"Aku baru saja melihat ada monster kecil yang tampak berbeda, di tangannya memegang obor, sepertinya bisa digunakan untuk membakar perapian di pintu seberang." Lu Li asal menunjuk ke kerumunan monster——lagipula monster yang berjejal sangat rapat dan berlarian kemana-mana juga tak ada yang bisa melihat, kenyataannya, monster obor ini dalam orbit asli game kehidupan sebelumnya Lu Li memang ditemukan seperti ini.
Masuk dungeon memang seperti ini, banyak melakukan pengamatan, cari petunjuk.
Sekelompok besar rekrut Besi Hitam semuanya membawa kapak sambil menjerit-jerit menerjang ke depan, hanya monster kecil pembawa obor yang berkeliaran di area pinggir, seolah sengaja menghindari kontak dengan pemain, dan postur tubuh mereka lebih pendek sehingga sulit terdeteksi dalam kondisi biasa.
"Kita dua pencuri akan menyamar untuk mencari, kalian mengalihkan perhatian monster. Terlalu padat sehingga tidak bisa menyelinap." Lu Li menjadwalkan aktivitas untuk para pelaku lainnya.
Yang terpenting di sini adalah profesi pencuri. Sebenarnya satu pencuri pun bisa menyelesaikan, tapi ada "lubang plot" yang sangat menjebak. Dalam lima menit setelah perapian pertama dinyalakan, jika perapian kedua tidak dinyalakan, api akan padam dan kita harus mencari prajurit obor berikutnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami.
Jika sedang sial, bisa bergulat di sini setengah hari.
Tim yang tidak membawa pencuri akan lebih menderita. Kecuali punya hoki luar biasa, ini akan menjadi tugas yang tidak bisa diselesaikan.
Tim All-Star memiliki dua pencuri, Lu Li dan Elf Air, sebenarnya tekanan tidak besar.
Setelah saling memandang, Lu Li ke kiri sedangkan Elf Air ke kanan. Mereka berpisah, pertama menerobos kerumunan monster kecil yang berjejal rapat, lalu menghilang masuk ke mode penyamaran di area yang agak jarang monster.
Sebelumnya, Lu Li mengubah sistem pembagian tim menjadi mode pengambilan barang bebas.
Dalam "Fajar", ada tiga sistem pembagian: Pertama, pengambilan bebas - barang diambil oleh siapa pun yang pertama melihatnya. Kedua, sistem kebutuhan - hanya peralatan yang bisa digunakan oleh pemain yang akan muncul sebagai opsi kebutuhan, pemain bisa memilih "butuhkan" untuk ikut kompetisi. Ketiga, sistem kapten - kapten tim yang menentukan alokasi.
Biasanya tim pembuka lahan baru menggunakan sistem kapten. Anggota lain boleh meraba mayat untuk melihat loot, tapi hak keputusan akhir tetap di tangan kapten.
Ada pengecualian dimana kapten mendelegasikan hak ini. Seperti di Unit Tentara Bayaran Xinxin, Lu Li sering memberikan hak distribusi ke Can Meng. Gadis kecil ini bertindak seperti ketua kelas yang jujur, membagikan peralatan dengan adil tanpa mengambil satu koin tembaga pun.
Kembali ke topik.
Meskipun banyak pemula di aula pelatihan, kerumunan tidak sampai sesak. Hanya area tempat pemain bergerak yang dipenuhi monster karena efek penarikan. Justru karena monster di sekitarnya sudah teralihkan, penyamaran Lu Li dan Elf Air tidak menemui kesulitan berarti.
Mencari adalah hal yang sangat membuang-buang waktu, mata Lu Li hampir lelah.
“Di sini ada monster bernama Ironwrath Flamebearer, memegang obor di tangannya.” Water Elf mengirim pesan.
“Jangan dibunuh dulu, ikuti dia, tunggu sampai aku juga menemukan lalu bunuh bersama.” Balas Lu Li, khawatir hokinya buruk sampai mungkin butuh 5 menit mencari setelah Water Elf dapat obor.
Untung nasibnya tidak separah itu, atau seperti kucing buta pun bisa menemukan tikus mati, akhirnya setelah dua menit dia melihat targetnya - kurcaci lebih pendek dari kurcaci biasa bernama Ironwrath Flamebearer, memegang obor kecil tak mencolok dengan sikap mencurigakan.
Setelah menemukan, tak perlu menunggu lagi. Setelah memberi kode ke Water Elf, Lu Li menerjang Ironwrath Flamebearer.
Meski lebih kuat dari monster kecil biasa, Ironwrath Flamebearer tidak jauh lebih hebat.
