Setelah tidak perlu mengurus Putri Emelar lagi, damage Lu Li mengalami peningkatan yang signifikan.
Awalnya di ranking damage dia berada di posisi kedua di bawah Elf Air. Kini dengan fokus penuh, Lu Li berhasil melampaui Elf Air dan mencapai peringkat pertama. Keberadaan Serangan Bayangan yang Diperkuat memang membuat damage-nya lebih unggul dibanding pencuri biasa.
Namun hal ini masih belum cukup untuk menutup kesenjangan antara tim dengan BOSS, sehingga percobaan kali ini pun kembali gagal.
Dalam repetisi wipe yang monoton, keharmonisan tak terucap mulai terbentuk. Upaya pengulangan dari awal akhirnya membawa Lu Li dan timnya memasuki fase P3.
Fase P3 memiliki tantangan tersendiri - selain tetap menguji koordinasi tim, juga menambahkan ujian baru terkait operasional individu dan kesadaran pemain.
Tapi Lu Li tidak takut. Tim All-Star hari ini hanya memiliki kelemahan pada komposisi profesi yang kurang beragam dan tingkat keharmonisan tak terucap yang masih perlu ditingkatkan. Yang paling tidak ditakuti justru kesadaran dan kemampuan beroperasi, karena semua anggota mengandalkan ini untuk "makan" - mereka adalah yang terpilih dari ribuan pemain biasa.
Fase P3, Kaisar Thaurissan tidak tahan lagi mulai mengeluarkan skill ultimate.
Bola-bola batu yang menyala dengan api merah tua bermunculan di hadapannya, lalu menggelinding keluar dengan dirinya sebagai pusat. Belum selesai, gelombang pertama langsung disusul gelombang berikutnya dengan jalur yang sama sekali berbeda.
Bola batu berdiameter sekitar satu meter ini terlihat sangat mengerikan. Jika tertabrak, bukan hanya masalah menerima damage besar, tapi juga efek terpental yang menyertainya.
Pemain yang berhasil menghindari gelombang pertama bola batu besar, seringkali justru berdiri tepat di jalur gelombang kedua. Kekacauan ini menyebabkan banyak yang tewas, dan ketika korban sudah terlalu banyak - wipe pun tak terhindarkan.
Belakangan untuk melemahkan tingkat kesulitan dungeon, perusahaan game mengurangi kecepatan guliran batu besar di sini menjadi separuh, namun tetap banyak tim yang terus-menerus gagal total selama proses pengguliran - bisa dibayangkan bagaimana situasinya saat ini.
Yang paling sulit adalah profesi jarak dekat. Kadang batu api langsung direfresh di dekat kaki mereka, respons sedikit lambat akan terkena batu api lalu langsung terlempar - mungkin mendarat di atas batu api lain, sehingga harus terus terlempar. Setelah beberapa kali terbang, bar HP di tubuh mereka akan kosong.
Konon pernah ada masa dimana klub menggunakan tempat ini sebagai arena latihan kecepatan respons anggota baru.
Lalu tim dihabisi lagi. Peran Lu Li adalah membantu menganalisis cara menghindari batu-batu besar ini, serta memilih keahlian profesi apa yang digunakan untuk pengganti nyawa setelah tertabrak.
Seiring semakin familiernya semua orang dengan batu api ini, fase P3 pun semakin mudah ditaklukkan.
Entah ini percobaan ketujuh atau kedelapan kali memulai kembali, sampai fase P2 berakhir ternyata tidak ada masalah besar sama sekali. Tidak ada yang mati, bahkan skill menghidupkan kembali dalam pertempuran Tongyan Wuji juga belum digunakan.
"Kali ini kita bertarung sangat bagus, menurutku bisa menang. Semua harus siapkan diri!" Lu Li berusaha memompa semangat, membuat para pemain bintang yang lesu tiba-tiba bergairah. Jika benar bisa melewati tantangan ini, misi Tim All-Star tahun ini akan terselesaikan dengan sempurna.
"Hindari bola baik-baik! Pejuang jarak dekat jangan serakah menyerang, jangan gunakan skill yang membuat gerakanmu terkunci!"
"Mo Wangfeng jangan terus kabur! Kilatan cahaya, percepat!"
"Shiyishao simpan Whirlwind-mu! Berlagak sombong ya?"
"Feng Shao, keringanan damage-mu cukup belum? Bagaimana kalau masuk fase Amuk nanti."
"Interupsi skill Tuhan Menyembuhkan Putri Elora! Tadi giliran siapa? Kenapa tidak ada yang menyela? Sudahlah, jangan terulang lagi. Semua fokus!"
Lu Li berteriak sampai suaranya hampir serak. Tak hanya harus memastikan damage-nya sendiri, dia juga harus memperhatikan seluruh medan pertempuran sekaligus menghindari terkena bola batu yang menggelinding. Usaha ini benar-benar menguras tenaga, bahkan lebih melelahkan daripada saat dia memenangkan pertarungan arena melawan Blue Universe secara beruntun sebelumnya.
