Setelah bersantai sejenak, mereka harus Kembali ke pertempuran. Bukan untuk minum, melainkan memikul harapan perusahaan game dan jutaan pemain untuk menaklukkan dungeon.
Rebry Scourgepate dipilih Lu Li sebagai target pertama. Sudut ruangan tempatnya berdiri cukup terpencil, membuat teknik Mengumpulkan Monster di sini paling minim membutuhkan keahlian teknisi.
Tentu dengan premis: Tim tidak boleh dihabisi. Tiga BOSS yang direfresh di Black Iron Bar sama sekali tidak boleh menyebabkan wipe, atau akan menghadapi situasi yang jauh lebih rumit.
Rebrig Splotthumb adalah seorang Goblin, ras yang bisa ditemui di sudut mana pun di alam semesta ini. Konon di mana ada koin emas, di situ ada jejak kaki Goblin. Namun alasan Rebrig datang ke Shadowforge bukan untuk menghasilkan uang, melainkan untuk mencari perlindungan.
Seperti banyak Goblin lainnya, Splotthumb memiliki kebiasaan buruk: gemar meminjam uang lalu merencanakan penipuan yang bisa membuatnya kaya mendadak.
Kegagalan terbarunya - Bubuk Mesiu Kunyah Rebrig - membuatnya masuk ke daftar pembunuhan gelap Baron Revilgaz, orang penting Teluk Harta Karun. Terpaksa Splotthumb kabur ke Bar Besi Hitam, berharap bisa menghindari pemburu hadiah dan mantan teman yang tergiur hadiah besar.
Benar, termasuk mantan teman. Bahkan Kakak dan saudari perempuannya sendiri berencana memanfaatkan saudara sampah ini untuk cuan. Mereka bahkan membuat tugas dengan hadiah melimpah khusus untuk ini.
"Ribbly Screwspigot menggunakan uang hasil tipuannya untuk menyewa tiga pengawal minotaur, masing-masing dipelihara gemuk berotot."
"Hei Screwspigot, aku punya kabar dari Teluk Harta Karun. Kau tertarik tahu?" Anggota tim yang menerima misi terkait bisa langsung memulai dialog.
"Siapa kau!" Goblin kecil itu penuh kewaspadaan.
"Di sini terlalu ramai, bagaimana kalau bicara di dalam?" Windwhisper berusaha tampil tak berbahaya, dan memang demikian - seorang pendeta cewek penyembuh, diperkirakan salah satu dari tiga pengawal minotaur Screwspigot bisa mengangkatnya dan membanting hingga tewas.
Buronan goblin itu memasuki pintu ruang belakang ditemani tiga pengawalnya, kemudian pintu langsung tertutup rapat.
Dengan Windwhisper yang menyusul masuk, total menjadi lima belas orang. Jumlah personil yang tak seimbang ini membuat Screwspigot tersadar telah terjebak, sayangnya sudah seperti kepiting dalam ember - hanya bisa mengandalkan tiga pengawalnya.
Mengapa mereka bertarung di dalam ruangan ini sementara orang di luar tidak mendengar, alasannya hanya bisa dikaitkan dengan fakta bahwa ini hanyalah sebuah game.
Tiga pengawal Minotaur memang cukup sulit, tapi tidak mungkin memiliki perilaku menyimpang yang ekstrem.
Mengenai Skribblegizmo yang tinggal sendirian setelah Minotaur terbunuh, setidaknya sejauh ini kemampuan bertarung monster jenis ini yang pernah diliat Lu Li umumnya biasa-biasa saja. Mereka jelas lebih ahli dalam menghasilkan uang atau menipu.
BOSS ini tidak mengeluarkan barang bagus.
Target berikutnya Lu Li adalah Holle Hitam Kumis.
Jika hanya menyebut Hitam Kumis sebagai pelanggan tetap Bar Besi Hitam, itu terlalu meremehkan. Dalam sepuluh tahun terakhir, pemabuk eksentrik ini hanya sekali meninggalkan bar, itupun untuk mencuri resep rahasia Bir Petir. Hitam Kumis kadang waras sebentar, langsung meracik minuman ini sendiri, dan mengklaim bahwa peminumnya akan mendapatkan kekuatan dan keberanian yang tak terbayangkan.
Seseorang di kota kecil Anvilmar, Dun Morogh, telah memasang penawaran hadiah untuk kepala Holleydai Kumis Hitam dengan alasan telah mencuri resep Bir Petir.
Holleydai Kumis Hitam dikenal royal, ahli meracik minuman, dan tampan—Lu Li tidak mengerti bagaimana janggut lebat itu bisa dianggap tampan—sehingga statusnya di Bar Besi Hitam sangat tinggi.
