Sejujurnya, Pedang Penghakiman adalah buah tangan Lu Li sendiri. Meski yang lain memberi kontribusi, sebagian besar hanya menjalankan arahan sesuai rencana yang dia susun.
Memang benar Lu Li berasal dari kawasan kumuh, tapi kemampuan manajemen organisasinya tak kalah.
Sebagai seorang pemimpin, harus mengerti cara membuat bawahan merasa memiliki rasa pencapaian, tidak boleh memonopoli semua prestasi besar untuk diri sendiri. Pedang Penghakiman sudah miliknya, apa gunanya dia masih menginginkan ketenaran semu ini.
Kedua komentator tak bisa menyembunyikan kekaguman mereka pada Lu Li. Jika perkataan ini keluar dari mulut pemain senior tentu tak aneh - Xiao Mo yang menyelamatkan Ibu Kota Kejayaan yang hampir dibubarkan dan membawanya menuju kecemerlangan juga tak pernah mengklaim prestasi sebagai miliknya sendiri. Tapi Lu Li yang terlihat membosankan dan penyendiri ini ternyata memiliki kecerdasan emosional setinggi itu, membuktikan bahwa setiap orang sukses pasti bukan orang yang sangat bodoh.
"Konon dulu Anda tidak mampu membeli helm, bahkan pernah bergabung di Guild Bintang Bulan sebagai pengumpul emas. Lalu Guild Bintang Bulan yang buta akan permata terselubung ini justru mengusirmu... Maafkan kelancanganku." Jiu Feng tanpa rasa takut akan masalah dari Guild Bintang Bulan melanjutkan: "Bisakah ceritakan kondisi kehidupan Anda sebelum memasuki game ini?"
“Satu kata yaitu miskin.” Lu Li menghela napas berkata: “Bukan cuma tidak mampu beli helm, waktu itu kalau sehari tidak bekerja, besoknya kalau tidak ada tetangga yang kasih makan pasti perut keroncongan. Jadi aku bukan anak orang kaya generasi kedua, juga bukan lulusan universitas top.”
“Wah, bagaimana sekarang?” Jiu Feng bicara cepat dengan semangat menyala: “Aku tidak akan cari tahu berapa uang di rekeningmu, tapi menurut laporan tahunan game, majalah Kekayaan menilai Serikat Pedang Penghakiman senilai 45 juta. Jika serikat ini menang liga musim ini, nilainya mungkin bisa dua kali lipat.”
“Dari nol besar sampai nilai pasar ratusan juta, ‘Fajar’ menciptakan mitos kebangkitan orang biasa.” Si Hai You Long ikut bersorak.
Lu Li agak canggung, dia paham sedang dipakai untuk promosi game ‘Fajar’. Untungnya wajahnya tertutup rapat, jadi dibiarkan saja mereka terus berbicara.
Penilaian yang disebutkan itu tidak benar-benar berarti bisa dijual seharga itu, mungkin juga mempertimbangkan hal-hal seperti potensi perkembangan. Jika Lu Li bilang mau mundur dari dunia persilatan, siapa yang mau membayar 45 juta, akan kuberikan Serikat Pedang Penghakiman padanya.
Diperkirakan tak banyak yang mau jadi orang yang ditipu.
Setelah wawancara berakhir, langsung muncul sejumlah besar pedagang yang mengepung untuk membahas kerja sama. Sekarang semua orang tahu Serikat Pedang Penghakiman tidak menerima penanaman modal, tapi kerja sama tak harus selalu berupa investasi. Iklan, perwakilan produk belum lagi, ternyata ada yang ingin menghadiahkan mobil gantung ke Serikat Pedang Penghakiman dengan logo perusahaan mereka di atasnya, ingin promosi secara tak langsung.
Urusan berantakan seperti ini tidak mengganggu Lu Li, karena Genhao San yang khusus menangani negosiasi semacam ini.
Setelah keluar dari game, Lu Li tetap menemui Soulsnarer. Bagaimanapun kita sudah sampai di depan pintu markas mereka, dan sebagai sekutu, tak bertemu secara pribadi rasanya kurang sopan. Di sana bertarung, di sini berjabat tangan - itu sudah menjadi kebiasaan di lingkar profesi.
Dan Lu Li juga berencana mengunjungi basis pelatihan Soulsnarer.
Meskipun Kota Wushuang bukan guild legendaris, mereka didukung oleh Paviliun Hujan Ringan. Banyak sistem mereka sudah dibakukan, lebih komprehensif dibanding warisan Guild Bintang Bulan yang dibawa Genhao San, dan lebih modern ketimbang set pelatihan usang milik Baba Kucing.
"Apa? Mau mengunjungi klub kami?" Soulsnarer mengeluarkan suara "Hmph!", "Apakah ini tidak sama dengan memancing serigala masuk ke dalam rumah?"
