"Anggota Serikat Bintang sudah muncul." Kabar dari garis depan ini tidak mengejutkan Lu Li.
Dibandingkan Ibu Kota Kejayaan, Serikat Bintang jauh lebih suka berperang. Hampir di setiap tempat yang terjadi perang kubu, bayangan Serikat Bintang selalu hadir.
"Cari beberapa orang untuk berteriak di saluran dunia, bilang ke Plague Timur untuk membunuh Horde." Lu Li sambil memerintahkan rekan satu tim untuk bubar dan menyelamatkan yang tumbang, sambil memerintahkan anggota serikat untuk membangun momentum di saluran dunia. Menyeret serikat-serikat Alliance lain ke dalam pertempuran jelas merupakan taktik paling efektif mengurangi tekanan di garis depan.
Genhao San segera memobilisasi sekelompok orang untuk membangun momentum. Mereka adalah individu tanpa serikat di luar, satu-satunya kesamaan adalah memiliki mulut yang pandai berbicara.
Orang-orang ini bahkan melakukan siaran langsung situasi pertempuran di saluran dunia, terutama menekankan serikat mana yang telah bergabung dalam peperangan.
Serikat-serikat Alliance yang awalnya hanya menjadi penonton akhirnya tidak bisa diam. Mereka tidak pernah berencana ikut bertempur - masalah yang diciptakan Pedang Penghakiman, mengapa harus mereka bantu selesaikan? Mereka justru berharap Pedang Penghakiman mendapat kerugian besar.
Namun seiring berkembangnya situasi pertempuran, mereka terpaksa tampil ke depan.
Banyak orang menanyakan di saluran dunia, mengapa hanya beberapa serikat seperti Pedang Penghakiman, Paviliun Hujan Ringan, dan Kota Wushuang yang bertempur melawan Horde di Timur Tanah Wabah, sementara serikat-serikat Alliance lainnya berperilaku seperti pengecut.
Beberapa anggota serikat besar berusaha membela diri di saluran dunia, menyatakan bahwa masalah ini muncul karena Pedang Penghakiman yang memprovokasi NPC Horde. Namun argumen ini cepat tenggelam dalam hinaan, karena semua sepakat bahwa membunuh NPC Horde justru meningkatkan reputasi Alliance.
Pertempuran meluas dengan cepat. Beberapa serikat dari Pedang Penghakiman dan Paviliun Hujan Ringan berhasil menahan kekuatan Horde di luar garis pertahanan.
HP Nazanus Sang Pemusnah turun drastis. Skill-skill kuatnya terus menimbulkan korban jiwa di tim Lu Li. Untuk meminimalisir kehilangan EXP, Lu Li menerapkan sistem bergilir dengan mengganti anggota yang sudah tewas sekali, mengingat banyak tim cadangan yang siap menggantikan.
"Dia sendiri juga tewas sekali, terpaksa berdiri di tempat yang lebih jauh dan tidak akan tersentuh pertempuran untuk mengomandoi pertarungan."
"Kami adalah yang Terlupakan, kami dikucilkan oleh sekutu, dibenci oleh yang hidup, namun musuh yang kami benci adalah Wabah." Nazanus Sang Pemusnah mengeluarkan desahan berat.
"Di hari-hari tanpa cahaya suci dan gereja ini, hanya iman Yang Mulia Ratu yang menjadi kebenaran mutlak yang tak berubah. Semua Wabah kiranya kembali tenang..."
Setelah menyelesaikan dialognya, Nazanus Sang Pemusnah dengan pasrah tumbang.
Meski sangat perkasa, di bawah pasukan bantuan yang terus-menerus dari Pedang Penghakiman, gelombang gangguan pun tak bisa dia ciptakan.
"Meng Meng merapikan barang-barang, skill penyihir menutupi." Lu Li mengambil tindakan seketika saat Nazanus Sang Pemusnah tumbang. Dia sama sekali tidak percaya kalau tidak ada pencuri Horde yang menyelinap di sekitarnya. Bertarung melawan BOSS di area liar, apalagi dengan hanya 40 orang di sini.
Beberapa penyihir melancarkan skill mereka, berhasil mengungkap tiga pencuri Horde dalam penyamaran yang sedang menuju jenazah Nazanus Sang Pemusnah.
"Ke sana mundur?" Biru Muda Laut Angin bertanya.
Meski tidak ahli dalam PVP, situasi seperti ini justru sangat disukainya. Berlari paling depan sambil mengaktifkan keringanan damage di tengah ribuan musuh, darah berdesir panas setiap jantan sejati.
"Tentu tidak mungkin mundur sekarang. Kita harus menyerbu satu gelombang baru bisa pergi." Lu Li menggelengkan kepala.
"Baiklah, aku segera ke sana." Biru Muda Laut Angin dalam hati girang, langsung mengambil sikap pahlawan yang siap bertempur. Sayang sebelum sempat kabur, Lu Li sudah memanggilnya.
