Lu Li tak tahan melirik sang wartawan. Orang ini sepertinya ingin membuat skandal besar.
"Kurasa Tuan mungkin ada kesalahpahaman. Lu Li hanya seminggu di Guild Bintang Bulan, dan saat itu menandatangani kontrak sebagai pengumpul emas." Genhao San memutar badannya: "Aku selalu penasaran, kenapa dulu kamu mau jadi pengumpul emas?"
Inilah seni berbicara. Masa seminggu tak menjelaskan apapun, tapi fakta Lu Li pernah jadi pengumpul emas pasti jadi poin ledakan di berita.
"Seketika itu juga, banyak orang memusatkan fokus pada Lu Li. Bahkan wanita secantik Hujan Maret pun tak mampu mengalihkan sorot mata mereka. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan, keteraturan di TKP yang awalnya cukup baik langsung berubah menjadi kekacauan."
"Tolong semuanya tenang. Mengenai hal ini, saya bisa memastikan bahwa saya memang pernah menjadi pengumpul emas." Lu Li berdiri membuat gerakan menenangkan. Ia agak kesal karena Genhao San sengaja menyeretnya ke sorotan publik. Padahal ia berharap bisa tetap menjadi sosok yang tak terlihat.
Sayangnya, situasi di lokasi tidak mereda seperti yang diharapkannya. Justru semakin kacau balau.
Orang-orang selalu suka menggambarkan proses tumbuh kembang seseorang dengan nuansa motivasi berlebihan. Namun bagaimanapun kisahnya dibumbui, dalam sejarah game mungkin belum pernah ada atlet esports yang mulai dari pengumpul emas lalu muncul hingga mencapai level seperti Lu Li.
Ini bukan disebut motivasi, ini namanya cabang!
Kamu yang sudah sekeren ini, kenapa harus kabur menjadi pengumpul emas? Apa sengaja ingin mendekati Genhao San?
Sorot mata itu melihat Lu Li dan Genhao San sama-sama gelisah. Zaman sekarang Fujoshi banyak, tapi kenapa Fudanshi juga berani terang-terangan begini? Lu Li buru-buru menjelaskan, "Waktu itu tidak mampu beli helm, terpaksa melamar jadi pengumpul emas di studio. Tapi kerja sama akhirnya tidak harmonis, sampai akhirnya... berpisah jalan."
Tidak mampu beli helm?
Tidak mampu beli helm!
Dewa game, apa kau yakin bukan cuma iseng menghibur kita semua?
Asal-usul Lu Li hanya diketahui segelintir orang. Mereka yang tahu tidak punya kebiasaan mempublikasikan hal ini, sehingga memicu berbagai hipotesis tentang latar belakang identitasnya.
Mayoritas menganggap dia anak orang kaya generasi kedua. Kalau tidak, dari mana dana untuk membentuk Pedang Penghakiman? Bukti utamanya: sementara serikat lain harus memohon kepada kakek-nenek dan berlutut pada Si Kaya untuk investasi, Pedang Penghakiman justru berkali-kali menolak suntikan dana besar di luar pintu.
Selain punya keuangan sendiri, apa lagi yang bisa menjelaskan ini?
Lagipula, kalau bukan anak orang kaya generasi kedua, mana mungkin bisa mengejar Elf Air? Itu kan Si Kaya super top di kalangan game, dengan asal melempar uang saja bisa mendirikan serikat besar.
"Ini adalah salinan sebagian kontrak yang ditandatangani dulu, semua bisa melihat." Genhao San jelas sudah mempersiapkan diri, mengeluarkan kontrak antara Lu Li dan Guild Bintang Bulan. Klausul dua puluh emas per minggu tentu tidak diperlihatkan, tapi cukup membuktikan identitas Lu Li saat masuk guild memang hanya sebagai pengumpul emas.
Pertanyaan berikutnya semakin acak, tapi fokus pemberitaan sudah tertancap tak tergoyahkan pada kebangkitan seorang pengumpul emas.
Kalian mau kisah inspiratif? Masih ada yang lebih memotivasi dari ini?
Pagi hari menata diri, setelah beristirahat setengah hari masuk game untuk mulai pertandingan. Karena siang dan malam dalam game berlawanan dengan realitas, di dalam game masih awal hari baru.
Kandang sendiri Kota Wushuang melawan Pedang Penghakiman, ini termasuk salah satu set menarik di Babak 8 Besar.
