Kesenjangan jumlah personil mulai terlihat. Meski Qingqi Gujiu bisa menambahkan darah, penggemar Kota Wushuang jelas-jelas mulai kehilangan semangat.
Bahkan fans biasa pun tahu Kota Wushuang akan kalah lagi, apalagi atlet esports profesional seperti mereka mustahil menipu diri sendiri. Tapi baik Qingqi Gujiu, Celana Dalam Emas Fatal, maupun Chi Zhai de Wenzi yang terlihat acuh tak acuh - tak satu pun berniat menyerah di tengah jalan.
Bagaimana cara mengalahkan tiga orang dengan empat orang?
Dikalahkan asal-asalan!
Begitulah sederhananya, setelah Lu Li lepas dari pasukan, ia mulai bergerak maju. Kini tidak sebanyak orang di awal, keunggulan inisiatif serangan sebagai pencuri pun tercipta.
Chi Zhai de Wenzi dengan cepat melempar Sinar Penerangan, khawatir Lu Li muncul dari belakang layarnya.
Kota Wushuang masih tersisa satu baju zirah, dua plate armor. Seperti memilih buah persik yang lunak, semua tahu harus menyerang si pemburu ini terlebih dahulu.
Chi Zhai de Wenzi hampir menangis, "Aku baru saja turun, bisakah kalian memberiku waktu untuk bernapas?"
Jawabannya jelas tidak mungkin. Empat anggota Pedang Penghakiman langsung mengepungnya dan menyerang habis-habisan. Empat lawan satu saja sudah parah, apalagi di antara mereka ada Lu Li dengan skill kontrol yang banyak.
Qingqi Gujiu memang berniat menanggung tanggung jawab sebagai pendukung, sayangnya efek heal-nya terlalu tandus, lebih tandus dari tanah tandus. Jadi meski tak ada yang menyerangnya dan membiarkannya menyembuhkan, tetap tak bisa menghentikan irama Chi Zhai de Wenzi yang akhirnya tewas.
Pertarungan tim Kota Wushuang kali ini hampir mengalami kekalahan telak, Pedang Penghakiman meraih enam poin sementara Kota Wushuang hanya dua poin.
Ditambah poin dari pertarungan arena dan pertandingan beberapa hari sebelumnya, rasio poin antara Pedang Penghakiman dan Kota Wushuang telah mencapai angka yang mencengangkan 22:12 dengan selisih sepuluh poin.
Kecuali dalam pertandingan berikutnya Kota Wushuang bisa mengalahkan lima lawan sekaligus di arena, lalu tak satu pun anggota timnya yang tewas dalam pertarungan kelompok...
Hipotesis seperti ini sangatlah absurd.
"Kota Wushuang tumbang!" Komentator Jiu Feng tak bisa menahan perasaan senasib, klub tempatnya bernaung Langit Bebas juga telah tersingkir lebih awal.
Di zaman sekarang ini, siapa di lingkaran profesi yang tak menyimpan mimpi juara dalam hatinya?
"Masih ada satu pertandingan lagi, mereka pasti akan melanjutkan kompetisi." Sihai Youlong juga berbagi perasaan haru: "Pertandingan selanjutnya mungkin tak berarti bagi Pedang Penghakiman, tapi bagi Kota Wushuang ini adalah pertandingan terakhir musim ini."
“Menurutmu apa hasil pertandingan selanjutnya?” Jiu Feng bertanya.
Sebelum Sihai Youlong mengatakan hal itu, mungkin dia mengira Pedang Penghakiman akan menang. Bagaimanapun, Pedang Penghakiman sudah meraih dua kemenangan besar, sementara Kota Wushuang telah tersingkir total. Jika mengajukan permohonan, mereka bahkan bisa meminta liga membatalkan pertandingan ketiga.
Namun seperti yang dikatakan Sihai Youlong, pertandingan berikutnya adalah pertarungan terakhir Kota Wushuang di musim ini.
Ada sebuah kisah tentang anjing pemburu yang mengusir kelinci dari sarangnya dan terus mengejarnya lama tanpa berhasil. Seorang Gembala yang menyaksikan kejadian itu mengejek, "Yang kecil justru lebih cepat darimu." Anjing itu menjawab, "Kau tak mengerti! Aku berlari hanya untuk sesuap nasi, sedangkan dia berlari untuk nyawanya!"
Satu pihak yang akan menang entah berusaha atau tidak, sementara pihak lain yang sudah kalah dua kali akhirnya memamerkan tenaga mereka di hadapan penonton.
Jadi, hasil pertandingan ketiga besok memang sulit diprediksi.
Setelah pertandingan berakhir, sebagai tuan rumah dan juga sekutu dalam tingkat tertentu, Pedang Penghakiman harus menjamu tamu. Maka aktivitas makan menjadi pilihan yang paling tepat.
