"Sebenarnya beberapa orang sudah tidak tinggal di sini lagi," Soulsnarer menjelaskan pada Lu Li. "Tempat tinggal hasil modifikasi ini sama sekali tak berbeda dengan apartemen. Yang menghasilkan banyak uang sudah pindah ke wilayah bagus di sekitarnya, mereka sesekali berkendara ke sini untuk rapat saja."
"Paham, paham." Lu Li mengangguk terus-menerus. Barulah setelah menyaksikan langsung mode operasi klub besar ini, dia seperti tersadar.
Tim elit guild Kota Wushuang juga memiliki puluhan unit, total personilnya sangat mencengangkan. Orang-orang seperti ini tak berbeda dengan karyawan kantoran di masyarakat - secara alami tak mungkin beberapa orang tinggal dalam satu asrama. Kenyataannya, klub Pedang Penghakiman sekarang memang menerapkan sistem seperti ini - minimal harus menyediakan kamar satu ruangan plus ruang tamu, kalau ada anggota keluarga yang ikut harus lebih besar lagi.
Setelah melihat strategi Kota Wushuang, Lu Li berniat bernegosiasi dengan Genhao San untuk membangun dua apartemen guna menyelesaikan masalah tempat tinggal anggota guild terlebih dahulu.
Untungnya teknologi sekarang sudah maju, industri konstruksi pada dasarnya telah menerapkan kecerdasan buatan mesin. Membangun rumah tidak seperti dulu yang memakan waktu bertahun-tahun. Klub Pedang Penghakiman tidak perlu menunggu lama untuk menempati kompleks baru, hanya sebelum itu Lu Li ingin mengunjungi lebih banyak klub untuk mempelajari strategi mereka.
"Seluruh lantai ini adalah gym. Jujur saja, ini tempat paling ramai sehari-hari." Soulsnarer tertawa: "Ada yang menyebutnya Aula Perjodohan. Orang lajang yang ingin mencari pasangan, salah satu pilihannya kantin, satunya lagi gym ini."
“En en, ini harus ada.” Mata Lu Li berbinar, cepat-cepat mengangguk mengikuti.
Pemain game sebenarnya adalah pecinta anime, kelompok ini seharian tidak keluar gerbang. Jika tidak ingin berinteraksi melalui game atau jaringan, maka mencari pasangan akan menjadi masalah besar. Terinspirasi dari Kota Wushuang, dia memutuskan memperkaya budaya sosial serikat mereka.
Seperti gym, festival olahraga, ruang permainan papan, intinya sebisa mungkin menghabiskan lajang-lajang di serikat.
Jika kedua pasangan suami-istri adalah anggota klub Pedang Penghakiman, biaya pengkhianatan akan berlipat ganda. Belum lagi anak-anak mereka kelak bisa menjadi pasukan cadangan klub.
Menurut prediksi laporan industri game, pemain masa depan akan mengalami transformasi dari personel pertempuran kelas satu, logistik kelas dua, hingga pensiunan kelas tiga. Ciri khas klub dengan mekanisme sehat adalah populasi yang menua.
“Semua lantai ini adalah ruang analisis pertempuran, yang besar bisa menampung 600 orang, yang kecil hanya sekitar belasan.” Soulsnarer menggores layar "kaca" di depan sambil berkata: "Di sini bisa memutar barang di dalam game, sebenarnya pertemuan analisis seperti ini sudah jarang diadakan, lebih banyak di dua game sebelumnya, konon setelah klub Fajar membuka benteng mereka bisa membuat ruang rapat yang bisa menampung semua anggota."
"Terima kasih Kak Soul." Panggilan Lu Li berubah.
Soulsnarer ini orangnya cukup terbuka, setelah setuju mengajak Lu Li berkeliling, dia menjelaskan dengan sangat bertanggung jawab, memang percuma membangun ruang rapat di luar.
Era terus berkembang, model game juga berubah, ruang rapat seperti ini di tempat berkumpulnya ribuan orang tidak akan berguna, cukup buat yang kecil untuk para atlet esports klub berdiskusi tatap muka dan berbagi emosi sehari-hari.
"Nanti semua bisa dimasukkan ke dalam game, mungkin sampai suatu hari kita sendiri bisa diselipkan ke dalam game." Soulsnarer mengungkapkan perasaan harunya.
Selanjutnya, Lu Li mengikuti Soulsnarer mengunjungi berbagai lokasi di Kota Wushuang.
Penduduk Kota Wushuang tahu bahwa Lu Li dan kawan-kawan adalah pihak yang mengalahkan mereka. Namun karena hubungan baik dengan Pedang Penghakiman ditambah bos klub yang menemani langsung, tak ada yang menunjukkan ekspresi tidak ramah.