Satu juta tiket habis seketika, meski semua orang bilang pertandingan ini mungkin ada kejanggalan, tapi penonton yang ingin menonton terlalu banyak. Kalau kamu tidak berebut, orang lain akan berebut. Saat menyesal ingin merebut lagi, sudah tidak tersisa sama sekali.
Komentator kali ini adalah duo klasik phoenix-naga. "Naga" merujuk pada pemain bernama game "Sihai Youlong" yang dijuluki Da Long. Julukan ini untuk membedakannya dari Longcheng Guyang dari Purple Moon Cave yang biasa disebut Xiao Long. Da Long adalah atlet esports senior yang pernah berjaya dua puluh tahun lalu. Diperkirakan usianya mendekati 40 tahun, tapi masih aktif di kalangan game.
"Phoenix" yang dimaksud adalah Jiu Feng, atlet esports aktif yang bergabung dengan Free Sky.
Bakat Jiu Feng di atas panggung pertandingan tidak sehebat bakat komentarnya. Oleh karena itu dia hanya bisa dianggap sebagai atlet kelas dua-tiga, tapi komentator kelas satu. Tidak heran dia ditugaskan sebagai komentator Babak 8 Besar.
Selain itu, Jiu Feng adalah murid dari Si Hai You Long. Usia mereka terpaut sekitar 10-20 tahun. Konon kabarnya mereka sudah menikah di dunia nyata, bahkan ada yang bilang mereka sudah punya anak. Di kalangan game, ada beberapa fans yang menyukai kombinasi paman-gadis muda ini, bahkan dinamika hubungan sehari-hari mereka dianggap sangat harmonis.
"Katakan, Da Long, menurutmu hari ini kita harus mendukung siapa?" Pembukaan khas Jiu Feng selalu absurd, padahal sebagai komentator seharusnya tidak boleh berpihak.
"Aku lebih mendukung Pedang Penghakiman. Menurutku Lu Li dan aku mirip." Si Hai You Long dengan serius melanjutkan omongan ngawur Jiu Feng. Prajurit seperti dia sama sekali tidak memiliki kemiripan dengan Lu Li, baik gaya khas maupun latar belakang keluarga. Si Hai You Long yang berasal dari keluarga kaya terkenal sebagai playboy yang suka main perempuan di industri ini.
"Hmph! Kalau begitu aku akan mendukung Kota Wushuang. Menurutku mereka masih cukup berpeluang." Jiu Feng sengaja bersikap kontra dengan rekannya.
Saat ini, atlet esports dari kedua pihak telah memasuki kapsul game dan memulai persiapan untuk pertandingan hari ini.
Format pertandingan seperti ini menciptakan dua mode menonton: satu di dunia nyata di mana sebagian besar penonton adalah pemain lokal Hangzhou yang menyaksikan pertandingan di pusat olahraga layaknya konser penyanyi. Dibandingkan dengan area penonton dalam game, hanya 50.000 tiket yang terjual - bukan karena kurang peminat, melainkan kapasitas pusat olahraga yang terbatas.
Kapsul game para atlet ditempatkan di platform bundar besar di pusat arena, memungkinkan penonton melihat kondisi para atlet di dalam kapsul game.
Selain itu, proyektor virtual 360 derajat tanpa titik buta akan merekonstruksi 100% adegan pertandingan di atas platform pusat, membuat para pemain hampir bisa merasakan atmosfer arena pertandingan seolah-olah berada langsung di sana.
Setelah masuk ke dalam kapsul game, Lu Li menarik napas dalam-dalam dan menutup matanya.
Dia tidak terlalu menyukai kondisi ini, karena berbaring di sini membuatnya merasa tidak aman dan lengah total. Mungkin ini terkait sifat aslinya yang introvert, atau karena dia belum sepenuhnya beradaptasi dengan format pertandingan seperti ini.
Setelah melakukan persiapan di dalam game dan memastikan semuanya, mereka di-teleportasi ke arena pertandingan. Sambutan yang mereka terima adalah tepuk tangan gemuruh yang jauh lebih meriah dibandingkan di luar.
Mayoritas penonton di luar adalah penduduk lokal Qiantang yang cenderung mendukung tim daerah sendiri. Teriakan "Kota Wushuang" memenuhi seluruh arena, sementara beberapa suara lirih yang mencoba meneriakkan "Pedang Penghakiman" langsung tenggelam tak berbekas.
Inilah yang disebut keunggulan kandang.
Area penonton di dalam game tidak memiliki masalah seperti itu - dengan jutaan penonton, mustahil semuanya menjadi penggemar satu pihak.
Dalam pertarungan arena, Lu Li menjadikan Moonlight sebagai pembuka!
