Meskipun pertandingan antara Pedang Penghakiman dan Kota Wushuang sudah mencapai akhir, pertandingan tim tetap harus dilanjutkan. Lebih dari sejuta pemain membeli tiket masuk, meskipun harganya hanya puluhan koin perak, tidak mungkin membiarkan mereka hanya menyaksikan setengah pertandingan.
Dustwallow Marsh adalah peta yang digunakan sejak pertandingan pertama. Dulunya Kota Wushuang dengan penuh keyakinan mengeluarkan peta ini, berharap bisa menambah alat tawar besar untuk pertempuran di kandang sendiri. Siapa sangka mereka tetap kalah dalam pertandingan tim itu. Sekarang melihat peta ini lagi, mata orang-orang Kota Wushuang memerah.
"Saudara sekalian, aku tak akan banyak bicara. Ini pertarungan terakhir kita, semuanya kuserahkan padamu." Soulsnarer mengedipkan mata, menahan basah yang menggenang di rongga mata. Sebagai Ketua Serikat sekaligus pengurus klub, jarang ia menunjukkan sikap rendah hati seperti ini.
“Tenang saja, masih banyak kesempatan di masa depan.” Qingqi Gujiu adalah Kapten Kota Wushuang, matanya juga dipenuhi urat darah sama seperti Soulsnarer.
“Kalau begitu kamu yang atur personelnya, aku akan persiapkan penghiburan untuk penggemar.” Soulsnarer menghela napas lalu pergi lebih dulu.
Kekalahan Kota Wushuang di babak 8 besar sebenarnya prestasi yang cukup membanggakan di lingkungan atlet esports, apalagi mereka klub baru yang berdiri hanya beberapa tahun. Namun penggemar tetap mengeluh karena mengharapkan lebih.
“Naier, kamu...” Qingqi Gujiu pertama-tama menunjuk Xian Naier.
Pada pertandingan pertama di Dustwallow Marsh, kekalahan Kota Wushuang terutama disebabkan gaya dirigen Celana Dalam Emas Fatal yang terlalu radikal. Tapi akar masalahnya justru Xian Naier yang terlalu agresif mengejar Lu Li hingga merusak formasi pertahanan, memberi celah bagi Pedang Penghakiman.
Seandainya dulu dia hanya mengusir Lu Li dengan pendekatan stabil, mungkin hasil pertandingan tim akan berbeda.
"Bagaimana kalau kali ini aku tidak ikut dikirim?" Xian Naier menundukkan kepala, air mata hampir menetes.
"Omong apa sih! Kalau kamu tidak dikirim, siapa yang akan dikirim? Apa aku yang harus maju?" Qingqi Gujiu melotot, orang baik pun bukan tak punya watak. Dia benar-benar kesal oleh gadis ini.
"Aku... aku pasti akan bertarung dengan baik." Xian Naier mengangguk patuh.
"Kekalahan sebelumnya, kamu bukan tak punya tanggung jawab. Tapi masa lalu ya sudah berlalu. Bertarung baik di pertandingan berikutnya adalah prioritas utama. Kalau mau menangis, nanti setelah selesai baru menangis sepuasnya." Qingqi Gujiu tersendat-sendat menghibur, lalu menoleh menarik Pendukung khusus: "Pendukung, kali ini awasi baik-baik. Harus menang, dan menang dengan cantik."
"Hmm." Pendukung yang beralih pekerjaan mengangguk. Dia bukan tipe yang suka banyak bicara.
Qingqi Gujiu dengan cepat menetapkan formasi pasukan Kota Wushuang: Celana Dalam Emas Fatal prajurit gila, Xian Naier penyihir gelap, Pendukung khusus Shadow Priest, Hanxiao Banbudian Shamans penyembuh, terakhir Setengah Batang Rokok penyihir, di bangku cadangan duduk Chi Zhai de Wenzi profesi pemburu.
Sedangkan Qingqi Gujiu sendiri sebagai Kapten absen dari pertandingan terakhir ini. Jika menggunakan strategi pasukan sekuat ini, perannya tidak akan banyak berpengaruh.
Di sisi Lu Li, mereka mengadopsi strategi yang hampir berlawanan dengan mereka.
Hujan Maret Pastor, Mu Qiu Ksatria Suci, Moonlight prajurit gila, Mao Mao Ai Chi Rou penyihir gelap, Lu Li pencuri, di bangku cadangan duduk Luo Ying Hui Yi, sedangkan Fat Monkey absen dari pertandingan tim.
"Meskipun ini pertandingan terakhir, hasilnya tidak memengaruhi kelulusan kita, tapi jangan lupa di luar ada jutaan penonton yang memperhatikan. Jadi kita harus memberikan yang terbaik." Lu Li jelas memainkan peran kapten. Melihat sikap acuh tak acuh rekan setimnya, dia terpaksa memberikan pidato motivasi sebelum pertandingan.
