“Kamu saja yang ambil, aku punya yang lebih bagus. Tinggal kumpulkan sedikit material lagi langsung bisa dibuat.” Lu Li memberikan alasan yang lebih "kaya" daripada si Kaya.
Elf Air menerima pisau legenda itu dengan lapang dada. Senyum manis di balik kerudungnya jelas terlihat bahkan oleh orang bego sekalipun. Bahkan Hua Di Li Qing yang tak pernah tertarik bergosip pun tak kuasa menahan dengusan "si anjing betina itu".
PDKT-PDKTan atau apa pun, paling ngeselin!
Tiba-tiba Shiyishao dan Mo Wangfeng tersadar akan ucapan Lu Li barusan — Lu Li punya senjata yang lebih bagus dari ini!
Nima, apa masih ada ruang hidup buat manusia biasa? Kemarin di arena, serangan dadakan Lu Li yang melonjak drastis sudah membuatnya dianggap BUG. Apalagi kalau ganti senjata bagus...
Sepertinya harus merogoh kocek dalam-dalam buat upgrade equipment nih.
Di dalam hati Mo Wangfeng terasa sangat pahit. Dua anggota di hadapannya - Shiyishao dan Lu Li - mereka sedang melakukan kompetisi besar di bidang persenjataan. Shiyishao sebelumnya sudah menyusun satu set emas, membuat banyak orang hampir tidak bisa melukainya. Kini Lu Li juga mulai menempuh jalan ini, diperkirakan sudah menghujamkan banyak Beban Berat untuk mengurangi kebutuhan.
Serikat-serikat lain jika tidak ingin dihancurkan dengan mudah di bidang peralatan, terpaksa dengan gigih mengikuti langkah ini.
Elf Air tahu aturan Unit Tentara Bayaran Xinxin. Dia mengirimkan angpao besar ke Can Meng, membuat pemburu itu hampir saja berkhianat pada Lu Li dan kabur bersamanya karena terlalu bahagia.
Peralatan kedua yang diambil adalah jubah sihir tingkat Emas Gelap. Meski bukan barang langka, kualitasnya jelas di atas rata-rata. Mo Wangfeng langsung terpikat dan merasa ini sangat cocok untuk build karakternya. Sayangnya di sini ada Hua Di Li Qing, Mao Mao Ai Chi Rou, bahkan Hujan Maret yang mungkin ikut berebut. Satu lawan tiga, probabilitas menang saat ROLL poin menyedihkan.
Namun setelah saling pandang beberapa saat, Mao Mao Ai Chi Rou akhirnya berkata dengan wajah penuh penyesalan: "Kakak Feng juga tidak mau? Sayang sekali, kalau begitu peralatan ini hanya bisa dijual."
Mo Wangfeng hampir menyemprotkan darah ke wajahnya. Gadis yang terlihat anggun ini, biasanya diam seribu bahasa, tapi begitu buka mulut langsung bikin orang ingin bunuh diri. "Siapa itu kakak Feng? Kalau masih... kalau masih begini, aku pulang saja!"
Tiba-tiba ia menyadari makna ucapan gadis itu.
"Ka... kalian benar-benar tidak mau?"
"Tidak mau!"
Melihat saja yang , orang lain tidak tertarik pada peralatan ini. tiba-tiba untuk mendapatkan peralatan idamannya.
Ia telah nya dari berbagai . Apakah ini sampai bisa karena sering mendapat first kill? Seberapa peralatan mereka sebenarnya?
"Cepat , tidak cukup," membagikan peralatan ke sambil .
Sebenarnya, dalam jarang ada peralatan yang tidak ada yang mau. Beberapa tetap akan ROLL meski tidak , karena bisa diberikan ke atau .
Tapi ini bukan . di sini ， tidak sebanding untuk berebut peralatan itu.
Masih ada banyak peralatan selanjutnya. bukan BOSS, mungkin di antara BOSS dan BOSS, sehingga tidak mungkin hanya mengeluarkan 2-3 peralatan seperti BOSS.
Setelah meraba dan melakukan statistik, muncul 1 peralatan legenda, 2 peralatan Emas Gelap, 2 peralatan emas, 1 material langka, dan 1 Batu Sintetis.
Peralatan legenda langsung diberikan Lu Li kepada Elf Air. Mo Wangfeng mengambil 1 peralatan Emas Gelap, Can Meng mengambil satunya lagi. Dari 2 peralatan emas, 1 diberikan ke Biru Muda Laut Angin, 1 lagi sebagai kompensasi karena tewas diberikan ke Shiyishao. Material langka diambil Lu Li, sedangkan Batu Sintetis diberikan ke Perpisahan di Bunga.