"Kenapa? Masih kesal karena kalah?" Lu Li meliriknya dengan pandangan melengking. Penampilannya di dunia nyata jauh lebih sederhana dibanding avatar bersenjata lengkap di game, namun aura meremehkannya langsung mengingatkan Soulsnarer akan kekalahan telak di medan pertempuran virtual.
Meski tahu Lu Li sedang memancing emosi, Soulsnarer tak tahan untuk membalas: "Maaf, ini baru konser pertama. Konten selanjutnya masih belum bisa diprediksi."
Untuk Babak 8 Besar, sistemnya adalah diacak untuk bertarung, lalu satu kandang lawan, satu kandang sendiri, dan satu lokasi acak, total tiga pertandingan. Akhirnya dihitung poin, siapa yang lebih tinggi dialah pemenang. Soulsnarer mengatakan hasil akhir belum pasti memang bukan kebohongan, tapi baik dia maupun Lu Li sama-sama paham kesempatan untuk membalikkan keadaan sangat tipis. Kandang sendiri saja sudah kalah, bagaimana mungkin menang di kandang lawan.
Jangan-jangan berharap lawan mati karena kebodohan mereka sendiri.
"Kalau begitu, ayo tunjukkan jalan." Lu Li mengangkat dagunya tanpa basa-basi.
Sebagian besar klub memang berlokasi di pinggiran kota, terutama karena harga properti murah sehingga bisa menempati wilayah lebih luas. Udara di pinggiran kota juga lebih segar, contohnya klub bergaya kompleks perumahan milik Kota Wushuang ini memiliki pemandangan gunung dan danau. Di depan kiri terdapat sebuah danau, sementara di belakang berdiri gunung megah yang dari bawah terlihat menyembunyikan kuil di antara Pegunungan Hijau.
Setelah turun dari mobil gantung, Soulsnarer membawa Lu Li dan beberapa atlet esports Pedang Penghakiman lainnya untuk berkeliling.
“Di sini kami mengadakan lomba dayung setiap minggu, dan kuil di gunung juga bisa dikunjungi.” Soulsnarer berkata dengan bangga, dibandingkan pemandangan alam, Kota Wushuang yang terletak di Qiantang memang memiliki keunggulan geografis, bahkan Paviliun Hujan Ringan pun tak bisa menyaingi.
“Decakan, memang tempat yang sempurna, Bos. Kapan kita pindah wilayah? Tempat kita terlalu sepi.” Fat Monkey jelas lebih menyukai tempat yang ramai.
Sebenarnya wilayah yang akan menjadi markas Pedang Penghakiman juga memiliki pegunungan dan perairan. Namun tata letak awalnya sama sekali tidak cocok untuk klub, jadi sekarang masih menunggu desain renovasi. Atlet esports dan elit guild hingga saat ini masih berdesakan di apartemen kecil yang disediakan teman Genhao San, lingkungannya memang jauh dari kata layak.
“Sewanya mencapai jutaan, itu pun setelah mendapat diskon dari pemerintah kota. Dan bukan sekadar ingin menyewa.” Soulsnarer menggelengkan kepala, tak menyembunyikan harga yang harus mereka bayar untuk tanah fengshui berharga ini.
"Sewa memang cukup mahal, baik di Kota Jiangnan maupun Kota Qiantang, harga properti tidak rendah. Di daerah pinggiran mungkin sedikit lebih baik, tapi begitu luas area yang dibutuhkan, meski termurah tetap mencapai puluhan hingga jutaan." Lu Li berkesedihan berkata: "Konon Ibu Kota Kejayaan membeli sebidang tanah besar di ibukota untuk membangun klub, sungguh tidak bisa kubayangkan seperti apa bentuknya."
"Aku pernah melihatnya, benar-benar menggemparkan. Tidak bisa kubayangkan berapa uang yang mereka kumpulkan selama ini." Soulsnarer sampai di sini, sama sekali tidak bisa menunjukkan kebanggaan.
Rombongan melanjutkan perjalanan ke dalam. Di sini tinggal beberapa atlet esports klub Kota Wushuang beserta anggota tim elit guild, bahkan termasuk beberapa keluarga mereka. Luas area ini secara alami sangat ekstensif, makanya tetap membutuhkan sewa jutaan meski sudah mendapat diskon resmi.
Tempat Lu Li sedikit lebih murah, tapi tetap mencapai puluhan juta. Orang biasa hanya mendengarnya saja sudah merasa sulit dipahami.
Uang yang diperoleh klub selama bertahun-tahun ini membuat banyak orang iri, pendapatan mereka bahkan melebihi perusahaan konglomerat besar. Tapi jangan lupa, ini industri padat karya - dengan begitu banyak orang yang membagi uang ini, masing-masing hanya mendapat sedikit.
Contohnya saat Tahun Baru Imlek lalu, Lu Li ingin memberikan fasilitas kepada semua anggota, tapi serikat mereka punya 100.000 orang - barang senilai 100 per orang langsung jadi total 10 juta.
