resmi. Lebih merupakan platform interaksi antara publik dengan atlet esports top daripada sebuah acara besar.
Tentu ada juga yang mendukung Xiao Mo dengan jumlah sangat banyak. Bagaimana tidak, selama proses pelatihan dan tumbuh kembang, hampir semua atlet menggunakan kisah legenda Xiao Mo sebagai motivasi, secara tidak sadar yakin Xiao Mo pasti menang.
Ning Shi: Meski Lu Li menciptakan banyak keajaiban, jangan lupa Xiao Mo adalah personifikasi keajaiban itu sendiri. Bersaing di garis start yang sama, tingkat kemenangan Dewa Xiao Mo mungkin lebih tinggi.
Mo Mofeng: Lebih mendukung Xiao Mo. Soalnya selama bertahun-tahun, dia jarang dikalahkan.
Qingqi Gujiu: Mungkin semua orang telah melupakan keputusasaan era Xiao Mo. Jika Xiao Mo tidak memutuskan untuk mundur ke balik layar di awal era, Lu Li mungkin tidak akan bisa bangkit. Sekarang Xiao Mo bermain game dengan keseriusan, dia akan menyelimuti kalangan game dengan keputusasaan kembali.
Loncheng Guyang: Kalau ditanya siapa yang akan menang, menurutku tetap Xiao Mo yang menang. Tidak ada alasan khusus, hanya perasaan saja.
Ada juga sebagian orang yang bersikap kontra, berpikir bahwa Xiao Mo telah mengangkat batu dan menghujamkannya ke kaki sendiri.
Sebagian besar dari mereka memiliki sifat asli yang melonjak-lonjak, dengan gembira menyaksikan Xiao Mo tersungkur. Mereka hampir seperti penonton yang menikmati kegembiraan melihat Xiao Mo dan timnya terus-menerus gagal total.
Celana Dalam Emas Fatal: Xiao Mo berlebihan menilai dirinya sendiri dan meremehkan Lu Li.
Kan Wo Qishier Bian: Menggunakan hal yang tidak dikuasainya untuk berbenturan dengan keahlian orang lain, Xiao Mo sedang mencari masalah sendiri dalam hal ini.
Tongyan Wuji: Generasi baru menggantikan yang lama. Meski aku sangat tidak menyukai Lu Li, tapi menurutku kali ini benar-benar seru. Xiao Mo tidak mungkin selamanya berdiri di altar dewa. Pasti ada hari dimana dia akan diturunkan oleh orang lain.
Shanghua Pinyu: Bahkan jika kalah, sebenarnya tidak mempengaruhi status Xiao Mo saat ini. Tapi juga tidak bisa dikatakan sama sekali tidak ada pengaruh. Setidaknya ini menunjukkan Xiao Mo bukan tak terkalahkan. Sekarang statusnya sebagai komandan dungeon sudah dibongkar. Selanjutnya mungkin status komandan pertempuran lapangan. Bagi Pedang Penghakiman, pengaruh kemenangan Lu Li atas Xiao Mo sangat besar. Mereka sangat membutuhkan kejayaan seperti ini.
Xingchen Yinhuui: Belum tentu ini hal buruk. Lingkungan persaingan ketat membantu perkembangan industri game. Beberapa tahun terakhir game seperti genangan air yang diam, sudah saatnya diaduk-aduk.
Selain atlet esports selebritas, ada juga beberapa analis ekonomi industri. Ketika ditanya tentang hal ini, mereka pun mulai menyampaikan pendapatnya.
Tentu saja, fokus mereka berbeda dengan atlet esports. Atlet esports terutama berdiskusi tentang kemenangan/kekalahan, sedangkan analis ekonomi industri lebih tertarik pada serikat klub Pedang Penghakiman yang tidak memiliki latar belakang modal sama sekali.
Bahkan ada yang membantu membuat rencana pengembangan untuk Pedang Penghakiman.
Shangguan Yunluo - sang penyelenggara rombongan selebritas - juga muncul di media. Meskipun masalah ini tidak terlalu besar, tapi perhatian yang diterima benar-benar luar biasa.
Dia pertama-tama menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak tahu tentang situasi raid guild Pedang Penghakiman, perusahaan game tidak mungkin memantau progres pemain, lalu dengan santai menyatakan bahwa kedua pihak sama-sama kuat dan pertarungan kali ini akan menjadi konfrontasi yang unik.
Sebenarnya setiap kalimatnya menyiratkan harapan akan hasil akhir. Perusahaan game tidak ingin Xiao Mo selalu menjadi tokoh utama, meskipun dia tidak terlalu menyukai Pedang Penghakiman, tetap harus memberikan pujian.