Ucapan itu benar-benar membangkitkan semangat. Membayangkan jumlah penonton yang luar biasa besar di luar, tekanan pun semakin terasa.
Saat ini "Fajar" tidak hanya memiliki server di Tiongkok. Sebagian besar negara lain telah memilih perusahaan mitra untuk menyediakan server, yang dibuka hampir bersamaan dengan Area Tiongkok.
Meskipun pemain dari server berbeda tidak bisa bertemu di koordinat peta yang sama, konten gamenya tetap identik. Liga Profesional Area Tiongkok juga bisa ditonton pemain server lain dengan membeli tiket. Jika performa kita buruk, benar-benar memalukan di tingkat internasional.
Tim komentator tetap diisi oleh Kombinasi Phoenix-Naga. Sihai Youlong langsung mengungkapkan kekagumannya pada Kota Wushuang sejak pembukaan siaran.
Lalu ia mengenang kembali sejarah perkembangan lingkar profesi, mulai dari terciptanya teknologi VR hingga berkembang pesatnya zaman sekarang. Hanya veteran seperti dirilah yang bisa bercerita dengan penuh perasaan sedemikian. Bandingkan dengan atlet aktif seperti Jiu Feng yang masih memiliki lapisan atlet esports, mustahil baginya merasakan kesedihan akan berlalunya waktu dan ketidaksiapan menghadapi perubahan.
Tentu saja, nostalgia akan gelar juara yang diidamkan semua orang tetaplah sama.
Setelah masuk, kondisi Rawa Dustwallow yang kotor masih sama. Lu Li tetap menyamar, hanya saja kini ia tak lagi meninggalkan pasukan besar untuk bergerak sendiri. Keberhasilan memancing Xian Naier keluar sebelumnya terlalu banyak mengandung unsur berpikir untung-untungan. Kali ini, bahkan jika ia tak menyamar dan berkeliaran di depan gadis itu, sang gadis mungkin tak akan menggubrisnya.
Selain itu, peta Dustwallow Marsh telah banyak dilatih oleh Kota Wushuang. Setiap anggota mereka mampu menilai dengan akurat tempat bermukim pencuri. Satu kesalahan kecil bisa berujung seperti "daging yang dikembalikan ke anjing" - sia-sia belaka.
Namun, karena lima orang tampak kekurangan satu orang, Kota Wushuang secara alami tidak dapat menentukan posisi Lu Li. Ini merupakan tekanan tak kasat mata - siapa yang tahu kapan dan di mana dia akan tiba-tiba muncul? Tak ada yang meremehkan daya ledak Lu Li.
Begitu melihat anggota Pedang Penghakiman, Kota Wushuang langsung melakukan percepatan dan mendesak maju. Pedang Penghakiman pun tak punya alasan untuk kelonggaran, secara alamiah menyambut tekanan tersebut.
Lu Li mengincar Xian Naier - bukan karena perilaku cabang atau ketertarikan romantis. Sebagai pencuri yang tak bisa menembus pertahanan lawan untuk menyerang penyembuh, pilihan logisnya adalah menyihir gelap armor kain yang relatif mudah diganggu.
Xian Naier benar-benar merasakan kecemasan. Orang ini (Lu Li) telah meninggalkan Bayangan psikologis yang mendalam padanya.
Untungnya kemampuan dasarnya solid dan bukan pertama kali bertanding. Begitu menangkap bahwa dirinya adalah target, dia segera menggeser sudut pandang ke sisi Setengah Batang Rokok.
Dengan begini, jika Lu Li berani mendekat untuk mengganggunya, Setengah Batang Rokok bisa langsung membekukan Lu Li dengan Bintang Es Baru.
Apakah Lu Li akan mundur?
Tentu tidak. Jika bisa menahan dua penyihir sendirian, itu akan sangat menguntungkan untuk pertempuran guild.
"Lu Li!" teriak Pendukung Khusus.
Semua orang - termasuk Celana Dalam Emas Fatal yang sedang mengejar Hujan Maret - langsung berbalik mengerahkan serangan terpusat ke Lu Li.
Semua kekuatan dilepaskan, taktik cadangan terakhir langsung digunakan. Pupil Lu Li menyempit maksimal, otaknya secara refleks memerintahkan penggunaan Langkah Angin.
Sayangnya, sudah terlambat.
Keempat lawan menggunakan skill ultimate mereka. Mereka sudah mendeteksi posisi Lu Li, mengetahui tujuannya, menghitung timing dan lokasi serangannya. Beberapa bahkan sudah mulai mengisi bilah baca, melemparkan skill ultimate ke wajah Lu Li tepat saat wujudnya muncul.
Empat skill ultimate, ada yang combo skill, bahkan Hanxiao Banbudian hari ini membawa senjata dengan efek kerusakan tambahan. Tidak ada yang kebal, persiapan yang matang mengalahkan ketidaksiapan, seketika mengosongkan seluruh HP Lu Li.
