Perempat final liga sudah merupakan pertandingan sangat penting, semua klub pasti akan mengerahkan sumber daya sepenuhnya.
Biaya siaran langsung pertandingan bukan hanya merupakan uang banyak, tetapi yang benar-benar bisa menarik iklan dan perwakilan mayoritas karena pertandingan tingkat top seperti ini. Seperti contoh sebelumnya ketika Pedang Penghakiman menghancurkan Blue Universe dengan mudah meskipun termasuk klasik, dampaknya terhadap penggemar tidak sebesar itu, tingkat perhatian hanya seperti angin sesaat.
Menghadapi klub top seperti Kota Wushuang, menempatkan Moonlight sebagai pembuka sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan hati-hati.
Celana Dalam Emas Fatal!
Benar saja, Lu Li melihat anggota yang dikirim lawan, tak bisa menahan diri memberikan apresiasi dalam hati.
Tampaknya para anggota di sisi lawan masih mengira saya yang akan tampil pertama. Prajurit gila memang memiliki keunggulan besar melawan pencuri, tapi tak disangka pihak Pedang Penghakiman juga mengirim prajurit gila. Maka duel antara dua prajurit gila hanya bergantung pada kemampuan masing-masing.
Bisa dikatakan Kota Wushuang agak serakah, menampilkan Celana Dalam Emas Fatal sebagai pembuka jelas ingin mencari muka di pertarungan arena.
Tidak bisa dipungkiri, dengan kesenjangan profesi antara prajurit dan pencuri saat ini, Lu Li sebenarnya tidak memiliki peluang menang yang besar melawan Celana Dalam Emas Fatal. Bahkan jika menang, kemungkinan besar HP-nya akan terkuras habis. Ini merupakan manifestasi keseimbangan yang dikejar oleh game.
Game yang keseimbangannya terguncang sama sekali tidak bisa menarik lebih banyak pemain. Setiap orang berdarah berdaging, bagaimana mungkin rela hanya menjadi figuran.
Sayangnya, Lu Li tidak turun sebagai pembuka seperti yang diharapkan Kota Wushuang.
Andai saja mereka tidak serakah, mengikuti konvensi dengan mengerahkan Setengah Batang Rokok si penyihir di konser pertama, selama performanya bagus, Moonlight mungkin akan menghadapi masalah.
Di momen genting ini dengan skill yang semakin beragam dan peralatan yang sudah mumpuni, ciri khas profesi semakin terlihat. Secara teori penyihir memang memiliki keunggulan alami terhadap prajurit armor plat, kemenangan/kekalahan bergantung pada teknik beroperasi.
Kekecewaan Kota Wushuang adalah satu hal, tapi para pemain sama sekali tidak kecewa.
Pertarungan puncak antara dua prajurit besar! Para prajurit di area penonton berteriak histeris seperti disuntik adrenalin, seolah ingin menerjang ke atas panggung membantu menghujamkan pedang.
Bagi para penggemar fanatik kelas prajurit, ini pasti menjadi pesta pertarungan tingkat tinggi yang spektakuler.
Topik mengenai siapa prajurit nomor satu di dunia profesional, meski tidak menjadi diskusi terpanas di "Fajar", selalu menjadi thread viral di forum resmi atau komunitas eksklusif prajurit tempat para taktikus berkumpul - cukup satu orang memulai, langsung meledak jadi perbincangan panas.
Dari berbagai thread umum, Ning Shi sering dipuja sebagai prajurit terbaik, tapi perdebatan sengit tetap ada tentang siapa lebih unggul antara dia dan Moonlight. Tak ketinggalan, Celana Dalam Emas Fatal sebagai prajurit top juga punya basis pendukung fanatik.
Momen konfrontasi resmi mereka di liga profesional ini langsung membuat semua penonton merasa harga tiket yang dibayar benar-benar worth it sampai ingin berteriak "Nima, ini baru pertunjukan!"
