Biru Muda Laut Angin dengan gesit menarik perhatian BOSS elemen api yang berkeliaran ini. Meskipun level elemen api mencapai 55, serangannya terhadap Biru Muda Laut Angin yang sudah level 54 hanya menghasilkan damage 400-an - sebuah aib bagi BOSS level setara.
Jika pemain lain yang maju, bukan Pembunuhan Sekejap, setidaknya separuh HP diperkirakan akan terkuras.
Inilah alasan mengapa tidak ada yang mempertanyakan partisipasi Biru Muda Laut Angin (bukan atlet esports) dalam tim All-Star: semua tahu mustahil menyelesaikan dungeon ini hanya mengandalkan atlet profesional.
Lu Li mulai memberi damage dari jarak dekat. Begitu mendekat, HP-nya langsung Terkuras.
Ini adalah efek membakar dari makhluk elemen api, serangan jarak dekat harus menerimanya kecuali kamu berdiri jauh dan tidak menyerang - namun kali ini sebagian besar pasukan adalah profesi jarak dekat, hanya mengandalkan karakter jarak jauh jelas bukan solusi.
"Minggir sedikit, aku akan menancapkan totem." Shaman Shanghua Pinyu memasang sebuah Healing Spring Totem di tengah formasi jarak dekat.
Totemnya jelas bukan Totem biasa. Totem biasa hanya memulihkan HP rekan satu tim dalam radius setiap lima detik dengan jumlah terbatas, hanya cukup untuk melawan monster kecil biasa saat leveling, hampir tak berguna dalam pertempuran melawan BOSS. Sedangkan Totem Shanghua Pinyu ini memberikan regenerasi darah setiap tiga detik dengan jumlah setidaknya tiga kali lipat Totem biasa.
"Wah, tak kusangka kau punya jurus ini." Mata Qingqi Gujiu berbinar, dalam hatinya mulai membuat keputusan: Jika bertemu anggota ini di arena, prioritas utamanya adalah menghancurkan Totemnya secepat mungkin.
“Kita sekarang bersama-sama masuk dungeon, janganlah menyembunyikan kemampuan. Aku ingat kamu punya aura yang bisa meningkatkan serangan jarak dekat sebesar 30%, kenapa tidak digunakan untuk menunjukkan pada semua orang?” Shanghua Pinyu terkekeh, dalam hal strategi, komandan pertempuran lapangan Xuese Zhanqi ini sama sekali tidak kalah.
“Dua rubah tua.” Shiyishao mencibirkan bibir dengan penuh cibir, membuka kedua lengannya dan mengaum keras.
Status penguatan darah berdesir panas menyelimuti rekan satu tim. Penambahan kecepatan serangan dan damage untuk jarak dekat, pengurangan waktu bilah baca skill pertahanan untuk jarak jauh, benar-benar sangat hebat.
“Auraku hanya bertahan tiga puluh detik dengan waktu tunggu satu jam. Lu Li, kamu yakin mau aku gunakan?” Qingqi Gujiu memindahkan fokus ke Lu Li. Karena Lu Li sendiri tidak menggunakan letusan, tentu tidak bisa menyalahkannya.
“Kalau ada skill sejenis letusan atau pertahanan, mari kita saling berbagi.” Lu Li memanfaatkan momentum untuk mengajukan permintaannya.
Sebenarnya, tim seperti ini tidak jauh lebih baik dari tim acak, karena Komandan sama sekali tidak memahami rekan satu timnya, sehingga tidak bisa melakukan komando yang rasional. Namun semua adalah atlet esports yang saling bersaing, sulit juga meminta mereka memamerkan sifat peralatan.
"Aku duluan saja, kalian para si licik terselubung." Tongyan Wuji dengan gesit membagikan beberapa taktik PVE-nya, terlihat sangat transparan dan jujur.
Ada yang memulai, selanjutnya lebih mudah. Yang lain pun tak bisa menolak, bahkan Xiao Mo membagikan efek tambahan peralatannya yang bisa mengaktifkan perisai dan keringanan damage kolektif. Untuk sementara, tim ini menampilkan tayangan harmoni yang luar biasa.
Tentu saja, semua saling memahami bahwa pasti masih ada yang menyimpan rahasia.
Lu Li sambil memberikan damage terus mengamati teknik para atlet lain. Kesempatan bertempur jarak dekat dengan sesama kompetitor seperti ini sangat langka, apa yang bisa diserap tergantung kemampuan masing-masing.
"Aku akan regenerasi! Itharios akan membangkitkanku dari debu-abu!"
Penakluk Pylon hanyalah anjing penjaga biasa, tak mampu melawan sekelompok damage dengan peralatan kuat. Setelah mengucapkan dialog terakhirnya, ia pun menjadi mayat.
"Komandan, saatnya meraba peralatan." Ming Pojun mundur dua langkah menjauhi mayat BOSS. Tak ada yang gegabah meraba mayat dalam tim acak "Fajar". Dua larangan utama adalah: tidak patuh pada komandan dan meraba mayat tanpa izin.
