"Baik, untukmu!"
Ini mungkin kali pertama sejak Lu Li terlahir kembali dia berlaku begitu dermawan, dan yang paling dilakukan dengan sukarela.
Dia mengirim peralatan ke orang lain di saat paling membutuhkan uang, bukan karena kebodohan, tapi karena paham prinsip "tanpa usaha takkan ada imbalan". Saat membagikan kepentingan ke rekan satu tim, bukan berarti tak terlintas keinginan menelan sendiri, tapi dia mengerti hanya dengan bersatu tim tak akan terinjak sampai ke dasar jurang.
Lingkungan masa kecilnya mengajarkan: mereka yang berpikiran sempit hanya bisa merapatkan diri di tumpukan sampah sambil gemetaran.
Kali ini, untuk pertama kalinya dia begitu rela bahkan tak berani memikirkan lebih dalam - seandainya Elf Air meminta Demon's Strike, apakah akan diberikannya? Rasanya jawabannya tetap "ya" dengan sukarela.
Elf Air menurunkan cadarnya, memperlihatkan wajah yang tersenyum tipis penuh kelembutan.
"Lepaskan topeng hantu itu, melihatnya bikin merinding." Elf Air menyimpan skill book tanpa langsung mempelajarinya.
Lu Li langsung melepas helmnya, lagipula di Moonlight Clearing jarang ada monster dan tidak ada tugas, mungkin juga tidak akan ada orang yang nekat datang memprovokasi. Kalaupun ada, kehilangan satu peralatan belum tentu membuatnya terdesak.
Apalagi, orang yang bisa mendapat keuntungan di bawah tekanan gabungan dirinya dan Elf Air, sepertinya belum lahir di dunia ini.
Keduanya sepertinya akan terus berjalan seperti ini. Jarak di antara mereka memang semakin dekat, tapi tidak lebih dari itu. Lu Li tidak berani menjabat tangan lawan jenisnya - jika saja dia tahu cara menggandeng perempuan.
Elf Air juga tidak aktif menarik tangan Lu Li. Dia memiliki harga diri dan kesombongan yang dijaganya.
Seumur hidupnya, dia belum pernah melakukan hal seperti ini. Dalam kondisi normal, hanya dengan satu pandangan, para pria akan menjauh darinya. Mereka yang datang mengutarakan perasaan, saat dia diam-diam mengawasi, akan merasa perlu mempertimbangkan ulang keputusannya dengan serius.
Mereka berjalan perlahan seperti ini, seolah aliran waktu pun melambat.
Sebenarnya mereka tak tahu, ada pihak lain yang menyaksikan dan tak tahan mengunggah gambar ke forum dengan caption: Semoga waktu berjalan tenang, senyum tipis tetap terjaga.
Untuk sementara, Lu Li dan Elf Air justru mendapat banyak penggemar CP, sayangnya nama CP-nya kurang pantas, lebih baik tidak usah disebutkan.
"Menurutmu kapan Burning Legion akan datang?" Tidak mungkin terus berjalan dalam keheningan, Elf Air mencari topik untuk diajak bicara. Mengingat Lu Li sangat suka mempelajari game, mungkin ini topik yang disukainya.
Jika seseorang mulai menyukai orang lain, tanpa disadari ia akan mempertimbangkan perasaan pihak tersebut. Beberapa hal bahkan mungkin tidak disadari oleh sang pihak terkait sendiri.
"Seharusnya masih perlu menunggu. Tapi Bencana Mayat Hidup takkan puas hanya berkubang di Tanah Wabah. Aku lihat di forum sudah muncul banyak alur misi tentang Invasi Wabah. Kamu bisa berharap akan pertempuran melawan mayat hidup." Lu Li sengaja membocorkan sedikit informasi.
Hingga "Fajar", sudah terjadi dua kali pertempuran skala besar dalam game.
Satu kali adalah Pertempuran Pertahanan Pos Pengawas Mei Yisena di sisi Alliance, yang lain adalah serangan centaur di sisi Horde, sedangkan yang ketiga adalah Bencana Mayat Hidup yang akan segera dimulai dengan skala lebih besar dan durasi lebih panjang.
Sebenarnya Bencana Mayat Hidup selalu ada, hanya biasanya berinteraksi dengan pemain melalui misi tugas.
Sekarang berbeda, Bencana Mayat Hidup mulai menyerbu kota-kota manusia dan menginvasi peta kehidupan serta leveling pemain.