Dalam hitungan detik, Lu Li mengambil obor yang terjatuh dan memasukkannya ke dalam tas — tas dalam "Fajar" adalah barang yang sangat ajaib, bisa menampung apa saja termasuk obor yang menyala — lalu mengaktifkan Skill Langkah Angin, pergi dengan anggun sebelum monster di sekitarnya menyadari.
Di sisi Elf Air, situasinya hampir sama dengan Lu Li. Mereka berdua hampir bersamaan kembali ke depan gerbang.
Orang-orang lain juga bergerak mendekat setelah mendengar kabar. Lu Li dan Elf Air secara bersamaan menyalakan perapian, disusul gemuruh gesekan batu raksasa. Istana Shadowforge pun membuka diri di belakang mereka.
Setelah semua masuk, gerbang kembali tertutup. Setelah membersihkan monster kecil yang mengikuti, barulah semua punya waktu untuk mengamati tanah suci terakhir Blackrock Depths ini.
Yang pertama terlihat di hadapan mereka adalah saluran panjang yang dipenuhi golem penyembur api di kedua sisinya.
Sebuah golem batu raksasa menyala api berjalan perlahan di gang panjang yang sunyi. Hanya langkah kaki berat terdengar, dok, dok, dok menghantam jantung para pemain.
Dia adalah Magmus, seorang Raksasa Lava.
Duta Besar Flamelash menciptakan Raksasa Lava Magmus untuk menjaga ruang takhta Kaisar Dagran Thaurissan. Namun bahkan dengan itu, penguasa Kurcaci Besi Hitam tetap tak tenang. Karena takut pada pembunuh, sang Kaisar juga memerintahkan Magmus mengendalikan serangkaian perangkat semburan api di luar aula kerajaannya.
"Tinggal sendirian seorang." Kerumunan awam yang tak mengerti seperti Biru Muda Laut Angin menghela napas lega. Setelah melewati gelombang kurcaci di Balai Pengajaran, siapa pun butuh waktu untuk memulihkan tenaga.
"Serang saja." Yang tak tahu tak bersalah, Lu Li tak menyalahkannya, sungguh...
Lalu Hai Feng yang malang baru saja berhasil menahan BOSS, tiba-tiba disemprot nyala api dari golem penyembur api di kedua sisinya.
Lu Li menghitung untuknya: total enam kepala penyemprot mengarah padanya, pasti sudah matang terbakar.
Para pelaku lainnya terburu-buru menghindar dan segera keluar dari jangkauan golem penyembur api, sementara Magmus setelah mengaum keras ke arah Lu Li dan kawan-kawan, ternyata malah berbalik pergi kembali dengan santai.
Orang ini ternyata tidak mengejar.
Setelah membangkitkan Hai Feng kembali, semua mulai berdiskusi. Opsi pertama yang dieliminasi adalah mengandalkan Hai Feng sendirian sebagai tank sementara yang lain memberi damage dari posisi aman - jelas terlihat dari kejadian tadi bahwa nozzle pada perangkat penyembur api itu bisa berpindah-posisi.
Strategi menarik BOSS untuk ditaklukkan di area aman pun akhirnya ditinggalkan, mengingat sebelumnya BOSS sama sekali tidak mau mengejar.
Setelah menghitung-hitung, satu-satunya cara adalah kita semua masuk bersama untuk berbagi ancaman yang diterima MT, meski ini mungkin menyebabkan peningkatan tekanan penyembuhan.
Tidak takut, kita punya tiga penyembuh kuat.
Lu Li menanamkan tekad kemenangan pada semua orang, lalu mengumumkan permulaan pertempuran kembali.
"Kalian sama sekali tidak tahu apa itu ketakutan." Dialog klise, Raksasa Lava kembali berjalan mendekat dengan tubuh menyala-nyala, nozzle golem penyembur api berubah perlahan dari hitam suram menjadi merah, lalu menyemburkan api yang membara.
Sebenarnya Lu Li belum pernah ke sini sama sekali. Di kehidupan sebelumnya, kesempatannya masuk Blackrock Depths pun paling jauh tidak sampai ke wilayah ini. Tim acak yang bisa menaklukkan Hall of the Seven sangatlah sedikit, bahkan di tingkat kesulitan elite sekalipun. Lagipula dia tidak punya banyak waktu untuk dungeon, meski berkebun emas tidak seuntung dungeon, tapi lebih stabil.
Namun Lu Li pernah melihat beberapa guide, mulai mengumpulkan informasi selama proses pertarungan sambil merujuk pada panduan tersebut.