Beberapa pemimpin tim biasa meraba mayat sendiri, lalu menggunakan koin emas atau peralatan yang ditetapkan sebagai imbalan membentuk tim ekspedisi.
Tim All-Star tentu tidak ada praktik pemimpin tim menyembunyikan koin emas. Namun meminta Lu Li meraba mayat juga pilihan bagus, semua lebih mempercayainya dibanding anggota lain.
"Lebih baik jangan."
"Jangan bercanda!"
"Cari mati kalian! Tak tahukah betapa 'jahat'-nya tangan pria itu?"
Beberapa orang yang pernah menjelajahi dungeon bersama Lu Li langsung protes, bahkan termasuk Elf Air yang biasanya pendiam. Tampaknya reputasi "pemimpin tim bertangan jahat" sudah tertanam kuat di benak mereka. Lu Li tiba-tiba merasa hatinya terlalu lelah - semua rekan satu tim tidak percaya padanya.
Akhirnya Windwhisper yang maju meraba mayat. Meski keberuntungan tangannya tidak sebaik Can Meng, setidaknya tidak pernah ada catatan "tangan jahat" dalam sejarahnya.
Palu Penghakiman, senjata level 55 kelas Emas Gelap dengan sifat yang cukup lumayan.
Tapi tidak ada satu pun di sini yang membutuhkannya. Untuk senjata sepenting ini, kalau tidak mencapai tingkat legenda, mana berani mengaku sebagai pemain bintang esports.
Dua peralatan emas lainnya bahkan lebih tidak diminati.
Material langka Berlian Hitam - inilah material langka yang paling sering dijatuhkan di dungeon Gunung Batu Hitam. Harganya pun tidak seberapa. Semua hasil loot dari BOSS ini diselesaikan dengan ROLL poin bersama.
Melalui Area Tukang Batu, akan bertemu banyak budak penambang dan mandor. Budak adalah monster pasif, bisa dibunuh atau tidak karena tidak ada barang bagus jadi biasanya tidak ada yang membunuh.
Setelah mengalahkan gelombang mandor, semua orang segera masuk ke dungeon.
Dungeon ini memiliki beberapa rute berbeda yang sesuai dengan alur cerita dan tugas masing-masing, masing-masing memiliki BOSS berbeda.
Di paling kiri ada pintu besi terkunci, Lu Li dan rekan memilih melanjutkan perjalanan. Pertama kali bertemu dua Kurcaci Besi Hitam dengan anjing, membunuh mereka tanpa tekanan.
Kemudian cepat bertemu BOSS pertama dungeon - Lord Roccor.
Lord Roccor membenci kelicikan dan saling menghianati rekan Elemen Api-nya. Untuk menghindari bekerja bersama di Hati Magma, makhluk kuat ini sengaja menghina iblis api. Langkah berisiknya sukses: Dia diusir dari Hati Magma dan dipaksa menjaga Blackrock Depths.
Mungkin ini prinsip lebih baik jadi kepala ayam daripada ekor sapi.
Sayangnya anggota ini karena bisa menghasilkan Idol Ganas Druid, tidak hanya harus menerima siksaan berulang dari tim pemain, tapi juga diganggu oleh banyak pemain Druid tingkat tinggi yang datang sendiri-sendiri, sehingga hidupnya tidak nyaman.
Namun sekarang dia tidak mengalami tekanan seperti itu, karena belum ada guild yang mampu melawan dungeon Blackrock Depths.
Hari ini dia menyambut gelombang tamu pertama.
"Teman-teman dari jauh, tahukah kalian seperti apa rasa takut itu?" Lord Rokar mengayunkan lengan batu berapi yang dashyat banget, membuat orang langsung merasa dia sulit dikalahkan.
Sebenarnya, Lord Rokar sekarang memang benar-benar sulit dihadapi.
"Coba dulu saja, lagipula mati di dungeon tidak akan mengurangi pengalaman." Sebagai Komandan, Lu Li sengaja tidak langsung mencuri perhatian sejak awal pertarungan.
Sebenarnya bersikap sok juga ada strateginya, kamu tidak bisa langsung menunjukkan kemampuan di awal, jika begitu orang lain tidak akan merasa kamu hebat. Kamu harus membuat orang lain merasa bahwa hal ini sangat sulit terlebih dahulu, jika kamu bisa menyelesaikan hal yang begitu sulit, maka secara alami akan terlihat sangat keren.
Pertempuran dimulai, Lord Rokkal adalah monster gabungan dari elemen batu dan api, memiliki pertahanan dan serangan tinggi, serta bisa menggunakan beberapa sihir api.
Serangan Kejut Tanah, Serangan Kejut Api, Gemetar Tanah, serangan area plus kontrol area. Begitu penyembuh terkena pukulan pingsan, anggota tim pasti akan tewas. Percobaan pertama gagal karena semua penyembuh pingsan, MT tidak bisa menahan serangan, akhirnya seluruh tim dihabisi.