Semua puas dengan pembagian ini, lalu rombongan melanjutkan perjalanan.
Di wilayah selanjutnya mereka berturut-turut memasuki 5-6 wilayah kekuasaan BOSS.
Lu Li mencoba eksperimen dengan salah satunya, hampir langsung terkuras HP. Akhirnya menggunakan semua taktik baru bisa kabur dengan Upaya Setengah Hati.
BOSS ini pasti sudah level enam puluh. Sekalipun dikeroyok kelompok 100 orang dengan level seperti Lu Li, tetap saja jadi bahan santapan. Kesenjangan level bukanlah sesuatu yang bisa ditebus dengan peralatan.
Setelah berdiskusi, semua memutuskan untuk menghindari BOSS-BOSS di belakang. Kalau tidak, waktu yang diberikan Remulos pasti tidak cukup. Jika terus-terusan terlambat seperti ini, mungkin mereka bahkan tidak bisa keluar dari Twisting Nether. Masalahnya, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi jika log out di dalam Twisting Nether.
Remulos juga menyarankan mereka untuk beristirahat setelah keluar dari Twisting Nether.
Tapi menghindar tidak semudah itu. Beberapa jenis monster aktif memiliki cakupan kebencian yang sangat luas. Dari jarak jauh mereka langsung menyerang, mengejar sampai beberapa kilometer baru dengan enggan berhenti.
Bahkan ada satu BOSS yang sangat ganas yang hampir menghabisi mereka semua.
Untungnya Lu Li memanggil anjing Husky dari Buku Ur sebagai umpan meriam untuk mengulur waktu. Yang lain meniru, memanggil berbagai makhluk panggilan mereka sendiri sebagai tameng. Meski begitu, akhirnya Elf Air harus dikorbankan agar pasukan besar bisa bebas.
Setelah BOSS pergi dengan kecewa, Elf Air menggunakan Darkmoon Card. Berkat malapetaka itu, pengalamannya malah naik enam persen.
Begitulah, semua orang menghabiskan waktu hampir seharian penuh baru bisa melintasi rintangan lapisan-lapisan sepanjang rute yang direncanakan Remulos keluar dari Twisting Nether. Perjalanan ini benar-benar menguras tenaga dan pikiran. Meski memperoleh banyak Batu penguat dan material, setelah kembali ke Azeroth yang sudah bertahun-tahun lampau, sama sekali tak ada lagi keinginan untuk melanjutkan eksplorasi.
Mereka juga tidak tahu posisi mereka berada di mana, atau kota apa yang ada di sekitarnya.
Tidak tahu pula bagaimana sikap NPC pada tahap ini terhadap makhluk hidup bernama petualang. Yang jelas, Remulos mengirimkan lima tenda log out kepada mereka, sehingga langsung log out di area liar pun tidak masalah.
Tenda liar adalah alat yang baru akan diluncurkan di versi berikutnya. Harganya mahal, tapi sangat diminati.
Jika pemain berada di peta atau sekelingnya tertentu yang tidak ingin kembali ke kota, sementara lokasinya tidak aman, cukup memasang tenda seperti ini untuk menghalau monster atau serangan pemain lain.
Bagus memang, tapi harga 100 koin emas per tenda dengan frekuensi efektif hanya tiga kali membuat banyak orang enggan menggunakannya sembarangan.
Di awal era, pihak resmi bahkan menambahkan fitur istirahat semalam di tenda untuk mendapatkan pengalaman ganda selama satu setengah jam keesokan harinya—lebih lama setengah jam dibanding log out di penginapan atau rumah pribadi—sebagai dorongan agar pemain membeli barang ini.
Pengalaman ganda selama setengah jam saja sudah cukup membuat para pemain kaya rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Konsep "gratis selamanya" ini sudah dicontoh selama ratusan tahun, tapi mempercayainya secara mutlak menunjukkan masalah kecerdasan.
Tenda yang dikeluarkan Remulos lebih awal ini tentu tidak memiliki fungsi pengalaman ganda satu setengah jam, tapi tetap termasuk barang bagus yang langka.
Lima tenda dibagikan untuk dua orang per tenda. Lalu muncul masalah: dengan lima pria dan lima wanita, bagaimana cara pembagiannya?
