“Saat aku bangun pagi ini, aku sudah terikat di sini. Suara aneh memberitahuku bahwa aku harus tinggal di sini untuk waktu tertentu.” Taelia mengangkat tangan dan meraba lengan Thrall, “Pergilah bersama teman-temanmu, aku akan baik-baik saja di sini.”
Thrall tentu saja tidak setuju, dia menggenggam senjata di tangannya dengan erat.
“Thrall, keluar dan hadapi takdirmu, hahaha…” Suara menggema terdengar dari luar, jelas ini pertanda kedatangan BOSS besar.
“Makhluk apa ini?” Setelah bergegas keluar, Thrall bingung memandang monster di hadapannya. Pengetahuannya berasal dari manusia, tapi belum pernah ia melihat ras naga dengan bentuk seperti ini.
Tentu saja ini adalah Pemburu Ruang-Waktu, atau bisa disebut Naga Abadi.
Secara fisik, Naga Abadi tidak berbeda dengan komunitas naga biasa - sama-sama memiliki sayap dan cakar, lengkap dengan naga dewasa, naga muda, anak naga, serta orang naga yang diberi tenaga oleh mereka.
Satu-satunya keunikan adalah warna tubuh mereka yang hitam kebiruan murni, dengan partikel hitam sesekali menyebar dari tubuh mereka ke ruang sekitarnya. Dari aspek ini, ditambah status permusuhan mereka dengan Naga Perunggu, sepertinya lebih tepat jika menyebut mereka sebagai Naga Besi Hitam.
"Asal-usul ras naga ini selalu menjadi misteri. Sama seperti Naga Perunggu, mereka memiliki kemampuan untuk menjelajahi waktu. Karena berusaha mengubah banyak momen penting dalam sejarah, mereka berada dalam keadaan konfrontasi mutlak dengan Naga Perunggu."
"Ada versi lain yang mengatakan bahwa Naga Abadi ini sebenarnya adalah Naga Perunggu di masa depan. Sepuluh ribu tahun kemudian, seluruh komunitas Naga Perunggu mengalami kemerosotan moral. Mereka datang menjelajahi ruang-waktu dan berkonfrontasi habis-habisan dengan Naga Perunggu di masa kini."
"Nyawa Taretha dalam bahaya. Kau pasti sangat khawatir padanya. Kau pasti ingin menyelamatkannya... Mohonlah padaku." Pemburu Ruang-Waktu mengepakkan sayap besar, suaranya penuh bujukan.
"Tidak." Thrall menggelengkan kepala dengan tegas: "Membunuhmu juga akan menyelesaikan masalah, bukan?"
Sorot mata dingin berisi niat membunuh muncul dari mata Pemburu Ruang-Waktu: "Awalnya aku berencana menghabisi kalian dengan cara yang lebih tersamar. Tapi sekarang pertarungan frontal tak terhindarkan lagi. Jalan takdirmu akan berakhir di sini, Thrall! Kau dan teman-teman yang suka ikut campur ini semua harus mati!"
Lu Li dan kawan-kawannya tidak tinggal diam. Selagi dua orang itu berdialog, mereka buru-buru makan Roti dan minum Air Mata Air untuk memulihkan HP dan MP sepenuhnya. Ramuan, makanan yang sudah dimasak, racun, dan persediaan lainnya semuanya disiapkan.
Selanjutnya mungkin akan menjadi pertempuran tersulit di dungeon ini.
Sebelumnya pernah ada pertarungan melawan komunitas naga yang terbang, jadi Lu Li memiliki sedikit pengalaman. Kali ini dia tanpa keraguan membagikannya.
Pemburu Ruang-Waktu tampak sedang mempersiapkan skill ultimate-nya. Dia memanggil satu gelombang orang naga sebagai umpan meriam. Setelah semuanya dibunuh, datang lagi gelombang berikutnya. Proses ini diulang beberapa kali, baru kemudian skill ultimate itu dilontarkan ke arah Thrall.
Bola energi hitam pekat itu dipenuhi kilatan listrik keperakan di permukaannya, terlihat sangat mengagumkan.
"Thrall" sangat khawatir akan hal ini, terus mundur, namun kecepatan energi peluru semakin meningkat. Dari awalnya yang melayang, segera melonjak ke kecepatan yang membuat Thrall terbebani.
"Aku yang tangani." Lu Li menyelinap di depan Thrall, membiarkan energi peluru mengenainya.
Kebal!
Tapi kerusakan yang muncul kembali setelahnya membuat hati Lu Li langsung dingin. Ternyata satu bola energi tidak hanya memberikan satu kali kerusakan. Mengandalkan efek tambahan cincinnya yang bisa menahan satu kali kerusakan, kali ini dia benar-benar agak lengah.
