"Kita cuma latihan dua kali di peta Taman Air ini. Kalau dipilih belum tentu ada keunggulan." Fat Monkey berkata serius. Dia benci peta ini, baik di game maupun dunia nyata dia tidak suka menyelam.
"Peta Ruang Gelap ini bagus, menurutku bisa dipilih. Kita juga pernah bertarung di sana." Mao Mao Ai Chi Rou berkata dengan semangat.
Peta Ruang Gelap adalah pertempuran legendarisnya. Dulu saat berhadapan dengan Bintang, dalam kondisi Pedang Penghakiman yang sedang lemah, Mao Mao Ai Chi Rou berhasil meraih kemenangan gemilang 1 lawan 2, yang menjadi pondasi kemenangan pertandingan itu. Pertandingan inilah yang mengantarkannya menjadi terpanas musim ini, bahkan ada yang merasa dia sama sekali tidak seperti pemain baru - baik ketahanan mental maupun penampilan langsungnya membuat para veteran merasa kalah.
Beberapa peta berikutnya semuanya diputuskan untuk tidak digunakan, bahkan Lu Li pun mulai pusing.
Pedang Penghakiman terbangun agak terlambat, sistem pelatihan klub baru mulai disiapkan setelah Baba Kucing bergabung.
Saat itu hampir seluruh dukungan finansial klub dikeluarkan untuk membeli sistem pelatihan dari perusahaan game. Di dalamnya bisa terbangun semua peta game yang pernah dirilis dan melakukan simulasi Pertarungan Melawan. Namun memiliki sistem seperti ini tidak serta-merta membuat Pedang Penghakiman bisa berlatih sepuasnya.
Pertama, cadangan atlet esports yang sedikit. Pedang Penghakiman hanya memiliki segelintir atlet esports. Mereka kesulitan mencari lawan latihan. Pemain elit guild biasa yang masuk sama sekali tidak bisa menjadi ancaman bagi Lu Li dan kawan-kawan.
Lalu, mereka juga tidak mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu untuk berlatih di peta-peta ini.
Alasan para atlet esports disebut atlet esports adalah karena mereka lebih kuat dari pemain biasa. Operasi yang lebih mumpuni membutuhkan pelatihan, peralatan yang lebih baik perlu dikumpulkan, keunggulan level yang lebih tinggi memerlukan waktu untuk upgrade.
Hanya berbicara tentang leveling saja, klub-klub yang tersingkir tidak langsung menyerah. Mereka memanfaatkan kesibukan klub-klub kompetitif dalam pertandingan untuk mati-matian leveling meningkatkan diri. Sementara klub-klub kompetitif juga tidak rela dikalahkan, tentu sama sekali tidak kendur. Para atlet esports Pedang Penghakiman yang ingin menduduki daftar level pun telah mengorbankan banyak waktu.
Sebenarnya dari sembilan peta saat ini, Lu Li dan kawan-kawan tidak benar-benar ahli di bidang tertentu.
“Kita perlu membuat hipotesis tentang peta apa yang dikuasai Kota Wushuang.” Lu Li menggosok pelipisnya sambil berkata.
“Bukankah ini sederhana? Tanya saja langsung ke Elf Air. Dia bahkan sudah datang menemuimu, pasti hubungan kalian sudah semakin dekat.” Fat Monkey yang blak-blakan langsung memicu sorak-sorai rekan satu tim.
“Omong kosong!” Lu Li menyangkal tegas, pipinya terasa panas yang jarang terjadi. Hubungan mereka dengan Elf Air yang sampai pada tahap ini dijaga dengan hati-hati oleh kedua belah pihak, masih terlalu dini untuk membicarakan masa depan. Bahkan jika ingin melanjutkan, mereka sama-sama tahu jalan di depan dipenuhi kesulitan.
Karena itu Lu Li tak ingin menjadikan ini bahan candaan. Dia manusia yang disiplin, sebelumnya hanya berniat merawat adiknya dan mencari pasangan yang cocok untuk hidup bersama jika memungkini.
Meski sekarang sedikit memiliki kekayaan, tak terpikir olehnya untuk mencari putri keluarga kaya.
Bisa dikatakan, Elf Air adalah insiden tak terduga yang tanpa disadari sudah menjadi kebiasaan dalam hidupnya.
"Kalau tidak ada jalan pintas, Lu Li menurutmu mereka berlatih di peta mana? Apakah kita punya mata-mata di Kota Wushuang?" Genhao San pusing, Pedang Penghakiman pondasinya masih dangkal, di wilayah lawan lain belum menanamkan mata-mata, apalagi di Kota Wushuang yang secara nominal hampir menjadi sekutu.
"Tidak juga tanpa jejak. Tidakkah kalian merasa Rawa Dustwallow sangat sulit menjelaskan masalah?" Lu Li tersenyum.