Di wilayah kekuasaan baru Bencana Mayat Hidup, tidak hanya semua material kehidupan langsung lenyap, bahkan pemain yang leveling di sana akan terkena efek pelemahan Wabah Kelaparan. Belum lagi konsep semangat seperti penghargaan kolektif dan pertahanan "rumah kita" yang terkait di dalamnya.
"Untuk Azeroth" bukan sekadar slogan kosong.
Tentu saja, pengalaman melimpah, tingkat drop tinggi, dan reputasi berlimpah membuat para pemain menjadi gila.
"Pembaruan berikutnya mungkin akan menghadirkan Sistem Mentor-Murid, apakah kamu mau menerima murid?" tanya Lu Li.
“Mungkin tidak, terlalu merepotkan.” Elf Air menggelengkan kepala. Dia bukan tipe orang yang ramah, bahkan staf kepercayaannya di serikat pun hampir tidak pernah melihatnya tersenyum.
“Sebenarnya bisa dicoba, sistem ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan reputasi.” Lu Li kini tak ragu membocorkan informasi ini. Sebelumnya dia mungkin akan menyembunyikannya karena sedikit yang tahu, namun sekarang otak cerdasnya sudah tidak berfungsi optimal.
“Aku tahu guru dapat reputasi saat murid lulus ujian, tapi bagaimana cara memanfaatkannya untuk grinding reputasi?” Sistem guru-murid sudah diumumkan di situs resmi pekan lalu, tapi penjelasannya samar. Semua pemain penasaran.
Sistem guru-murid menghubungkan dua pemain. Pemain level rendah bisa meminta pemain level tinggi menjadi guru. Setiap kenaikan level murid, guru akan mendapat hadiah reputasi dan poin pengalaman.
Sistem awalnya tidak menetapkan batasan level dan pembatasan jumlah murid yang agak longgar, sehingga tak lama kemudian muncul perilaku menerima murid secara gila-gilaan lalu menyuruh orang lain membawa murid leveling untuk grinding reputasi dan EXP. Untuk sementara waktu, akun baru menjadi buruan utama di dalam game. Untungnya respons Sistem cepat, sehingga tidak muncul masalah besar.
Lu Li telah meminta Genhao San menjadwalkan sejumlah besar akun baru, semuanya dikumpulkan di pasar melalui perusahaan perantara.
Helm game sekarang tidak berharga, setiap hari banyak pemain baru masuk ke game. Sebenarnya sistem Suhu-Murid juga merupakan salah satu tindakan perusahaan game untuk membantu akun baru ini. Asal menemukan seorang Suhu, Suhu akan memberikan peralatan dan koin emas, membawamu leveling. Coba pikir, apakah ini agak membuatmu bersemangat?
Jangan sekali-kali merasa tidak ada yang mau menjadi orang yang ditipu. Sejak awal game sudah memiliki pengaturan serupa seperti ini.
Asalkan ada yang berteriak apakah ada yang mau menerima murid, langsung banyak orang berebutan ingin menjadi guru Anda, di beberapa game bahkan hampir tidak ada hadiah untuk menerima murid.
Setiap orang punya gengsi, tidak bernapas akan mati, sok lebih menyiksa daripada mati.
Perusahaan perantara mengklaim menyediakan layanan leveling gratis atau murah, lalu menjual akun baru ini ke para Si Kaya yang membutuhkan, sekaligus menarik bayaran dari mereka, menghasilkan untung dari dua sisi.
Elf Air langsung paham celah yang bisa dieksploitasi setelah diberi isyarat halus oleh Lu Li.
BUG ini bisa digunakan sekitar satu hari sebelum direvisi. Peraturan baru menyatakan jumlah murid tidak boleh melebihi tiga, hadiah per level meningkat seiring level murid, dengan bonus besar saat kelulusan - tapi murid harus minimal lima level di bawah guru untuk bisa lulus.
Dengan level Lu Li sekarang, muridnya harus mencapai level 48 untuk lulus. Membimbing pemain baru akan memakan waktu beberapa bulan.
Ada juga yang berpendapat bahwa "BUG" ini sengaja dibiarkan oleh perusahaan game untuk meningkatkan antusiasme pemain. Bagaimanapun, bug kecil seperti ini tidak akan menciptakan karakter yang terlalu cabang, sekaligus membuat sistem guru-murid tertanam kuat di benak mereka.
