Saat memasuki kastil, bahkan Lu Li yang terlihat punya rencana matang di permukaan tubuhnya menahan napas gugup. Untungnya dua penjaga berstatus kuning di mata mereka, dan tak melakukan pemeriksaan meski penumpang kereta sudah berubah.
Mau bagaimana lagi, game tetaplah game!
Seperti pepatah "kuda tua tahu jalan", dua kuda penarik kereta ini tanpa perlu diarahkan oleh dirigen langsung melaju ke arah gudang.
Tentu saja Lu Li tidak benar-benar menuju gudang. Tempat itu pasti dijaga senjata berat.
Setiap atasan pasti paling memperhatikan koin emas mereka, serta gudang penyimpanan logam mulia dan persenjataan. Diperkirakan separuh pasukan di kastil ditempatkan di wilayah ini.
“Pertama, kita harus mempelajari posisi penjara dan berkomunikasi dengan Thrall. Ini akan dikerjakan olehku dan Ba Jiang.” Lu Li mulai membagikan tugas. Baja terbaik digunakan untuk mata pedang. Daya tarik Xiao Ba Jiang sangat tinggi, tentu harus dia yang menghubungi Thrall.
Adapun Lu Li sendiri... meski nyawanya sebesar apa pun, dia tidak berani membiarkan orang yang sulit menemukan arah ini berkeliaran sendiri.
Setan tahu ke wilayah mana dia akan tersesat. Terakhir kali mengerjakan tugas tanpa pendamping, dia hampir masuk ke kota utama ras Minotaur, Thunder Bluff. Tempat setinggi itu dipenuhi pemain Horde. Bisa sampai ke sana tanpa alasan jelas itu sungguh keajaiban.
“Yang lain bawa tong bahan peledak. Buat bom waktu dengan sumbu ini. Setelah diledakkan, akan menyebabkan kekacauan. Saat itulah timing untuk Thrall kabur.” Lu Li menepuk-nepuk tong bahan peledak. Dalam hatinya merasa sangat sayang. Jika dibawa pulang, barang-barang ini cukup bernilai.
“Aduh, kita belum pernah belajar cara menggunakan bahan peledak.” Wajah Shiyishao penuh keputusasaan.
“Sumbu khusus ini ada skala pengukuran, asalkan tidak ada angin pasti akan meledak sesuai waktu yang tertera. Dari yang terjauh ke terdekat, cukup buat panjang sumbunya semakin pendek.” Lu Li sama sekali tidak asing dengan tong bahan peledak ini.
“Menurutku kita bisa pakai tong bahan peledak untuk meledakkan semua penjaga itu, mungkin bahkan BOSSnnya ikut mati.” Mo Wangfeng tersenyum licik.
“Ah, menurutku kecerdasanmu bermasalah, Gadis Feng.” Lu Li tak segan merendahkannya: “Kamu pikir menaruh tong peledak di sisinya tidak akan membuatmu dibabat sampai mati?”
“Hah…” Mo Wangfeng hanya bisa menangis berlari tanpa kata.
“Harap semua berhati-hati. Meski kita bisa berjalan di sini tanpa diperiksa, jangan mengeluarkan tong bahan peledak di hadapan NPC. Pilih lokasi penempatan yang tidak berada di rute patroli NPC, kalau tidak usaha kita bisa sia-sia. Saat ini Thrall belum menjadi Warchief Horde, jangan terlalu berharap pada kemampuan bertarung mereka...” Lu Li terus mengulangi poin-poin penting hasil analisisnya.
Lu Li bersama Xiao Ba Jiang akhirnya menemukan lokasi penjara setelah melakukan pencarian.
Jumlah pengawal sangat sedikit - tampaknya tak ada yang menyangka ada penyusup di sini. Level mereka juga rendah. Dengan satu Pukulan mematikan dari Lu Li dan bantuan Xiao Ba Jiang melumpuhkan yang lain, pertahanan penjara berhasil dinetralkan dengan mudah.
Saar saat itu terkunci di dalam penjara - mengenai alasan pengurungannya, Lu Li bisa menebak melalui literatur tertulis yang ditemukan kemudian.
Mungkin situasinya saat ini berkaitan dengan wanita yang paling penting mempengaruhi seluruh hidupnya—Taretha Foxton.
Taretha, putri dari pelayan Edelas Blackmoore, Tamys Foxton, adalah gadis kecil yang tak pernah menyaksikan perang secara langsung, sekaligus orang pertama yang bersikap tulus kepada Thrall.
