Gustahn si interogator akhirnya berhasil menemukan peralatan legenda.
Greaves Keputusasaan Layu, baju zirah penyembuh. Hanya Shamans Shanghua Pinyu yang bisa memakainya. Dia dengan gembira mendapatkan pembagian peralatan itu.
“Terima kasih Wanita cantik.” Berulang kali mengucapkan terima kasih, Shanghua Pinyu sama sekali tidak menyamarkan kondisi hatinya. Sebenarnya dia tidak terlalu memperhatikan sepatu yang sifatnya hanya layak untuk tingkatan legenda ini, tapi begitu teringat dirinya adalah orang pertama di pasukan yang membawa peralatan legenda, rasanya ingin berlagak sombong.
"Haha, akhirnya mengeluarkan peralatan legenda! Aku sempat merasa tangan-ku hari ini terlalu 'jahat'." Windwhisper yang bertugas meraba peralatan akhirnya menghela napas lega.
Sebenarnya Interogator Gastaen tetap hanya bisa dianggap sebagai mini BOSS di dungeon ini. Fakta bahwa dia bisa menghasilkan peralatan legenda benar-benar membuat Lu Li terkejut, terpaksa mengaitkannya dengan tingkat drop mengerikan dari Pembunuhan Pertama BOSS.
Sisa peralatan dan material biasa saja, semua orang melakukan ROLL poin dan membagi-bagikannya sebelum melanjutkan perjalanan.
Dari BOSS ini, pasukan juga mendapatkan kunci untuk membuka penjara-penjara.
Setelah mengalahkan Interogator Gerstahn, pemain akan memasuki deretan penjara di Blackrock Depths yang berisi tahanan dari Horde, Alliance, dan berbagai ras lainnya. Beberapa bahkan merupakan tokoh penting seperti Karan Palu Raksasa yang terkait dengan Moira Tembaga, serta Komandan Gor'shak dari Expeditionary Force Kargath.
Tugas ini melibatkan kedua pihak Alliance dan Horde.
Adapun alasan Horde melakukan misi ini cukup menyentuh hati.
Mereka melihatnya sebagai kesempatan untuk menjalin aliansi baru. Membantu kurcaci dapat memperbaiki hubungan Horde dengan Eastern Kingdoms. Warchief Thrall tidak ingin Putri terluka, melainkan menyusun rencana penting untuk memastikan kepulangan amannya ke Ironforge.
Namun hasil yang lebih mengejutkan masih menanti.
Hasilnya adalah sebuah tragedi – Putri yang menderita sindrom Stockholm ini jatuh cinta pada penculiknya bahkan mengandung anaknya. Peristiwa ini kemudian menjadi bahan cemoohan terbesar bangsa orc Horde terhadap kurcaci.
Lu Li tidak terlalu tertarik dengan tugas ini karena merupakan sebuah kesalahpahaman, sehingga hadiahnya pun tidak ada barang yang bernilai.
Yang ingin benar-benar ia temui adalah seorang kenalan.
Saat orang-orang lain berdiskusi dengan Karan Palu Raksasa dan Komandan Gothar, dia menuju ke tempat terpencil.
"Yang Mulia, lama tidak bertemu!"
"Ternyata kau." Meski pakaian Lu Li sudah berbalut lengkap, tahanan dalam sel segera mengenalinya. Pria berambut memutih ini keluar dari bayangan, memperlihatkan kondisi mengenaskan: seluruh tubuhnya hanya bersisa celana dalam.
Marsekal Windsor!
Saat Lu Li memperingati Anduin Lothar di Dataran Kobaran Api dulu, dia bertemu dengan ksatria veteran ini. Bersama-sama mereka membongkar identitas Mayor Samuelsson sebagai Yang Tak Berwajak yang menyusup ke Stormwind, serta mengingatkannya bahwa Yang Mulia Raja sedang bermasalah. Namun sang ksatria veteran mengecam hal ini sebagai omong kosong.
Setelah berpisah dengan Lu Li, Windsor meninggalkan Stormwind.
Ketika bangsa orc Batu Hitam di Dataran Kobaran Api semakin mendesak, bahkan ada desas-desus kemunculan Naga Hitam, Windsor tidak bisa tinggal diam lagi. Dia merenungkan takdirnya, lalu memohon secara aktif untuk dikirim ke Dataran Kobaran Api guna memimpin pasukan Alliance melawan ancaman bangsa orc Batu Hitam dan Naga Hitam.
Namun Pangeran Wanita Katrana Prestor (Putri Naga Hitam) yang memiliki pengaruh besar di Dewan Sihir dengan tegas menentang proposalnya.
