Begitu kapal kecil dikeluarkan, langsung mengalihkan perhatian pemain di sekitar garis pantai.
"Apa itu NPC? NPC mau berlayar?" Orang biasa sulit membayangkan konsep memiliki kapal kecil. Di garis pantai juga banyak kapal terdampar, ada yang menarik ke galangan kapal, tapi NPC jelas tidak akan memperbaiki untukmu.
"Apa ada tugas ya? Pertama kali lihat di sini." Yang licik sudah gelisah.
"Jangan bodoh, itu jelas pemain." Ada yang jeli, cepat menyimpulkan dari busana, gerak-gerik Lu Li, setidaknya NPC jarang menutupi wajah seperti itu.
"Tapi dapat kapal darimana? Lihat, ternyata benar-benar berlayar! Kapal sekecil itu bisa ke laut?"
“Ini bunuh diri, pasti bunuh diri!”
Melihat Lu Li menghilang di cakrawala laut, para pemain hanya bisa merasakan iri dan dengki.
Semakin masuk ke kedalaman lautan, level monster semakin tinggi. Berenang juga memiliki masalah stamina fisik. Laut dalam merupakan makhluk yang tak tersentuh bagi pemain di tahap ini.
Tapi dengan kapal, situasinya berbeda. Lu Li dengan kikuk mengendalikan perahu kecilnya mendayung ke kejauhan.
Tak jauh di depan ada pulau kecil yang hanya muncul saat Festival Anggur tahunan, tersembunyi di bawah permukaan laut sehari-hari. Di sekitarnya ada bangkai kapal yang mudah ditemukan, dengan level monster sekitar yang tidak terlalu tinggi - sangat cocok untuk eksplorasi Lu Li.
Satu-satunya masalah adalah Lu Li agak sulit mengingat posisi tepatnya, dia paling hanya tahu di wilayah laut ini.
Mereka yang belum pernah ke laut mungkin tak bisa merasakan sensasi melayang di tengah lautan. Air di segala penjuru membuat orang sulit menemukan arah.
Jika Xiao Ba Jiang dilempar ke laut, mungkin dia akan melayang seumur hidup.
Untungnya Lu Li sudah mempersiapkan diri dengan membeli kompas, teropong, dan barang sejenisnya dari Tavern Bajak Laut. Meski kualitasnya diragukan—semuanya barang bekas para pelaut dan bajak laut yang sudah tersingkir—tapi cukup untuk menghadapi angin dan ombak kecil seperti ini.
Setelah menentukan posisi, dia langsung menyimpan perahu kecilnya.
Mau bagaimana lagi? Ini laut lepas, bukan sungai kecil. Tak ada tempat untuk menambatkan perahu. Jika dibiarkan hanyut, diperkirakan dalam hitungan menit perahu itu akan lenyap tak berbekas.
Setelah perahu menghilang, Lu Li langsung terjatuh ke air.
Dalam kondisi seperti ini, terendam air laut, pemain biasanya hanya bisa bertahan maksimal sepuluh menit. Setelah itu akan mati karena sesak napas. Bahkan dengan ramuan pernapasan bawah air sekalipun, stamina fisik akan habis total dalam setengah jam.
Meski di dunia nyata ada orang yang bisa mengapung di laut puluhan jam tanpa mati, ini tetaplah game yang mengikuti hukum permainan.
Begitu masuk air, Lu Li langsung mengaktifkan transformasi Druid dan berubah menjadi anjing laut kecil.
Setelah berubah menjadi anjing laut, pandangan bawah air langsung menjadi luas, bisa melihat kondisi wilayah perairan sekitar yang sebagian besar dihuni ikan-ikan tidak berbahaya dengan jenis beragam dan bentuk bervariasi.
Lu Li mengibaskan ekornya, lalu menyelinap ke kedalaman yang lebih gelap.
Semakin dalam, cahaya semakin redup dan visibilitas terus menurun. Andai tidak berubah jadi anjing laut, mungkin dia takkan bisa melihat apapun.
Sesekali muncul monster bawah air, tapi levelnya umumnya di bawah lima puluh. Mengingat lokasi ini masih relatif dekat garis pantai, Lu Li cukup mudah menghindarinya dengan sengaja.
Setelah menyelam sekitar sepuluh menit, Lu Li berhenti melanjutkan penyelaman.
Jelas wilayah ini tidak ada kapal karam maupun pulau bawah air - berarti dia salah lokasi.
Meski sudah bersiap mental, Lu Li tetap merasa semangatnya turun. Tapi ini tidak menghentikannya untuk kembali ke permukaan dan mencari di lokasi lain.
Kapal kecil perlu dikeluarkan, berada di atas kapal lebih cepat dan aman dibandingkan berenang di laut. Monster air selama tidak berukuran terlalu besar, umumnya tidak akan aktif menyerang kapal, kecuali jenis ikan haus darah yang menguasai langit, bumi, dan udara.
