Anggota Pedang Penghakiman lainnya tidak menyerang Xian Naier. Karena mengejar Lu Li, dia sudah terlalu jauh dari Moonlight dan kawan-kawan.
Karena itu, mereka mengubah target menjadi Hanxiao Banbudian.
Hanxian Bubudian awalnya dilindungi dengan baik, Kota Wushuang menggunakan formasi ini untuk memancing pembunuhan banyak orang yang ingin menyerang penyembuh mereka terlebih dahulu. Namun karena kesalahan Lu Li yang menyebabkan situasi lepas kendali, mereka memilih untuk membunuh Lu Li terlebih dahulu - menghilangkan BUG yang mampu satu lawan lima di pertarungan arena Blue Universe.
Kemampuan Xian Naier menemukan tempat bermukim Lu Li dan memancingnya keluar bukanlah sekadar tebakan buta.
Mereka telah berlatih lama di peta ini. Berbagai pencuri dengan ciri khas penyamaran dari serikat yang melewati rawa selalu meninggalkan jejak beragam. Melalui pengamatan dan pengalaman ini, Xian Naier dengan tanggap berhasil menangkap Lu Li.
Ia pantas berbangga, karena sungguh tidak banyak orang yang mampu memaksa Lu Li muncul.
Sayangnya Lu Li lebih sulit dibunuh daripada yang mereka bayangkan. Meski HP-nya tinggal setengah, tiba-tiba melonjak drastis disertai berbagai keringanan damage. Dari kejauhan, Hujan Maret yang menahan serangan ganas hewan peliharaan Chi Zhai de Wenzi, dengan mudah memulihkan HP-nya dalam jumlah signifikan.
Hanxian Bubudian sudah berteriak minta tolong. Sebenarnya dia punya skill mempertahankan diri, sayangnya efeknya kurang maksimal.
Tiga damage dealer Pedang Penghakiman - Moonlight, Mao Mao Ai Chi Rou, dan Luo Ying Hui Yi - di bawah efek haus darah sedang gila-gilaan menghujani Hanxian Bubudian dengan damage. Jika tak ada yang menghentikan, hampir mustahil dia bisa bertahan hidup.
"Lanjutkan serangan!" Celana Dalam Emas Fatal menyapu pandangannya ke HP Lu Li sambil menggeretak gigi dan meraung.
Rekan satu timnya hanya bisa terus menghujamkan skill ke tubuh Lu Li. Mereka tidak yakin apakah berbalik sekarang masih bisa menyelamatkan Hanxian Bubudian. Tapi selama Lu Li tidak kabur, Dia mutlak mati sudah. Sekalipun ada Hujan Maret yang menyembuhkan, apalagi Hujan Maret sudah beberapa kali dikontrol hewan peliharaan Chi Zhai de Wenzi secara berturut-turut.
Kali ini serangan hewan peliharaan Chi Zhai de Wenzi tidak tinggi, tapi skill kontrol-nya banyak, khusus dirancang untuk melumpuhkan profesi penyembuh lawan.
Lu Li menarik napas, menggunakan efek tambahan pada cincinnya tepat setelah serangan fatal akan menghantam dirinya.
Cakar Hantu Nether (Emas Gelap): Damage 36-48, Kelincahan +42, Gaya +28, CRIT+25%, Efek 1: Ketika seranganmu mendapat CRIT berturut-turut, pada serangan ketiga memiliki probabilitas 50% untuk menyebabkan damage tiga kali lipat. Efek 2: Level skill Mati Leher +1. Efek 3: Cakar Hantu Nether, Instan, Setelah digunakan, menyebabkan 600 damage ke target dengan 50% diubah menjadi HP penyihir, serta mengurangi 30% Armor target selama 15 detik. Membutuhkan Level 50, Daya Tahan 215/215.
Meski sekarang dia memiliki Cincin Legenda yang lebih baik, efek tambahan pada Angin Samudra tidak terlalu cocok di sini. Ditambah rencana menyimpan satu kemampuan, setelah melihat peta yang dipilih Kota Wushuang, dia langsung memasang Cakar Hantu Nether.
Cincin ini membuat CRIT-nya sangat gila. Baru saja Xian Naier terkena CRIT berturut-turut dua kali darinya, dan pada ketiga kalinya ternyata memicu damage tiga kali lipat. Hanya satu putaran serangan, sebagian besar darahnya langsung habis.
Sedangkan efek tambahan yang dia gunakan adalah efek ketiga dari cincin, memberikan 600 damage kepada Xian Naier yang HP-nya tersisa di bawah 1.000.
600 damage ini tidak cukup untuk mengeluarkan Xian Naier dari arena, namun Lu Li berhasil mengkonversi 300 HP untuk dirinya sendiri dari damage tersebut, sekaligus memberikan efek penetrasi zirah 30% pada Xian Naier.
