Sebenarnya Lu Li sudah memiliki gambar teknik ini, didapat saat bermain dungeon bersama Water Elf. Selama mereka berdua tidak bicara, yang lain tentu tidak akan tahu.
Setelah menyelesaikan masalah di bar, semua orang tidak merasa lelah dan langsung melanjutkan ke lokasi BOSS berikutnya.
Duta Besar Fraslas!
Lu Li melihat para profesi armor kain yang masih bingung, dalam hati mengira berapa banyak orang di masa depan yang akan menjadi gila demi sebuah Cincin Api.
Seiring game yang semakin menjadi bagian kehidupan, semakin banyak orang rela berusaha berkali-kata lipat melebihi nilai sebenarnya untuk mendapatkan barang mewah namun tidak fungsional di game. Sama seperti ketidakmampuanmu memahami perbedaan antara tas branded puluhan juta dengan yang ratusan ribu, keberadaannya sendiri sudah merupakan pembenaran.
Karena kesetiaan mutlak pada Ragnaros, Fraslas dikirim sebagai duta besar ke Suku Besi Hitam.
"Makhluk kotor ini awalnya meremehkan sekutu kurcacinya, namun lambat laun mulai menghormati sifat asli mereka yang gemar melakukan sabotase. Untuk menunjukkan persatuan, Flamelord mengambil tanggung jawab sebagai penjaga Balai Sihir - kuil suci tempat para kurcaci memperkuat senjata."
Di belakangnya terdapat Makam Sang Pemanggil. Konon, jiwa tujuh kurcaci Besi Hitam bijak yang memanggil Ragnaros ke alam semesta ini masih menjulang seperti elang hitam di dalam makam.
"Aduh, kenapa Elemen Api lagi?" Wajah Biru Muda Laut Angin masam. Baru saja memasang peralatan andalannya, sekarang harus mengganti dengan perlengkapan tahan api. Ini membuatnya sulit beradaptasi.
"Sebagian besar musuh di dungeon ini memang Elemen Api. Biasakan saja." Dari Blackrock Depths hingga Gunung Batu Hitam, sebenarnya ada sejumlah BOSS Elemen Api yang sulit ditaklukkan. Flamelord sebagai orang kepercayaan Ragnaros jelas bukan lawan sembarangan.
“Sekarang bagaimana, langsung mulai tarik monster?” Biru Muda Laut Angin memutar kepala, memandang Lu Li dengan tatapan aneh.
“Buka, ngapain lihat aku?” kata Lu Li.
Entah mengapa, Biru Muda Laut Angin selalu punya ilusi: setiap BOSS seperti Lu Li yang tidak menjelaskan asal-usul dan karakteristiknya, pasti akan sangat sederhana atau sangat sulit...
Dia sangat berharap itu yang pertama, sayangnya realitas membuktikan dia terlalu naif.
Duta Besar Flamgor bermuka mengerikan, bertubuh seperti ular, bertentakel tunggal memegang pedang panjang berapi. Kobaran api menyambar sembarangan. Di awal pertandingan masih baik-baik saja, suhu relatif rendah dan semua orang belum merasakan damage yang tinggi. Tapi ketika tujuh simbol magis di sekitar Aula Sihir tempat Flamgor berada mulai berkedip, lalu tujuh Xiao Huo (elemen api kecil) muncul, semua orang langsung tahu situasinya memburuk.
Bertarung atau bersembunyi?
Semua orang menunggu perintah Lu Li. Setelah ragu sebentar, Lu Li akhirnya memerintahkan untuk bertarung.
Ini tentu salah, tapi menurut pola pikir orang normal, monster kecil yang bergerak lambat ke arah BOSS seperti ini biasanya harus dihancurkan, kalau tidak BOSS mungkin memakannya untuk regenerasi darah atau meningkatkan kekuatan ofensif.
Tongyan Wuji yang pertama mencoba menyerang karena posisinya sebagai pejuang jarak dekat, baru saja bisa menyerang Elemen Api Kecil, langsung terbunuh oleh ledakan Boom yang dahsyat.
"Coba penyerang jarak jauh, pejuang jarak dekat jangan mendekat." Lu Li toh tidak berharap bisa menang di percobaan pertama, membiarkan mereka menyaksikan keunikan luar biasa Duta Besar Flaylas juga tidak masalah.
Kali ini memang tidak ada lagi ledakan yang membunuh orang, dan Elemen Api juga bisa dikalahkan - dua di antaranya berhasil dihancurkan sebelum mencapai BOSS, menyisakan genangan api yang lama tak bisa mereda.