Sebenarnya Soulsnarer sempat mengusulkan acara silaturahmi, namun ditolak Lu Li. Jika pihak yang kalah mengajukan saran itu disebut besar hati, namun sebagai pemenang yang menyetujui akan dianggap kurang ajar. Para atlet esports Kota Wushuang baru saja kalah, mana mungkin punya mood untuk bersilaturahmi.
Setelah sarapan pagi, tim Pedang Penghakiman mengakhiri kunjungan mereka ke Qiantang kali ini.
Pertandingan berikutnya dua hari kemudian tetap antara Pedang Penghakiman melawan Kota Wushuang, namun lokasinya dipindahkan ke Kota Jiangnan. Dengan pertukaran status tuan rumah, Pedang Penghakiman akan mendapatkan keunggulan kandang sendiri.
Pertandingan ini dimenangkan oleh Pedang Penghakiman, baik di dalam game maupun di luar sempat dirayakan sejenak. Bagaimanapun ini adalah hasil usaha bersama semua orang.
Hal pertama yang dilakukan Lu Li setelah selesai bukanlah leveling, tapi merancang seragam tim untuk klub. Soalnya kali ini pakaian Pedang Penghakiman yang berantakan, sementara Kota Wushuang memiliki seragam kandang biru muda yang seragam - terlihat saja sudah kalah satu tingkat.
Biasanya klub memiliki dua jenis seragam: satu seragam kandang dengan warna solid dan satu seragam tandang dengan warna gelap. Desain seragam memuat LOGO tim dan kode nomor, beberapa bahkan memiliki slogan dukungan. Secara ketat ini adalah bagian dari budaya klub.
"Itu, tanya dong, apa di sini ada yang paham desain pakaian?" Lu Li membuka saluran guild. Ia berencana menanyakan dulu apakah ada pemain yang menguasai desain pakaian, sekalian mengumpulkan pendapat anggota. Jika benar-benar tidak ada, baru akan menyewa desainer profesional.
Di antara begitu banyak anggota Pedang Penghakiman, setan tahu apa identitas asli mereka di dunia nyata.
"Ngapain nyari yang kayak gitu?" Biru Muda Laut Angin penasaran.
"Mau minta bantuan merancang seragam tim buat pertandingan." Jawab Lu Li.
"Oh, gimana kalau aku yang coba?" Biru Muda Laut Angin langsung menyambar.
"Pergi sejauh mungkin!"
"Waktu SD dulu aku pernah menang lomba menggambar." Ada yang mengaku.
"Aku jurusan desain industri waktu kuliah." Jawaban lain yang tak kalah konyol. Pembukaan tak serius Biru Muda Laut Angin membuat suasana guild mulai bergeser ke arah yang aneh.
"Ahem, bisakah kalian serius sedikit?" Genhao San akhirnya turun tangan menghentikan keributan. Jangan terkecoh dengan kesan megah Pedang Penghakiman di luar, faktanya manajemen guild ini dipenuhi para anggota konyol yang terus menurunkan kualitas.
"Ada yang bekerja di industri desain pakaian? Atau minimal mahasiswa jurusan desain busana." Lu Li terpaksa menurunkan standar.
Setelah persyaratan diperjelas, beberapa orang akhirnya mengaku sebagai pelajar atau praktisi di bidang desain pakaian.
Serikat dengan puluhan ribu personel online, kucing buta pun bisa menyentuh tikus mati.
"Itu, kalian cari perancang ya, apa aku bisa?" Suara dan teks seorang pemain muncul di antara informasi kacau, beruntung terlihat oleh Lu Li.
ID Februari Angin, nama yang sangat asing, level 13, di belakang nama terdapat tanda [Tailor], level di belakangnya hanya level tinggi, jelas termasuk pemain kehidupan di serikat. Orang seperti ini banyak di Pedang Penghakiman, meski memakan slot serikat namun tidak mendapat fasilitas, jadi tidak pernah dibersihkan. Hanya yang tidak login selama sebulan tanpa izin baru akan dihapus.
"Bisa perkenalkan diri?" Lu Li tidak meremehkan meski lawan terlihat lemah.
Game "Fajar" memiliki cakupan yang sangat luas. Banyak orang masuk game untuk melihat seperti apa teknologi bersejarah itu. Mereka tidak benar-benar serius bermain, hanya menjadikan game sebagai metode hiburan.
Mungkin Februari Angin Musim Semi ini adalah seorang perancang yang mengisi waktu dengan game.