Tebasan miring Celana Dalam Emas Fatal secara teori bisa memberikan 300-400 damage kepada Lu Li. Dengan HP yang bahkan tidak mencapai 200, seharusnya Lu Li tidak mungkin bertahan dari serangan ini. Namun berkat tambahan 300 HP tersebut, Lu Li ternyata tidak langsung tumbang.
Dia sama sekali tidak merasa menyesal akan nyawanya yang hampir habis. Dengan gerakan cepat, pisau belati diayunkan miring ke atas, melancarkan skill Mati Leher yang hanya bernilai tiga bintang.
Skill Mati Leher Lu Li sendiri sudah mencapai level lima, ditambah bonus satu tingkat dari Cakar Hantu Nether. Meski hanya tiga bintang, ini sudah lebih dari cukup untuk mengeliminasi Xian Naier dari pertandingan.
Maka, Lu Li dan Xian Naier berubah menjadi cahaya putih secara berurutan, bahkan lebih cepat dari Hanxian Bubudian. Namun Hanxian Bubudian juga tidak membuat mereka menunggu lama. "Suster Besar" yang telah menyelamatkan lawan berkali-kali ini, kali justru tidak mendapat penyelamatan dari rekan tim. Setelah menggunakan skill pembatalan kontrol dan pengurangan damage, dia pun berubah menjadi sinar putih.
Satu tukar dua!
Lu Li sangat puas dengan hasil ini. Meski damage-nya tinggi, dia harus mendapat kesempatan inisiatif serangan terlebih dahulu. Selain itu, profesi pencuri pada dasarnya termasuk profesi rapuh, perannya dalam guild war di peta seperti Dustwallow Marsh memang terbatas.
Menukar healer dan damage sihir lawan, bisnis seperti ini jelas menguntungkan dari sudut pandang mana pun.
Dalam pertempuran selanjutnya, dia hanya menjadi pengamat biasa. Dari sudut pandang pengamat, dia bisa lebih jelas mengobservasi performa rekan-rekan satu tim selama pertempuran.
Yang mengejutkan penonton, Kota Wushuang yang berkurang satu orang tidak langsung dihancurkan - Lu Li sama sekali tidak terkejut. Jika benar-benar kalah total justru aneh, bagaimanapun ini adalah klub super yang punya harapan masuk final, mana mungkin terus-menerus kalah.
Selain itu, jika selisih poin mereka dengan Pedang Penghakiman terlalu besar, kesempatan untuk mencapai kemajuan sama sekali hilang. Untuk apa lagi menyimpan senjata pamungkas?
Menjelang season berikutnya, peralatan ini mungkin sudah akan tersingkir.
Oleh karena itu, kegilaan yang ditunjukkan anggota Kota Wushuang langsung meredam keempat anggota Pedang Penghakiman. Terutama Celana Dalam Emas Fatal yang ternyata memanggil naga tanah, melukai banyak target sepanjang jalurnya, bahkan memiliki probabilitas tertentu membuat target pusing. Lu Li sampai terkagum-kagum.
Jika ini efek tambahan peralatan, Lu Li bersedia membayar harga tertentu untuk meminjamnya.
Benda ini benar-benar sehebat itu!
Mungkin Celana Dalam Emas Fatal juga tidak menyangka perubahan situasi secepat ini, kalau tidak pasti tidak akan menunggu sampai sekarang baru menggunakannya.
Anggota cadangan dari kedua pihak, Qingqi Gujiu dan Mu Qiu, segera bergabung. Pasukan yang diperkuat ini semakin meningkatkan kegilaan Kota Wushuang. Luo Ying Hui Yi yang minim metode perlindungan diri akhirnya dikeluarkan dari arena setelah terkena dua CRIT berturut-turut dari skill ultimate Setengah Batang Rokok, satu-satunya Mage yang tersisa.
Lu Li mengamati para atlet esports Kota Wushuang yang bertahan mati-matian, menyaksikan jumlah personil kedua tim yang terus berkurang, tanpa menunjukkan ekspresi kecewa yang berarti.
Justru dalam hatinya bergembira: Naga tanah milik Celana Dalam Emas Fatal ini patut dicoba dipinjam, Setengah Batang Rokok ternyata bisa membaca skill ultimate dalam hitungan detik ditambah CRIT berturut-turut, kalau ini efek tambahan peralatan...
Harus dipinjam juga!
Seluruh Kota Wushuang bagaikan perbendaharaan berharga baginya. Sungguh lega sudah menyepakati syarat ini saat bertemu Soulsnarer dulu.
Meskipun harus mengorbankan beberapa kepentingan, demi final Lu Li harus memperkuat tenaga dirinya sebisa mungkin. Dia percaya Kota Kejayaan juga akan mengambil tindakan seperti ini, ditambah warisan mereka jauh lebih kokoh. Pedang Penghakiman sekalipun bisa lolos ke final, pertempuran yang dihadapi nanti akan jauh lebih sengit dari yang dibayangkan.