Hujan Maret sama sekali tidak sempat memberikan bantuan, Lu Li langsung dijatuhkan ketakutan.
Gunakan Darkmoon Card!
Tanpa ragu, Lu Li membuat keputusan. Terbungkus cahaya putih lembut, mayatnya perlahan melayang ke atas.
Regenerasi sukses!
Melihat batas pengalaman, hanya naik dua persen, tapi yang penting tidak turun. Lu Li tidak menyayangkan kesempatan Darkmoon Card yang terbuang.
“Bagaimana, monster itu akan mempersiapkan gerakan baru saja lagi.” Biru Muda Laut Angin berubah pucat.
“ROLL poin, yang poin terendah menahan. Yang pernah menahan sebelumnya diabaikan.” Lu Li juga tak berdaya, terpaksa mempertaruhkan nyawa semua orang. Skill ultimate BOSS itu bernama Penghitung Kematian, menyebabkan kerusakan 7.500 setiap tiga detik, selama 15 detik.
Tak ada satu pun di sini yang bisa menahan skill ini dengan damai tanpa mati.
Thrall pun tidak, kalau kena efek dia mati sudah.
Satu-satunya harapan adalah saat skill ini muncul kecepatannya sangat lambat. Meski efek pelacakan tidak bisa dihindari, tidak menghentikan pemain mengorbankan diri untuk Thrall. Lu Li juga mencoba menggunakan hewan peliharaan menahan skill, sayangnya skill ini tidak mempan, akan menembus hewan peliharaan dan tetap melacak Thrall.
“Di momen ini, yang ROLL poin paling sedikit adalah Hua Di Li Qing. Dia langsung teleportasi ke depan skill untuk menggantikan Thrall menerima serangan ini. Orang ini juga tahu sudah pasti mati, bahkan tidak membuka keringanan damage. Langsung terkuras di hit pertama.”
Menggunakan Darkmoon Card untuk bangkit, di wajah Hua Di Li Qing yang biasanya datar tiba-tiba muncul senyum.
Naik tujuh persen! Level orang ini langsung melampaui adik perempuannya March Rain, berhasil menduduki posisi pertama di daftar level. Konon, sebagai seorang adik-complex, dia harus membuat sang adik mengaguminya. Terus ditekan tentu saja tidak nyaman.
Lu Li sekarang baru paham, mengapa Remulos memberikan satu kartu untuk setiap orang.
“Ranged attack shield di tubuh BOSS, melee bersihkan monster kecil! Siapa berikutnya yang akan menahan skill?”
“Aku.” Can Meng mengangkat tangannya kecil.
“Orang yang hoki kayak gini kok bisa ROLL poin rendah sih.” Lu Li menggelengkan kepala. Terhadap hal ini dia hanya bisa berkata: “Aku mencintaimu tapi tak bisa menolong.”
Can Meng menjulurkan lidah, wajahnya bersemangat menunggu BOSS mempersiapkan hitungan maut ketiga. Begitu muncul, dia langsung mengaktifkan skill percepatan dan menerjang ke depan.
Skill menghantamnya, langsung melakukan Pembunuhan Sekejap pada sang Pemburu kecil.
Setelah menggunakan Darkmoon Card untuk bangkit, wajah kecilnya dipenuhi senyum tak terbendung, seolah takut orang tidak tahu bahwa pengalamannya bertambah.
"Berapa?"
"Sepuluh persen!"
"Aku pergi!" Seluruh tim berseru kagum.
Tadinya masih bisa menenangkan diri: sedikit kenaikan tetap lebih baik daripada kehilangan pengalaman. Tapi sekarang melihat Hua Di Li Qing dengan tujuh persen, Can Meng dengan sepuluh persen, sementara Lu Li hanya dapat dua persen - seratus ribu kuda rumput mengamuk di hatinya. Apa salahku ini?!
“Daya Tahan perisai masih sekitar tiga puluh persen lebih, mungkin masih ada satu Timer Kematian lagi, cepatlah ROLL poin untuk memutuskan.” Mao Mao Ai Chi Rou terus menyerang Perisai Sihir di tubuh BOSS sambil mendesak.
ROLL poin terendah kali ini jatuh pada pemimpin tim bertangan jahat Lu Li, tapi karena dia sudah pernah tewas sekali, otomatis diabaikan. Akhirnya jatuh ke peringkat kedua dari bawah, Mo Wangfeng.
“Wah, beri aku juga sepuluh persen lah, bisa menghemat beberapa hari kerja.” Mo Wangfeng bersikap sangat royal.