Setelah mencoba dua wilayah tanpa hasil, pada penyelaman ketiga ke bawah air akhirnya ada Hasil.
Sebuah bayangan hitam raksasa terbaring di dasar laut, dari jauh terlihat seperti monster prasejarah. Lu Li gembira dalam hati, langsung berenang ke arah bayangan ini - inilah pulau kecil 'itu' yang gagal muncul ke permukaan.
Semakin dekat dengan pulau, semakin padat distribusi monster, sebagian besar adalah manusia ikan.
Lu Li bahkan melihat beberapa makhluk setingkat quasi-BOSS, sama sekali tidak berniat menyapa mereka.
Setelah memastikan posisi pulau kecil dan mengidentifikasi arah, Lu Li memutar ke sisi barat laut pulau. Ternyata di antara karang tajam ditemukan bangkai kapal tua.
Kapal karam yang terlalu rusak parah pasti tidak menyisakan harta. Target Lu Li adalah sebuah kapal layar kayu ek besar.
Jika ingatannya tidak salah, ini seharusnya kapal samudera "Moglen" milik ras Goblin yang khusus mengangkut barang dagangan antar dua benua untuk meraup selisih harga besar. Keluarga Moglen menjadi terkenal di kalangan pedagang goblin berkat kapal ini.
Sayangnya, saat menghindari kejaran bajak laut, Kapal Moglen secara tidak sengaja masuk ke area karang dan langsung diam-diam.
Sejak itu, kebangkitan Keluarga Moglen menjadi bagian dari sejarah.
"Sial!" Lu Li berhenti mendadak, membatalkan transformasi anjing laut, lalu menelan sebotol ramuan pernapasan bawah air.
Hantu pelaut!
Terlalu lengah! Tak disangka baru belok sedikit langsung bertemu monster. Karang tadi menghalangi pandangannya, sekarang sudah terlambat untuk bersembunyi.
Hantu memiliki kemampuan deteksi penyelaman tertentu, monster level 50 ini bahkan bisa melihat Lu Li dengan jelas.
Pedang melengkung hantu pelaut menggores pinggang dan perut Lu Li, semburan darah langsung menyembur keluar. Tanpa ragu Lu Li menancapkan pisau belati ke dada lawannya.
Monster elit level 50 dengan HP sekitar lima ribu, Lu Li bisa mengatasinya dengan mudah. Yang merepotkan adalah darah yang menyebar di air telah memancing ikan-ikan, dia harus segera pergi. Sebelumnya dia meminum ramuan penyembuhan untuk menutup lukanya.
Jika memiliki skill serangan grup yang tepat, berburu monster bawah air sangat menguntungkan. Setidaknya mengumpulkan monster tak perlu lari ke sana kemari.
Sayangnya Lu Li tidak punya kemampuan mengulang monster bawah air. Kecuali terpaksa, dia lebih memilih berputar jauh daripada harus serang.
Perlahan dia mendekati kapal besar yang tenggelam ini.
Semakin dekat dengan kapal besar, semakin banyak pelaut hantu yang muncul. Di beberapa wilayah bahkan mulai terlihat siluet bajak laut hantu. Pasti dulu terjadi pertempuran sengit yang menyebabkan banjir darah di tempat ini.
Lu Li tidak berniat melewati gerbang utama. Jika harus berhasil membunuh sampai ke dalam, dia pasti akan kelelahan sampai mati. Dia memilih masuk langsung melalui lubang di lambung kapal ke ruang kargo, lalu dengan familiar membuka ruangan pertama dan menggunakan skill Membuka Gembok pada gembok pintu.
Setelah terbuka, terlihat sampah-sampah mengambang di dalamnya, serta sebuah kotak.
Lemari Penyimpanan Pelaut: Berisi harta pribadi pelaut. Harta pribadi bersifat suci tak tersentuh. Membutuhkan level membuka gembok 3.
Lu Li menggosok-gosokkan tangan di dalam air, lalu menggunakan skill pada kotak tersebut.
Segumpal kabut hitam keluar dari kotak. Sebelum sempat mengkristal membentuk wujud, pedang melengkung di tangannya langsung berkilatan hendak menebas Lu Li. Namun yang menunggunya adalah Blokir pisau belati. Jelas Lu Li sudah bersiap mental sejak awal kali ini.
"Harta pribadi suci tak tersentuh", kalimat ini mengingatkan pencuri bahwa membuka kotak juga berisiko.
Ini adalah hantu pelaut, jiwa yang tetap menjaga hartanya bahkan setelah mati. Sayangnya dia sama sekali tidak bisa melawan orang yang merampas hartanya ini, hanya dalam beberapa putaran langsung musnah.
Lu Li tidak menunda, langsung menuju ruangan berikutnya.