Amuk!
Kaisar Thaurissan mengaum keras, postur tubuhnya membesar hampir 50%.
Beruntungnya saat ini dia tidak dalam status Avatar Dewa, kalau tidak, mungkin pertarungan ini tidak akan semudah sekarang.
Thaurissan yang mengamuk pasti tidak bisa ditahan oleh Biru Muda Laut Angin. Tapi saat ini dia juga tidak perlu berdiam di tempat untuk menahan serangan, cukup menjaga agar kebencian BOSS tetap padanya sambil menarik BOSS bergerak untuk lebih mudah mengendalikan irama serangannya.
Pemain lain mengerahkan segala taktik meledakkan damage mereka, bahkan sampai menggunakan jurus rahasia yang awalnya tidak ingin mereka perlihatkan.
Akhirnya, serangkaian pengumuman mencolok mulai bermunculan di saluran dunia.
Sistem: Selamat kepada Tim All-Star di bawah pimpinan Komandan Lu Li, beranggotakan Xiao Mo, Elf Air, Mo Wangfeng, Biru Muda Laut Angin, Shiyishao, Ming Pojun, Hujan Maret, Windwhisper, Sarang Tawon, Meiying Liuli, Shanghua Pinyu, Tongyan Wuji, Qingqi Gujiu, Er Re Yan Tiao yang berhasil meraih Pembunuhan Pertama dengan kesulitan mimpi buruk di dungeon Blackrock Depths!
Serikat besar yang telah menunggu lama akhirnya akan menunjukkan kehebatan mereka.
Di saluran dunia muncul ucapan selamat yang tertata rapi secara serempak.
Xishan Bai: Ibu Kota Kejayaan mengucapkan selamat atas kemenangan gemilang Tim All-Star kali ini!
Long Chen: Xuese Zhanqi mengucapkan selamat atas kemenangan gemilang Tim All-Star kali ini!
……
Genhao San: Pedang Penghakiman mengucapkan selamat atas kemenangan gemilang Tim All-Star kali ini! Komandan Lu Li telah bekerja keras!
Genhao San yang memang tidak punya pengalaman serupa akhirnya terlambat selangkah. Tapi ucapan selamatnya yang menyertakan Lu Li memiliki ciri khas tersendiri. Paling tidak orang lain tidak bisa bermuka tebal menirunya - masa dia sudah menyebut-nyebut Komandan, kamu masih memaksa menekankan kalau anggota timmu cuma damage biasa.
Bahkan Jinse Wushang, Ketua Bangsawan Jiangnan yang udah tersingkir dari 16 besar Liga Musim Pertama, ikut mengucapkan selamat. Bagaimanapun kontradiktifnya hubungannya dengan Tongyan Wuji, urusan membanggakan serikat seperti ini dia harus bersuara menunjukkan posisi guild.
Yang bikin orang bingung antara ingin tertawa dan menangis adalah ucapan selamat Paviliun Hujan Ringan.
Kota Wushuang: Paviliun Hujan Ringan mengucapkan selamat atas kemenangan gemilang tim All-Star! Komandan Lu Li sudah bekerja keras!
Mereka yang terkait serikat-serikat pun meniru tindakan ini, bahkan Kota Wushuang juga ikut-ikutan, seolah-olah Lu Li benar-benar menjadi menantu keluarga mereka. Saluran dunia pun dipenuhi spam dari penggemar CP yang meneriakkan "Hidup Pasangan Anjing", sekarang frasa "pasangan anjing" malah menjadi ungkapan pujian dalam game.
Hadiah Pembunuhan Pertama dari Sistem segera dibagikan ke semua orang, Windwhisper juga cepat-cepat meraba mayat.
Waktu sangat mendesak, semua orang buru-buru kembali mencari kelompok panduan dungeon serikat masing-masing untuk menganalisis strategi, berusaha mempercepat pasukan serikat mereka masuk ke Blackrock Depths untuk membuat peralatan.
Bracer Pembunuh Senja (Legenda)!
"Set legenda untuk Pencuri, bukankah Pembunuh Senja seharusnya set Emas Gelap? Kenapa jadi Legenda?" Suara Windwhisper terdengar agak gemetar, ini pertama kalinya dia melihat set peralatan level legenda, hal ini benar-benar membongkar konsep level peralatan yang selama ini dia pahami.
Bahkan lebih dari dia, para pelaku lainnya pun sama, mereka menatap tajam ke arah Lu Li dan Elf Air, terharu melihat keberuntungan sampah yang dimiliki pasangan ini.
Tapi segera mereka mulai bersukacita dengan gembira. Sebuah Bracer Pembunuh Senja seperti ini, meski sifatnya bukan yang terbaik, setidaknya setara dengan satu senjata legenda kelas atas. Akankah pasangan anjing yang legenda memiliki hubungan terlarang ini saling berebut untuk peralatan?