Rawa Dustwallow? Rawa Dustwallow bisa ada masalah apa? Semua orang dibuat bingung oleh pernyataan Lu Li ini.
"Mereka mempelajari peta yang sangat tidak umum seperti Dustwallow Marsh, Firelands, Ruang Gelap, dan sejenisnya. Aku yakin mereka sudah berlatih intensif di peta-peta itu. Jika dipilih, kita tidak akan mendapat keuntungan." Lu Li terlihat sudah punya rencana matang. Berdasarkan pemahamannya tentang Kota Wushuang di kehidupan sebelumnya, dia semakin yakin dengan penilaiannya - Kota Wushuang sering menang dengan taktik tak terduga, dan memilih peta niche untuk latihan membuat mereka merasa bisa mengantisipasi peta kandang lawan.
"Kedengarannya masuk akal. Maksudmu...?" Mata Genhao San berbinar.
"Kita pilih saja arena besar. Di hadapan kekuatan mutlak, tidak ada ruang untuk berpikir untung-untungan. Kita hadapi mereka secara fair dan terbuka!" Lu Li menepuk meja dengan tindakan tegas.
Para atlet esports lain juga bersemangat. Benar, pertarungan di arena paling sederhana akan meminimalkan pengaruh peta. Pedang Penghakiman tidak punya alasan untuk takut pada Kota Wushuang, apalagi ini adalah kandang sendiri dan semangat tim sedang di puncak.
Jiangnan tidak bisa menandingi Kota Qiantang, gedung olahraganya lebih kecil, jumlah penonton yang masuk pun secara alami tidak sebanyak di Kota Qiantang.
Namun, penggemar di Kota Jiangnan jauh lebih bersemangat dibandingkan Qiantang.
Selama bertahun-tahun ini, Qiantang telah melahirkan beberapa klub besar, tapi Kota Jiangnan belum pernah memiliki klub yang layak. Bahkan Guild Bintang Bulan bisa mendapat banyak dukungan, membuktikan betapa hausnya pemain game di kota ini akan klub-klub besar.
Setelah Pedang Penghakiman wujudnya sempurna, sebagian besar pemain Kota Jiangnan langsung memilih memberikan dukungan fanatik tanpa alasan.
Saat Lu Li dan kawan-kawan memasuki venue, suasana mencapai puncak kemeriahan. Untungnya alun-alun olahraga ini terbuka, kalau tidak atapnya pasti sudah terbang terbawa sorak-sorai.
Pemilihan peta!
Tim Kota Wushuang sudah mempertimbangkan ruang gelap, Hutan Perak, dataran keemasan, tapi sama sekali tidak menyangka akan menghadapi ring tinju besar.
Arena Besar sebenarnya adalah area berukuran kecil-sedang berbentuk oval, dari ujung sini semua orang bisa melihat ujung sana, di tengah hanya ada beberapa pilar tanpa penghalang lain, permukaan tanahnya adalah lempengan batu yang rata sempurna. Peta seperti ini benar-benar tanpa keahlian teknisi sama sekali.
Melalui pertempuran di Dustwallow Marsh, Kota Wushuang tentu menyadari ada kesenjangan kemampuan antara serikat mereka dengan Pedang Penghakiman.
Dalam pertarungan kandang lawan di Jiangnan kali ini, jika Pedang Penghakiman bisa "sial" memilih peta yang mereka kuasai, hasilnya tentu membahagiakan. Bukan tidak mungkin mereka bisa melakukan comeback.
Tapi siapa sangka Pedang Penghakiman ternyata memilih Arena Besar yang sama sekali tidak membutuhkan keahlian teknisi seperti ini.
Setelah kedua pihak masuk, pertarungan arena dimulai. Arena Besar ibarat versi diperluas dari peta pertarungan arena. Semua berpisah dan berdiri di posisi masing-masing, saat waktu habis langsung bertarung habis-habisan. Kemenangan murni bergantung pada kemampuan, hampir tidak ada ruang untuk spekulasi.
Dalam pertarungan arena ini, Pedang Penghakiman mengirim Lu Li sebagai pembuka. Pihak lawan sudah belajar dari pengalaman, kali ini mengirim Setengah Batang Rokok sebagai pembuka.
Karena apapun karakter yang dikeluarkan Pedang Penghakiman, penyihir selalu memiliki keunggulan tertentu. Pada versi tahap ini, selama operasi penyihir baik, hampir tidak ada profesi yang bisa menahan mereka.
Pertarungan Pencuri-Mage, ditambah setelah pembaruan sistem yang melemahkan pencuri dan lebih meningkatkan penyihir, meski ada kesenjangan kekuatan antara Lu Li dan Setengah Batang Rokok, para komentator tetap mempertahankan sikap mengamati situasi terhadap hasil pertandingan.