Pengaruh Pangeran Wanita bahkan mampu memengaruhi keputusan Adipati Bolvar Fordragon selaku Wali Raja. Setelah berkonfrontasi secara terbuka dengan sang Pangeran Wanita, dia pergi sendiri ke Markas Alliance di Dataran Kobaran Api untuk memimpin pertempuran melawan bangsa orc Batu Hitam.
Kenyataannya, ini sama saja dengan diasingkan dari Stormwind.
Dalam pertempuran selanjutnya, Stormwind tidak pernah mengirim bala bantuan ke Dataran Kobaran Api. Marsekal Windsor akhirnya ditawan oleh Kurcaci Besi Hitam dalam sebuah serangan.
Sekarang, marsekal ini hanya bisa merenungkan semua konteks sendirian di dalam penjara.
Setelah menyambungkan semua alur peristiwa, dia akhirnya mulai menyadari peringatan Lu Li sebelumnya. Titik terbesar adalah Pangeran Wanita Katrana Prestor yang muncul secara mistis di Stormwind tepat sebelum raja menghilang.
Sayangnya, dia tidak memiliki bukti.
Kini, dia kembali melihat Lu Li - pemain yang sangat mistis baginya.
“Benar, ini aku. Sudah lama sejak perpisahan kita di Stormwind. Semoga semangat juangmu belum terkuras habis oleh siksaan.” Lu Li menghela napas. Ia menyadari pengaruhnya terhadap peristiwa sejarah ini sangat minimal.
Tampaknya, sebagai seorang petualang, yang bisa dilakukannya hanyalah mencari keuntungan dari situasi ini.
"Lu Li, siapa orang itu?" Mo Wangfeng yang melihat Lu Li sedang berbicara dengan NPC mendekat penasaran.
"Seorang teman." Lu Li tak berniat memberitahu identitas Marsekal Windsor pada orang lain. Sebuah mitos yang terpuruk menjadi tahanan, tentu bukan hal yang patut dibanggakan.
"Hmph! Kekikiran!" Mo Wangfeng mencoba menyela percakapan, namun setelah diabaikan, akhirnya pergi dengan kecewa.
“Adipati Bolvar Fordragon memang orang tolol, kamu benar. Raja juga punya masalah, tapi yang terparah seharusnya Pangeran Wanita Katrana Prestor.” Windsor kembali masuk ke sudut ruangan, berkata dengan suara berat dan parau. Dia sepertinya tidak ingin orang lain melihat citra dirinya yang bertelanjang dada.
Mo Wangfeng menguping dari kejauhan. Terutama ketika mendengar jantan bertelanjang dada ini menyebut adipati, pangeran wanita, bahkan raja - gatalnya hatinya semakin tak tertahankan.
Dengan tidak sadar, dia tahu NPC ini pasti terlibat dalam tugas penting, mungkin bahkan tugas utama dunia. Sayangnya dia sama sekali tidak tahu cara memulainya. Jelas terlihat Lu Li dan anggota ini sudah saling kenal lama.
Hampir semua pemain Alliance tahu Bolvar Fordragon. Dia adalah Wali Kota Stormwind, Adipati Agung Stormwind, mantan pemimpin kubu, Atasan Ekspedisi Tak Kenal Takut, Komandan Legiun Ketujuh Alliance. Satu saja dari julukan ini sudah luar biasa, apalagi semua terkumpul pada satu orang.
Orang yang berani menyebutnya bodoh pasti benar-benar hebat.
"Apa rencana Yang Mulia?" Lu Li melihat gembok pintu penjara. Kunci penjara yang diambil dari hakim tadi bisa membukanya.
"Selama ini aku mengumpulkan bukti tentang 'Dia' untuk mengalahkannya secara tuntas. Sayangnya Bolvar adalah orang bodoh yang tidak punya otak. Bukti menumpuk setinggi dua kaki di depannya tapi dia tetap mengabaikan. Jika aku bisa menemukan Ironforge Hammer dan keluar dari kota bawah tanah sialan ini, hal pertama yang akan kulakukan adalah pergi ke Stormwind dan membelah bajingan yang memperdaya raja itu menjadi dua!"
“Aku akan berusaha membantu Anda menemukan kembali bukti itu.” Lu Li mencoba bereksperimen sambil berkata, hingga saat ini dia belum menerima tugas terkait, tampaknya perlu sedikit lebih aktif.
“Aku juga bisa membantu, aku juga bisa.” Mo Wangfeng memiliki armor pertahanan yang sangat tebal.
“Ternyata aku salah paham besar padamu.” Marsekal Windsor tetap tidak menghiraukan Mo Wangfeng, objek komunikasinya hanya Lu Li.
“Tunggu kabar baik dariku.” Lu Li akhirnya mendengar peringatan sistem, menerima tugas utama - Laporan Intelijen yang Hilang dari Marsekal Windsor.