Posisi duduknya hampir di tengah ruangan. Jika menyerangnya di sini, mungkin dalam hitungan detik kau akan dihantam kurcaci marah.
Setelah berdiskusi, Lu Li mengusulkan dirinya dan Elf Air untuk mencuri resep Bir Petirnya. Jika ada petunjuk yang tertinggal di game, resep Bir Petir mungkin satu-satunya.
Memang tindakan mencuri Pencuri akan memicu kebencian target, tapi bagaimana jika targetnya seorang pemabuk?
Lu Li maju pertama untuk mencuri. Segenggam koin, terlihat banyak tapi sebagian besar adalah keping tembaga. Untuk mendinginkan skill curi sekaligus menghindari akumulasi kebencian, giliran Elf Air yang mencuri kedua kalinya. Kali ini masih hanya koin biasa.
Begitu terus bergantian, keduanya mencuri selama beberapa menit.
Berbagai barang sampah berhasil diambil, tapi resep Bir Petir tetap tak ditemukan.
"Aduh, bahkan pakaian dalam sudah hampir kucuri, tapi mereka masih belum berhasil mendapatkan resepnya!" Biru Muda Laut Angin gelisah berputar-putar.
"Mesum, benar-benar mesum." Mo Wangfeng dengan wajah masam: "Aku merinding membayangkan konsekuensi berselisih dengan mereka. Bagaimana jika suatu hari mereka mencuriku seperti ini? Pasti aku akan telanjang bulat!"
"Jangan-jangan resepnya tidak dibawa di badan?" Qingqi Gujiu berhipotesis. Jika benar begitu, masalahnya akan jadi serius.
Tiba-tiba, saat Lu Li menggerakkan tangan pencuriannya, suaranya bergema di dalam tim: "Dapat! Bersiap semua, si tua bangka ini akan mulai mengamuk!"
Houlder Blackbeard bukan tidak tahu ada yang mencuri barangnya, tapi dalam pikiran berkabutnya, hal-hal ini dibandingkan minum bir hanyalah persoalan kecil. Koin tembaga atau perak yang hilang bisa dengan mudah ditutupi dengan membuat beberapa gelas minuman, dalam hitungan menit semuanya tertutupi.
Namun saat resep Bir Petir menghilang dari pelukannya, barulah dia seketika menjadi waras.
Sepuluh tahun tidak keluar dari Bar Black Iron, rela mengorbankan waktu minum bir untuk keluar demi resep ini, belum sempat mempelajarinya dengan tuntas sudah dicuri orang.
Haruskah ini ditolerir? Tidak bisa ditolerir lagi!
Melihat pencuri yang mencuri barang itu limbung masuk ke gubuk di samping bar, Houlder Blackbeard mengambil palu raksasa di sampingnya, terhuyung-huyung berjalan mendekat. Harus membuat bajingan kecil yang berani mengusik Tuan Kumis Hitam ini mengetahui betapa hebatnya sang Tuan.
Sama seperti terakhir kali, baru setelah Tuan Hitam masuk, dia sadar telah dikepung musuh.
Malangnya Halloway Blackthorn, sampai mati pun tidak mengerti mengapa orang-orang ini begitu keterlaluan, tidak hanya mencuri resepnya tapi juga mengambil nyawa lawannya.
Halloway mengeluarkan Sepatu Kulit Tahan Api Emas Gelap dengan statistik yang sangat mengagumkan, terutama properti tahan api yang sangat tinggi. Bahkan di dungeon Batu Hitam nanti, beberapa MT armor plate lebih memilih mengorbankan sebagian armor sepatu plate demi menggunakan sepatu ini.
Baik Lu Li maupun Elf Air bisa memakainya. Elf Air dengan sukarela memberikan peralatan tersebut ke Lu Li, yang langsung menerimanya tanpa basa-basi.
Di bar ini, BOSS ketiga yang harus dibunuh tentu saja pemilik Bar Batu Hitam saat ini - Plugger.
Jika mengesampingkan prasangka, Plugger memang pebisnis yang baik hati. Di Bar Besi Hitam, semua orang saling mengenal nama masing-masing.
Hubungan persahabatan yang erat ini adalah berkat jasa besar Plugger Spazzring, seorang kurcaci kusta yang memulai kehidupan baru di Blackrock Depths setelah runtuhnya Gnomeregan. Meski dulunya dia adalah seorang penyihir gelap yang bergaul dengan Setan, sekarang dia sangat bangga dengan identitasnya sebagai bos bar, memastikan gelas anggur para pelanggan selalu terisi penuh.
BOSS ini termasuk yang paling populer di "Fajar", bukan hanya karena dia salah satu BOSS langka yang menjatuhkan Goblin defibrillator, tetapi juga membawa senjata legenda yang sangat diidamkan pencuri aliran mesum - Barov Peeler.