Di sisi Pedang Penghakiman ada 10-20 orang gabungan atlet esports dan petinggi. Kota Wushuang lebih sedikit, sekitar 30-40 orang harus dibagi ke beberapa meja. Penataan kursi akan menjadi masalah, Orang Tionghoa sangat memperhatikan hal ini dan justru mudah menimbulkan perselisihan.
Akhirnya sebuah restoran ukuran sedang disewa oleh Pedang Penghakiman. Mereka mengadakan prasmanan ala Tiongkok dengan berbagai macam persediaan makanan yang bisa diambil asal-asalan, minuman disediakan sepuasnya, suasana pun cukup bisa diterima.
Sebagian besar adalah atlet esports, ada juga beberapa petinggi organisasi. Para petinggi organisasi duduk di sudut ruangan berdiskusi tentang pandangan mereka terhadap lingkar profesi saat ini. Para atlet esports jauh lebih bebas, mereka yang saling cocok langsung bertukar kata-kata. Terutama atlet perempuan yang terus-menerus bertemu teman baru.
Lingkar profesi ini tidak bisa dibilang kecil, tapi sebenarnya juga tidak terlalu besar. Banyak orang yang pernah berinteraksi satu sama lain.
Bahkan mereka yang belum pernah berinteraksi sekalipun, setelah dua gelas bir langsung bisa berbicara ngawur sambil bergandengan bahu.
Penyihir gelap Kota Wushuang seperti Xian Naier ini meski terlihat kikuk, tapi penampilannya cukup menawan. Banyak pecinta anime yang menganggapnya menggemaskan.
Hanya di sekitar Hujan Maret yang sepi dari pelamar. Kakaknya, Hua Di Li Qing, dengan memaksa berdiri di sisi sang adik sambil menunjukkan ekspresi "Siapa yang berani mengajak adikku bicara akan kubunuh", membuat betis para atlet esports Kota Wushuang langsung kram.
Hua Di Li Qing saat ini telah mengalahkan Lu Li dan kembali ke puncak daftar level. Bagaimanapun, dia adalah tipe orang yang tidak perlu ikut kompetisi, cukup luang waktu untuk leveling.
Peringkat pertama daftar level, meski bukan atlet esports, tetap memiliki hak dialog setara dengan para atlet esports.
Mao Mao Ai Chi Rou benar-benar foodie. Sejak Chef menghidangkan makanan, dia terus makan. Siapapun yang menyapanya hanya mendapat respen gumaman dengan mulut penuh makanan.
Adapun Luo Ying Hui Yi, orang-orang yang mencoba mengobrol dengannya langsung kabur dengan ekspresi pucat.
Contohnya Hanxiao Banbudian yang awalnya ingin menyapa santun sambil diskusi tentang profesi Shaman - mengingat di lingkaran atlet esports jumlah Shaman tidak sampai sepuluh orang. Tapi ketika Luo Ying Hui Yi berbisik misterius: "Katanya Celana Dalam Emas Fatal dan Qingqi Gujiu punya hubungan khusus, bener nggak? Siapa yang dominan?"
Malangnya Hanxian Bubudian, mengalami Guncangan yang begitu besar sampai-sampai menyesal pernah mengenal Fujoshi ini - makhluk paling mengerikan di dunia ini.
Oh ya, ada juga gadis cantik. Elf Air dan klub Kota Wushuang muncul dengan sorotan tinggi di Kota Jiangnan, tentu tak mungkin kabur tanpa ikut pertemuan.
Sebagian besar orang tak bisa mengabaikannya, tapi interaksi hanya sebatas salam lalu pergi.
Bagaimanapun, gelar 'dingin' Elf Air bukanlah tanpa alasan. Sikapnya memang tidak ramah, hanya membalas salam dengan datar. Ekspresinya bukanlah wajah masam, tapi senyumnya selalu memberi kesan jarak yang jauh.
Selain itu, ada semacam wibawa yang membuat orang takut melanggar - mungkin inilah aura pemimpin legendaris itu.
Tapi situasi ini tidak bertahan lama. Setelah Lu Li masuk, semua orang menyadari citra Sang Dewi Gunung Es tiba-tiba terasa hidup kembali.
“Maaf, hari ini ada urusan jadi terlambat.” Lu Li segera meminta maaf kepada semua orang setelah masuk.
“Tidak apa-apa?” Genhao San menyambutnya sambil bertanya pelan.
“Seharusnya tidak masalah, aku sudah menghubungi keluarganya.” Lu Li menjawab. Setelah pertandingan berakhir, dia mengetahui steward logistik Roti Putih pingsan di dalam game dan tidak bisa dibangunkan. Untuk memastikan kondisinya, dia menelepon keluarga Roti Putih.
“Mungkin terlalu lelah belakangan ini, aku akan berusaha membantunya.” Genhao San mengarahkan pandangan: “Di sebelah jelas sedang menunggu kamu, pergilah menyapa.”