Setelah kematian Durotan dan istrinya, Thrall kecil ditemukan oleh Blackmoore dan diserahkan kepada keluarga Foxton untuk dibesarkan. Dalam interaksi harian yang panjang, hubungan emosional seperti keluarga perlahan terbentuk antara Taretha dan Thrall—fenomena yang semakin mencolok setelah adik Taretha, Faralyn, meninggal muda.
Dia memperlakukan Thrall sebagai pengganti adiknya sendiri!
Dia sama sekali tidak takut pada bangsa orc berkulit hijau ini, sering mengajar yang naif dan tak berpengetahuan berbagai hal secara pribadi, menyelundupkan buku-buku untuk dibaca demi menambah pengetahuan dengan sembunyi-sembunyi dari tuannya, bahkan bertukar surat rahasia dengan selama bertahun-tahun.
Perilaku Taretha tidak hanya seperti ibu yang penyayang, tetapi juga layaknya kakak yang merawat adik dengan penuh perhatian, melatih memiliki sifat toleransi sekaligus wibawa sebagai pemimpin yang unggul.
Namun, tidak ada rahasia yang mutlak di dunia ini.
Blackmoore baru-baru ini menangkap beberapa petunjuk kecil yang tersembunyi, membuatnya merasa Taretha telah mengkhianatinya.
Saat ini Taretha telah menjadi barang milik eksklusif Blackmoore, secara alami tidak mengizinkan seorang budaknya pun mengincar barangnya, meski budak tersebut telah dibebani tanggung jawab untuk mewujudkan ambisinya.
Karena itulah akhirnya dibelenggu dengan gembok berat saat dipenjara.
Ini adalah siksaan sekaligus peringatan. Seandainya budak biasa, mungkin udah dari dulu dipenggal. Di kamp konsentrasi, setiap hari banyak bangsa orc kehilangan nyawa.
"Ayo mulai dialog." Lu Li menendang pantat Xiao Ba Jiang. Sekarang giliran gadis kecil ini turun ke medan.
Xiao Ba Jiang mengusap pantatnya yang kecil, menyapa Thrall melalui celah pagar kayu penjara.
"Hai, Thrall... Yang Mulia Thrall, kami datang menyelamatkanmu." Remulos pernah memperingatkan Lu Li dan kawan-kawan sebelum berpisah: Jangan sampai bocorkan informasi masa depan, jangan terlalu mempengaruhi perubahan sejarah.
Gelar Warchief Thrall jelas tidak cocok digunakan di tempat seperti ini.
"Kalian siapa? Sepertinya aku belum pernah melihat kalian di sini." Thrall bersikap hati-hati. Siapa yang tahu ini bukan tipu muslihat Blackmoore si licik terselubung.
Meski selalu merencanakan kabur, Thrall belum sepenuhnya bertekad melakukannya.
“Kami adalah tentara bayaran.” Gelar petualang tidak bisa digunakan sekarang, tapi tentara bayaran sangat cocok. Saat ini, di tanah manusia benua Azeroth, tentara bayaran bertebaran di mana-mana.
“Maaf, aku tidak tahu siapa yang menyewa kalian. Tapi aku tidak butuh pertolongan apa pun.” Thrall menggelengkan kepala dan menutup matanya.
“Aduh, kami benar-benar datang menyelamatkanmu! Tidakkah kamu lihat kami sudah membunuh dua penjaga ini?” Xiao Ba Jiang menghentakkan kakinya sambil menunjuk dua mayat di tanah.
Pantas disebut anak kesayangan Sistem. Ucapannya yang tanpa sengaja tepat sasaran ini membuat Thrall juga merasakan keanehan dalam perilaku mereka. Jika mereka utusan Sersan Blackmoore yang dikirim untuk menguji kesetiaannya, mustahil mereka akan membunuh dua penjaga itu.
Sebagian besar penjaga berasal dari rakyat biasa. Meski status sosial rendah, mereka tetap memiliki hak untuk hidup.
Bahkan Sersan Blackmoore pun tidak berhak merampas nyawa mereka tanpa alasan. Jika melanggar, pasti akan dikirim ke pengadilan militer untuk menerima penghakiman.
"Kita tidak punya banyak waktu." Lu Li menggunakan skill Membuka Gembok, Krek! suara peti terbuka. Tidak menemukan kunci di tubuh penjaga, untungnya skill membuka gembok Lu Li cukup tinggi untuk menghadapi suasana seperti ini.