Empat Elemen Api Kecil yang tersisa berhasil mencapai sisi Duta Besar Flaylas dan benar-benar diserap olehnya.
Duta Besar Flaylas yang telah menyerap Elemen Api Kecil ini postur tubuhnya membesar, serangannya semakin ganas - jelas ini prestasi besar Elemen Api Kecil.
“Ternyata benar-benar harus dikuras.” Windwhisper tak bisa menahan diri berkata: “Awalnya kupikir tidak boleh menyerang, rupanya dirigen pemula sepertiku masih belum mumpuni, ke depannya harus banyak belajar dari Dewa Lu Li.”
Lu Li tanpa konfirmasi, saat gelombang kedua Elemen Api Kecil muncul, juga tidak menghentikan semua orang untuk menyerang.
Dengan persiapan mental dari percobaan pertama, lebih banyak Elemen Api Kecil yang dikalahkannya pada percobaan kedua, kali ini hanya dua Elemen Api Kecil yang berhasil mendekati BOSS dan diserap.
Ini berarti semakin banyak api yang berserakan di lantai akibat Elemen Api Kecil yang dihancurkan.
Di awal pertandingan, semua orang masih tidak sadar menghindari api - Lu Li tidak membuat permintaan seperti itu, sepenuhnya kesadaran pemain yang dominan, di dunia nyata pun tak ada yang mau menginjak api.
Tapi, ketika api yang menyebar di permukaan tanah semakin banyak, semua akhirnya menyadari ada yang tidak beres. Mengapa damage api-apis ini bahkan lebih tinggi dari BOSS? Ming Pojun yang pertama menyadari hal ini - padahal dia berprofesi armor plat dengan darah tebal dan pertahanan tinggi - tetap saja tumbang.
Setelah itu, semakin banyak yang tewas, bahkan healer pun tak luput. Hasil akhirnya tentu saja tetap dihabisi.
Duta Besar Flaresh dari awal hingga akhir tidak menggunakan skill ultimate yang hebat, hanya memanggil beberapa Elemen Api kecil yang bisa dibunuh dalam beberapa hit saja. Namun tetap membuat Tim All-Star menderita kekalahan memalukan.
"Monster-monster kecil itu, haruskah kita bunuh?" Tanya Windwhisper dengan rendah hati setelah regenerasi, sambil memperbaiki peralatannya di robot perbaikan Lu Li. Perempuan yang bercita-cita menjadi komandan andal ini terus mencari ilmu.
"Dia sebelumnya bertugas di Ibu Kota Kejayaan, mengikuti Xiao Mo mempelajari taktik komando. Kemungkinan merasa sulit mendapat kesempatan berkembang di sana, akhirnya pindah ke Legiun Angin Kencang. Adakah faktor percintaan di balik kepindahan ini? Hanya pihak terkait yang tahu."
"Hmm, sebenarnya aku juga tidak tahu. Bagaimana kalau kali ini kita tidak usah membunuhnya?" Lu Li tidak langsung memberi jawaban, malah menggunakan taktik ekstrem yang biasa-biasa saja.
Bermain dungeon bersama rival, sama sekali tidak perlu baginya untuk mengekspos kemampuan. Menyembunyikan keahlian adalah taktik bertahan hidup wajib bagi yang terlahir kembali.
Tapi tidak membunuh juga bukan pilihan baik. Beberapa anggota tim yang berpengalaman mulai menghitung konsekuensi Duta Besar Flaras menelan terlalu banyak Elemen Api kecil. Kecepatan respawn elemen-api itu sungguh mengerikan, sementara HP bos ini sangat tebal - data statistiknya benar-benar rumit.
Akhirnya semua anggota tim sampai pucat pasi menghitungnya.
Tampaknya ini adalah soal tak tersolusi. Jika membunuh, kobaran api di permukaan tanah akan semakin banyak hingga akhirnya tak ada tempat berdiri. Tapi jika tidak dibunuh, BOSS jelas akan semakin kuat dan juga berpotensi menyebabkan guild dihabisi.
Jika Lu Li tidak salah ingat, atribut Druid Duta Besar Flayras kira-kira seperti ini:
Druid: Ketika Burning Spirit memasuki radius 1 yard di sekitar Duta Besar Flayras, mereka akan mengorbankan diri untuk meningkatkan damage Duta Besar Flayras sebesar 5% dan postur tubuh membesar 5%. Druid dapat ditumpuk hingga 50 lapisan.