Begitu mulai langsung pertarungan terbuka lebar, Moonlight dan Celana Dalam Emas Fatal mungkin sudah sering bertarung, saling memahami sampai ke tulang sumsum. Bahkan pemain biasa yang tak paham teknik bertempur mereka pun merasa pertandingan ini sangat spektakuler.
Dua komentator yang dulunya atlet esports ini memang bisa menyoroti poin-poin penting dalam analisis mereka.
Lambat laun, pemain mulai menyadari Moonlight mulai mendominasi pertarungan.
Penyebab dominasi ini bukan level atau peralatan - perlu diketahui Moonlight adalah PK maniak. Meski levelnya tinggi dan peralatannya bagus, seringkali jadi sasaran serangan kelompok. Bukan cuma kehilangan peralatan, tewas juga akan kehilangan experience points. Makanya namanya bahkan tak masuk 50 besar di daftar level.
Setiap atlet esports punya gaya khas. Moonlight mengambil jalur nonkonvensional, banyak sistem pertarungannya dipelajari sendiri lewat pertempuran sengit. Makanya Lu Li tak pernah melarangnya bertarung.
Dan kebangkitan sesungguhnya Moonlight masih harus melalui proses pengasahan, saat ini belum mencapai puncak sejatinya. Dalam ingatan kehidupan sebelumnya Lu Li, Moonlight telah melakukan terlalu banyak hal gila: menantang atlet esports profesional, bertarung solo melawan seluruh serikat, seolah ia adalah seorang bodoh yang terus mencari masalah.
Namun seseorang seperti ini justru tidak mati kembali ke level Zero seperti yang dibayangkan penonton biasa, melainkan berulang kali menciptakan keajaiban.
Bagaimana mungkin Lu Li akan meredupkan pertumbuhannya?
Selain itu, kemampuan operasi dan adaptasi Celana Dalam Emas Fatal masih memiliki kesenjangan tertentu dibandingkan Moonlight.
Ketika HP Moonlight turun sepertiga, Celana Dalam Emas Fatal sudah kehilangan setengah HP. Penggemarnya yang bersemangat tak mampu menghentikan kemenangan mulai condong ke pihak Moonlight.
Tapi Lu Li dan Baba Kucing tidak terlalu optimis. Baba Kucing menunjuk ke arah panggung kecil sambil berkata: "Estimasi terbaik mungkin situasi saling melukai parah. Gaya khas prajurit Celana Dalam Emas Fatal ini lebih suka mengambil risiko. Timing dia benar-benar menunjukkan wibawanya mungkin masih di bagian akhir."
"Hmm." Lu Li tetap mengawasi arena dengan santai: "Tapi aku percaya pada Moonlight. Dia tak pernah mengecewakan klub."
Celana Dalam Emas Fatal mungkin mendapatkan skill pasif khusus setelah menyelesaikan tugas. Ketika HP-nya turun sampai 20%, efek pemicu akan mengaktifkan: semakin rendah HP pemain, kecepatan serangan dan gerak semakin tinggi, ofensif meningkat drastis, sekaligus meningkatkan efek penyuka darah secara signifikan.
Ini sudah bukan rahasia lagi. Skill ini sudah digunakan beberapa kali, dan efeknya sudah dianalisis habis-habisan.
Lu Li tidak tahu bagaimana Moonlight berencana menghadapinya, tapi dia percaya Moonlight tidak akan bertarung tanpa kendali. Selain itu, obsesinya terhadap peringkat pertama di profesi ini tampaknya membuatnya lebih memahami situasi Celana Dalam Emas Fatal secara pribadi dibanding Lu Li dan kawan-kawan.
Seiring turunnya HP Celana Dalam Emas Fatal, efek skill pasif 'itu' akhirnya terlihat jelas.
Menyaksikannya secara langsung, pandangan Lu Li tak bisa menahan kedipan. Tanpa sadar dia membayangkan jika posisinya bertukar dengan Moonlight, bagaimana cara terbaik menghadapi situasi ini.