"Kalau mau ikut, ganti dulu peralatannya pakai set cadangan. Kalau peralatan legenda di badanmu sampai hilang, bisa-bisa kamu nangis darah."
"Ah, nggak asyik banget." Ekspresi Biru Muda Laut Angin langsung berubah masam.
"Dalam perkelahian kacau seperti ini, aku saja tak berani masuk. Jangan sok pahlawan. Pikir armor tebal bisa bikin abadi?" Lu Li menjawib dengan kesal.
"Si Guang Guang saja udah duluan maju. Kenapa dia nggak kamu tegur?" Protes Biru Muda Laut Angin dengan nada tersinggung.
Lu Li memilih tidak menanggapi. Sebenarnya tindakan Moonlight maju duluan juga berbahaya, tapi dia lebih paham cara bertahan dalam kerusuhan. Faktanya, frekuensi kematiannya tidak terlalu banyak.
Lu Li juga tidak bertempur sendirian, sekarang dia adalah petinggi Pedang Penghakiman, harus memikul tanggung jawab seorang komandan tingkat tinggi.
Dalam hal memimpin operasi pasukan besar, Lu Li jelas tidak seahli Xiao Mo. Tapi dia tidak pernah putus asa atau takut, semua hal dipelajari perlahan. Percayalah, saat pertama kali memimpin, Xiao Mo mungkin bahkan tidak lebih baik darinya.
Can Meng sudah selesai meraba peralatan, beberapa pencuri yang mencoba merebut barang sama sekali tidak berhasil.
Selain jubah legenda level 55 untuk pemburu, ada dua peralatan Emas Gelap. Jubah legenda pemburu dibagikan ke Can Meng, sementara dua peralatan Emas Gelap diberikan ke Elf Air, ini bisa disebut pembagian yang adil untuk yang hadir.
Ada satu alat khusus yang berfungsi sebagai sertifikat perubahan profesi menjadi pemanang gelap. Profesi pemburu yang mengambil item ini bisa beralih profesi ke pemanang gelap di hadapan Nazanus Sang Pemusnah. Yang agak kurang berguna adalah, setelah menggunakan alat ini, karakter dari ras apapun akan berubah menjadi Forsaken, yaitu ras mayat hidup dari faksi Horde.
Dalam deskripsi alat perubahan profesi, selain konten konvensional, terdapat dua monolog batin Nazanus Sang Pememusnah:
"Siluet ramping nan cantik itu terselimuti sinar matahari cerah Kota Bulan Perak, bagaikan Sang Dewi yang tak ternoda dunia fana."
"Penglihatanku tak begitu jelas - cahaya matahari terlalu menyilaukan - tapi kurasakan sesuatu di hatiku cepat bertunas dan membesar. Dadaku terasa gatal, disertai nyeri ringan namun mengganggu. Seolah ada sesuatu yang menyembur keluar dari jantung, menyebar ke setiap pembuluh darah dalam tubuh..."
Ternyata anggota ini diam-diam menyukai Guru Pemanahnya - Ratu Sylvanas.
Hal ini sepertinya cukup wajar, dulu Nar'sanos mewakili manusia dalam misi diplomatik ke High Elf, mendapatkan perhatian Windrunner, dan akhirnya berhasil menjadi satu-satunya pemanah manusia yang kemudian naik pangkat menjadi Pemimpin Pemanah. Ratu Sylvanas memang sudah terkenal sebagai wanita cantik luar biasa sejak masih menjadi High Elf, wajar jika ada yang tertarik selama proses ini.
Setelah melepaskan diri dari kendali Raja Lich sebagai mayat hidup Bencana, dia berpura-pura terpaksa namun dengan hati penuh kegembiraan memilih untuk bersumpah setia kepada Yang Mulia Ratu.
Ratu Sylvanas jelas sangat puas dengan pengikut ini, menyebutnya sebagai Petualang Paling Loyal.
Barang ini mungkin hanya layak dijual, Lu Li tidak ingin ada anggota pemburu dari serikat mereka yang membelot ke kubu musuh.
Pergantian pekerjaan menjadi Pemanah Kegelapan terlihat mewah dan megah, namun sebenarnya tidak keluar dari lingkup profesi pemburu. Paling-paling hanya belajar beberapa skill tambahan Pemanah Kegelapan dari Nazanus Sang Pemusnah, skill lain yang dipelajari tetap skill pemburu, peralatan yang dipakai juga masih peralatan profesi pemburu. Dalam "Fajar" tidak ada profesi Pemanah Kegelapan yang sesungguhnya.
Perang kubu yang dipicu oleh Pedang Penghakiman telah berlangsung selama beberapa jam. Meski kedua pihak saling serang, sebenarnya sangat menahan diri. Di pihak Pedang Penghakiman, siapa yang sekali tumbang langsung dikeluarkan dari daftar target pemusnahan. Diperkirakan pihak Xiao Mo juga melakukan hal serupa.