Kesimpulannya: Jika Lu Li nekat bertarung habis-habisan, jalan satu-satunya adalah mati - kekalahan total tak terhindarkan. Dia hanya bisa memanfaatkan kemampuan kontrol kuatnya, menggerus HP lawan sedikit demi sedikit, lalu kabur saat serangan balik datang.
Taktik keterlaluan seperti ini memang berisiko tinggi terkena Pembalasan kapan saja.
Moonlight tidak mundur. Dengan gerakan memutar kaki yang lincah, tubuhnya langsung berpindah ke belakang punggung Celana Dalam Emas Fatal.
Dalam game realitas virtual yang tidak bisa menembus tubuh pemain, aksi ini sebenarnya sangat menguji kemampuan operasi. Kemudian ada skill sejenis memutari punggung, sedangkan gerakan Moonlight ini jelas bukan skill, melainkan operasi yang ia kuasai melalui latihan bertahun-tahun.
Aksi berikutnya membuat orang semakin tercengang.
Gagang kapak besar dibalikkan, menghantam bagian belakang kepala Celana Dalam Emas Fatal dengan keras, berhasil membuat lawan pingsan selama 1 detik. Ini jelas efek tambahan dari kapaknya. Moonlight kemudian menunjukkan bagaimana prajurit gila mengendalikan lawan.
Meski skill kontrol tidak sebanyak pencuri, tapi jika digunakan dengan baik bisa memberikan dukungan beberapa saat.
Setelah bebas, Celana Dalam Emas Fatal baru hendak membalas serangan ketika mendapati lawannya tiba-tiba melonjak tinggi. Bukan hanya membuat serangannya meleset, lawan juga menjauh beberapa jarak. Ia terpaksa menggunakan skill charge untuk mengejar.
Lalu ia terdiam melihat Moonlight berlari benar-benar cepat.
Faktanya, untuk melawan dia, Moonlight secara khusus meminjam Sepatu Bot Kuda Ksatria Kematian dari Yi Ren Lei Nuo Zhi Rou. Sepatu bot ini meningkatkan 25% kecepatan gerak plus efek lompatan - benar-benar peralatan mobilitas super meski kurang mendukung damage output.
Setelah menjaga jarak, Moonlight mengangkat Senapan Orichalcum Sempurna pemberian Lu Li, lalu menembakkan satu peluru ke arah Celana Dalam Emas Fatal.
HP Celana Dalam Emas Fatal yang sudah menipis langsung melonjak menunjukkan damage 200+.
Tidak, ini masih kelas pejuang?
Bahkan beberapa pemburu pun mungkin tak sanggup. Mereka sama sekali tak tahu betapa hebatnya efek sniper pada Senapan Orichalcum Sempurna - memberikan 300 damage tetap ke target. Meski dikurangi armor, tetap tersisa 200-an.
Saat ini sangat sedikit pemain di game yang memiliki senjata dengan efek tambahan seperti ini.
Tentu saja, tidak realistis bagi seorang pejuang yang ingin mengalahkan pejuang lain hanya dengan teknik kite, apalagi efek sniper hanya bisa digunakan sekali dalam waktu singkat.
Namun dengan begini, HP Celana Dalam Emas Fatal yang memang sudah lebih sedikit dari Moonlight semakin berkurang. Saat dia terus mengejar Moonlight dan berusaha menyedot darah melalui serangan, tiba-tiba Moonlight melancarkan serangan balik mendadak.
Kapak besar itu meliuk membentuk kilatan yang menyilaukan - tak lain adalah skill ultimate pejuang gila: Whirlwind.
Decakan, timing-nya sempurna, sudut serangannya brilian! Dua komentator terkagum-kagum oleh langkah jenius Moonlight ini.
Kini di hadapan Celana Dalam Emas Fatal terbentang dua pilihan: kabur atau menghadapi Whirlwind dengan serangan habis-habisan. Waktu tak memberinya kesempatan berpikir lama. Hampir tanpa sadar dia berbalik dan kabur, namun setelah lolos dari jangkauan Whirlwind, dia dihadapkan pada hal yang memalukan.
Lifesteal-nya sekarang sangat tinggi, mungkin jauh lebih tinggi dari lifesteal Lu Li. Asalkan diberi kesempatan, dia bisa menyerap hingga setengah health bar.
Tapi lifesteal harus menyebabkan kerusakan baru bisa bekerja!
Setelah efek skill pasif ini terpicu, dia sama sekali tak punya kesempatan menangkap Moonlight untuk menyedot darahnya. Kini terkena dua kali serangan Whirlwind, HP-nya sudah mencapai level mengkhawatirkan dimana hanya disentuh sedikit mungkin langsung tewas.
Moonlight jelas paham situasi ini. Dengan tanpa rasa takut dia menerjang ke arahnya: "Kamu menyerap cepat atau aku menyerang lebih cepat?"
Tentu saja Moonlight lebih cepat. Dia juga punya skill burst yang mematikan. Skill pasif mengerikan Celana Dalam Emas Fatal itu bahkan tak sempat menunjukkan daya hancurnya sebelum akhirnya tumbang dengan penuh kekesalan.
Memang Celana Dalam Emas Fatal sedikit lebih rendah dari Moonlight, tapi perbedaannya tidak sampai terlalu absurd.
Saat ini HP Moonlight masih tersisa lebih dari 30%. Untuk lineup pembuka kedua tim, ini sudah termasuk kemenangan mutlak.
Chapter 1135: Pemilihan Peta
“Baguslah, Prajurit Besar kami!” Area penonton dipenuhi raungan prajurit gila, seolah-olah kehebatan yang hanya dimiliki prajurit gila ini ada andil mereka di dalamnya.
“Sungguh luar biasa, aku kira mereka akan mengadakan pertandingan palsu.” Beberapa pemain menghela napas lega.
“Tak disangka Moonlight tetap lebih unik dalam strategi.” Penggemar Celana Dalam Emas Fatal atau Kota Wushuang merasa tidak enak di hati, mereka hanya bisa menghibur diri sendiri bahwa si licik terselubung Moonlight jelas-jelas sudah merancang strategi penanggulangan sejak awal, sementara kendali Celana Dalam Emas Fatal terhadap situasi medan perang sangatlah kacau-balau, jelas kesannya terhadap Moonlight masih tertinggal di masa lalu.
Kota Wushuang kalah dalam satu ronde, ronde berikutnya mengirim Xian Naier untuk menyelesaikan prajurit yang darahnya tinggal sepertiga.
Skill pengurangan damage sudah banyak digunakan, skill letusan hampir habis terpakai, beberapa skill ultimate masih dalam cooldown, jika dalam kondisi seperti ini masih tidak bisa mengalahkan Moonlight, Xian Naier dengan tulus bisa mengumumkan pensiun.
Di masa awal karirnya, dia bertugas di Shengshi Dynasty, kemudian direkrut oleh Kota Wushuang dengan harga mahal. Kemampuannya tentu tidak buruk. Setelah kehilangan dua puluh persen HP, dia berhasil mengirim Moonlight keluar panggung. Lu Li memperkirakan dia masih menyimpan skill ultimate-nya untuk melawan atlet berikutnya.
Mengenai lawan siapa, Lu Li sama sekali tidak peduli. Dia mengangguk pada Moonlight yang baru kembali dari pertandingan, lalu naik ke panggung.
Saat ini, Lu Li paling tidak takut menghadapi profesi sihir. Selama lawan tidak memiliki banyak skill kontrol dan anti-kontrol, bahkan damage sihir tertinggi sekalipun - begitu terkendali - akan menjadi ikan yang siap dipotong. Kecepatan kematian mereka sama sekali tidak terkait dengan serangan fisik mereka sendiri.
Namun sebelum pertandingan, Genhao San pernah membahas satu hal dengan Lu Li.
Sang steward ini merasa pertarungan Lu Li kurang menarik. Misalnya pertarungan melawan Shiyishao terasa terlalu bertele-tele, sedangkan saat melawan atlet Blue Universe justru terlalu bersih dan efisien.
Dari sudut pandang hiburan semata, jauh kalah dibanding pertarungan Moonlight yang baru saja terjadi.
Maka Lu Li pun berpikir, bagaimana caranya bertarung lebih menegangkan tanpa mempengaruhi hasil pertandingan.
Dia bukanlah orang yang angkuh. Sejak kecil terbiasa miskin, Lu Li memiliki keteguhan hati yang tulus pada uang - seperti orang yang pernah kelaparan akan menyimpan persediaan makanan, dia selalu tertarik pada cara menghasilkan uang.
Pertama-tama, setelah turun ke arena, Lu Li tidak langsung menyamar atau tak kasat mata. Dia lebih dulu menyapa Xian Naier.
Setelah mengangkat tangan, dia justru kehilangan kata-kata. Sudah jarang berinteraksi dengan orang asing, apalagi dengan perempuan asing. Akhirnya hanya bisa berkata kaku: "Tolong banyak ajarkan."
Genhao San di area penonton menutup wajahnya, sangat menyesali usulan sebelumnya.
Nima! Orang yang tidak tahu pasti mengira Lu Li tertarik pada Xian Naier. Sekedar menyapa saja bisa membuat situasi secanggung ini, ini benar-benar...
Xian Naier juga membeku sejenak. Dia sudah melihat banyak video pertandingan Lu Li. Orang ini biasanya langsung bertarung begitu naik panggung, hanya berbincang asal saat bertemu kenalan. Apa maksud Lu Li hari ini? Jangan-jangan dia...
Ya ampun! Meski Lu Li berbakat luar biasa, di usia muda sudah punya potensi menyaingi Xiao Mo, dan terlihat memang mengesankan,
Tapi dia kan 'itu'-nya Jie Shui...
Lho? Diserang?
Ternyata saat dia melamun, Lu Li sudah diam-diam menyelinap ke belakangnya. Xian Naier yang tanpa persiapan langsung kehilangan inisiatif serangan. Lebih parahnya lagi, dia bahkan belum sempat memanggil hewan peliharaannya.
"Kotor sekali!" Biru Muda Laut Angin menepuk paha keras-keras.
"Kalian brengsek!" Piao Ling memegangi pahanya sendiri, entah sedang memarahi Lu Li atau Biru Muda Laut Angin.
“……” Genhao San sepenuhnya tidak tahu lagi harus berkata apa, dia hanya ingin menyendiri.
Seorang Xian Naier yang tidak siap, meski kemudian sadar dan mengamuk balik, tetap tidak bisa bertahan lama di tangan Lu Li. Dengan malu dan geram, dia turun dari medan pertempuran. Pandangan matanya sebelum pergi membuat Lu Li merasakan dingin yang menyentuh hati.
Sebenarnya ada bagian apa yang tidak beres?
Lu Li tidak punya banyak waktu untuk bingung, selanjutnya dia harus menghadapi Qingqi Gujiu.
Raja Pengasah paling terkenal di kalangan game! Mungkin tidak ada pencuri yang ingin berurusan dengan Ksatria Suci ber-plate armor seperti ini. Bahkan Lu Li pun, saat melawan orang jenis ini, hanya bisa perlahan menggerus MP-nya.
Pertarungan ini akhirnya berakhir dengan kekalahan Lu Li, meski HP Qingqi Gujiu juga tersisa sedikit.
Fat Monkey melonjak ke atas panggung kecil, dengan cepat mengeluarkan Qingqi Gujiu yang sudah lelah secara fisik dan mental. Dengan perhitungan ini, Lu Li dianggap telah mengalahkan dua atlet esports.
Pertukaran serangan berikutnya terjadi, bahkan pertarungan arena saja sudah sangat spektakuler.
Berdasarkan algoritma poin Babak 8 Besar, Pedang Penghakiman telah mengalahkan lima lawan dengan mengumpulkan lima poin. Mereka kehilangan empat anggota, yang berarti Kota Wushuang mendapat empat poin. Skor kedua pasukan saat ini adalah 5:4.
Masih ada pertandingan tim yang paling menentukan selanjutnya, jenis kompetisi seperti inilah yang lebih mudah memperlebar selisih skor.
Selain itu, karena sistem kandang-tandang, pemilihan peta menjadi kriteria ketat. Sebagai tuan rumah, Kota Wushuang bisa memilih satu dari sembilan peta pertandingan yang disediakan pihak resmi sebagai arena.
Sampai saat ini, peta pertandingan tim "Fajar" setidaknya sudah mencapai 300-500. Jika semuanya dimasukkan dalam pilihan, keunggulan kandang sendiri akan berkembang tak terkendali. Mengingat game ini belum lama dirilis, mustahil ada yang bisa melakukan eksplorasi bertahap terhadap ratusan peta ini.
Jadi yang benar-benar digunakan hanyalah yang umum, sedangkan perbedaan dalam sembilan pilihan ini sebenarnya tidak sebesar yang dibayangkan.
Setidaknya, Pedang Penghakiman telah berlatih di sembilan peta ini sebelumnya, meski ada yang sedikit dan ada yang lebih banyak latihannya.
Kota Wushuang dengan cepat memilih peta pertandingan - Dustwallow Marsh.
Dustwallow Marsh ini berbeda dengan Dustwallow Marsh di dalam game yang berdekatan dengan Thousand Needles, namun memiliki banyak kesamaan.
Sama-sama berbau busuk, berlubang-lubang, vegetasi terdiri dari rumput, alang-alang, dan pohon willow selain rawa. Cuaca lembab dan gerah, daya hancur sihir api berkurang drastis, sementara pencuri kehilangan setidaknya dua puluh persen kemampuan tempur karena kesulitan menyembunyikan jejak.
Selain itu, Pedang Penghakiman memiliki tiga gadis: Hujan Maret, Mao Mao Ai Chi Rou, dan Luo Ying Hui Yi. Ekspresi mereka langsung berubah ketika melihat Kota Wushuang memilih peta ini.
Bahkan Lu Li sendiri harus mengakui bahwa orang-orang dari Kota Wushuang ini benar-benar jago dalam memilih peta.
"Sebagai atlet esports profesional, apa artinya sedikit ketidaknyamanan ini!" Luo Ying Hui Yi pertama kali bersuara. Pertama, dia memang wanita jagoan, kedua dia punya rasa krisis yang lebih kuat.
Dibandingkan bakat alami Hujan Maret dan Mao Mao Ai Chi Rou, kemampuannya sebenarnya jauh tertinggal. Alasan utama dia bisa berada di arena pertandingan lebih karena hubungan baik saat sebelumnya membentuk tim tetap bersama Lu Li. Bagaimana jika suatu hari serikat ini merekrut lebih banyak jagoan, statusnya akan semakin terancam.
Karena itu, dalam keseharian dia lebih berusaha keras daripada siapapun, dan juga lebih tahan banting daripada yang lain.
Hujan Maret segera menyatakan tidak masalah. Dia adalah gadis yang terlihat lemah tetapi memiliki hati yang sangat kuat. Sedangkan Mao Mao Ai Chi Rou, meski dimanja sejak kecil, justru paling paham apa itu profesionalisme atlet esports.
Setelah melakukan mobilisasi, barulah Lu Li memimpin pasukan masuk ke peta pertandingan ini.
